Anda di halaman 1dari 5

ANESTESI (INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL,

TOPIKAL)

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
DINKES KAB. Tgl. Terbit : UPTD
HALMAHERA PUSKESMAS
No. Revisi :
SELATAN LELEI
Halaman :1/5

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

1. Pengertian Anestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika
dilakukan pembedahan dan prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas layanan klinis dalam melakukan tindakan anastesi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Maffa tentang ………………..
4. Referensi Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer. IDI.
Edisi I. 2017
5. Alat dan Alat dan Bahan
bahan 1. Disinfektan (povidon iodine)
2. Spray ethyl chloride
3. Spuit 2 cc dan 5 cc
4. Jarum aspirasi untuk obat anestesi
5. Jarum halus untuk infiltrasi
6. Deksametason 5 mg = 1 ml IV
7. Epinefrin 1 mg = 1ml, 0,3 ml IM
6. Prosedur Teknik Tindakan
a. Anestesi infiltrasi
1. Tanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya
3. Minta pasien untuk berbaring
4. Pilihlah obat untuk anestesi (lidokain 0,5-1% dengan atau tanpa
epinefrin)
5. Aspirasi obat anestesi, tergantung tempat yang akan di anestesi
dan banyaknya cairan yang akan diambil (5-10 ml)
ANESTESI (INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL,
TOPIKAL)

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
DINKES KAB. Tgl. Terbit : UPTD
HALMAHERA PUSKESMAS
No. Revisi :
SELATAN LELEI
Halaman :1/5

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

6. Disinfeksi area yang akan di injeksi


7. Gunakan spuit jarum halus untuk melakukan infiltrasi
8. Posisikan jarum di tempat yang akan dimasuki (untuk luka di
ujung luka dan segaris dengan axis longitudinalnya, untuk tumor
kecil atau lesi kulit di kedua sisi area yang akan diangkat, di luar
tumor)
9. Konfirmasi dengan aspirasi bahwa jarum tidak masuk ke vena
10. Buat depot subkutan dari anestesi lokal dengan injeksi secara
perlahan (tarik kembali jarum secara perlahan). Pertama injeksi
area kutan, lalu injeksikan di tempat yang lebih dalam. Untuk
eksisi atau batas jahitan luka,depot subkutan harus dibuat di
jaringan subkutis di batas luka. Untuk eksisi tumor, injeksi harus
dilakukan di sekitar kulit yang akan di eksisi dengan bentuk
diamond (blok area). Depot juga dibuat di bawah tumor dan
membuatnya makin terlihat ke atas.
11. Observasi pasien untuk alergi atau reaksi keracunan saat
memasukkan obat anestesi.
12. Tunggu sampai semua stimulus nyeri yang diberikan teranestesi
sebelum memulai tindakan operasi.

b. Blok saraf lokal (metode Oberst)


1. Tanya pasien tentang riwayat alergi terhadap iodin atau anestesi
local.
2. Jelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan dan
ANESTESI (INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL,
TOPIKAL)

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
DINKES KAB. Tgl. Terbit : UPTD
HALMAHERA PUSKESMAS
No. Revisi :
SELATAN LELEI
Halaman :1/5

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

prosedurnya
3. Minta pasien untuk berbaring
4. Aspirasi 2 ml anestesi lokal
5. Disinfeksi area yang akan diinjeksi
6. Jalan masuk jarum halus adalah dorsal ke satu sisi ke dasar
falang, distal dari sendi metakarpofalangeal atau sendi
metatarsofalangeal
7. Arah dimana jarum diinjeksi adalah dari dorsal menuju ke
palmar atau plantar
8. Infiltrasi dilakukan dengan injeksi 0,5 ml sejajar dengan cabang
saraf sensori. Injeksi perlahan untuk memastikan bahwa tidak
ada ketegangan yang berlebihan di jaringan sekitarnya
9. Masukkan jarum lebih ke dalam ke arah volar dan injeksikan di
tempat cabang saraf sensori volar lagi anestesi lokal sebanyak
0,5 ml
10. Tarik jarum ke titik tepat di bawah kulit
11. Dengan menggunakan titik masuk original, masukkan jarum ke
arah dorsal dari falang, di bawah kulit, melewati sisi sebelahnya
dari jari tangan atau jari kaki dan buat depot subkutan sebanyak
0,5 ml setinggi titik masuk kedua
12. Berikan anestesi menurut langkah 6-9 di nervus sensorik dorsal
dan volar di sisi kontralateral dari falang
13. Tunggu 5-10 menit sampai anestesi menghasilkan efek.
ANESTESI (INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL,
TOPIKAL)

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
DINKES KAB. Tgl. Terbit : UPTD
HALMAHERA PUSKESMAS
No. Revisi :
SELATAN LELEI
Halaman :1/5

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

c. Anestesi topical
Tujuan : Pemberian terapi anestesi topikal untuk berbagai indikasi
sebagai alternative anestesi injeksi.
Teknik Tindakan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. Jelaskan mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
2. Lakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
3. Berikan agen anestesi topikal sesuai indikasi.

Analisis Tindakan/Perhatian
1. Spray ethyil chloride bisa berubah menjadi api ketika disemprotkan
jika kontak dengan api atau koagulasi elektrik. Gunakan spray dengan
memegangnya secara vertikal, semprotkan di area yang akan dilakukan
tindakan sampai muncul lapisan-lapisan putih dan lakukan insisi saat
lapisan-lapisan putih tersebut masih terlihat.
2. Anestesi lokal dengan spray ethyil chloride digunakan terbatas hanya
pada intervensi minor yang dapat dilakukan dengan cepat.
3. Pada anestesi infiltrasi jangan gunakan dosis melebihi dosis
maksimum.
4. Hindari injeksi intravena dan bersiap untuk rekasi alergi atau
keracunan.
ANESTESI (INFILTRASI, BLOK SARAF LOKAL,
TOPIKAL)

No. Dokumen :C/VII//2018


SOP
DINKES KAB. Tgl. Terbit : UPTD
HALMAHERA PUSKESMAS
No. Revisi :
SELATAN LELEI
Halaman :1/5

Ditetapkan oleh: Kepala Ttd Fahrudin U. Sabtu, SKM


NIP.19840312 2010 01 1004
UPTD Puskesmas Lelei

5. Injeksikan secara perlahan untuk mengurangi nyeri yang tidak perlu.


6. Jika diperlukan injeksi dari satu, usahakan untuk memlakukan injeksi
berikutnya di tempat yang sudah teranestesi.
7. Unit Terkait - Unit poli umum
- Unit gawat darurat
- Unit rawat inap
- Unit KIA/KB
- Poned
8.Dokumen - Rekam medis
terkait
9.Rekaman
historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai