Anda di halaman 1dari 6

Konflik Sosial di Indonesia

1. Kerusuhan Mei 1998


Kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa
yang terjadi di Indonesia pada 13 Mei–15 Mei 1998, khususnya di Ibu
Kota Jakarta namun juga terjadi di beberapa daerah lain. Kerusuhan
ini diawali oleh krisis finansial Asia dan dipicu oleh tragedi Trisakti di
mana empat mahasiswa Universitas Trisakti ditembak dan terbunuh
dalam demonstrasi 12 Mei 1998. Hal inipun mengakibatkan penurunan
jabatan Presiden Soeharto, serta pelantikan B. J. Habibie.

GAMBAR

DAMPAK POSITIF

kerusuhan Mei menyebabkan adanya dampak positif bagi bangsa


Indonesia, terutama etnis Tionghoa. Dampak positifnya adalah isu
rasisme perlahan-lahan mulai memudar. Hal ini terlihat dari
munculnya etnis Tionghoa dalam dunia perpolitikan. Dampak negatif
yang dihasilkan adalah banyaknya korban yang berjatuhan serta citra
negeri di mata dunia internasional yang ternoda akibat kerusuhan ini.
2.Konflik Sosial Suku Sampit

Kondisi ini terjadi disebabkan karena kondisi karakteristik


Indonesia yang memiliki beragam budaya, suku, serta
agama.Perbedaan kebudayaan, suku dan agama ini lah yang sering
kali membuat perpecahan di lingkungan sosial karena, karena tidak
saling menghargai.Hal inilah yang terjadi antara suku Madura dan
Dayak yang saat itu terjadi cukup menegangkan.Karena, konflik ini
bahkan sempat menjatuhkan banyak korban jiwa baik dari suku
Dayak maupun suku Madura.Hal ini terjadi akibat kurangnya sikap
saling menghargai dan menghormati adat dan kebudayaan antar
suku.

GAMBAR

DAMPAK NEGATIF:

Pemenggalan Kepala

Akibat dari Konflik Sampit ini setidaknya terdapat 100 warga Madura
yang kepalanya dipenggal oleh kepala Suku Dayak.  Selain itu,
tercatat ada sekitar 469 orang tewas dalam peristiwa tragis ini.  Oleh
sebab itu, konflik antar etnis ini juga menghentikan aktivitas sekolah
untuk beberapa waktu. Bahkan kantor-kantor milik pemerintah
maupun swasta juga dihentikan secara sementara sampai situasi
kembali kondusif.

Lumpuhnya Ekonomi di Sampit


Banyak kios, pasar, dan ruko yang terpaksa harus tutup selama
kerusuhan berlangsung. Penutupan ini dilakukan untuk menghindari
adanya penjarahan dan tindakan sejenis lainnya.  Kendati demikian,
penjarahan tetaplah terjadi terutama terhadap harta benda atau aset
milik etnis Madura. Tidak hanya itu, krisis bahan pangan dan
kebutuhan sehari-hari juga turut dirasakan.

3. Konflik Sosial Ambon

Konflik Ambon ini terjadi karena adanya kesenjangan sosial yang


terlalu berlebihan di masyarakat sekitar.Terjadi pada tahun 1998
konflik bermula dari adanya kesenjangan sosial terlebih soal ekonomi
yang terlihat dari masyarakat Islam dan Kristen Protestan.Kondisi ini
kemudian menyebabkan timbulnya konflik yang berkepanjangan dan
akhirnya menyebabkan berbagai masalah.Dari sini cukup jelas bahwa
kesenjangan sosial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sangat
mungkin menyebabkan timbulnya perpecahan.Untuk itu, diperlukan
adanya sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain
agar hal seperti ini bisa dihindari.
DAMPAK NEGATIF: Akibat kematian Darkin, terjadilah pertikaian
antara dua kelompok. Mereka saling melempar batu dan merusak
beberapa fasilitas. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul
Alam mengatakan bahwa korban torban dewas dalam konflik Ambon
akibat luka tembak. Untuk fasilitas, terdapat tiga rumah dirusak,
empat motor dan dua mobil. Dalam kejadian ini tiga orang tewas di RS
Al Fatah. Serta terdapat warga yang mengalami luka tembak. 
Selanjutnya, Anton juga menambahka bawa terdapat puluhan warga
lainnya yang juga mengalami luka ringan dan berat. 24 orang luka
berat dan 65 orang luka ringan.

4.  Konflik Sosial Situbondo

Konflik sosial terjadi pada tahun 1996 di Situbondo Jawa Timur yang
melibatkan masyarakat Islam dengan masyarakat agama lain.Saat itu
terdapat adanya penghinaan yang ditujukan kepada agama Islam dan
akhirnya menimbulkan adanya sebuah konflik.Hal ini bisa terjadi
karena belum adanya sikap saling menghargai dan menghormati
antara agama lain sehingga menimbulkan perpecahan.Karena itu,
sudah seharusnya sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki
beragam agama dan kepercayaan kita harus menanamkan sikap
saling menghargai.Sehingga, tidak akan ada lagi sikap saling
menghina antara kepercayaan satu dengan yang lain dan akhirnya
menimbulkan konflik.

GAMBAR

DAMPAK POSITIF  kerusuhan 1996 berdampak positif bagi


hubungan sosial-agama antar umat beragama dibuktikan dengan
adanya kerjasama dalam berbagai kegiatan yang mencerminkan
wujud toleransi beragama sebagai pendidikan multikultural di
masyarakat. Misalnya bazar ramadhan dialog antar umat beragama
dan silaturahmi ke tokoh-tokoh agama.

5. Konflik Sosial ACEH

Contoh konflik sosial masyarakat Indonesia selanjutnya mungkin


tidak pernah disangka akan terjadi terutama di Aceh.Sebagai kota
yang dijuluki Serambi Mekkah ini ternyata juga pernah mengalami
konflik yang tidak hanya melibatkan masyarakat namun, juga
negara.Aceh merupakan salah satu wilayah yang terkenal kaya akan
sumber daya alamnya yang melimpah salah satunya minyak
bumi.Bahkan, kabarnya Aceh memiliki kandungan minyak bumi jauh
lebih besar dari daerah Timur Tengah yang terkenal akan kekayaan
minyak buminya.Karena kondisi ini Aceh sempat ingin memisahkan
diri dari Indonesia dan membuat sebuah keputusan merdeka dari
Indonesia.Hal ini tentu menyebabkan banyak kontra karena itu,
sempat dilakukan perundingan setelah adanya keinginan untuk
merdeka ini.

GAMBAR

DAMPAK POSITIFKonflik dapat berdampak positif. Salah satu dampak


positif konflik dapat memunculkan sebuah kompromi baru.
Berdasarkan pernyataan pada soal, konflik antara Gerakan Aceh
Merdeka (GAM) dengan pemerintah Indonesia dapat berakhir setelah
kedua pihak membuat perjanjian Helsinki. Perjanjian Helsinki sebagai
wujud dari kompromi baru memuat kesepakatan kedua pihak yang
telah disetujui bersama sebagai upaya dalam menyelesaikan konflik.

Anda mungkin juga menyukai