Anda di halaman 1dari 3

Konsumsi dan permintaan di masa pandemic

Dalam situasi pandemic ini dimana semua orang cukup sulit untuk berinteraksi atau
melakukan sesuatu secara langsung dikaranakan ada wabah yang menyerang terhadap umat
manusia. Wabah yang sedang menyerang ini tidak bisa dianggap sepele karena sudah banyak
banget korban jiwa, bahakan dari awal tahun 2019 sampai sekarang kurva orang yang terkene
wabah it uterus menaik sehingga tidak dipungkiri banyak juga yang meninggal.

Pandemic yang sangat hebat ini melanda semua umat manusia yang ada di atas
permukaan bumi, akhasil semua manusia mendapatkan kerugianya. Benyak sekali kerugian
yang melanda di setiap negara bahkan hamper setiap orang mendapatkan kerugian yang
dikarenakan oleh pandemic yang tidak pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.

Cobaan yang sedang melanda umat manusia ini yaitu virus. Virus yang dinamakan virus
corona. Virus corona ini adalah vitrus yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang, namun
akubat daru virus corona ini bisa sampai mamatikan bahakan samai menewaskan orang
banyak. Virus corona menjadi bahan sensitif yang terus dibicarakan hangat dalam kehidupan ini
dikarnakan kurva yang naik terus menerus setiap harinya.

Masa pandemic yang sangat merugikan bagi umat manusia salah satunya adalah perihal
ekonomi. Dimassa pendemic ini hamper semua ekonomi ekonomi umat manusia kesulitan, ada
yang bangkrut, ada yang dipecat karena perusahaan tidak bisa terlalu banyak menampung
orang dan juga kurangnya penghasilan untuk mangagaji kariyawannya, ada juga yang
kesuliatan dalam konsumsi setiap harinya dari makan, baju dan kamsumsi konsumsi lainya.

Konsumsi di masa pandemic ini sangat lah sulit karena kesulitanya mencari dalam
keadaan pendemic seperti ini. Konsumsi secara umum didefinisikan dengan menggunakan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan dimasa cobaan ini sulit sakali
untuk mendapatkan konsumsi seperti itu. Bahakan dalam konsumsi islam di bahas lebih
spesifik yaitu konsumsi islam adalah jenis yang di konsumsi, tujuan penca[aian, dan penca[aian
tujuan harus sesuai dengan syarian islam, seperti harus yang halal, barang nya dapet dari mana,
dan bahakan harus ada tujuannya.

Definisi konsumsi dalam islam harus terus melihat hasil konsumsi itu contohnya seperti
makanan itu harus halal karena dalam islam melarang bagi umata untuk memakan makanan
yang haram seperti daging babi, anjing dan juga barangnya itu harus jelas dari mana nya dana
harus halal contohnya seperti ketika kita makan makanan halal seperti daging sapi, kambing,
ayam tetapi daging itu hasil dari mencuri jadi otomatis hokum makanan tersebut menjadi
haram walaupun awal mulanya makanan itu halal. Kecuali mungkin dalam hal darurat atau
terpakasa itu juga harus betul betul secukupnya sekali. Di era pandemic seperti ini umat islam
bisa lebih susah dalam memilah dan memilih barang yang harus di konsumsi di karanakan tidak
mampu membeli atau sebagainya.

Selain daripada itu ada juga prinsip prinsip konsumsi islami diantaranya ada prinsip
Syariah. Di dalam prinsip Syariah ada yang dinamakan prissip akidah yaitu sumber daya sebagai
anugerah serta amanah dari allah S.W.T. yaitu harus mensyukuri segala sesuatu yang diberikan
tuhan. Walaupun dimasa yang cukup sulit untuk mecari konsumsi tetapi harus terus bersyukur
atas apa yang diberikan, apalagi dikala pandemic seperti ini tetapi masih dikasih oleh tuhan, jadi
kita harus benar benar bersyukur atas apa yang talah di berikannya.

Selain itu ada juga prinsip social dalam konsumsi islam. Prinsip social mencakup umat,,
menjadi teladan da;am konsumsi, tidak membahayakan orang lain, untuk kebajikan, tidak
menimbun. Untuk yang pertama adalah umat, maksudnya adalah memperhatikan tetangga dan
umat muslim. Dalam islam mengatur sedemikian rupa agar bagaimana manusia bisa
berhubungan baik dangan tetangganya walaupun tetangganya non muslim. Jika tetangganya
non muslim apakan umat dalam prinsip konsumsi islam dalam memperhatika tetangga itu
hilang? Tidak samasekali, dalam islam walaupun tetangga kita non muslim kita harus tetap baik
kepadanya bukan hanya konsumsi, tetapi semuanya contoh sperti apabila dia sakit, kena
musibah dan lain lain.

Untuk yang kedua adalah tidak membahayakan orang lain, maksudnya disini yaitu
barang yang kita konsumsi itu jangan samai membahayakan orang lain. Yang ketiga adalah
untuk kebajian, semua yang dikonsumsi dalam konsusi islam harus melihat nya dengan cara
konsumsi itu untuk kebajikan atau tidan dan lainya. Walaupun di masa pandemic seperti ini
harus tetap pada perinsip seperti itu. Untuk yang terkhir adalah todak menimbun. Menimbun
ini bahanya banget bagi umat manusia, apalagi di masa pandemic seperti ini banyak banget
orang yang kesusahan, makadari itu islam malarang untuk menimbun. Dan masih banyak
prinsip prinsip yang lainya.

Dalam konsumsi muslim juga mangatur tentang perilaku konsumsi muslim. Perilaku
konsumsi seorang muslim didasarkan atas pertimbanagan pertimbanagan diantanya adalah
Manusia tidak kuasa mengatur secara detail permasalahan ekonomi masyarakat atau negara.
Karena tidak mampunya manusia mengkondisikan kebutuhan hidupnya berdasarkan tempat
dimana manusia hidup. Keyakinan umat muslim bahwa Allah S.W.T. akan memenuhi kebutuhan
umat manusia sesuai dengan Q.S. An_Nahl;11. Dalam islam di atar sedemikian rupa dalam
perilaku konsumsi.
Permintaan juga dalam situasi pandemic seperti ini sulit sakali untuk didapatkan.
Definisi permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatau pasar tertentu
dengantingakat harga tertentu, pada tingkat pendapatan tertentu. Dalam islam harus
mengkonsumsi barang yang halal dan toyyibah. Selain itu orang yang mempunyai uang banyak
tidak serta merta diperbolehkan mambelanjakan uangnya untuk membeli apa saja dan
berapapun jumlahnya. Apalagi di masa pandemic sepertui ini, manusia harus pandai pandai
mengatur ekonomi nya agar bisa hidup lebih lama lagi, brgitu juga islam walaupun semisal tidak
ada pandemic islam tetaqp mengatur agar manusia tetap hemat.

Ada juga teori permintaan. Teori permintaan adal jumlah permintaan merupakan
jumlah suatu produk yang akan dibeli pada tingkat tertentu danpada suatu periode tertenti.
Dalam teori permintaan dibatasi pada perubahan harga dengan asumsi ceteris paribus (factor
lain dianggap tetap).

Hokum permintaan berbunyi : semakin tinggi harga suatu barang, semakin kecil
permintaan suatu barang, sebaliknya semakin rendah harga suatu barang, maka semakin
banyak permintaan terhadap barang tesrebut.

Ada juga factor permintaan. Factor permintaan salah satunya adalah pendapatan dan
kekayaan. Pendapatan adalah jumlah semua upah atau gaji, Bungan, sewa dan bentuk
penghasilan lain yang diterima pada periode tertentu. Kakayaan adalah simpanan atau
tabungan atau warisan.

Pada intinya adalah pandemic seperti ini sangant mempengaruhi jalanya konsumsi dana
permintaan yang dijalankan dalam setiap hatinya.

Anda mungkin juga menyukai