Anda di halaman 1dari 8

II.

KAJIAN SINTAKTIK, SEMANTIK DAN


PRAGMATIK
A. PENGANTAR
1. Karya I
Judul : “Matahari”
Tahun : 1976
Media : Cat akrilik Pada Kanvas
Ukuran : 134×94 cm
Karya ini berjudul matahari dan dilukis
dengan menggunakan cat akrilik.
Melukiskan mengenai matahari sebagai
sumber kehidupan, bentuknya terkesan
abstrak namun apabila ditelaah lebih
lanjut maka kita akan menemukan arti
atau makna tersendiri didalamnya.
Warnanya yang tidak monoton, terdiri
lebih dari satu warna sehingga
menghasilkan kesan figuratif.
2. Karya II
Judul : “Toba”
Tahun : 1974

1
Media : Cat akrilik Pada Kanvas
Ukuran : 104×75 cm
Selanjutnya mengenai karya kedua yakni
tentang “Penari Toba” yang ada di
Sumatera Utara. Lukisan ini tidak
menggambarkan danau sebagai objeknya
tetapi penari. Seperti biasanya Oesman
Effendi tidak begitu menonjolkan bentuk
aslinya tetapi membuat penikmatnya apa
maksud dan tujuan lukisan ini.

B. PEMAHAMAN TENTANG SINTAKTIK,


SEMANTIK DAN PRAGMATIK

1. Sintaktik
Semiotika Sintaktik adalah kajian hubungan
diantara tanda-tanda. Tanda-tanda yang
sebetulnya tidak berdiri sendiri. Sintaktik
mengacu pada prinsip bahwa tanda-tanda
selalu menjadi bagian dari sistem tanda atau
kelompok tanda yang lebih besar diatur
dalam cara-cara tertentu.

2
Peraturan sintaktik memudahkan manusia
untuk menggunakan kombinasi tanda-tanda
yang tidak terbatas untuk mengekspresikan
kekayaan makna. Sintaktik berkaitan dengan
aturan yang mengatur kata-kata digabungkan
untuk membentuk frasa dan kalimat.

2. Semantik
Semantik berbicara tentang bagaimana
tanda-tanda berhubungan dengan yang
ditunjuknya atau apa yang ditunjukan oleh
tanda-tanda. Pertanyaan “Apa yang
direpresentasikan oleh tanda?” maka kita
berada dalam ranah semantik. Representasi
ini selalu dimediasi oleh interpretasi sadar
seseorang. Arti apapun bagi sebuah tanda
akan mengubah suatu situasi ke situasi
lainnya.

3. Pragmatik
Pragmatik menguraikan tentang asal usul
tanda. Cabang ini memiliki pengaruh paling

3
penting dalam teori komunikasi. Kita harus
berbagi rasa keterkaitan dalam pesan-pesan
atau kemungkinan tidak adanya sejumlah
pemahaman dan kita harus berasumsi bahwa
ketika kita menggunakan peraturan bahasa,
sejumlah orang harus mengetahui peraturan
dmna hal itu dapat dipahami.
Pragmatik tanda-tanda penting yang tentunya
sangat berarti. Sebagai contoh, kode visual
lebih terbuka dalam makna potensial
interpretasinya sangat subjektif serta lebih
dihubungkan dengan perseptual dan proses
pemikiran penonton daripada representasi
konvensional.

C. ANALISIS SINTAKTIK, SEMANTIK DAN


PRAGMATIK PADA LUKISAN
“MATAHARI” OLEH OESMAN EFFENDI

4
5
1. Sintaktik

2. Semantik

3. Pragmatik

D. ANALISIS SINTAKTIK, SEMANTIK DAN


PRAGMATIK PADA LUKISAN “TOBA”
OLEH OESMAN EFFENDI

6
1. Sintaktik

2. Semantik

3. Pragmatik

7
E. RANGKUMAN

Anda mungkin juga menyukai