Anda di halaman 1dari 17

h e L L O

KELOMPOK 1

Presty Adventri(462020003 Zakaria (462019124) Seli Tabuni (462018404)

Trivena K(462018027)

Kishy Solang (462019100)

Firda C.P(462020001) Olga SCD(462020002)

Fanisa C(462020047)
KEBIJAKAN GERONTIK WHO DAN ASIA
Pengertian
1. lansia adalah seseorang yang telah berusia
> 60 tahun, mengalami penurunan
LANSIA
kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
seorang diri.
2. Kebijakan KBBI: kebijakan telah diartikan KEBIJAKAN
sebagai sebuah rangkaian konsep dan asas
yang akan menjadi garis besar dan sebagai
dasar rencana untuk pelaksanaan dari suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak (tentang pemerintahan,
organisasi).
Tujuan Kebijakan kesehatan usia lanjut
Senangbertemu

Tujuan Umum:
Meningkatkan
kalian kualitas hidup agar:Mandiri,Produktif,dan
Berguna
Tujuan Khusus:
Meningkatkan
e
s
m u
a
! :Kesadaran menjaga kesehatan,Mutu pembinaan
dan pelayanan,Koordinasi LP dan LS ,dan Peran serta keluarga
dan masyarakat

SASARAN PROGRAM
Langsung
Pra Lansia (45-59 thn)
Usia lanjut (60-69 thn)
Lansia Risti (>70 thn /60 thn dengan masalah kesehatan )
Tidak Langsung:
Keluarga
Masyarakat tempat lansia berada
Organisasi sosial
Petugas kesehatan
Masyarakat luas
KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT

Pembinaan ditunjukan untuk peningkatan kesehatan dan


kemampuan untuk mandiri
Pemberdayaan masyarakat ,peran keluarga dan masyarakat
,kemitraan dengan LSM dan swasta
Pembinaan dengan pendekatan holistic
Dilaksanakan secara terpadu LP/LS
Pelayanan dasar dan rujukan yang berkualitas secara
komprehensif (promotive,preventif,kuratif,dan rehabilitaif)
USIA HARAPAN HIDUP

pada tahun 2050 akan ada lebih banyak


orang tua berusia 60 tahun atau lebih
daripada remaja berusia 10–24 tahun (2,1
miliar versus 2,0 miliar).
KEBIJAKAN GERONTIK WHO
“Healthy Ageing dan Active Ageing”.

Tujuan utama pelayanan lansia adalah kesejahteraan


DASAR Regional Strategy for Healthy Aging (WHO SEARO) dan/atau kesehatan..DAN Peningkatan kualitas hidup (Quality of
Yogyakarta Declaration on Ageing and Health (WHO SEARO Life). QoL adalah konsep penting yang turut dipromosikan
2013) WHO bersama strategi active ageing.
RPJMNRenstra Kemenkes
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN)
ACTIVE AGEING HEALTHY AGEING

Active ageingdiadopsi WHO pada akhir proses optimaliasi kondisi kesehatan fisik,
dekade 1990-An. Ageing punya tiga pilar sosial, dan mental untuk memungkinkan
utama, yaitu partisipasi, kesehatan, dan lansia turut ambil bagian dalam
jaminan (WHO, 2002, p. 45). konsep masyarakat tanpa diskriminasi dan
active ageingdinilai lebih cocok diterapkan menikmati kualitas hidup mandiri dan
di Indonesia. bertujuan untuk mewujudkan layak. kebijakan ini lebih menekankan sisi
kondisi dambaan setiap lansia, yakni hidup pencegahanDekade Penuaan Sehat 2020–
sehat, bahagia, dan sejahtera. 2030 (program WHO) menggantikan
penuaan aktif Dikembangkan oleh WHO dan
PBB tahun 2016.
KEBIJAKAN YANG SUDAH DILAKUKAN

Meningkatkan upaya kesehatan bagi Lanjut Usia di pelayanan kesehatan dasar, dengan konsep Puskesmas
Santun Lanjut Usia
Meningkatkan upaya rujukan kesehatan bagi Lanjut Usia melalui pengembangan Poliklinik Geriatri Terpadu di
Rumah Sakit
Meningkatan mutu perawatan kesehatan bagi Lanjut Usia dalam keluarga (Home Care) yang terintegrasi dengan
Perkesmas
Meningkatan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan Lanjut Usia, melalui Posyandu Lansia
Kerjasama dengan LS, profesi dan LSM
KEBIJAKAN GERONTIK ASIA

Di kawasan Asia beberapa negara seperti hongkong,korea selatan, singapura dan jepang
mengalami penuaan tercepat, sedangkan India, Indonesia, dan Filipina akan menghadapi
ledakan penduduk lansia sekitar tahun 2050 (Heller, 2006).
Kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan lansia menurut UU Kesejahteraan Lanjut
Usia (UU No 13/1998) terletak pada :
1. pasal 1 ayat 1: Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan danpenghidupan sosial baik
material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,kesusilaan, dan
ketenteraman lahir batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk
mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-
baiknyabagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan
kewajiban asasi manusia sesuai dengan Pancasila.
2. Pada ayat 2 disebutkan, Lanjut Usia adalah seseorang yangtelah mencapai usia 60
(enam puluh) tahun keatas.
3. Penambahan nominal bantuan sosial yang Prakarsa usulkan adalah
Rp425.250/bulan/lansia.
4. Monitoring evaluasi multipihak akan mampu mengatasi exclusion error and inclusion
error sehingga program lansia menjadi lebih efektifitas dan Berdampak baik
5. Pemerintah dan non-pemerintah perlu mengkaji persepsi dan ekspektasi anak muda
mengenai masa pensiun untuk mempersiapkan kebijakan perlindungan lansia di masa
Tujuan Gerontologi

1) Membantu individu lanjut usia memahami adanya perubahan pada dirinya berkaitan dengan proses
penuaan.
2) Membantu mempertahankan identitas kepribadian lanjut usia.
3) Mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia, baik jasmani, rohani,
maupun sosial secara optimal.
4) Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.
5) Memenuhi kebutuhan lanjut usia sehari-hari.
6) Mengembalikan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
7) Mempercepat pemulihan atau penyembuhan penyakit.
8) Meningkatkan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat, sesuai dengan. keberadaannya dalam masyarakat.
TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN PADA LANSIA

a. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-


tingginya,sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan mental
c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yangoptimal.
d. Mendampingi dan memberikan bantuan moral dan perhatian pada lansia yang
berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat mengadapi kematian dengan
tenang dan bermartabat. Fungsi pelayanan dapat dilaksanakan pada pusat
pelayanan sosial lansia, pusat informasi pelayanan sosial lansia, dan pusat
pengembangan pelayanan sosial lansia dan pusat pemberdayaan lansia.
PRINSIP ETIKA PADA PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA

• Empati:
• Non maleficence dan beneficence
• Otonomi
• Keadilan
• Kesungguhan hati
DAFTAR PUSTAKA
(RI, 2019)RI, M. K. (2019). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT
USIA TAHUN 2016-2019. Αγαη, 8(5), 55.
(World Health Organization, 2020)World Health Organization. (2020). Decade of
Healthy Ageing: baseline report. In World Health Organization.
(Zacher et al., 2021)Zacher, H., Sagha Zadeh, R., Heckhausen, J., & Oettingen, G.
(2021). Motivation and healthy aging at work. Journals of Gerontology - Series B
Psychological Sciences and Social Sciences, 76, S145–S156.
https://doi.org/10.1093/geronb/gbab042
(World Health Organization, 2017)World Health Organization. (2017). Regional
Meeting on Healthy Ageing.
(Widyaiswara Ahli Madya, 2018)Widyaiswara Ahli Madya, P. K. S. (2018). Strategi
Active Ageing untuk Wujudkan Kualitas Hidup Lansia Indonesia. JURNAL PUSDIKLAT
KESOS, 1(November 2021), 99–117. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-
better-mfi-results
THANK YOU
SESI TANYA JAWAB(PERTANYAAN DAN JAWABAN)

1. Saya Rachel Thea 462020054 perwakilan kel. 6 izin bertanya kepada kel. 1 dan 5. Kebijakan WHO itu dibuat supaya
negara2 punya pedoman kebijakan, lalu bagaimana jika seandainya salah satu negara tidak memakai pedoman kebijakan
dri WHO melainkan negara ini membuat kebijakan sendiri ?
JAWAB:
❑ Saya presty adventri 462020003 dari kelompok 1 ijin menjawab pertanyaan dari rachel .Jadi menurut kelompok kami itu
tidak ada masalah . Karena contoh saja negara Indonesia mengikuti pedoman dari WHO namun juga memiliki pedoman
atau aturan dari dalam negara sendiri seperti Kemenkes,Depkes ,UU yang mengatur tentang lansia. Namun , sesuai
dengan fakta negara" yang terhimpun dalam WHO pasti mengikuti kebijakan dari WHO karena WHO merupakan wadah
atau organisasi kesehatan dunia .Serta , kebijakan dari WHO juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi kesehatan yang
ada dalam suatu negara tersebut. Setiap negara yang masuk dalam himpunan WHO akan memberikan dukungan program
kegiatan untuk meningkatkan kesehatan terkhusus pada kesehatan/ kualitas hidup lansia .Serta pelayanan kesehatan
paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup atau kesejahteraan dari lansia.
❑ Saya Olga Santa 462020002 dari kelompok 1 ijin menjawab pertanyaan dari Rache. jadi ketika salah satu negara tidak
memakai pedomaan dari who melainkan membuat kebijakan sendiri itu mungkin saja bisa menjadi dampak bagi generasi
penerus dalam menentukan arah kehidupan pembangunaan nasional di masa mendatang dan juga kita menyadari bahwa
kita pasti akan tua sehingga perlunya upaya dalam menghadirkan dunia yg layak bagi semua lansia untuk menjadi
tuntunaan hidup antar generasi.
Lanjutan

2. Saya husada marga t.s dari kelompok 2 ingin bertanya kepada kelompok 1 dan kelompok 5 ,Seperti yang
telah teman" kelompok jelaskan .Tadi menyebutkan Active Ageing dan Healthy Ageing .Apa tujuan dari
kebijakan yang di buat oleh WHO terkait healthy Ageing ? Dan sebutan pilar utama dari Active Ageing?

JAWAB:
Saya presty adventri (462020003) dari kelompok 1 ijin menjawab pertanyaan dari kelompok 2 .Tujuan dari
Healthy Ageing yaitu :
1.Menciptakan kolaborasi antara aktor pemerintah dan non-pemerintah, termasuk penyedia layanan,
ilmuwan
2.Menciptakan dan mengembangkan lingkungan yang ramah bagi orang tua.
3.Menyelaraskan semua sistem perawatan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan orang lanjut usia
4.Menciptakan sistem yang andal dan tepat untuk menyediakan perawatan jangka panjang (rumah,
komunitas, dan kelembagaan).
5.Peningkatan pengecekan, pemantauan dan pembelajaran topik penuaan yang sehat.
::: Sedangkan tiga pilar utama dari Active Ageing yaitu ( partisipasi, kesehatan dan jaminan (
WHO,2002,p.45)

Anda mungkin juga menyukai