Oleh:
RITA PRATIWI
R011211146
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6
A. Tinjauan tentang Kanker Kolorektal.......................................... 6
B. Tinjauan tentang Kolostomi....................................................... 21
C. Kerangka Teori.......................................................................... 33
BAB III KERANGKA KONSEP................................................................ 34
BAB IV METODE PENELITIAN.............................................................. 35
A. Desain Penelitian........................................................................ 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 35
C. Populasi dan Sampel.................................................................. 35
D. Identifikasi dan Definisi Operasional........................................ 36
E. Instrumen Penelitian.................................................................. 37
F. Proses Pengumpulan Data.......................................................... 37
G. Pengolahan dan Analisa Data.................................................... 37
H. Etika Penelitian.......................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada usus halus. Diperkirakan disetiap tahunnya ada 150.000 kasus baru yang
terdiagnosis kanker kolorektal. Namun diagnosis kanker kolon dua kali lebih
sesuai dengan usia (kebanyakan terjadi pada pasien usia 55 tahun keatas) dan
pada tahun 2020. Yang paling umum pada tahun 2020 (dalam hal kasus baru
kanker) salah satunya kanker kolon dan rektum sebanyak 1,93 juta kasus,
incidence rate 17,2 per 100.000 penduduk dan angka ini diprediksikan akan
dari pada pasien kanker kolorektal di negara maju. Lebih dari 30% kasus
didapat pada pasien yang berumur 40 tahun atau lebih muda, sedangkan di
1
2
negara maju, pasien yang umurnya kurang dari 50 tahun hanya 2-8 % saja
pertambahan sel kanker ini dapat bersifat destruktif atau merusak sel-sel sehat
pembuluh darah. Kanker kolon adalah pertumbuhan sel epiteal secara tidak
interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan (Sari et al., 2019).
Salah satu terapi untuk kasus kanker kolon dan rektal adalah
pembukaan atau mulut yang dibuat melalui pembedahan pada saluran cerna
obstruksi atau perforasi, dilakukan dekompresi dan reseksi satu tahap atau
terkena kanker dan biasanya dilakukan pada kolon sigmoid (Black & Hawks,
2014).
B. Rumusan Masalah
rate 17,2 per 100.000 penduduk. Kanker kolon merupakan suatu penyakit
faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu terapi untuk kasus kanker
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sudirohusodo Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi masyarakat
kanker kolorektal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
jaringan epitel dari kolon atau rektum. Kanker kolorektal ditujukan pada
tumor ganas yang ditemukan di kolon dan rektum. Kolon dan rektum
adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut juga
usus besar dan rektum di bagian distal sekitar 5-7 cm di atas anus. Kolon
membuang zat-zat yang tidak berguna (Sayuti & Nouva, 2019). Kanker
kolorektal adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri
dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian
kecil terakhir dari usus besar sebelum anus) (Kementrian Kesehatan RI,
2018).
2. Lokasi Kanker
kanker kolon kanan, kanker kolon kiri dan kanker rektum. Lokasi tumor
Tumor yang berada di kolon kiri memiliki 5-year survival rate lebih
buruh dari pada yang berada di sebelah kolon kanan karena pada kolon
6
7
kiri dan rektum lebih sering terjadi obstruksi daripada kolon kanan
3. Etiologi
halnya dengan kanker yang lainnya. Tapi diyakini ada beberapa faktor
a. Hereditas
b. Faktor lingkungan
asam empedu juga banyak dan aktivitas enzim bakteri anaerob usus
ascenden.
d. Riwayat keluarga, yaitu jika salah satu dari anggota keluarga pernah
kolorektal.
9
50% lebih tinggi dibandingkan dengan etnis kulit putih dan Asia.
g. Radang usus besar, berupa colitis ulceratif atau penyakit crohn yang
gram tembakau per hari atau lebih akan berisiko 30% terkena kanker
kolorektal. Merokok lebih dari 30 tahun atau lebih dari 20 gram per
sebesar 48%.
kalsium, folat dan rendah serat, jarang memakan sayuran dan buah-
kanker kolorektal.
kelebihan berat badan yang merupakan salah satu risiko penting bagi
4. Patofisiologi
waktu 5-10 tahun atau lebih untuk menjadi ganas. Ketika polip
dinding usus. Tumor di usus kanan cenderung menjadi tebal dan besar,
serta menyebabkan nekrosis dan ulkus. Sedangkat tumor pada usus kiri
bermula sebagai massa kecil yang menyebabkan ulkus pada suplai darah.
dalam lapisan lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang
getah bening regional sering berasal dari penyebaran tumor. Tanda ini
tidak selalu terjadi, bisa saja kelenjar yang jauh sudah dikenai namun
kelenjar regional masih normal. Sel-sel kanker dari tumor primer dapat
dari tumor ke area lain dari rongga peritoneal dapat terjadi bila tumor
sebanyak 95%. Tumor pada kolon asenden lebih banyak ditemukan dari
reproduksi.
5. Manifestasi Klinis
tidak spesifik. Itu tergantung dari lokasi tumor di usus dan apakah sudah
lain konstipasi, darah dalam feses, berat badan menurun, mual dan
klinis yang dapat timbul antara lain penderita seringkali merasa lemah
12
tidak nyaman pada abdomen kanan yang persisten dan teraba massa
abdominal.
pola buang air besar, darah tercampur dengan feses atau mukus, dan
sering ada pendarahan dari anus namun jarang yang masif. Sedangkan
manifestasi klinis untuk kanker pada rektum yaitu perdarahan per rektal,
terdapat gangguan pola buang air, dan darah juga bisa tercampur dengan
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan fisik
50% dari kanker kolon dapat dijangkau oleh jari, sehingga colok
b. Pemeriksaan penunjang
kolorektal ini.
3) Radiologi
4) Kolonoskopi
7. Pengobatan
a. Bedah
paliatif.
lokalisasi tumor, karena itu untuk tujuan terapi rektum dibagi dalam
3 bagian, yaitu 1/3 atas, 1/3 tengah, dan 1/3 bawah. Bagian 1/3 atas
dibungkus oleh lapisan tipis fasia pelvis yang disebut fasia propria.
rektum dengan fasia pelvis parietal. Letak ujung bawah tumor pada
yang kaku atau fleksibel dan apakah patokannya dari garis anokutan,
a.iliaka komunis.
b. Radioterapi
tingkat tinggi secara tepat diarahkan pada sel kanker. Sejak radiasi
didalam tubuh.
c. Kemoterapi adjuvant
digunakan bila tumor sangat sedikit dan berada pada fase proliferasi.
8. Komplikasi
b. Pembentukan abses.
berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama
sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ
21
1. Definisi
dekompresi dan reseksi satu tahap atau dua tahap prosedur pembentukan
2. Tipe kolostomi
a. Loop colostomy
dikeluarkan ke perut dan dua bukaan dibuat dalam satu stoma, satu
untuk tinja dan satu lagi untuk lendir. Loop stoma dibuat jika seluruh
anastomosis.
b. End colostomy
usus juga dihapus atau dijahit tertutup. End stoma dibuat dengan
end (akhir) sebagai stoma tunggal (single stoma). End stoma dapat
c. Doubel-barrel stoma
mendiversi usus secara total. Stoma ini membagi usus dan membawa
letaknya berdampingan/bersebelahan.
3. Indikasi Kolostomi
Indikasi utama yang paling sering terjadi pada pasien yang akan
dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut juga traktus
2018).
pasien. Tumor yang berada di kolon kanan lebih agak samar untuk
tersebut jarang terjadi obstruksi karena lumen usus lebih besar dan
feses masih encer. Gejala klinis yang muncul berupa rasa penuh,
itu terjadi perdarahan yang segar dan bercampur dengan lendir. Rasa
b. Divertikulitis
muntah, peningkatan buang air kecil dan sensasi terbakar saat buang
air kecil, sembelit, diare, darah dalam feses atau darah dalam urine,
kembung, dan penurunan nafsu makan. Tujuan dan syarat diet yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus
25
bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai gejala akibat nekrosis usus
obstruksi usus pada bayi dan anak. Apabila gejala ini terdapat pada
muntah
3) Diare kronik
4) Konstipasi
5) Mual
7) BAB darah
8) Gagal Tumbuh
dan mukosa bibir kering. Apabila terjadi volvulus, aliran darah usus
intermitten tetapi biasanya terjadi pada anak yang lebih besar dan
memiliki gejala dan tanda nyeri perut non spesifik kronik, muntah
e. Gangguan defekasi
Seperti halnya usus halus, pergerakan usus besar juga terdiri dari
segmentasi pada usus besar sama dengan yang terjadi pada usus
sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik
1) Malformasi
2) Deformasi
3) Disrupsi
4. Komplikasi
a. Hernia peristomal
menunjukkan bahwa satu atau lebih loop dari usus telah melewati
otot abdomen.
b. Laserasi
c. Mucocutaneous separation
2) Status nutrisi
d. Nekrosis
tambahan.
2) Teknik pembedahan.
e. Prolap
terlalu besar.
5) Latihan fisik
f. Retraksi
g. Stenosis
yang membuka yang mungkin terjadi pada kulit atau lapisan fasial.
skar/jaringan parut.
33
C. Kerangka Teori
Usia Gejala
Adanya polip pada kolon Pemeriksaan fisik
Jenis kelamin Pemeriksaan penunjang
Riwayat keluarga Pemeriksaan laboratorium
Riwayat mengidap kanker klinis
Diagnosis
sebelumnya Pemeriksaan laboratorium
Etnis patologi anatomi
Radang usus besar Radiologi
Merokok Kolonoskopi
Makanan tinggi lemak
Obesitas Penatalaksanaan
Kemoterapi
Bedah Radioterapi
adjuvant
Doubel-barrel
Loop colostomy End colostomy
stoma
KERANGKA KONSEP
maka peneliti membuat kerangka konsep seperti yang tampak pada bagan
di bawah ini:
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
pasien.
2. Sampel
35
36
1. Identifikasi Variabel
2. Definisi Operasional
Tabel 4.1
Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
Sudirohusodo Makassar.
1. Pengolahan data
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin
c. Data entry yakni mengisi kolom atau kotak lembar atau kartu kode
2. Analisa data
H. Etika Penelitian
dari institusi dalam hal ini Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas
39
etika. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain seperti berikut:
Pada penelitian ini rekam medik diberikan keuntungan terkait data yang
terkait dengan data pasien yang ada pada RM menggunakan inisial dan
akademik.
American Cancer Society. (2019). Cancer facts & figures. American Cancer
Society.
Arafah, M., Saleh, A., Kaelan, C., & Yusuf, S. (2017). Pengalaman spiritual
pasien kanker kolon dengan kolostomi permanen: studi fenomenologi.
Journal of Islamic Nursing, 2(2), 60–68. https://doi.org/10.24252/join-
v2i2.3982
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: Manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Salemba Medika.
Bondan. (2021). Diet pada penyakit divertikulitis. Journal of Nutrition and
Health, 9(1), 39–43. https://doi.org/10.14710/jnh.9.1.2021.39-43
Doherty, G. M. (2017). Current diagnosis and treatment surgery. Lange Medical
Publications.
Indrayani, M. N. (2013). Diagnosis dan tata laksana ileus obstruktif. Jurnal
Medika Udayana, 2(4), 1–21. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/
article/view/5113
Jayanti, S. D. (2015). Model radial basis function neural netwok (RBFNN) untuk
klasifikasi stadium kanker kolorektal [Universitas Negeri Yogyakarta].
https://eprints.uny.ac.id/27534/
Jurnalis, Y. D., Sayoeti, Y., & Russelly, A. (2013). Malrotasi dan volvulus pada
anak. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 105–110. https://doi.org/
10.25077/jka.v2i2.135
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Panduan penatalaksanaan kanker kolorektal.
Kementerian Kesehatan RI.
Maryunani, A., & Haryanto. (2016). Perawatan stoma terkini (modern stoma
care). Salemba Medika.
Munawaroh, K. (2018). Gambaran skala nyeri pada pasien kanker kolorektal yang
menjalani kemoterapi. Gaster, 16(2), 160–167. https://doi.org/10.30787/
gaster.v16i2.291
Murtini, N. K. A. (2021). Gambaran karakteristik ibu dengan bayi yang
mengalami kelainan kongenital [Politeknik Kesehatan Kemenkes
Denpasar]. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7420/
Mustafa, M., & Menon, J. (2016). Colorectal cancer: Pathogenesis, management
and prevention. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, 15(5),
94–100. https://doi.org/10.9790/0853-15050494100
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta.
Nurdin, A. (2013). Fisiologi defekasi. Jurnal Kesehatan, 6(1), 76–86.
https://www.e-jurnal.com/2014/11/fisiologi-defekasi.html
Pratama, K. P. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian rekurensi
kanker kolorektak stadium III di RSUP Dr Kariadi Semarang
[Universitas Diponegoro]. http://eprints.undip.ac.id/72086/
Rangki, L. (2018). Aspek psikososial pasien pasca kolostomi. Jurnal Kedokteran
Syiah Kuala, 18(3), 158–163. https://doi.org/10.24815/jks.v18i3.18018
Rawla, P., Sunkara, T., & Barsouk, A. (2019). Epidemiology of colorectal cancer:
Incidence, mortality, survival, and risk factors. Gastroenterology Review,
14(2), 89–103. https://doi.org/10.5114/pg.2018.81072
Salmawati, S., Yusuf, S., & Tahir, T. (2019). Studi literatur manfaat edukasi
berbasis video dalam peningkatan pengetahuan perawatan stoma. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 165–170. https://doi.org/10.30651/jkm-
v4i2.2292
Sari, M. I., Wahid, I., & Suchitra, A. (2019). Kemoterapi adjuvan pada kanker
kolorektal. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 51–57. https://doi.org/
10.25077/jka.v8i1s.925
Sayuti, M., & Nouva, N. (2019). Kanker kolorektal. Jurnal Averrous, 5(2), 76–88.
https://doi.org/10.29103/averrous.v5i2.2082
Setiawan, D., & Prasetyo, H. (2015). Metodologi penelitian kesehatan untuk
mahasiswa kesehatan. Graha Ilmu.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah
volume 1 - Brunner dan Suddarth. EGC.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif R & D. Alfabeta.
WHO. (2021). Cancer. World Health Organization. https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/cancer
LEMBAR OBSERVASI
Prevalensi Kolostomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Prevalensi Kolostomi
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Prevalensi Kolostomi
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Prevalensi Kolostomi
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
Prevalensi Kolostomi
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
Prevalensi Kolostomi
68.
69.
70.
71.