DISUSUN OLEH :
Venny Lestanti
NPM. 2226060055
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II. TINJAUAN TEORI................................................................................... 3
BAB III. DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT......... 12
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 17
BAB V SIMPULAN................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena adanya invasi bakteri pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih
maupun wanita dari semua umur baik anak, remaja, dewasa maupun umur
lanjut. Wanita lebih sering terinfeksi dari pria dengan angka populasi umum
Hasil uji kultur dan tes sensitivitas sangat membantu dalam pemilihan
antibiotika yang tepat. Efektivitas terapi antibiotika pada infeksi saluran kemih
dapat dilihat dari penurunan angka lekosit urin disamping hasil pembiakan
bakteri dari urin setelah terapi dan perbaikan status klinis pasien. Idealnya
sebagai berikut: dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, dapat
mencapai kadar yang tinggi dalam urin, serta memiliki spektrum terbatas
1
2
100%, tepat obat 28,28%, tepat pasien 100% (68 pasien), dan tepat dosis
2011).
B. Tujuan
TINJAUAN TEORI
jaringan pada saluran kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) bergantung pada banyak
faktor seperti usia, jenis kelamin, prevalensi bakteriuria dan faktor predisposisi
hingga 104 bakteri/ml urin. Pasien didiagnosis infeksi saluran kemih bila urinnya
umumnya mempunyai gejala yang terkait dengan tempat dan keparahan infeksi.
demam, nyeri pinggang, sering mual dan muntah (biasanya terkait dengan
pielonefritis akut) dan (2) disuria, sering atau terburu-buru buang air kecil, nyeri
suprapubik, dan hematuria yang biasanya terkait dengan sistitis (Coyle et al.,
2005).
infection) yaitu bila infeksi saluran kemih tanpa faktor penyulit dan tidak
3
4
bila terdapat hal-hal tertentu sebagai infeksi saluran kemih dan kelainan struktur
maupun fungsional yang merubah aliran urin seperti obstruksi aliran urin, batu
saluran kemih, kista ginjal, tumor ginjal, ginjal, residu urin dalam kandung kemih.
C. Etiologi
kemih sejauh ini adalah Escherichia coli yang diperkirakan bertanggung jawab
terhadap 80% kasus infeksi, 20% sisanya disebabkan oleh bakteri Gram negatif
lain seperti Klebsiella dan spesies proteus, dan bakteri Gram positif seperti Cocci,
pada kasus-kasus infeksi saluran kemih wanita muda yang aktif kegiatan
struktur saluran kemih sering disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten seperti
inijuga sering ditemui pada kasus infeksi saluran kemih, terutama pada pasien
bawah dan infeksi saluran kemih bagian atas. Menurut gejala infeksi saluran
kemih bagian bawah yaitu disuria, polakisuria atau frekuensi urgensi, stranguria,
nyeri suprasimfisis dan enesmus, dan enuresis nokturnal. Gejala infeksi salura
kemih bagian atas dapat berupa demam, menggigil, nyeri pinggang, nyeri kolik,
mual, muntah, nyeri ketok sudut kostovertebrata, dan hematuria. Selain itu
jugaditemukan manifestasi tidak khas infeksi saluran kemih yang berupa nyeri
abdomen, nyeri kepala, nyeri punggung, dan diare (Suwitra dan Mangatas, 2004).
Golongan darah :O
Emilia Kontesa, SST
Pekerjaan : IRT
O: Data Objektif
1. Keadaan umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 38 ºC
LILA : 24 cm
BB sekarang : 48 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
Kenaikan BB : 6 kg
TB : 150 cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk kepala : mesochepal
Rambut : bersih, warna hitam, distribusi
rambut merata
Muka : bersih, tidak ada kloasma, tidak
pucat, tidak oedema
Mata : bersih, simetris, sklera putih, konjungtiva
merah muda (an anemis), ada gambaran tipis pembuluh
darah, tidak ada kelainan
Hidung : bersih, simetris, tidak ada sekret
abnormal, tidak ada polip, tidak ada kelainan
Mulut : bersih, bibir lembab, warna merah
kehitaman, tidak ada kelainan, gigi tidak caries, tidak
epulis, tidak hipersalivasi, dan tidak bau mulut
Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen
10
f. Genetalia :
Vulva dan Vagina : bersih, tidak oedema, tidak varises,
tidak ada PPV, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini
dan skene, tidak ada luka
Anus : tidak haemmoroid
g. Ekstremitas atas : bersih, simetris, tidak oedema,
pergerakan sendi tidak kaku, tidak ada kelainan
h. Ekstremitas bawah : bersih, simetris, tidak varises,
tidak oedema, pergerakan sendi tidak kaku, tidak ada
kelainan, refleks patella ka/ki +/+
i. Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan
4. Peeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
Tidak dilakukan
P :
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
12
Suhu : 38 ºC
LILA : 24 cm
BB sekarang : 48 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
Kenaikan BB : 6 kg
TB : 150 cm
PEMBAHASAN
bagian perut bisa Beri kompres air hangat Anjurkan pasien untuk
SIMPULAN
memberikan terapai antibiotic agar mengurangi rasa nyeri dan ibu merasa lebih
enak dan tidak terjadi isk akut hasil observasi TTV pada ibu. Ditemukan hasil
TB : 150 cm