Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riska Depari

Npm : 19410026
Mk : Gizi Olahraga Universitas Negeri Medan
Mahasiswi PMM Universitas Malahayati

Dalam sekeng soda, sepiring nasi dan roti walupun kadar lemak, vitamin dan nutrinya
berbeda tetapi kadar kabohidrat yang terkandung jumlah nya sama.Karbohidrat adalah
molekul yang akan dibongkar tubuh menjadi gula, molekul yang dipecahkan tubuh anda
untuk memastikan kabohidrat bisa sederhana atau komplek tergantung pasa stukturnya.
Gula sederhan atau monosakarida sama dengan glukosa, fruktosa dan galaktosa,
sedangakan jika gabungan 2 gula sederhana maka akan mendapatka disakarida sama dengan
laktosa, maltosa atau sukrosa. Sebaliknya, karbohidrat kompleks terdiri atas tiga atau lebih
gula sederhana, karbohidrat komplek dalam 3-10 gula terhubung adalah oligosakarida.
Karbohidrat komplek dengan lebih dari 1- gula sederhana disebut polisakarida.
Selama percernaan tubuh memecahkan karbohidrat kompleks menjadu balok-balok
monosakarida yang dapat digunakan sel tubuh sebagai energi. Jadi ketika memakan makanan
tinggi karbohidrat, tinggi gula darahmu akan naik sekitar satu sendok teh.
Tetapi organ pecernaan memeiliki respon berbeda terhadap karbohidrat. Seperti pati
dan serat, keduanya polisakarida yanga diproduksi dari tanaman, keduanya terdiri dari
ratusan higga ribuan monosakarida yang terikat bersam, tetapi keduanya terikat secara
berlainan sehingga memiliki efek berbeda pada tubuh. Pati menyimpan cadanagan energi di
dalam akar dan biji, dimana molekul glukosa pati dihubunkan oleh ikatan alfa, dapat dengan
mudah dicerna oleh enzim percenaan. Tetapi serat yang memeliki ikatan abeta pada molekul
monosakaridanya yang tidak bisa dicerna oleh tubuh, serat juga memeiliki pati, sehingga pati
tidak bisa dicerna oleh tubuh hal ini disebut “pati resisten”
Begitu juga dengan makanan tinggi pati seperti biskuit dan roti mudah dicerna, dan
cepat meningkatakan kadar glukosa dalam darah. Sama halnya ketika meminum minuman
tinggi glukosa, seperti soda.Makanan ini mempunyai indeks glisemik tinggi, kadar glukosa
dalam dua makan ini meningkatkan kadar gula dalam darah.
Soda, roti dan nasi putih memiliki indeks glisemik yanga mirip karena keduannya
memeiliki punya efek yang sama pada gula darah. Teteapi jika makan maakan tinggi serat
seperti sayur, buah dan gamdum, ikatan beta pada serat menghambat produksi glukosa ke
darah. Serat memiliki kadar glisemik lebih rendah dan makanan seperti telur, keju dan daging
punya kadar glisemik terendah.Saat gula berpindah dari saluran pencernaan ke aliran darah,
tubuh bereaksi untuk menyebarkan gula ke jaringa tubuh,dimana gula diproses menjadi
energi.
Insulin, hormon yang disintersis di pankreas adalah zat utama dalam mengelola kadar
gula. Saat makan , kadar gula darah meningkat, insulit disekresi ke pumbuluh darah. Insulit
menyebabkan sel otot dan lemakk menyimpan glukosa serta memaksa proses konversi gula
ke energi. Tingkat penurunan kadar gula dalam satu insulin membantu untuk memahami
sensitivitas insulin, semakin tinggi kemampuan satu insulin menurunkan kadar gula darah
semakin sensitif tubuh terhadap insulin. Jika sensitivitas insulit turun makan akan
menyebabkan resistensi insulin. Prankreas tetap mensekresi insulin tapi sel, terutama sel
otot ,makin tidak responsif terhadap insulin. Sehingga kadar gula darah tidak turun&insulin
didalah tetap bertambah.
Mengonsumsi karbohidrat langsung dalam jumlah besar dapat menyebabkan resistem
insulin dan akan berakibat fatal hingga menyebabkan sindrom metabolisme. Sindrom ini
terdiri dari komplikasi gejala termasuk tingginya kadar gula, melebarnya lingkaran pinggang,
dan tekanan darah tinggi. Sindrom ini meningkatakan resiki penyakit lainnya, seperti
penyakit kardiovasklar dan diabetes tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai