Anda di halaman 1dari 1

Mekanisme dari gejala ekstra systole

Dalam keadaan normal, sel otot jantung tidak dapat menimbulkan impuls listrik. Namun,
oleh berbagai keadaan jantung sifat otomatisitas jantung meningkat akibat depolarisasi
sebagian dari membrane potensial istirahat (fase 4), sehingga jantung berkontraksi
sebelum kontraksi yang normal. Keadaan ini disebut sebagai kontraksi premature atau
ekstrasistol. Kontraksi premature atau ekstrasistol disebabkan oleh adanya focus ektopik-
sumber impuls lain di luar system konduksi yang mengeluarkan impuls abnormal selama
irama jantung.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan fopkus ektopik ;
1. Iskemik local
2. Adanya kalsifikasi diberbagai bagian jantung disekitarnya, sehingga dapat
tereksitasi.
3. Efek toksik obat-obatan, kafein atau nikotin.

Proses
Adanya iskemik local pada bagian jantung (lokasi belum diketahui), menyebabkan
penurunan membrane potensial istirahat hal ini terjadi karena perubahan konsentrasi ion
ekstrasel dimana terdapat akumulasi k+ di ruang ekstrasel dan menurunnya membrane
istirahat mengakibatkan sebagian besar saluran Na+ tidak terbuka sehingga kecepatan
amplitudo fase 0 menurun. Fase 0 yang menurun akan menyebabkan eksitabilitas dan
masa refrakter akan memanjang pada akhir proses repolarisasi. Sehingga terjadi
otomatisasi pada sel otot jantung (focus ektopik) menimbulkan impuls listrik yang
menyebabkan ventrikel berkontraksi sebelum saatnya.

Mekanisme dari gejala nadi lemah


Bila jantung berkontraksi lebih dari jadwal, maka ventrikel tidak akan terisi darah
sebanyak pada keadaan normal, sehingga keluaran isi sekuncup selama kontraksi
mengalami depresi/ kadang-kadang hampir tidak ada. Karena itu gelombang nadi yang
berjalan ke perifer sesudah suatu kontraksi premature dapat begitu lemah, sehingga nadi
tidak dapat diraba sama sekali di arteri radialis.

Mekanisme dari gejala hipotensi


Matinya sel-sel otot jantung yang disebabkan oleh iskemik dan karena pola listrik jantung
yang berubah, maka pemompaan jantung menjadi tidak terkoordinasi sehingga
kontraktilitas jantung menurun, kontraktilitas jantung yang menurun menyebabkan
volume sekuncup menurun sehingga terjadi penurunan tekanan darah sistemik.

Anda mungkin juga menyukai