Anda di halaman 1dari 6

UNSUR TRANSISI

Unsur-unsur transisi terdapat di antara unsur-unsur


golongan alkali tanah dan unsur-unsur golongan boron.
Semua unsur pada golongan transisi berwujud logam.
Sehingga unsur-unsur ini disebut juga logam-logam
transisi. Unsur transisi merupakan unsur-unsur yang
dalam pengisian orbital d. Oleh karena itu, unsur-unsur
transisi adalah unsur-unsur blok d di dalam sistem
periodik.
Unsur-unsur blok d Dalam tabel periodik, unsur-unsur golongan transisi ini berada
pada golongan 3B-2B. Untuk lebih jelas dapat diperhatikan pada tabel periodik unsur di
bawah ini.

Konfigurasi elektron dan bilangan oksidasi


Tabel konfigurasi elektron atom dan ion unsur-unsur transisi deret pertama
Unsur No Atom Konfigurasi elektron Ion yang umum Konfigurasi elektron
dari atom [Ar] dari ion [Ar]
Sc 21 1
3d 4s 2
Sc 3+

Ti 22 3d2 4s2 Ti4+


V 23 3d 4s
3 2
V3+ 3d2
Cr 24 3d5 4s1 Cr3+ 3d4
Mn 25 5
3d 4s 2
Mn 2+
3d5
Fe 26 3d6 4s2 Fe2+ 3d6
Fe 3+
3d5
Co 27 3d7 4s2 Co2+ 3d7
Ni 28 3d8 4s2 Ni2+ 3d8
Cu 29 3d10 4s1 Cu+ 3d10
Cu2+ 3d9
Zn 30 3d10 4s2 Zn2+ 3d10

Energi elektron dalam orbital 3d hampir sama besar. Hal ini berarti, untuk mencapai
kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan elaktron dalam jumlah
yang berbeda. Oleh karena ini unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan oksidasi
atau lebih, dalam senyawanya.

Tabel bilangan oksidasi unsur transisi


Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
+2 (+2) +2 +2 +2 +2 +2 +2 +1 +2
(+3) +3 +3 (+3) +3 +3 (+3) (+2)
+4 +4 (+4) +4 (+4) (+4)
+5 +6 (+6) (+6)
+7
Y Zr Nb Mo Te Ru Rh Pd Ag Cd
+3 +4 +3 +3 +4 +2 +3 +2 +1 +2
+5 +4 (+6) +3 +4 (+3) (+2)
+5 +7 +4 (+6) (+4) (+3)
(+5)
+6
(+7)
(+8)
La Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg
+3 +4 (+4) (+2) (+3) (+2) (+2) +2 +1 +1
+5 (+3) +4 (+3) +3 (+3) +3 +2
+4 (+5) +4 +4 +4
+5 +6 +6 (+6)
+6 +7 +8

(dalam tanda kurung adalah bilangan oksidasi yang tidak umum)

Dari tabel terlihat bahwa untuk deret pertama, bilangan oksidasi maksimum
bertambah secara teratur dari +2 untuk Sc ke +7 untuk Mn dan berkurang menjadi +2
untuk Zn. Terlihat juga bahwa unsur-unsur transisi di bagian tengan mempunyai lebih
banyak macam bilangan oksidasi.
Selain itu dalam suatu sub golongan, makin ke bawah bilangan oksidasi terbesar
lebih menonjol, misalnya +2 dan +3 untuk Fe dan +4 dan +8 untuk Os.
Dengan mempelajari bilangan oksidasi unsur-unsur transisi dapat disimpulkan bahwa:
1. Bilangan oksidasi yang umum dalah +2 dan +3 atau kedua-duanya. Pada awal deret
bilangan oksidasi yang umum adalah +3 dan pada akhir deret adalah +2.
2. Sampai dengan Mn, dicapai bilangan oksidasi maksimum untuk memenuhi struktur
elektron argon (4 untuk Ti, 5 untuk V, 6 untuk Crdan 7 untuk Mn)
Pada umumnya bilangan oksidasi maksimum dicapai dalam senyawa dengan oksigen dan
fluor yang mempunyai keelektronegatifan terbesar.
Sumber, Kegunaan dan Pembuatan
Scandium
Skandium adalah salah satu unsur transisi yang
terdapat pada periode keempat. Skandium memiliki
simbol Sc dengan nomor atom 21. Skandium
merupakan salah satu mineral tanah jarang. Sumber
utamanya adalah thortveitite (ScY)2Si2O7 (suatu
mineral tanah jarang yang ditemukan di Scandinavia).
Skandium dapat juga dapat diektraksi dari residu
proses uranium. Logam Skandium pertama kali dibuat pada tahun 1937 oleh Fischer,
Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium
klorida pata suhu 700 dan 800°C. Kegunaan skandium juga sangat terbatas, biasanya
digunakan sebagai kompenen pada cahaya berintensitas tinggi.

Titanium
Titanium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Ti dan
memiliki nomor atom 22. Unsur titanium berwarna
keperakan, memiliki kerapatan yang kecil (4,5 g/cm3),
dan kuat.
Titanium ditemukan di Cornwall, Britania Raya, oleh
Willian Gregor pada 1791, dan diberi nama oleh Marthin
Heinrich Klaproth menjadi titanium berdasarkan mitologi
Yunani.
Titanium terdapat dalam beberapa mineral seperti rutil
dan ilmenit, senyawa ini banyak terdapat di permukaan bumi dan di lithosfer, dan
ditemukan pada kebanyakan makhluk hidup, permukaan air, batu, dan tanah. Logam
titanium di ekstaksi dari bijih mineralnya dengan metode yang disebut proses Kroll dan
Hunter.
Kombinasi sifat logam yang kuat dengan kerapatan yang kecil membuata titanium lebih
disukai dalam pembuatan pesawat militer dan kapal selam, karena harga bahan baku lebih
murah. Kegunaan umum dari logam titanium adalah sebagai kerangka sepeda dan tongkat
golf. Senyawa titanuim yang umum digunakan adalah titanium oksida, suatu senyawa yang
digunakan sebagai fotokatalis dalam industri pewarnaan. Senyawa lainnya yaitu titanium
tetraklorida (TiCl4), suatu komponen dalam smoke screen dan sebagai katalis. Titanium
triklorida (TiCl3), digunakan sebagai katalis pada produksi polipropilena. Titanium dapat
dicampur dengan dengan besi, aluminium, vanadium, dan molibdenum, untuk menghasilkan
campuran logam yang kuat dan ringan sebagai bahan pembuatan pesawat.

Ekstraksi Titanium
Titanium merupakan unsur kesembilan dengan kelimpahan terbanyak di kulit bumi. Namun,
logam murni titanium sulit diperoleh dari bijih utama titanium yaitu rutil (TiO2). Reduksi
titanium (IV) oksida, TiO2, dengan karbon tidak menghasilkan logam titatium, tetapi
menghasilkan titanium karbida. Cara yang tepat untuk menghasilkan logam titanium yaitu
diawali dengan mengurah titanium (IV) oksida menjadi titanium (IV) klorida dengan
pemanasan titanium oksida dengan karbon dan diklorin. Proses ini dikenal dengan proses
Kroll.
Titanium (IV) klorida selanjutnya direduksi oleh logam yang lebih reaktif. Biasanya
digunakan logam magnesium karena lebih murah dan lebih mudah untuk memisahkan
logam titanium dari klorida logam lainnya dari sisa hasil reaksi.

Titanium yang dihasilkan, magnesium klorida dan kelebihan logam magnesium dapat
dilarutkan dengan menggunakan pelarut asam. Butiran-butiran logam titanium yang
dihasilkan dapat diubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan

Vanadium
Vanadium memiliki nomor atom 23 dengan simbol V. Logam
vanadium bersifat keras, berwarna perak keabu-abuan, lentur,
dan dapat ditempa. Di alam jarang ditemukan dalam bentuk
logam, biasanya ditemukan dalam bentuk oksida.
Vanadium merupakan logam yang lunak, lentur, dapat ditempa,
dan tidak rapuh.
Vanadium ditemukan pertama kali oleh Andrés Manuel del Río
tahun 1801 di Meksico. Di alam, vanadium ditemukan dalam 65
mineral yang berbeda dan di dalam bahan bakar fosil. Industri
penting dari senyawa vanadium adalah produksi vanadium
pentoksida yang digunakan sebagai katalis dalam produksi asam sulfat.

Cromium
Kromium merupakan unsur kimia dengan simbol Cr
dengan nomor atom 24. Logam kromium berwarna abu-
abu, mengkilap, keras dan rapuh. Kromium merupakan
unsru ke 22 yang memiliki kelimpahan terbanyak di
bumi, degan konsentrasi rata-rata 100ppm. Senyawa
kromium ditemukan di alam dari erosi batuan yang
mengandung kromium, dan dapat di distribusikan dari
letusan gunung berapi. Kromium ditambang dalam
bentuk bijih chromite (FeCr2O4).

Mangan
Mangan merupakan unsur kimia dengan simbol Mn dan
memiliki nomor atom 25. Di alam, mangan tidak ditemukan
sebagai unsur bebas. Mangan sering ditemukan sebagai
mineral yang bergabung dengan besi. Mangan merupakan
salah satu logam penting dalam industri pencampuran
logam, seperti stainless steel.
Pada awalnya, mangan adalah nama untuk pirolusit dan
mineral yang berwarna hitam lainnya dari Magnesia di
Yunani. Pada pertengahan abad ke-18 seorang kimiawan
Jerman yang bernama Carl Wilhelm Scheele menggunakan
pirolusit untuk memproduksi klorin. Scheele menemukan
bahwa pirolusit mengandung unsur baru, tetapi tidak bisa
diisolasi. Pirolusit tersebut sekarang dikenal sebagai mangan dioksida. Johan Gottlieb Gahn
adalah orang yang pertama kali mengisolasi suatu sampel dari logam mangan pada 1774,
isolasi tersebut dilakukan degan reduksi oksida mangan dengan karbon.
Ferrum
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (latin=
ferrum) memiliki nomor atom 26. Besi merupakan salah
satu unsur yang banyak ditemukan dibumi, yang
membentuk sebagain besar kulit dan inti bumi.

Cobalt
Cobalt adalah unsur kimia dengan simbol Co dan
memiliki nomor atom 27. Cobalt ditemukan di kerak
bumi dalam bentuk senyawa, kecuali dalam jumlah yang
sedikit ditemukan dalam bentuk campuran dengan
logam besi.
Unsur bebas cobalt yang dihasilkan dari reduksi
lelehannya merupakan logam keras, berkilau, dan
berwarna silver-gray.

Nickel
Nikel adalah unsur kimia dengan simbol Ni dan nomor masa
28. Logam berwarna perak keputihan, mengkilap dengan
sedikit semburan emas. Logam nikel keras dan lentur. Nikel
murni sangat sedikt ditemukan dipermukaan bumi, biasanya
dari batuan ultramatif.

Ektraksi Nikel,
Isolasi logam nikel murni dari senyawanya merupakan proses
yang menarik, walaupun proses ekstraksi tersebut sulit. Ada
dua cara untuk memisalkan nikel dari logam lain seperti
cobalt dan besi. Pertama dengan proses elektrolisis, nikel
yang belum murni diletakkna di anoda, menggunakan laturan
nikel sulfat dan nikel krorida sebagai elektrolit, 99,9% nikel murni akan mengendap di
katoda. Proses lainnya dengan mengunakan reaksi kimia balik dikenal dengan proses Mond.
Pada reaksi ini, logam nikel bereaksi pada suhu 60°𝐶 dengan gas karbon monoksida untuk
menghasilkan tetrakarbonl nikel (Ni(CO) 4, suatu gas yang tidak berwarna.

Senyawa beracun tersebut dapat dipipakan keluar, nikel merupakan satu-satunya logam
yang dalam bentuk senyawa karbonilnya mudah menguap. Pemanasan gas pada 200°𝐶
menghasilkan 99,95% logam nikel yang murni.

Karbon monoksida yang dihasilkan pada reaksi di atas dapat digunakan kembali.
Cuprum
Tembaga merupakan unsur kimia dengan simbol Cu
(Latin = cuprum), dan memiliki nomor atom 29. Logam
tembaga bersifat lunak, dapat ditempa, dan lentur, serta
memiliki konduktivitas termal yang tinggi. Tembaga
digunakan sebagai konduktor panas dan listrik.

Zink
Seng adalah unsur kimia dengan simbol Zn dan memiliki
nomor atom 30. Bijih seng yang sangat umum adalah
sphalerite, suatu mineral seng sulfida. Zinc disaring
dengan flotasi bijih bijih, pemanggangan, dan ekstraksi
akhir menggunakan listrik (electrowinning).

Anda mungkin juga menyukai