Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AKHIR PASAR MODAL

Oleh:
Nama : Ari Nur Rachman
NIM : 7311417055
Manajemen Keuangan B 2017

Vlog 1: Analisis Pemilihan Saham: PT Japfa Comfeed Tbk_Elisa Fajarwati_7311417072

Komentar/Tanggapan:

Karena konten utama yang dibahas adalah analisis terhadap saham JAPFA,
seharusnya yang menjadi sorotan utamanya adalah kondisi perusahaan JAPFA yang
menjadikan perusahaan ini kuat sebagai salah satu opsi untuk dimiliki sahamnya. Artinya, kita
tidak perlu menjelaskan profil dari perusahaan atau bahkan sejarah pendirian perusahaannya.
Atau bisa juga dijelaskan alasan mengapa memilih saham perusahaan ini sehingga menjadi
saham yang tepat untuk kita miliki. Akan lebih bagus lagi, ketika pada awal presentasinya Elisa
menjelaskan pencapaian-pencapaian atau kekuatan dari PT Japfa sehingga dapat mendukung
analisis Fundamentalnya. Elisa memulai analisis fundamental perusahaan dari internal
perusahaan terlebih dahulu dengan melihat kinerja keuangannya.

Pada analisis fundamental, analisis rasio yang ditunjukkan pada tahun 2018 masih
dalam kuartal III. Artinya perbandingan antara rasio keuangan pada tahun 2018 tidak sebanding
dengan rasio keuangan pada tahun-tahun sebelumnya. Alangkah lebih baiknya apabila seluruh
rasio keuangannya adalah rasio dalam data tahunan hingga pada tahun 2019. Karena
perusahaan-perusahaan tercatat umumnya sudah mengeluarkan laporan keuangan
tahunannya pada tahun 2019. Hal ini dapat memperkuat asumsi bahwa perusahaan JAPFA
memang memiliki fundamental yang kuat. Pada pembahasan Laba bersih perusahaan terdapat
data unik dimana laba bersih perusahaan pada 2016 mangalami kenaikan yang sangat pesat
namun turun dengan pesat kembali pada tahun 2017. Akan lebih baik lagi apabila Elisa
menganalisis penyebab kenaikan yang sangat tinggi pada periode 2016 dilanjutkan penurunan
yang drastic pada periode berikutnya. Karena pada data pendapatannya saja pada tahun 2017
mengalami kenaikan yang signifikan, kemudian mengapa bisa turun drastic profitnya pada
periode yang sama? Apakah bisa dikaitkan dengan pengurangan dan penambahan liabilitas
perusahaan pada tahun 2016 dan 2017? Ataukah penyebab lain?
Berdasarkan analisis teknikalnya dengan indikator MA, saya akan mencoba melengkapi
interpretasi Elisa. Jika dilihat dari trend candle sticknya, saat-saat ini memang merupakan waktu
yang tepat untuk membeli saham JAPFA. Karena fase tersebut sudah melewati masa-masa
panic selling yang ditandai penurunan harga saham secara drastis dalam periode yang cukup
singkat pada downtrend saham. Hal ini kemudian didukung juga dari grafik stochastic RSI yang
golden cross pada area yang bagus, menandakan saham ini kemungkinan besar akan bergerak
naik. Hal ini juga didukung oleh berita pendukung pada pembahasan analisis pendukung.

Vlog 2: Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal PT Waskita_Dyah Ayu


Rahmawati_7311417053

Komentar/Tanggapan:

Menjadi sangat menarik karena Dyah memulai pendahuluannya adalah dengan


menjelaskan keadaan perekonomian secara makro. Hal ini mendukung kondisi fundamental
perusahaan yang dijelaskan melalui pendekatan secara makro atau eksternal. Kemudian
masuk pada analisis fundamental saham, Dyah memilih untu menganalisis kinerja perusahaan
dari selama 2 tahun saja yakni 2017 dan 2018 dengan alasan yang sudah dijelaskan. Menurut
saya akan lebih baik apabila jangka waktu pengamatannya diperluas hingga 3-5 tahun.
Mengapa? Karena walaupun mempertimbangkan alasan yang sudah dijelaskan, untuk menilai
kuat atau tidaknya fundamental dari internal perusahaan diperlukan pengamatan lebih dari 1
kali nilai perubahan dalam rasio-rasio kinerjanya. Ketika kita melihat rasionya hanya dalam 2
tahun saja (2017 dan 2018) artinya kita hanya bisa melihat satu kali perubahan saja.
Sedangkan ketika kita menggunakan rasio pada 3-5 tahun kita akan dapat melihat perubahan
nilai lebih dari satu kali. Disitu kita dapat melihat kecenderungan kinerja perusahaan apakah
naik atau turun dan tentu saja ini akan memperkuat hasil analisis fundamental saham kita.
Kemudian pada penjelasan tabel PT Waskita disebutkan bahwa indikator keaktifan saham
ditransaksikan adalah rasio hutangnya. Namun mengapa yang dilihat adalah nilai ROE yang
merupakan rasio profitabilitas perusahaan? Akan lebih baik lagi apabila Dyah melihat nilai DAR
atau DER yang dapat menjelaskan rasio hutang perusahaannya.

Pada analisis teknikal saya ingin sedikit menambahkan interpretasi. Dengan indikator
MA, dijelaskan bahwa saham sedang dalam fase downtrend. Namun sebenarnya ini adalah
saat yang tepat untuk membeli saham Waskita. Apabila investor memang ingin hold saham
waskita dalam jangka tahunan (investasi jangka panjang) ini adalah saat yang tepat untuk
membeli saham Waskita. Karena jika dilihat dari kurvanya saja saham sudah bergerak melewati
menurunnya (bear curve) dan sudah akan bergerak naik lagi.

Vlog 3: Analisis Investasi PT Indosat Tbk_Gerista Amalia_7311417127

Komentar/Tanggapan:

Menarik karena sejak awal Gerista memperlihatkan bahwa Indosat merupakan


perusahaan yang kuat dengan memperlihatkan capaian-capaian baik dari perusahaan.
Kemudian dilanjutkan dengan informasi makro (eksternal) untuk mendukung analisis
fundamentalnya. Pada analisis fundamentalnya, Gerista mengamati rasio keuangan
perusahaan selama 3 tahun (2017-2019). Namun ternyata pada rasio profitabilitas 2018
kinerjanya menurun. Maka kita belum bisa melihat adanya kecenderungan naik atau turunnya
profitabilitas perusahaan ini. Akan menjadi lebih baik apabila Gerista menambahkan lagi rasio
pengamatannya selama 4-5 tahun sehingga dapat dilihat kecenderungan kinerja perusahaan
apakah naik atau turun. Atau Gerista mungkin bisa menambahkan penjelasan mengapa pada
2018 profitabilitas perusahaanturun bahkan mencapai angka negative. Karena dilihat dari rasio
leveragenya saja pada tahun 2018 menurun. Mengapa jumlah rasio hutangnya turun, namun
rasio profitabilitasnya juga ikut turun? Hal ini tentunya akan memperkuat analisis fundamental
saham perusahaan. Untuk rasio leverage nilai DAR dan DER masih dalam angka yang wajar.

Kemudian pada analisis teknikal sebenarnya dalam jangka menengah (April-Juni)


pergerakan saham menunjukkan trend yang naik (uptrend). Namun sempat bergerak konstan
selama lebih dari 2,5 bulan. Tapi menurut saya belum saatnya saham indosat ini dijual karena
pergerakan saham terakhir menunjukkan sinyal positif atau naik menuju target uptrend
selanjutnya. Hanya saja kita tetap harus waspada karena kurva stochastic sudah hampir berada
pada area jenuhnya. Apabila ada tanda akan downtrend, saat itulah kita jual saham
perusahaannya.

Vlog 4: Analisis Portofolio: PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN)_Fellia


Adellawati_7311417210

Komentar/Tanggapan:

Fellia memulai analisis fundamental sahamnya dari kondisi internal perusahaannya.


Dimulai dari alasannya memilih saham MNCN untuk dia miliki. Pada penilaian profitabilitas
perusahaan melalui ROE, kita hanya bisa menilai bahwa pada 2018 MNCN merupakan yang
terbaik dari kedua perusahaan yang lainnya. Tapi bagaimana dengan tahun-tahun sebelumnya
maupun pada 2019? Akan lebih baik apabila nilai ROE yang dibandingkan merupakan data
tahunan selama periode 3-5 tahun agar kita dapat melakukan penilaian terhadap perusahaan
Indosat apakah terdapat peningkatan kinerja perusahaan di setiap tahunnya. Yakni bagaimana
perusahaan mengelola modalnya seefektif dan seefisien mungkin dalam kurun waktu tertentu.
Kemudian pada analisis rasio leveragenya, sepertinya perhitungan DER dari Fellia kurang
tepat. Karena DER adalah perbandingan antara hutang terhadap modal yang dimiliki
perusahaan. Sedangkan grafik menunjukkan perbandingan jumlah asset dan jumlah utang yang
dimiliki perusahaan. Hal ini juga ditandai dengan nilai DER yang dinyatakan dalam satuan yang
juga kurang tepat karena menunjukkan presentase. Pada indikator ke 4 dan ke 5, Felia
melakukan pengamatan selama 2 periode saja. Menurut saya akan lebih baik apabila jangka
waktu pengamatannya diperluas hingga 3-5 tahun. Mengapa? Karena walaupun
mempertimbangkan alasan yang sudah dijelaskan, untuk menilai kuat atau tidaknya
fundamental perusahaan diperlukan lebih dari 1 kali nilai perubahan dalam rasio-rasio
kinerjanya. Ketika kita melihat rasionya hanya dalam 2 tahun saja artinya kita hanya bisa
melihat satu kali perubahan saja. Sedangkan ketika kita menggunakan rasio pada 3-5 tahun
kita akan dapat melihat perubahan nilai lebih dari satu kali. Disitu kita dapat melihat
kecenderungan kinerja perusahaan apakah naik atau turun dan tentu saja ini akan memperkuat
hasil analisis fundamental saham kita.

Pada analisis teknikal, grafik menunjukkan bahwa pada bulan april gagal naik dan turun
pada tingkat harga tertentu. Tapi belum ada indikasi bahwa saham naik kembali. Artinya saham
ini masih bisa diprediksikan harganya turun dan untuk pembelian sahamnya mungkin ditunda
terlebih dahulu hingga perusahaan ada indikasi untuk naik kembali.

Vlog 5: Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal Pada PT Astra Internasional Tbk
(ASII)_Aryu Luthfia Hafizha_7311417197

Komentar/Tanggapan:
Kreatif karena Aryu menunjukkan kekuatan perusahaan Astra dengan menampilkan
company profile yang sudah pasti berisi tentang kekuatan-kekuatan yang dimiliki Astra. Namun
setelah itu Aryu menjelaskan kembali profil perusahaan dan sejarah perusahaannya. Menurut
saya hal ini sebaiknya tidak perlu dilakukan karena kita sudah cukup mendapatkan informasi
pada company profilenya. Analisis makro meliputi laju inflasi dan nilai mata uang menjadi hal
yang tepat, mengingat Astra merupakan salah satu perusahaan multinational besar. Pada
analisis makro Aryu memperlihatkan data pada tahun 2019. Namun mengapa pada analisis
fundamentalnya yang merupakan bagian internalnya, malah hanya sampai 2018 saja? Hal ini
menjadikan analisis secara makro yang dilakukan tadi dinilai kurang kuat. Akan lebih baik
apabila Aryu mengamati kinerja perusahaan hingga tahun 2019, sama dengan analisis
makronya. Pada analisis rasio profitabilitas, Aryu belum menjelaskan bagaimana tingkat
kesehatan keuangan perusahaan Astra apabila dilihat dari nilai ROA dan ROE nya.

Pada analisis teknikal, Aryu sudah menjelaskan dengan baik dan cukup lengkap. Hal ini
diperlihatkan bahwa Aryu memberikan rekomendasi untuk menahan saham dengan didukung
oleh perilaku investor dan menjadi tidak direkomendasikan untuk dibeli saat ini meilhat kurva
stochasticnya.

Anda mungkin juga menyukai