Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)

STASE V ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. R USIA 27 TAHUN


DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI PUSKESMAS
MANGUNHARJO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Dosen Pembimbing Pendidikan : Choralina Eliagita,SST,MTr,Keb

DISUSUN OLEH :

Venny Lestanti
NPM. 2226060055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


STIKES TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)
STASE V ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN NORMAL

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. R USIA 27 TAHUN


DENGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI PUSKESMAS
MANGUNHARJO

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Bengkulu, Januari 2023

Perseptor Akademik Perceptor Lahan Mahasiswa

Choralina Eliagita,SST,MTr,Keb Emilia Kontesa, SST Venny Lestanti

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN TEORI................................................................................... 3
BAB III. DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT......... 12
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 17
BAB V SIMPULAN................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang disebabkan

karena adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih

disebabkan oleh bakteri Escherechia coli, Klebsiella pneumonia dan

Pseudomonas aeruginosa Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik pria

maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun umur

lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum

kurang lebih 5-15% (Tessy & Suwanto, 2001).

Antibiotika merupakan terapi utama pada penyakit infeksi saluran kemih.

Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan

antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada infeksi saluran kemih

dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan

bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien. Idealnya

antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat

sebagai berikut: dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, dapat

mencapai kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas

untuk mikroba yang diketahui atau dicurigai. Pemilihan antibiotika harus

disesuaikan dengan pola resistensi lokal disamping juga memperhatikan

riwayat antibiotika yang digunakan pasien iakson (41,41%), sefotaksim

(38,39%), siprofloksasin (9,09%), ofloksasin (1,01%), norfloksasin (2,02%),

1
2

amoksisilin (4,04%), dan co-amoksilav (1,01%). Tepat indikasi sebanyak

100%, tepat obat 28,28%, tepat pasien 100% (68 pasien), dan tepat dosis

25,25%. Penggunaan antibiotik yang rasional sebanyak 10,10%. Penelitian

Mardiyati menunjukkan bahwa rasionalitas penggunaan antibiotik pada

penyakit infeksi saluran kemih masih sangat rendah Penggunaan antibiotik

yang tidak tepat akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti pengobatan

kurang efektif, peningkatan resiko terhadap keamanan pasien, resistensi

bakteri terhadap antibiotik dan tingginya biaya pengobatan (Kemenkes RI,

2011).

B. Tujuan

Adapun tujuan penyusunan laporan case base discussion ini adalah

untuk melatih penalaran klinis dan menekankan pemecahan masalah yang

terdapat pada kasus yang ditemukan saat melaksanakan praktik klinik

kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan kehamilan Pada Ny R usia 27

tahun dengan infeksi saluran kemih


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pengertian Infenkesi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat adanya

mikroorganisme dalam urin dan memiliki potensi untuk menginvasi jaringan-

jaringan pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) bergantung pada banyak

faktor seperti usia, jenis kelamin, prevalensi bakteriuria dan faktor predisposisi

yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Dalam

keadaan normal, urin juga mengandung mikroorganisme, umumnya sekitar 10²

hingga 104 bakteri/ml urin. Pasien didiagnosis infeksi saluran kemih bila urinnya

mengandung lebih dari 105 bakteri/ml (Coyle et al., 2005).

Penderita infeksi saluran kemih dapat tidak mengalami gejala, namun

umumnya mempunyai gejala yang terkait dengan tempat dan keparahan infeksi.

Gejala-gejalanya meliputi berikut ini, sendirian atau bersama-sama: (1) menggigil,

demam, nyeri pinggang, sering mual dan muntah (biasanya terkait dengan

pielonefritis akut) dan (2) disuria, sering atau terburu-buru buang air kecil, nyeri

suprapubik, dan hematuria yang biasanya terkait dengan sistitis (Coyle et al.,

2005).

a. Jenis-jenis infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) dari segiklinik dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi (simple/uncomplicated urinary tract

infection) yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak

3
4

didapatkan gangguan struktur maupun fungsi saluran kemih.

2) Infeksi saluran kemih terkomplikasi (complicated urinary tract infection) yaitu

bila terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan kelainan struktur

maupun fungsional yang merubah aliran urin seperti obstruksi aliran urin, batu

saluran kemih, kista ginjal, tumor ginjal, ginjal, residu urin dalam kandung kemih.

Perbedaan antara infeksi saluran kemih terkomplikasi dan tidak terkomplikasi

yaitu dalam hal kebutuhan pemeriksan penunjang untuk penegakan

diagnosis,lama dan penatalaksanaan,serta gejala infeksi saluran kemih (Suwitra

dan Mangatas, 2004).

C. Etiologi

Mikroorganisme yang paling umum menyebabkan infeksi saluran

kemih sejauh ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab

terhadap 80% kasus infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif

lain seperti Klebsiella dan spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci,

Enterococci, dan Staphylococcus saprophyticus. Organisme terakhir dapat ditemui

pada kasus-kasus infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan

seksualnya. Infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan abnormalitas

struktur saluran kemih sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten seperti

Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter dan spesies Serratia. Bakteri-bakter

inijuga sering ditemui pada kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien

yang mendapatkan diagnosa infeksi saluran kemih (Bint, 2003)


5

D. . Gejala dan Tanda Klinik

Infeksi saluran kemih dibedakan menjadi infeksi saluran kemih bagian

bawah dan infeksi saluran kemih bagian atas. Menurut gejala infeksi saluran

kemih bagian bawah yaitu disuria, polakisuria atau frekuensi urgensi, stranguria,

nyeri suprasimfisis dan enesmus, dan enuresis nokturnal. Gejala infeksi salura

kemih bagian atas dapat berupa demam, menggigil, nyeri pinggang, nyeri kolik,

mual, muntah, nyeri ketok sudut kostovertebrata, dan hematuria. Selain itu

jugaditemukan manifestasi tidak khas infeksi saluran kemih yang berupa nyeri

abdomen, nyeri kepala, nyeri punggung, dan diare (Suwitra dan Mangatas, 2004).

enyerupai bercak campak.


BAB III
DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. R USIA 27 TAHUN DENGAN
INFEKSI SALURAN KEMI DI PUSKESMAS MANGUNHARJO MANGUNHARO MUSI RAWAS

Tanggal Deksripsi Kegiatan Responden TTD


Pembimbing CI
Tanggal : Januari 2023 S: Baik TTD Mahasiswa
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Puskesmas Mangunhadjo Nama : NY R
Pengkaji : venny lestanti Umur : 27 Tahun Venny Lestanti
Suku : Sumatera
Tanda Tangan Perceptor
Agama : Islam
Lahan
Pendidikan terakhir : SMA

Golongan darah :O
Emilia Kontesa, SST
Pekerjaan : IRT

Alamat : Mangunhardjo Tanda Tangan Pembimbing

Choralina Eliagita, SST,


MTr.Keb
9

O: Data Objektif
1. Keadaan umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 38 ºC
LILA : 24 cm
BB sekarang : 48 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
Kenaikan BB : 6 kg
TB : 150 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk kepala : mesochepal
Rambut : bersih, warna hitam, distribusi
rambut merata
Muka : bersih, tidak ada kloasma, tidak
pucat, tidak oedema
Mata : bersih, simetris, sklera putih, konjungtiva
merah muda (an anemis), ada gambaran tipis pembuluh
darah, tidak ada kelainan
Hidung : bersih, simetris, tidak ada sekret
abnormal, tidak ada polip, tidak ada kelainan
Mulut : bersih, bibir lembab, warna merah
kehitaman, tidak ada kelainan, gigi tidak caries, tidak
epulis, tidak hipersalivasi, dan tidak bau mulut
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen
10

abnormal, pendengaran baik, tidak ada kelainan


Leher : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, limfe dan vena jugularis
b. Dada : bersih, simetris, pernafasan
teratur, tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : bersih, simetris, ada pembesaran,
puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, belum
ada pengeluaran,
c. Ketiak : tidak ada pembesaran getah
bening
d. Abdomen : bersih, ad linea nigra, tidak ada
striae gravidarum dan bekas operasi
Leopold I : TFU setinggi pusat
Bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak melenting
(bokong)
Leopold II : sebelah kanan perut ibu teraba
tahanan keras memanjang seperti papan (punggung), dan
sebelah kiri ibu teraba bagian kecil-kecil janin
(ekstremitas). PUKA
Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras dan
melenting, tangan pemeriksa konvergen, kepala belum
masuk PAP
Leopold IV :-
Panjang uterus : 21 cm
TBJ : (21-12) x 155 = 1395 gram
Auskultasi : punctum maximum : perut ibu
bagian kanan bawah
Frekuensi : 136x/menit
e. Punggung pinggang:
Posisi tulang punggung normal, tidak ada nyeri pinggang
11

f. Genetalia :
Vulva dan Vagina : bersih, tidak oedema, tidak varises,
tidak ada PPV, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
dan skene, tidak ada luka
Anus : tidak haemmoroid
g. Ekstremitas atas : bersih, simetris, tidak oedema,
pergerakan sendi tidak kaku, tidak ada kelainan
h. Ekstremitas bawah : bersih, simetris, tidak varises,
tidak oedema, pergerakan sendi tidak kaku, tidak ada
kelainan, refleks patella ka/ki +/+
i. Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
4. Peeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
Tidak dilakukan

P :

1. menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan yang telah


dilakukan yaitu Keadaan Umum : baik

Kesadaran : composmentis

2. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit
12

Suhu : 38 ºC

LILA : 24 cm

BB sekarang : 48 kg

BB sebelum hamil : 42 kg

Kenaikan BB : 6 kg

TB : 150 cm

2. Menjelaskan pada pasien jika terasa nyeri di bagian


perut bisa Beri kompres air hangat

3. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi air putih

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi


antipireutik

5. Jelaskan pada pasien jika masi merasakan nyeri setela


diberikan terapi agar segera ke RS
BAB IV

PEMBAHASAN

Hasil asuhan kebidanan didapatkan bahwa Hasil pemeriksaan data

obyektif didapatkan bahwa Keadaan umum menjelaskan pada pasien hasil

pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu Keadaan Umum : baik

Kesadaran:composmentis Tanda-tanda vital Tekanan

darah :110/80 mmHg Nadi : 84 x/menit Pernafasan:20 x/menit

Suhu : 38 ºC LILA : 24 cm BB sekarang: 48 kg BB

sebelum hamil : 42 kg Kenaikan BB : 6 kg TB : 150 cm penatalaksanaan

yang diberikan yaitu 2. Menjelaskan pada pasien jika terasa nyeri di

bagian perut bisa Beri kompres air hangat Anjurkan pasien untuk

mengkonsumsi air putih Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

antipireutik Jelaskan pada pasien jika masi merasakan nyeri setela

diberikan terapi agar segera ke RS


BAB V

SIMPULAN

Setelah dilakukan pengkajian, pemeriksaan dan penyusunan laporan case

base discussion didapatkan kesimpulan ny. R dengan Infeksi saluran kemih

berupa memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan edukasi dan

memberikan terapai antibiotic agar mengurangi rasa nyeri dan ibu merasa lebih

enak dan tidak terjadi isk akut hasil observasi TTV pada ibu. Ditemukan hasil

pemeriksaan degan hasil Hasil asuhan kebidanan didapatkan bahwa Hasil

pemeriksaan data obyektif didapatkan bahwa Keadaan umum : baik Tekanan

darah :110/80 mmHg Nadi : 84 x/menit Pernafasan:20 x/menit Suhu : 38 ºC

LILA : 24 cm BB sekarang: 48 kg BB sebelum hamil : 42 kg Kenaikan BB : 6 kg

TB : 150 cm

Anda mungkin juga menyukai