Disusun oleh :
Petriana Jihan Puspita
211201244060/ PBSI D 21
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah Morfologi yang berjudul “Analisis Proses Afiksasi Pada
Cerpen Corat-coret Di Toilet Karya Eka Kurniawan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Morfologi. Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan bagi pembacanya. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yayuk Eni
Rahayu, M. Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah Morfologi yang telah mengampu
saya terkait materi ini.
Demikian makalah ini dibuat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, baik dari segi
bahasa, format penulisan, dan lain sebagainya. Maka dengan itu, untuk dapat
memberikan saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca dengan tujuan
penulis dapat menjadi lebih baik dalam menulis atau menyusun sebuah karya tulis
selanjutnya. Sekian atas perhatiannya, saya mohon maaf dan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………………..4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….5
C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………5
D. Manfaat Penulisan Makalah…………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….6
A. Hakikat Afiksasi………………………………………………………………6
B. Macam-macam Afiksasi………………………………………………………6
C. Analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" Karya Eka
Kurniawan…………………………………………………………………….7
BAB II PENUTUP…………………………………………………………………..12
A. Kesimpulan…………………………………..……………………….……....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….….13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini, cerpen banyak dibicarakan dalam kalangan masyarakat.
Cerpen sendiri merupakan salah satu karya sastra yang memaparkan sebuah
kisah atau cerita mengenai manusia atau objek lain yang digambarkan dengan
seluk beluknya dalam tulisan pendek dan singkat. Cerpen juga sering disebut
sebagai karangan pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Menurut Muhardi dan
Hasanuddin (1992) menyatakan bahwa cerpen adalah sebuah karya fiksi atau
rekaan imajinatif dari pengarang dengan mengungkapkan suatu permasalahan
yang dituangkan dalam tulisan singkat dan padat dengan memiliki unsur-unsur
struktur, seperti tema, alur atau plot, latar atau setting, penokohan, sudut
pandang, gaya bahasa, dan amanat.
Dengan melihat unsur struktur cerpen, salah satunya gaya bahasa. Gaya
bahasa yang merupakan suatu cara bagaimana seorang pengarang menguraikan
atau mengungkapkan isi pemikirannya melalui bahasa-bahasa yang khas dalam
cerita yang dibuat yang bisa menimbulkan kesan tertentu ketika dibaca. Bahasa -
bahasa yang ada di dalam cerpen selalu melalui proses pembentukan kata.
Pembentukan kata ini tergolong dalam kajian morfologi yang hakikat berkaitan
dengan pembentukan kata dalam sebuah bahasa.
Menurut Chaer (2008: 3) secara etimologi kata morfologi berasal dari kata
morf yang berarti "bentuk‟ dan logi yang berarti "ilmu‟. Jadi, secara harfiah kata
morfologi berarti "ilmu mengenai bentuk‟. Menurut Ramlan (1987: 25-51)
proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang
merupakan bentuk dasarnya. Selain itu, dalam morfologi memiliki beberapa
proses pembentukan kata antara lain afiksasi, reduplikasi, komposisi, abreviasi,
dan konversi. Yang akan dibahas pada makalah ini adalah proses pembentukan
kata afiksasi. Dengan demikian, sesuai pemaparan diatas, makalah ini akan
membahas mengenai proses pembentukan afiksasi pada salah satu karya sastra
cerpen, yaitu cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya Eka Kurniawan.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat Afiksasi?
2. Apa saja macam-macam Afiksasi?
3. Bagaimana analisis Afiksasi pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya
Eka Kurniawan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Afiksasi
Afiksasi merupakan suatu proses pengimbuhan pada satuan bentuk
tunggal atau bentuk kompleks untuk membentuk mofren baru atau kata
dalam kelas kata. Dalam proses pengimbuhan tersebut terlibat beberapa
unsur yaitu (1) dasar atau bentuk dasar. (2) afiks, dan (3) makna
gramatikal yang dihasilkan (Chaer, 2007: 177).
Menurut Ramlan (1987: 47) afiksasi adalah proses pembentukan kata
dengan cara menambahkan afiks pada bentuk dasar baik berupa bentuk
tunggal maupun bentuk kompleks dengan tujuan membentuk suatu kata.
Sedangkan, menurut Parera (1990:18) menyatakan bahwa proses afiksasi
merupakan suatu proses yang paling umum dalam bahasa. Proses
afiksasi terjadi apabila sebuah morfem terikat dibubuhkan atau
dilekatkan pada sebuah morfem bebas secara urutan lurus. Dengan ini,
dapat disimpulkan afiksasi adalah suatuproses melekatnya morfem
terikat pada kata dasar atau morfem bebas sehingga membentuk kata
berimbuhan dan dapat mengubah makna dari kata dasar tersebut.
6
prefiks ter-, prefiks di-, prefiks se-, dan prefiks ke- (Chaer, 2008:
23).
2. Infiks yaitu afiks yang dibubuhkan di tengah kata, biasanya pada
suku awal kata, yaitu infiks –el-, infiks –em-, dan infiks –er-
(Chaer, 2008: 23). Infiks termasuk dalam imbuhan/afiks yang
tidak produktif, karena imbuhan tersebut sudah hampir tidak
digunakan lagi dalam proses pembentukan kata.
3. Sufiks, adalah afiks yang dibubuhkan di kanan bentuk dasar,
yaitu sufiks –kan, sufiks –i, sufiks –an, dan sufiks –nya.
4. Konfiks adalah afiks yang dibubuhkan di kiri dan di kanan
bentuk dasar secara bersamaan karena konfiks ini merupakan satu
kesatuan afiks. Konfiks yang ada dalam bahasa Indonesia adalah
konfiks ke--an, konfiks ber--an, konfiks pe--an, konfiks per--an,
dan konfiks se--nya.
7
4. Tertarik Tarik te(R)
8
Tabel. 3 Analisis Sufiks dari Cerpen
9
19 Mukanya Muka –nya
10
15. Menampilkan Tampil me-kan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan analisis pada Cerpen "Corat-coret Di Toilet" karya
Eka kurniawan ditemukan ada 66 proses afiksasi, yaitu afiks prefiks,
infiks, sufiks, dan konfiks. Dengan masing-masing yaitu ada 17 afiks
prefiks, 1 afiks infiks, 21 afiks sufiks, dan 26 afiks konfiks. Selain itu,
afiks prefiks dalam cerpen ada prefiks me(N), be(R), dan te(R). Afiks
infiks dalam cerpen ada infiks -em-. Afiks sufiks dalam cerpen ada sufiks
–an, –kan, –lah, dan –nya. Kemudian, yang terakhir afiks konfiks dalam
cerpen ada konfiks ber-an, di-nya, di-kan, me-kan, ke-an, ke-an, pe-an,
dan ter-lah.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hardyati, Siti, dkk. (2017). Perbandingan Afiks Pembentuk Verba Bahasa Indonesia
dan Bahasa Jawa. Jurnal Sastra Indonesia, Vol. 6 hal. 34 - 40.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi. Diakses pada 26 Desember 2022
Lutfia Putra, Renaldi. (2021). Analisis Proses Afiksasi pada Artikel Kelapa Sawit
Mencari Jalan Tengah. Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol.3 No. 5 Halm. 3196 - 3203.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1241. Diakses pada 26
Desember 2022
Romli, Muhammad, dkk. (2015). Afiksasi Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Sunda
(Studi Kontrastif). Jurnal Sasindo Unpam, Vol.2 No. 2.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/Sasindo/article/view/392. Diakses pada
26 Desember 2022
13