A - UAS Khansa Aqil Filsafat Pendidikan
A - UAS Khansa Aqil Filsafat Pendidikan
Jalan Tol Ciawi 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720 Telp. (0251) 8240773
Jawaban :
1. Jelaskan beberapa konsep di bawah ini dan sertakan jawabanmu dengan pendapat para ahli!
Fungsi dari mempelajari filsafat pendidikan (secara tidak langsung juga merupakan manfaatnya):
o Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikan
o Landasan dari penentuan kebijakan mengenai program pendidikan
o Landasan untuk berkarya dan mengabdi di dunia pendidikan
o Standar dalam penentuan kurikulum dan materi yang ingin diajarkan oleh pendidik
o Memberikan pemahaman menyeluruh mengenai dunia Pendidikan
Ruang lingkup atau objek filsafat pendidikan secara umum adalah segala hal yang menyangkut
permasalahan kehidupan manusia, namun jika dijabarkan secara mikro (khusus), maka objek filsafat
pendidikan melingkupi beberapa hal di bawah ini:
o Merumuskan sifat hakikat pendidikan (the nature of education) secara tegas.
o Merumuskan sifat hakikat manusia sebagai subjek sekaligus objek pendidikan (the nature of man).
o Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
o Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
o Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan
atau sistem pendidikan.
o Merumuskan sistem nilai norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
2. Berikut di bawah ini tabel tentang hubungan pengertian prinsip berfilsafat dan definisinya. Pasangkan
dan berikan contohnya!
BERFILSAFAT URAIAN CONTOH
Rasional Berpikir sampai ke akar persoalan atau masalah. Seseorang yang
belum percaya
akan hal hal
yang belum
terjadi
Radikal tanggap terhadap persoalan yang berkembang Berfikir sampai
ke akar
persoalan
masalah
Reflektif sejauh dapat dijangkau oleh akal manusia Berfikir dengan
cara tidak
emosi dan
berfikir secara
logis
Komprehensif mencerminkan pengalaman pribadi dalam melihat realitas pola pikir
objektif. proaktif, kreatif,
dan positif juga
menjadi bagian
dan pola pikir
komprehensif
sebagai suatu
pola pikir yang
utuh dan
terbuka.
Apabila dilihat
hubungan
antara 4 pola
pikir tersebut
diketahui
bahwa pola
pikir
komprehensif
terbentuk atas
pola pikir
proaktif, kreatif,
dan positif.
Ketiga pola
pikir itu pun
berkaitan erat.
Pola pikir
positif dan
kreatif . Mampu
menciptakan
pola pikir
proaktif.
Sedangkan pola
pikir kreatif
mampu
menimbulkan
pola pikir
positif.
Demikian pula
sebaliknya, pola
pikir positif
akan dapat
menumbuhkan
pola pikir
kreatif, karena
biasanya orang
yang “positive
thinking” akan
mempunyai
kehidupan yang
menyenangkan.
Keadaan ini
dapat
merangsang
kreativitas
seseorang.
Metodis hasil konstruksi pemikiran terhadap suatu konsep pola pikir
proaktif, kreatif,
dan positif juga
menjadi bagian
dan pola pikir
komprehensif
sebagai suatu
pola pikir yang
utuh dan
terbuka.
Apabila dilihat
hubungan
antara 4 pola
pikir tersebut
diketahui
bahwa pola
pikir
komprehensif
terbentuk atas
pola pikir
proaktif, kreatif,
dan positif.
Ketiga pola
pikir itu pun
berkaitan erat.
Pola pikir
positif dan
kreatif . Mampu
menciptakan
pola pikir
proaktif.
Sedangkan pola
pikir kreatif
mampu
menimbulkan
pola pikir
positif.
Demikian pula
sebaliknya, pola
pikir positif
akan dapat
menumbuhkan
pola pikir
kreatif, karena
biasanya orang
yang “positive
thinking” akan
mempunyai
kehidupan yang
menyenangkan.
Keadaan ini
dapat
merangsang
kreativitas
seseorang.
Konseptual ada cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah. Tangan adik
terluka karena
memegang
pisau
Koheren Menyeluruh, Bebas, & dapat dipertanggungjawabkan Semua manusia
kebenarannya pasti akan mati,
si fulan adalah
seorang
manusia, si
fulan pasti akan
mati
Kritis runtut, berurutan dari A sampai Z. Ada seorang
manusia yang
sedang
mendengar
penjelasan
dosennya
kemudian
mahasiswa
tersebut
menanyakan
mengenai hal
yang belum
mereka faham
3. Pendidikan formal, nonformal, dan informal harus terintegrasi dalam sistem dan proses pendidikan.
Pada kenyataannya, ketiga jenis pendidikan tersebut berjalan masing-masing bahkan tidak saling
menopang.
A. Jelaskan menurut pendapat Anda, konsep dan contohnya ketiga jenis pendidikan tersebut!
Jawaban:
-Pendidikan informal merupakan jalur pendidikan yang dilakukan seseorang dari lingkungan
keluarganya sendiri maupun lingkungan masyarakat. Kegiatan belajar dilakukan secara mandiri. ...
Dalam hal ini, satu orang pembelajar membantu orang lain untuk belajar, sedangkan orang yang belajar
tidak tahu dirinya sedang belajar.
-Pendidikan nonformal sendiri merupakan pendidikan yang diadakan di luar pendidikan formal.
Pendidikan nonformal hadir sebagai pelengkap pendidikan formal, yakni untuk memenuhi aspek tertentu
yang tidak diberikan pada pendidikan formal.
Contoh dari pendidikan nonformal yaitu: Kelompok Bermain (KB), sanggar, dan lembaga
kursus/lembaga pelatihan.
- Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah
peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
B. Apakah pendidikan berbasis pesantren dapat mengintegrasikan ketiga jenis pendidikan tersebut?
Jelaskan jawaban Anda disertai pendapat ahli!
Jawaban:
4. Perhatikan tabel berikut di bawah! Carilah perbedaan pandangan dan konsep pendidikan
N0 Konsep Pendidikan Umum Pendidikan Islam Konstruktif/sintesis
.
1. Metode Pendidikan
2. Asas Pendidikan
3. Manajemen
4. Kedudukan Filsafat
5. Bentuk Lembaga
6. Klasifikasi Ilmu
7. Tujuannya
5. Jelaskan berdasarkan pendapat Anda dan dua pendapat ahli dengan sumber referensi, mengapa pihak
barat tidak memasukan filsafat (ilmu/pendidikan Islam) dalam konteks sejarah filsafat? Jelaskan
berdasarkan argumen dan pendapat ahli.
Jawaban:
Filsafat Islam dimaksudkan adalah filsafat dalam perspektif pemikiran orang Islam. Seperti juga
pendidikan Islam adalah dimaksudkan pendidikan dalam perspektif orang Islam. Karena berdasarkan
perspektif pemikiran orang, maka kemungkinan keliru dan bertentangan satu sama lain adalah hal yang
wajar. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philo dan sophia. Philo berarti cinta dan sophia berarti
kebijaksanaan atau kebenaran. Sedang menurut istilah, filsafat diartikan sebagai upaya manusia untuk
memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai Tuhan, alam semesta dan manusia,
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai
akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan
tersebut. Harun Nasution menggunakan istilah filsafat dengan “falsafat” atau “falsafah”. Karena
menurutnya, filsafat berasal dari kata Yunani, Philein dan Sophos. Kemudian orang Arab menyesuaikan
dengan bahasa mereka falsafah atau falsafat dari akar kata falsafa-yufalsifu-falsafatan wa
filsafan dengan akar kata (wazan) fa’lala. Musa Asy’arie (2002:6) menjelaskan, bahwa hakikat filsafat
Islam adalah filsafat yang bercorak Islami, yang dalam bahasa Inggris dibahasakan menjadi Islamic
Philosophy, bukan the Philosophy of Islam yang berarti berpikir tentang Islam. Dengan demikian,
Filsafat Islam adalah berpikir bebas, radikal (radix) yang berada pada taraf makna, yang mempunyai
sifat, corak dan karakter yang dapat memberikan keselamatan dan kedamaian hati. Dengan demikian,
Filsafat Islam tidak netral, melainkan memiliki keberpihakan (komitmen) kepada keselamatan dan
kedamaian (baca: Islam).