Anda di halaman 1dari 2

Syarat dan jenis promosi

Pengertian dan tujuan manajemen karir

A. PENDAHULUAN

Pada hakikatnya, pengambangan karier adalah kewajiban organisasi dan pegawai itu sendiri.
Organisasi yang maju, tentu memiliki struktur organisasi yang jelas dan disosialisasikan kepada
seluruh anggota organisasi. Sosialisasi ini dipandang perlu sehingga seluruh anggota organisasi dapat
memahami gambaran organisasi yang dimasukinya, dan merencanakan karier yang akan
ditempuhnya sampai dengan puncak struktur. Biasanya, seseorang memasuki suatu organisasi
memiliki motivasi yang berbeda-beda. Meskipun demikian, alasan utama sesorang memasuki
organisasi umumnya untuk memperoleh umpan balik berupa imbalan atau kompensasi. Selain itu,
argumentasi berikutnya adalah agar orang tersebut dapat memiliki karier yang baik. Karier dengan
pekerjaan adalah dua variabel yang saling berhubungan. Artinya, pekerjaan akan mendukung karier
dan karier yang baik akan mendukung pekerjaan lebih baik karena akan ada tantangan yang baru
bagi orang tersebut.

Meskipun ada persamaan antara karier dengan pekerjaan, tetapi kedua konsep tersebut tidaklah
dapat sepenuhnya disamakan. Pekerjaan menurut Sun dan Wang dalam Kasman (2014)
menyediakan sesuatu yang bisa memuaskan kebutuhan manusia diantaranya, psikologi,
keselamatan, sosialisasi, ego, aktualisasi diri, dan afiliasi. Pentingnya pekerjaan semakin terasa ketika
melakukan pembicaraan dengan orang-orang yang mungkin akan kehilangan atau bahkan telah
kehilangan pekerjaan. Dalam suatu pekerjaan, terdapat berbagai tugas yang menjelaskan usaha apa
dan bagaimana manusia melakukan usaha tersebut untuk pencapaian tujuan tertentu. Apabila ada
cukup tugas terkumpul untuk membenarkan dipekerjakannya seseorang maka terciptalah suatu
posisi atau jabatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suatu jabatan adalah sekumpulan
kewajiban, tugas, dan tangung jawab yang memerlukan jasa-jasa seseorang. Oleh karena itu, jumlah
posisi dalam suatu organisasi sama dengan jumlah orang yang dipekerjakan organisasi itu
(Sinambela, 2012).

Pada dasarnya, akan melahirkan pekerjaan (job). Menurut Dov Elizur dalam Sinambela (2012), suatu
pekerjaan didefinisikan sebagai suatu kelompok jabatan yang identik dalam hal tugas-tugas utama.
Suatu pekerjaan dapat dianggap sebagai suatu kelompok jabatan yang cenderung serupa yang dapat
dievaluasi dan dianalisis hasil-hasil pencapaiannya. Serangkaian pekerjaan tersebut terdiri dari
beberapa pekerjaan dengan tugas-tugas yang serupa, namun berbeda dalam tingkat, yaitu
sekelompok pekerjaan dengan tugas-tugas serupa yang diurutkan tingkatannya sesuai dengan
tingkat pekerjaannya. Suatu rangkaian pekerjaan dapat dianggap sebagai sekelompok pekerjaan
yang diurutkan sesuai dengan garis promosinya yang paling wajar. Suatu kelompok pekerjaan
umumnya mencakup beberapa rangkaian pekerjaan dalam mata pencaharian, profesi atau kegiatan
yang berhubungan atau berkaitan.

B. HAKIKAT KARIER

Berikut ini pemaparan mengenai pengembangan karier.

1. Pengertian Karier

Banyak orang menduga bahwa karier adalah suatu promosi yang diperoleh seseorang dalam
organisasi. Kata karier dapat dipandang dari beberapa perspektif yang berbeda. (Simamora, 2001).
Berdasarkan perspektif pertama, karier adalah berbagai urutan posisi yang diduduki oleh seseorang
selama masa hidupnya. Hal ini merupakan karier yang objektif. Meskipun demikian, dari
perspektiflain karier terdiri atas perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena
seseorang menjadi semakin tua. Hal ini merupakan karier yang subjektif. Kedua perspektif yang
dikemukakan di atas, objektif dan subjektif, terfokus pada individu. Kedua perspektif tersebut
menganggap bahwa orang memiliki beberapa tingkat pengendalian terhadap nasib mereka sehingga
mereka dapat memanipulasi peluang agar memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal
dari karier mereka. Perspektif tersebut lebih jauh menganggap bahwa berbagai aktivitas sumber
daya manusia haruslah mengenali tahap karier, dan membentuk pegawai dengan berbagai tugas
pengembangan yang mereka hadapi setiap tahap karier. Perencanaan karier sangat penting karena
konsekuensi keberhasilan atau kegagalan karier terkait erat dengan konsep diri, identitas, dan
kepuasan setiap individu terhadap karier dan kehidupannya.
a. Menurut Kaswan (2014), karier adalah pekerjaan dari hasil pelatihan dan atau pendidikan yang
ingin dilakukan orang dalam waktu tertentu.
b. Menurut Walker dalam Badriyah (2015), karier dianggap lebih penting daripada pekerjaan.
Seorang pegawai bisa meninggalkan pekerjaannya jika merasa prospek kariernya buruk. Sebaliknya,
apabila pegawainya merasa kariernya cerah dalam organisai tersebut dia akan termotivasi bekerja
dan mengarahkan semua tenaga dan pikirannya melaksanakan pekerjaannya. Hal itu dikatakan
Walker bahwa dalam suatu organisasi yang memiliki kejelasan perencanaan dan pengembangan
karier pegawai akan membawa manfaat langsung terhadap efisiensi manajemen dan cenderung turn
over
akan lebih kecil. Selain itu, pengelolaan karier yang baik oleh suatu organisasi akan mengurangi
tingkat frustrasi yang akan dialami pegawai, dan sebaliknya justru akan meningkatkan motivasi dan
komitmen kerja mereka.

Oleh karenanya, pengelolaan karier bukan hanya menjadi kewajiban bagi organisasi saja, melainkan
juga sebagai tanggung jawab pegawai itu sendiri. Artinya, ketika organisasi sudah mempersiapkan
perencanaan karier yang baik dan disosialisasikan kepada anggota organisasi maka masing-masing
pegawai perlu mempersiapkan dirinya untuk memenuhi berbagai persyaratan karier yang telah
ditetapkan.
c. Menurut Greenhaus dalam (Ivancevich, 2013) “a carrer is the pattern of work-related experiences
(e.g. job positions, job duties, decisions, subjective interpretation about work-related events)and
activities over the spen of the person’s work life” karier adalah pola pengalaman yang terkait dengan
pekerjaan (misalnya, posisi pekerjaan, kewajiban tugas-tugas, keputusan dan interpretasi subjektif
mengenai peristiwa yang berkaitan dengan pekerjaan) dan aktivitas sepanjang rentang masa bekerja
seseorang.
d. Menurut Rivai dan Sagala (2009), terdapat lima konsep karier, yaitu
1) Karier. Karier merupakan sejumlah posisi kerja yang dijabat selama siklus kehidupan pekerjaan
seseorang.
2) Jenjang karier. Jenjang karier merupakan model posisi pekerjaan berurutan yang membentuk
karier seseorang.
3) Tujuan karier. Tujuan karier merupakan posisi mendatang yang diupayakan pencapaiannya oleh
seseorang sebagai bagian kariernya.

Anda mungkin juga menyukai