Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS PROSES AFIKSASI PADA CERPEN "CORAT-CORET DI


TOILET"
KARYA EKA KURNIAWAN

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Kuliah: Morfologi
Dosen Pengampu: Yayuk Eni Rahayu, M. Hum.

Disusun oleh :
Petriana Jihan Puspita
211201244060/ PBSI D 21

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah Morfologi yang berjudul “Analisis Proses Afiksasi Pada
Cerpen Corat-coret Di Toilet Karya Eka Kurniawan" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Morfologi. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan bagi pembacanya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yayuk Eni
Rahayu, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Morfologi yang telah mengampu
saya terkait materi ini.

Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, baik dari segi
bahasa, format penulisan, dan lain sebagainya. Maka dengan itu, untuk dapat
memberikan saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca dengan tujuan
penulis dapat menjadi lebih baik dalam menulis atau menyusun sebuah karya tulis
selanjutnya. Sekian atas perhatiannya, saya mohon maaf dan terima kasih.

Yogyakarta, 25 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….5
C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………5
D. Manfaat Penulisan Makalah…………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….6
A. Hakikat Afiksasi………………………………………………………………6
B. Macam-macam Afiksasi………………………………………………………6
C. Analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" Karya Eka
Kurniawan…………………………………………………………………….7
BAB II PENUTUP…………………………………………………………………..12
A. Kesimpulan…………………………………..……………………….……....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….….13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, cerpen banyak dibicarakan dalam kalangan masyarakat.
Cerpen sendiri merupakan salah satu karya sastra yang memaparkan sebuah
kisah atau cerita mengenai manusia atau objek lain yang digambarkan dengan
seluk beluknya dalam tulisan pendek dan singkat. Cerpen juga sering disebut
sebagai karangan pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Menurut Muhardi dan
Hasanuddin (1992) menyatakan bahwa cerpen adalah sebuah karya fiksi atau
rekaan imajinatif dari pengarang dengan mengungkapkan suatu permasalahan
yang dituangkan dalam tulisan singkat dan padat dengan memiliki unsur-unsur
struktur, seperti tema, alur atau plot, latar atau setting, penokohan, sudut
pandang, gaya bahasa, dan amanat.
Dengan melihat unsur struktur cerpen, salah satunya gaya bahasa. Gaya
bahasa yang merupakan suatu cara bagaimana seorang pengarang menguraikan
atau mengungkapkan isi pemikirannya melalui bahasa-bahasa yang khas dalam
cerita yang dibuat yang bisa menimbulkan kesan tertentu ketika dibaca. Bahasa -
bahasa yang ada di dalam cerpen selalu melalui proses pembentukan kata.
Pembentukan kata ini tergolong dalam kajian morfologi yang hakikat berkaitan
dengan pembentukan kata dalam sebuah bahasa.
Menurut Chaer (2008: 3) secara etimologi kata morfologi berasal dari kata
morf yang berarti "bentuk‟ dan logi yang berarti "ilmu‟. Jadi, secara harfiah kata
morfologi berarti "ilmu mengenai bentuk‟. Menurut Ramlan (1987: 25-51)
proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Selain itu, dalam morfologi memiliki beberapa
proses pembentukan kata antara lain afiksasi, reduplikasi, komposisi, abreviasi,
dan konversi. Yang akan dibahas pada makalah ini adalah proses pembentukan
kata afiksasi. Dengan demikian, sesuai pemaparan diatas, makalah ini akan
membahas mengenai proses pembentukan afiksasi pada salah satu karya sastra
cerpen, yaitu cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya Eka Kurniawan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat Afiksasi?
2. Apa saja macam-macam Afiksasi?
3. Bagaimana analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya
Eka Kurniawan?

C. Tujuan Penulisan Masalah


1. Untuk mengetahui hakikat Afiksasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam Afiksasi.
3. Untuk mengetahui analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet"
karya Eka Kurniawan.

D. Manfaat Penulisan Masalah


Dengan penulisan makalah ini diharapkan menambah wawasan bagi para
pembacanya. Selain itu, diharapkan juga bisa menajdi referensi terhadap analisi
cerpen lainnya dalam lingkup kajian morfologi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Afiksasi
Afiksasi merupakan suatu proses pengimbuhan pada satuan bentuk
tunggal atau bentuk kompleks untuk membentuk mofren baru atau kata
dalam kelas kata. Dalam proses pengimbuhan tersebut terlibat beberapa
unsur yaitu (1) dasar atau bentuk dasar. (2) afiks, dan (3) makna
gramatikal yang dihasilkan (Chaer, 2007: 177).
Menurut Ramlan (1987: 47) afiksasi adalah proses pembentukan kata
dengan cara menambahkan afiks pada bentuk dasar baik berupa bentuk
tunggal maupun bentuk kompleks dengan tujuan membentuk suatu kata.
Sedangkan, menurut Parera (1990:18) menyatakan bahwa proses afiksasi
merupakan suatu proses yang paling umum dalam bahasa. Proses
afiksasi terjadi apabila sebuah morfem terikat dibubuhkan atau
dilekatkan pada sebuah morfem bebas secara urutan lurus. Dengan ini,
dapat disimpulkan afiksasi adalah suatuproses melekatnya morfem
terikat pada kata dasar atau morfem bebas sehingga membentuk kata
berimbuhan dan dapat mengubah makna dari kata dasar tersebut.

B. Macam - Macam Afiksasi


Afiksasi dalam bahasa Indonesia terbagi dalam beberapa jenis
yaitu prefiks (awalan), infiks (sisipan), sufiks (akhiran), dan konfiks
(gabungan).Menurut Parera (1990:18) menyatakan bahwa berdasarkan
posisi morfem terikat terhadap morfem bebas tersebut proses afiksasi
dapat dibedakan atas, (1) pembubuhan depan, (2) pembubuhan tengah, (3)
pembubuhan akhir, (4) pembubuhan terbagi. Dibawah ini, macam-
macam afiksasi yaitu sebagai berikut.
1. Prefiks atau awalan adalah bentuk terikat yang dibubuhi pada
awal kata dasar, yaitu prefiks ber-, prefiks me-, prefiks per-,

6
prefiks ter-, prefiks di-, prefiks se-, dan prefiks ke- (Chaer, 2008:
23).
2. Infiks yaitu afiks yang dibubuhkan di tengah kata, biasanya pada
suku awal kata, yaitu infiks –el-, infiks –em-, dan infiks –er-
(Chaer, 2008: 23). Infiks termasuk dalam imbuhan/afiks yang
tidak produktif, karena imbuhan tersebut sudah hampir tidak
digunakan lagi dalam proses pembentukan kata.
3. Sufiks, adalah afiks yang dibubuhkan di kanan bentuk dasar,
yaitu sufiks –kan, sufiks –i, sufiks –an, dan sufiks –nya.
4. Konfiks adalah afiks yang dibubuhkan di kiri dan di kanan
bentuk dasar secara bersamaan karena konfiks ini merupakan satu
kesatuan afiks. Konfiks yang ada dalam bahasa Indonesia adalah
konfiks ke--an, konfiks ber--an, konfiks pe--an, konfiks per--an,
dan konfiks se--nya.

C. Analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya Eka


Kurniawan
Hasil dari analisis data afiksasi pada cerpen "Corat-coret Di
Toilet" karya Eka Kurniawan ditemukan ada empat afiksasi dalam
analisis yaitu prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Berikut proses
pembentukan afiks dari empat macam afiksasi diatas yaitu sebagai
berikut.

Tabel 1. Analisis Prefiks dadi Cerpen

No. Prefiks Kata Dasar Jenis Prefiks

1. Membuat Buat me(N)

2. Menyerbu Serbu me(N)

3. Menyerang Serang me(N)

7
4. Tertarik Tarik te(R)

5. Berkomentar Komentar be(R)

6. Mengambil Ambil me(N)

7. Tersenyum Senyum te(R)

8. Tertawa Tawa te(R)

9. Menyala Nyala me(N)

10. Merenovasi Renovasi me(N)

11. Menulis Tulis me(N)

12. Menumpuk Tumpuk me(N)

13. Mengguyur Guyur me(N)

14. Memprovokasi Provokasi me(N)

15. Terbaca Baca te(R)

16. Berdandan Dandan be(R)

17. Berkunjung Kunjung be(R)

Tabel. 2 Analisis Infiks dari Cerpen

No. Infiks Kata Dasar Jenis Infiks

1. Gemetar Getar -em-

8
Tabel. 3 Analisis Sufiks dari Cerpen

No. Sufiks Kata Dasar Jenis Sufiks

1. Ungkapan Ungkap –an

2. Pantatnya Pantat –nya

3. Bayangan Bayang –an

4. Pipislah Pipis –lah

5. Tuntaskan Tuntas –kan

6. Celananya Celana –nya

7. Mulailah Mulai –lah

8. Tunjukkan Tunjuk –kan

9. Tampaknya Tampak –nya

10. Salurkan Salur –kan

11. Hakikatnya Hakikat –nya

12. Hasilnya Hasil –nya

13. Wajahnya Wajah –nya

14. Gemetaran Getar –an

15. Dindingnya Dinding –nya

16. Jagalah Jaga –lah

17. Inginnya Ingin –nya

18. Muncullah Muncul –lah

9
19 Mukanya Muka –nya

20. Bibirnya Bibir –nya

21. Matanya Mata –nya

Tabel 4. Analisis Konfiks dari Cerpen

No. Konfiks Kata Dasar Jenis Konfiks

1. Terkejutlah Kejut ter-lah

2. Menyebalkan Sebal me-kan

3. Menemukan Temu me-kan

4. Ditutupnya Tutup di-nya

5. Memejamkan Pejam me-kan

6. Kebersihan Bersih ke-an

7. Kecenderungan Cenderung ke-an

8. Menjijikkan Jijik me-kan

9. Perubahan Rubah pe-an

10. Dipegangnya Pegang di-nya

11. Dicurahkan Curah di-kan

12. Berpakaian Pakai ber-an

13. Kegaduhan Gaduh ke-an

14. Ditaburinya Tabur di-nya

10
15. Menampilkan Tampil me-kan

16. Kehilangan Hilang ke-an

17. Merepotkan Repot me-kan

18. Memutuskan Putus me-kan

19. Melakukan Laku me-kan

20. Menyelesaikan Selesai me-kan

21. Keindahan Indah ke-an

22. Membosankan Bosan me-kan

23. Disisirnya Sisir di-nya

24. Dikenakannya Kenakan di-nya

25. Berpelukan Peluk ber-an

27. Dipastikan Pasti di-kan

Berdasarkan, hasil analisis afiksasi dari cerpen "Corat-coret Di


Toilet" karya Eka Kurniawan ditemukan ada 17 prefiks, 1 infiks, 21
sufiks, dan 26 konfiks. Dengan prefiks yang didominasi prefiks me(N),
infiks -em-, sufiks -nya, dan konfiks yang didominasi me-kan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarakan analisis pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya
Eka kurniawan ditemukan ada 66 proses afiksasi, yaitu afiks prefiks,
infiks, sufiks, dan konfiks. Dengan masing-masing yaitu ada 17 afiks
prefiks, 1 afiks infiks, 21 afiks sufiks, dan 26 afiks konfiks. Selain itu,
afiks prefiks dalam cerpen ada prefiks me(N), be(R), dan te(R). Afiks
infiks dalam cerpen ada infiks -em-. Afiks sufiks dalam cerpen ada sufiks
–an, –kan, –lah, dan –nya. Kemudian, yang terakhir afiks konfiks dalam
cerpen ada konfiks ber-an, di-nya, di-kan, me-kan, ke-an, ke-an, pe-an,
dan ter-lah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hardyati, Siti, dkk. (2017). Perbandingan Afiks Pembentuk Verba Bahasa Indonesia
dan Bahasa Jawa. Jurnal Sastra Indonesia, Vol. 6 hal. 34 - 40.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi. Diakses pada 26 Desember 2022

Lutfia Putra, Renaldi. (2021). Analisis Proses Afiksasi pada Artikel Kelapa Sawit
Mencari Jalan Tengah. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol.3 No. 5 Halm. 3196 - 3203.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1241. Diakses pada 26
Desember 2022

Romli, Muhammad, dkk. (2015). Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda
(Studi Kontrastif). Jurnal Sasindo Unpam, Vol.2 No. 2.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Sasindo/article/view/392. Diakses pada
26 Desember 2022

13

Anda mungkin juga menyukai