Anda di halaman 1dari 5

UNSUR TRANSISI

Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit
pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat
umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur
Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki
beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur  golongan utama, seperti sifat magnetik,
warna ion, aktivitas katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi
periode keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

1.Skandium (Sc) skandium ditemukan dalam berbagai bijih logam, tetapi keberadaannya di
alam jarang ditemukan. Keberadaannya di alam diperkirakan antara 5 ppm hingga 30 ppm.
Contoh senyawa yang mengandung skandium adalah Sc(OH)3 dan Na3ScF6.

Kegunaan :

a.Untuk menghasilkan cahaya berintesitas tinggi

b.Radioaktifnya sebagai perunut pada pemurnian minyak bumi

c.Senyawanya sebagai aditif lampu uap-Hg dan transmisi TV warna

2. Titanium (Ti) merupakan logam ke sembilan terbanyak 0,6 persen kerak bumi. Titanium di
alam dapat ditemukan dalam mineral rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Contohnya senyawa yang
mengandung unsur Titanium TiCl4.

Kegunaan :

a. Komponen penting logam paduan untuk pesawat, peluru kendali

b.Karena ketahanannya terhadap air laut maka digunakan juga untuk pembuatan peralatan kapal
yang langsung bersentuhan dengan laut, seperti kipas body kapal dan sebagainya.

3.Vanadium (V) adalah logam abu-abu yang keras dan tersebar luas dikulit bumi sekitar 0,02 %
massa. Vanadium ditemukan dalam mineral vanadit (Pb3(VO4)2), patronit (V2S5), dan karnotit
(K2(UO2)2(VO4)3H2O). Contoh senyawa yang mengandung unsur vanadium adalah V2O5 yang
digunakan untuk katalis pada pembuatan asam sulfat.

Kegunaan :

a. Reactor nuklir

b.Pembuatan baja tahan karat, untuk peserta peralatan kecepatan tinggi


c.Oksidanya (V2O5) untuk keramik dan katalisator.

4. Kromium (Cr), terletak pada golongan VI B periode keempat dan merupakan salah satu
logam yang penting ditemukan sekitar 122 ppm dalam kerak bumi. Kromonium ditemukan
dalam mineral kromit (FeCr2O4).

Kegunaan :

a.Paduan logam untuk pembuatan baja.

b.Pewarna logam dan gelas

c.Sebagai katalisator

5.Mangan (Mn), ditemukan dalam mineral pirolusit (MnO2). Contoh senyawa yang
mengandung unsur mangan adalah KMnO4, yang banyak digunakan sebagai zat pengoksidasi
dalam analisi di labolatorium.

Kegunaan :

a.Komponen penting paduan logam, karena sifatnya keras, kuat,dan ketahanannya tinggi

b.Memperbesar fungsi Vitamin B dalam tubuh

c.KMnO4 sebagai oksidator kuat dalam bidang kesehatan

6. Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa kerak bumi).
Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya ditemukan dalam bentuk
mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4). Logam
Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :

Fe(s) +  2 H+(aq) ——>  Fe2+(aq) +  H2(g)

Kegunaan :

a.Sebagai logam utama pada pembuatan baja

b.Besi dengan paduannya digunakan untuk pembuatan rel, tulangan beton.

c.Digunakan untuk berbagai peralatan dalam kehidupan sehari-hari.

7.Kobalt (Co) di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang
biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.

Kegunaan :
a.Karena keras, tahan karat dan penampilannya menarik maka sering digunakan untuk menyepuh
logam lain

b.Pewarna biru pada porselen, kaca, genting

c. Pewarna sumber sinar gamma dalam bidang kesehatan

8.Bijih nikel (Ni) di alam banyak ditemukan dalam mineral petlantdit [(Fe,Ni)9S8) dan

gernarit(H2(NiMg)SiO4-. 2H2O).

Kegunaan :

a. Paduan logam baja dan logam lain

b. Pelapis permukaan logam

c. Sebagai katalisator

d.Pewarna hijau pada keramik/porselen

e.Komponen pada baterai

9.Tembaga (Cu) merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit tembaga
(kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO), malasit
(CuCO3.Cu(OH)2). Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetik dan tidak berwarna
(kecuali Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa Tembaga (II) bersifat
paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion Cu2+ berwarna biru.
Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II) adalah CuO (hitam), CuSO4.5H2O
(biru), dan CuS (hitam).

Kegunaan :

a.Peralatan kelistrikan, sebagai rangkian dan kawat kabel.

b.Logam paduan pada kuningan dan perunggu

10. Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS), dan calamine
(ZnCO3), dan senyawa silikat seperti hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).

Kegunaan :

a.Komponen paduan pada huruf mesin cetak

b. Sebagai logam patri

c.ZnO untuk industry cat, kosmetik, farmasi, tekstil.


d. Zns untuk sinar X dan layar TV.

1. Konfigurasi Elektron Unsur Transisi Periode Keempat

Unsur Nomor Konfigurasi Orbital


Atom Elektron
3d 4s

Skandium (Sc) 21 (Ar) 3d1 4s2 á áâ

Titanium (Ti) 22 (Ar) 3d2 4s2 áá á


â

Vanadium (V) 23 (Ar) 3d3 4s2 ááá á


â

Krom (Cr) 24 (Ar) 3d5 4s1 ááááá á

Mangan (Mn) 25 (Ar) 3d5 4s2 ááááá á


â

Besi (Fe) 26 (Ar) 3d6 4s2 á á


á á á á
â â

Kobalt (Co) 27 (Ar) 3d7 4s2 á á á


á á á
â â â

Nikel (Ni) 28 (Ar) 3d8 4s2 á á á á


á á
â â â â

Tembaga (Cu) 29 (Ar) 3d10 4s1 á á á á á á


â â â â â

Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2 á á á á á á


â â â â â â

Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan
konfigurasi elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan
kestabilan orbitalnya, yaitu orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh pun
lebih stabil daripada orbital lain.
2. Sifat Logam

Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Jari-jari atom 1.44 1.32 1.22 1.18 1.17 1.17 1.16 1.15 1.17 1.25
Jari-jari ion X2+ - 1.00 0.93 0.87 0.81 0.75 0.79 0.83 0.87 0.88
Titik lebur (oC) 1.541 1.66 1.890 1.857 1.22 1.535 1.495 1.45 1.083 420
0 4 5
Titik didih (oC) 2.831 3.28 3.380 2.672 1.96 2.750 2.870 2.73 2.567 907
7 2 2
Massa jenis (g cm- 3 4.5 6 7.2 7.2 7.9 8.9 8.9 8.9 7.1
3)
Kekerasan (skala - - - 9 5 4.5 - - 3 2.5
Mohs)
Energi ionisasi (kJ 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
mol-1)
Keelektronegatifan 1.3 1.5 1.6 1.6 1.5 1.5 1.8 1.8 1.9 1.6
E0 red X2+(aq) - - -1.2 -0.91 -1.19 -0.44 -0.28 -0.25 +0.34 -
(volt) 0.76
E0 red X3+(aq) -2.1 -1.2 -0.86 -0.74 -0.28 -0.4 - - - -
(volt)
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam. Sifat itu disebabkan semua unsur transisi
memiliki energi ionisasi yang rendah, yaitu kurang dari 1.000 kJ mol-1 dan
keelektronegatifannya rendah, yaitu kurang dari 2.

3. Sifat Magnet

Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-unsur
transisi bersifat paramagnetik (sedikit ditarik ke dalam medan magnet). Makin banyak elektron
yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula sifat paramagnetknya. Pada seng dimana orbital
pada sub kulit d terisi penuh, maka bersifat diamagnetik (sedikit ditolak keluar medan magnet).

Membentuk senyawa-senyawa Berwarna

Senyawa unsur transisi (kecuali skandium dan seng), memberikan bermacam warna baik padatan
maupun larutannya. Warna senyawa dari unsur transisi juga berkaitan dengan adanya orbital sub
kulit d yang terisi tidak penuh. Peralihan electron yang terjadi pada pengisian subkulit d
(sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi) menyebabkan terjadinya warna pada senyawa
logam transisi.

Senyawa dari Sc3+  dan Ti4+  tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong, serta senyawa dari
Zn2+ tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh, sehingga tidak terjadi peralihan
elektron.

Anda mungkin juga menyukai