Anda di halaman 1dari 15

BISNIS PLAN

AGROEDUWISATA BANTARSARI
g
I . RINGKASAN EKSEKUTIF

II. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Usaha


Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati,
salah satunya dalam hal pertanian mencakup perkebunan, perikanan dan
peternakan. Kegiatan pertanian menjadi salah satu budaya dalam masyarakat
Indonesia sehingga menimbulkan nilai keunikan tersendiri dalam setiap
wilayahnya sehingga mampu menjadi daya tarik yang kuat dan peluang
pengembangan agrowisata.
Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia baik
domestik maupun asing pada 5 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan.
Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Wisatawan
NO WISATAWAN TAHUN
2009 2010 2011 2012 2013
1. Wisatawan Asing 6.323.730 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129
2. Wisatawan 25.767.34 28.025.45 37.670.54 38.670.54 41.174.55
Domestik 2 7 7 7 9
Sumber : www.bps.go.id

Terjadinya peningkatan wisatawan ke Indonesia merupakan salah satu


dampak adanya perubahan tren wisata di abad 21. Perubahan tren wisatawan
abad 21 mulai berubah menjadi special interest. Berdasarkan situs
songadventure, paradigma special interest ( wisata minat khusus) adalah
paradigma dimana wisatawan lebih berupaya untuk mendapatkan aktualisasi diri.
Dalam tahapan ini, bukan lagi uang yang difikirkan, namun nilai yang didapat
dari kegiatan menjadi penting. Wisatawan bukan hanya membeli produk tetapi
membeli pengalaman. Dari segi perubahan paradigma tersebut Indonesia
menjadi Negara yang paling berpotensi untuk terus meningkatkan kegiatan
pariwisatanya karena dalam pariwisata Indonesia sejak dulu menawarkan
kegiatan wisata berdasarkan seeing, doing, buying dan learning.
Salah satu kegiatan wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sesuai

2
konsep seeing, doing, buying dan learning adalah pengembangan wisata
berbasis aktivitas desa yang mengangkat kearifan lokal daerah setempat melalui
kegiatan pertanian. Salah satu desa yang berpotensi untuk dikembangkan adalah
Desa Bantarsari.
Desa Bantarsari merupakan salah satu desa di Kecamatan Rancabungur
Kabupaten Bogor yang mempunyai luas wilayah 341,41 Ha. Sejak dahulu
aktivitas pertanian yang dilakukan di Desa Bantarsari adalah menanam
kangkung dan bayam. Produk kangkung dan bayam Desa Bantarsari merupakan
salah satu sayuran terbaik di Bogor. Pada 5 tahun terakhir Desa Bantarsari mulai
mengembangkan pertanian jambu kristal yang saat ini produknya merupakan
jambu kristal terbaik berdasarkan penelitian ICDF IPB. Secara geografis, Desa
Bantarsari terletak tidak jauh dari pusat perkotaan. Hal ini menjadi salah satu
peluang bagi Desa Bantarsari untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata
berbasis agroeduwisata.
Agroeduwisata Bantarsari merupakan wisata yang menawarkan wisata
rekreasi dan edukasi mengenai jambu kristal. Pengembangan agroeduwisata
berbasis jambu kristal merupakan agroeduwisata pertama di Indonesia, karena
jambu kristal ini masih belum banyak dibudidayakan oleh petani. Adanya
Agroeduwisata Bantarsari diharapkan akan menimbulkan efek multiplier baik segi
ekonomi maupun sosial masyarakatnya. Efek multiplier yang ditimbulkan
mencakup pengembangan ekonomi kreatif, kesempatan kerja, peningkatan
kualitas skill dan peningkatan pendapatan masyarakat.

2.2 Visi dan Misi Agroeduwisata Bantarsari


Visi Agroeduwisata Bantarsari adalah:
 Menjadi Agroeduwisata berbasis wisata desa yang mampu
memandirikan desa dan masyarakatnya.
Misi Agroeduwisata Bantarsari adalah:
 Menciptakan desa yang mandiri dengan pengembangan ekonomi kreatif
melalui agroeduwisata;

3
 Menjadi pusat wisata edukasi jambu kristal pertama di Indonesia;
 Mendidik masyarakat mengembangkan potensi desa sesuai sapta
pariwisata (aman, tertib, sejuk, bersih, indah, ramah dan kenangan).

2.3 Struktur Organisasi

Tim
Tim
Penyusun
Penyusun
Agroeduwisata Bantarsari
dan
dan III.
Pengarah
Pengarah
Ketua
Ketua
Pengelola
Pengelola
Masyarakat Agroeduwisat
aa

admisistrasi
admisistrasi pengolah
pengolah pemasar wisat
Mitra
Mitra dan
dan budidaya
budidaya an produk pemasar
an produk a
Masyarakat
keuangan
keuangan inovasi
inovasi
an

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

4
3.1Produk dan Jasa

Agroeduwisata Bantarsari menawarkan produk wisata rekreasi dan edukasi


pertanian tentang jambu kristal. Pengunjung dapat memperoleh pengalaman
berwisata dengan menikmati suasa desa sekaligus memperoleh pengetahuan
edukasi tentang jambu kristal. Agroeduwisata Bantarsari mengedepankan sapta
pesona wisata dalam pengelolaanya yaitu indah, aman, sejuk, bersih, tertib,
ramah dan kenangan. Sehingga diharapkan para pengunjung dapat menikmati
wisata yang dilakukannya.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan dalam Agroeduwisata Bantarsari
mencakup kegiatan pelatihan jambu kristal, outbound, kegiatan wisata memetik
jambu, kegiatan wisata edukasi olahan pertanian, kegiatan wisata memancing,
kegiatan wisata menanam dan kegiatan wisata trail dengan trek kebun kelapa
sawit. Dalam Agroeduwisata Bantarsari terdapat beberapa paket wisata sesuai
dengan pilihan dari pengunjung. Paket Agroeduwisata Bantarsari terlampir
(Lampiran 1).
Keunggulan Agroeduwisata Bantarsari adalah pertama dan satu-satunya
agroeduwisata jambu kristal di Indonesia yang berbasis wisata desa.

3.2 Segmentasi Pasar


Sasaran konsumen Agroeduwisata Bantarsari adalah konsumen untuk
semua kalangan. Namun pada setiap kalangan mendapatkan pelayanan wisata
yang berbeda bergantung pada produk wisata yang diinginkan. Target konsumen
utama dari Agroedukasi Bantarsari adalah kosumen pendidikan dan warga ibu
kota.

3.3 Analisis Pesaingan

Di bogor sudah terkenal sebagi kota tujuan wisata khususnya bagi masyarakat
jakarta. Pesaing dari Agroeduwisata Bantarsari adalah wisata-wisata yang ada
disekitar Bogor, seperti kampong wisata bisnis tegalwaru, kampong wisata
cinangneng, kebun wisata pasir mukti., the jugle, taman safari dan wisata
lainnya. Agroeduwisata Bantarsari memberikan wisata yang berbeda dari wisata
yang lain karena hadir dengan konsep wisata rekreasi edukatif yang terfokus
yaitu jambu kristal

5
Dalam menghadapi persaingan yang kami lakukan adalah kami
mengedepankan memberikan pelayanan yang ramah kepada penggunjung,
mengakomodir permintaan pengunjung dan memberikan kesan agroeduwisata
yang memberikan manfaat untuk pengunjung tertutama mengenai edukasi
jambu kristal.

3.4 Strategi Pemasaran

N Strategi pemasaran Kegiatan


o
1 Strategi produk (product) Produk yang kami tawarkan adalah
produk jasa wisata rekreasi dan
edukasi mencakup keliling kebun ,
pelatihan budidaya, memetik buah
dan produk olahan jambu Kristal,
serta out bound, trek sepeda, trek
jalan sehat, camping ground,
menanam sayuran, membatik, saba
desa, pasar cendramata, memancing
dan menangkap ikan.
2 Strategi harga (price) Strategi harga yang kami gunakan
yaitu dengan menentukan harga
sesuai dengan paket wisata yang
dipilih konsumen.
3 Strategi tempat (place) Strategi tempat yang dilakukan yaitu
denga menawarkan tempat dengan
suasana pedesaan sejuk, asri dan
alami serta mempunyai akses yang
mudah dijangkau dari pusat kota.

4 Strategi promosi (promotion) Promosi yang akan kami lakukan


melalui media sosial seperti website,
facebook, twitter. Menjalin relasi yang
baik dengan pengunjung agar
menciptakan efek personal
promotions words of mouth.

6
5 Strategi orang (people) Dalam kegiatan agroeduwisata ini
melibatkan masyarakat sekitar yang
berperan dalam kegiatan operasional
dan pemerintah desa sebagai
pengarah kegiatan pengembangan
agroeduwisata
6 Strategi fisik (physical evidence) Keadaan Agroeduwisata Bantarsari
akan didesain sesuai dengan potensi
yang ada dengan menonjolkan
kearifan lokal sehingga menciptakan
suasana alam yang natural, bersih,
asri dan nyaman agar pengunjung
akan nyaman melakukan aktivitas
wisatanya.
7 Strategi proses (process) Kegiatan Agroeduwisata Bantarsari
akan dilakukan sesuai dengan paket
wisata yang diinginkan oleh
pengunjung dengan mengedepankan
pelayanan yang ramah, informatif dan
tanggap akan saran dan kritik dari
konsumen.

3.5 Analisis SWOT

Streght
• Merupakan agroeduwisata desa pertama di Indonesia yang berbasis
pengembangan jambu kristal
• meningkatnya tren wisata interest specialis
• Biaya pengembangan relatif murah
• Menyuguhkan suasana desa yang alami, unik dan langka

Weekness
• Agroeduwisata yang baru berkembang sehingga pengelolaannya masih
dalam tahap awal
• Pengalaman SDM dalam pengembangan agroeduwisata masih minim
• Kurangnya infrastruktur di pedesaan
oppurtunities
• Belum adanya pegembangan wisata desa berbasis jambu kristal di
Indonesia
Treath
• Peralihan dan penyesuaian struktur sosial kemasyarakatan dari desa biasa
menjadi desa wisata.

7
IV. ANALISIS OPERASIONAL AGROEDUWISATA

4.1 Proses Agroeduwisata

a. Kebijakan Pengembangan

 Pengembangan agroeduwisata di desa bantarsari dilakukan berdasarkan


pemanfaatan potensi sumber daya alam mencakup kebun jambu kristal,
kebun sayuran, kebun kelapa sawit dan potensi perikanan dan peternakan
seluas 10 Ha.
 Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan kemandirian sehingga
melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengembangan.

b. Prinsip Pengembangan

 Pemanfaatan potensi daerah


 Pelestarian lingkungan dan pengembangan fungsi sumber daya alam (fisik,
biologi dan sosial budaya masyarakat)

4.2 Rencana Pengembangan

Agroeduwisata Bantarsari merupakan agroeduwisata yang baru akan


dikembangkan sehingga diperlukan rencana pengembangan yang akan
dilakukan. Tahapan perencanaan yang akan dilakukan dapat dilihat dalam tabel
rencana pengembangan sebagi berikut :

Tabel Rencana Pengembangan

N Tahapan Indikator Kegiatan


o Pengembangan

8
1 Persiapan kawasan Dalam tahap Pembentukan kelembagaan
(0- 1 tahun) persiapan kawasan tim awal yang akan menjadi
yang perlu dilakukan motor penggerak dilakukan
adalah identifikasi, pada bulan ke 0-2,
eksplorasi dan mencakup :
perencanaan a. Pertemuan dengan
pengembangan gapoktan, kelompok
kawasan mencakup: masyarakat, pemerintah
a. Pengembangan desa untuk
kelembagaan menyosialisasikan ide
masyarakat pengembangan
berbasis agroeduwisata
pemberdayaan b. Perumusan struktur
b. Daya tarik organisasi dan
agroeduwisata menentukan tujuan dan
c. Pengembangan sasaran pengembangan
usaha pertanian kawasan
dari budidaya, c. Perumusan tugas dan
pengolahan dan tanggungjawab tim
pemasaran hasil d. Penyusunan langkah-
d. Menjalin langkah/ program
kemitraan e. Koordinasi dengan
pemerintah daerah

Kajian potensi agroedwisata


dan kemitraan dilakukan
pada bulan ke 3-4,
mencakup:
a. Identifikasi potensi yang
dapat dijadikan sebagai
daya tarik (unik, alami dan
langka)
b. Sosialisasi dengan mitra
tentang ide bisnis
c. Penyusunan perjanjian
kemitraan
d. Menjalin kemitraan
Kajian pengembangan usaha
pertanian pada bulan ke 5-6,

9
mencakup :
a. Peningkatan teknologi
budidaya
b. Pengembangan inovasi
produk olahan komoditas
c. Pengembangan pasar
Penyusunan rencana detail
usaha dan pengembangan
kawasan dan kebijakan
pengembangan sebagai
dasar perumusan strategi
mecakup tata ruang, daya
tarik, fasilias penunjang,
infrastruktur, pemasaran,
sumber daya manusia dan
kelembagaan (pada bulan
ke 6 -1tahun)
2 Pra kawasan Dalam tahap pra pada tahapan pra kawasan
(1-5 tahun) kawasan yang perlu kegiatan yang dilakukan
dilakukan adalah implementasi
mencakup : pengembangan mencakup:
a. Penguatan a. Penguatan kelembagaan
kelembagaan dan kemitraan dengan
b. Pengutan menentukan tugas dan
Kemitraan fungsi, menentukan SOP
c. Pengembangan setiap komponen, dan
dan peningkatan melaksanakan diklat
fasilitas, sarana untuk SDM
dan parasarana b. Melakukan penataan
agroeduwisata ruang kawasan
d. Pengembangan agroeduwisata sesuai
pemasaran dengan fungsi kawasan
agroeduwisata c. Melakukan
pengembangan fasilitas
mencakup fasilitas
produksi (kebun
pertanaman jambu
kristal), fasilitas umum
(toilet, musola, gazebo,
aula), dan fasilitas wisata
(pusat informasi,

10
transportasi wisata, home
stay, tempat makan dan
penjualan cendramata).

d. Melakukan
pengembangan
pemasaran dengen
menentukan positioning,
segmentasi dan bauran
pemasaran.
3. Kawasan a. Pengembangan Dalam tahapan kawasan
agroeduwisata dan peningkatan agroeduwisata kegiatan yang
fasilitas, sarana dilakukan adalah melakukan
dan parasarana pemantauan pengembangan
agroeduwisata dan pembangunan, evaluasi
b. Pengembangan dan pelaporan mengenai
ragam atraksi dan kegiatan pengelolaan
rekreasi agroedwisata sebagai bahan
c. Penguatan pebaikan pengembangan
kelembagaan agroeduwisita
d. Pengutan
Kemitraan

V. Analisis Sumber Daya Manusia

5.1 Analisis Kompetensi SDM

Dalam pengembangan Agroeduwisata Bantarsari diperlukan sumber daya


manusia yang berkualitas dalam pengelolaannya, agar mampu mencapai visi dan
misi dari agroeduwisata sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan. Untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan persiapan yang
mencakup:

a. Membuat struktur organisasi yang mencakup aspek administrasi,


keuangan, pengembangan produk inovasi jambu kristal dan perikanan,
pengelolaan usaha agribisnis, pemasaran produk olahan inovasi jambu
kristal dan perikanan dan agroeduwisata, serta pengembangan SDM.
b. Menentukan tugas dan fungsi masing-masing komponen
c. Menentukan standar prosedur operasional masing-massing komponen
d. Menentukan kriteria/kompetensi SDM masing-masing komponen

5.2 Kebutuhan dan Pengembangan SDM

11
No Aktivitas Kebutuhan SDM
1 Tim penyusun dan pengarah 7
2 Ketua pengelola agrowisata 1
3 Manajemen operasional
agroeduwisata 2
- Administrasi dan 10
keuangan
- Pramuwisata
- Mitra agroedu
- Instruktur outbond
- Petugas parkir
- Pengelola home stay
- Pengelola camping
ground
- Pengelola pasar
cendramata
- Pengelola produk inovasi
- Tenaga edukasi produk
pertanian
- Tenaga edukasi produk
perikanan
- Tenaga edukasi budidaya
jambu kristal
4 Pemasaran dan promosi

5.3 Strategi Pengembangan SDM

Untuk melakukan pengembangan SDM maka diperlukan strategi untuk


meningkatkan kualitas dari SDM. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan
kapasitas, kompetensi dan kualitas SDM sebagai berikut :

a. Strategi pengembangan sistem recruitmen sesuai dengan kompetensi


b. Strategi peningkatan kapasitas dan kualitas melalui pelatihan
c. Strategi pelibatan masyarakat dengan meningkatkan kapasitas masyarakat
sebagai pelaku pengembang agroeduwisata

Diperlukan adanya pembinaan yang dimaksudkan untuk memantau


pengelolaan agroeduwisata , mengarahkan kegiatan agroeduwisata sesuai
dengan visi dan misi serta membantu penyelesaian masalah yang terjadi.

12
VI. ANALISIS KEUANGAN

Tahap perencanaan

13
Paket Wisata

14
No Paket wisata Kegiatan Harga
1. School (kegiatan dapat disesuaikan dengan permintaan pengunjung)
a. Agroedu Child - Durasi 6 jam
(PAUD/TK) - Keliling kebun jambu
*minimal 30 orang kristal
Fasilitas : - Memetik jambu kristal
1 Kaos bantarsari - Outbound
2 Jambu kristal petik - Menangkap ikan
3 Hasil olahan - Menanam sayuran
4 Snack - Wisata edukasi
5 Makan siang* pengolahan jambu kristal
dan ikan
- Membatik
b. Agroedu Junior (SD) - Durasi 6 jam
*minimal 30 orang - Keliling kebun jambu
Fasilitas : kristal
1 Kaos bantarsari* - Memetik jambu kristal
2 Jambu kristal petik - Outbound
3 Hasil olahan - Menanam sayuran
4 Snack - Menangkap ikan
5 Makan siang* - Wisata edukasi
pengolahan jambu kristal
dan ikan
- Membatik
- Pemutaran video tentang
jambu kristal
c. Agroedu Middle (SMP) - Durasi 6 jam
*minimal 30 orang - Keliling kebun jambu
Fasilitas : kristal
1 Kaos bantarsari* - Memetik jambu kristal
2 Jambu kristal petik - Outbound
3 Hasil olahan - Belajar menanam jambu
4 Snack kristal
5 Makan siang* - Memancing ikan
- Wisata edukasi
pengolahan jambu kristal
dan ikan
- Membatik
- Pemutaran video tentang
jambu kristal
- Motivasi bisnis
d. Agroedu Youth (SMA) - Durasi 6 jam
*minimal 30 orang - Keliling kebun jambu
Fasilitas : kristal
1 Kaos bantarsari* - Memetik jambu kristal
2 Jambu kristal petik - Outbound
3 Hasil olahan - Belajar menanam jambu
4 Snack kristal
5 Makan siang* - Memancing ikan
- Wisata edukasi
15 pengolahan jambu kristal
dan ikan
- Membatik

Anda mungkin juga menyukai