Dosen Pengampu:
Ir. Mas Suryanto H.S., M.T.
Puguh Novi Prasetyo, S.Pd., M.T.
Disusun Oleh:
1. Ativa Nurmansyah (21050724047)
2. I Made Agus Arshana (21050724064)
3. Tejjang Nurcahyo (21050724076)
4. Rayna Nura Maliha (21050724077)
S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahsa Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Studi Kelayakan Proyek Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTMH) Kabupaten Purwakarta” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Proyek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori tentang proyek dan
manajemen proyek dan praktek kerja di lapangan dan juga kehidupan sehari-hari.
Mengenai hal ini kami menyadari masih ada kekurangan dan kesalahan dalam
karya tulis yang disusun. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak agar bisa memperbaiki kesalahan dan
meningkatkan kualitas karya tulis kami kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya
sehingga penambahan produksi energi listrik di Indonesia menjadi hal yang perlu
untuk di pertimbangkan.
Di Kabupaten Purwakarta terjadi krisis energi listrik yang salah satunya
ditandai dengan adanya pemadaman listrik bergilir pada daerah tersebut. Krisis
energi listrik ini dapat terjadi ketika peningkatan kebutuhan akan energi listrik
tidak diimbangi dengan peningkatan prosuksi energi listrik, sehingga pada daerah
tersebut perlu dilakukannya penambahan produksi energi listrik dengan
melakukan pembangunan pembangkit energi listrik yang baru.
Dengan adanya pembangunan pembangkit energi listrik yang baru
diharapkan pertumbuhan ekonomi khususnya pad area sekitar lokasi PLTMH di
Kabupaten Purwaakrta akan meningkat pesat sehingga akan menaikkan
pendapatan daerah.
1
5. Untuk mengetahui pembangunan proyek PLTMH ditinjua dari segi aspek
finansial?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Proyek
Menurut Association for Project Management (APM), definisi proyek adalah
sebuah pekerjaan yang bersifat unik dan sementara. Proyek dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil atau manfaat
(output) yang diinginkan. Waktu dan biaya adalah pondasi utama dari sebuah
proyek. Karena itu, proyek seringkali dikatakan berhasil jika berhasil mencapai
tujuan dan hasil yang diinginkan dalam skala waktu dan anggaran yang sesuai
dengan kesepakatan awal. proyek dilakukan untuk menciptakan hasil tertentu
yang diinginkan dengan cara yang paling efisien. Secara garis besar, proyek
dimulai untuk menciptakan hasil yang sudah diprediksikan dan kemudian ditutup
saat hasil berhasil direalisasikan.
Proyek adalah sebuah pekerjaan yang bersipat unik dan sementara. Proyek
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil
dan manfaat (output) yang diinginkan. Waktu dan biaya ialah pondasi utama dari
sebuah proyek. Karena itu, proyek seringkali dikatakan berhasil jika berhasil
mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan dalam sakala waktu dan anggaran yang
sesuai dengan kesepakatan awal, secara garis besar, proyek dimulai untuk
menciptakan hasil yang sudah diprediksikan dan kemudian ditutup saat hasil
berhasil direalisasikan.
3
2.3 Investasi
Investasi adalah bentuk penanaman aset atau dana perusahaan atau individu
untuk jangka waktu tertentu untuk mencapai pengembalian yang lebih tinggi di
masa depan. Ada banyak hal yang terkait dengan kegiatan ini, beberapa di
antaranya adalah sarana dan tujuan dari investasi itu sendiri. Istilah “penanaman
modal” bukanlah bahasa asing bagi mereka yang telah lama berkecimpung dalam
dunia penanaman modal baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada bagian
ini kita akan membahas Suku bunga, Aliras kas (cash Flow), Nilai waktu uang.
4
Suku bunga majemuk merupakan persentase hasil jumlah pokok.
Bunga majemuk adalah jenis bunga yang paling sering ditemui. Suku
bunga majemuk biasa digunakan saat mengajukan permohonan kredit
atau pinjaman, ataupun saat akan berinvestasi. Penerapan suku bunga
majemuk akan lebih menguntungkan dan lebih memuaskan nasabah
karena uang akan lebih cepat bertambah.
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiaatn bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa
5
baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Kajian aspek
pasar dan pemasaran adalah:
• Permintaan dan penawaran
• Pangsa pasar dan persaingan
• Strategi pemasaran
Keterangan:
6
NPV = Net Present Value
t = Waktu (Tahun)
At = aliran kas per tahun
i = suku bunga (%)
Io = investasi awal
Parameter layaknya proyek terhadap NPV adalah sebagai berikut:
Keterangan:
7
IRR = Internal Rate of Return
i1 = tingkat diskontor yang menghasilkan NPV +
i2 = tingkat diskontor yang mengahsilkan NPV –
NPV1 = NPV bernilai +
NPV2 = NPV bernilai –
Berikut aadalah kriteria layaknya proyek terhadap IRR adalah:
IRR > discount rate, investasi layak untuk dilakukan.
IRR < discount rate, investasi tidak layak untuk dilakukan.
IRR = discount rate, investasi akan balik modal.
• Payback Period (PBP)
PBP merupakan jangka waktu kembalinya nilai investasi yang telah
dikeluarkan oleh suatu proyek melalui keuntungan yang direncanakan
akan diperoleh. Berikut adalah rumus PBP:
PBP jika arus kas pertahun berbeda:
• Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan dengan
melakukan simulasi kenaikan atau penurunan pada variabel-varibel
tertentu untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perubahan
tersebut terhadap kelayakan proyek.
8
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Data Proyek
a. Deskripsi Umum
Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) merupakan pembangkit
listrik skala kecil dengan kapasitas produksi antara 1-10MW (Mega Watt) yang
memanfaatkan potensi aliran air sungai untuk memproduksi energi listrik.
Berikut konstruksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro:
1) Bangunan Sipil Utama, berupa:
➢ Bangunan bendung,
➢ Bangunan pengambilan,
➢ Bangunan pembilas,
➢ Pintu pelimpah.
2) Bangunan Sipil Penunjang, berupa:
➢ Akses jaan masuk,
➢ Pagar lokasi,
➢ Instalasi air bersih,
➢ Rumah operator.
3) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal, berupa:
➢ Instalasi turbin,
➢ Generator,
➢ Sistem kontrol dan keamanan.
b. Lokasi proyek
Proyek pembangkit lsitrik ini berlokasi di daerah X, Kabupaten Paurwakarta,
Provinsi Jawa Barat.
9
c. Desain Proyek
Berikut merupakan desain lay out dari proyek PLTMH (Bangunan Sipil
Utama).
10
• Pada faktor permintaan terjadi karena pada lokasi proyek
PLTMH terjadi kekurangan tenaga listrik.
• Pada faktor penawaran terjadi karena pihak perusahaan
PLMTH menawarkan pasokan energi listrik tambahan di area
tersebut sehingga penggunaan listrik ke konsumen akan lebih
efisien (berkurangnya energy loss).
➢ Faktor Pangsa Pasar
• Proyek PLTMH ini menjual produk mereka kepada masyarakat
di area PLTMH tersebut melalui PLN.
• Pemerintah daerah mengatur harga pemeblian listrik oleh PT
PLN (Persero) untuk daerah Jawa Barat sebesar:
- Rp 1740/kWH untuk durasi 1 sampai 8 tahun.
- Rp 1008/kWH untuk durasi 9 samapai 20 tahun.
➢ Faktor Strategi Pemasaran
Proyek PLTMH menggunakan sistem promosi dan distribusi:
• Promosi: mengumumkan dan memberikan pengetahuan
langsung kepada masyarakat sekitar, serta memberikan
penawaran produk ke PLN dengan harga lebih murah (sesuai
peraturan Menteri ESDM).
• Distribusi: menggunakan media kabel listrik untuk
menyalurkan energi listrik yan dihasilkan oleh PLTMH.
11
Faktor ini membahas batasan permintaan, kapasitas mesin, dan
kemampuan finansial dan manajemen. Batasan ini seperti kebutuhan
energi listrik di area tersebut, pada kapasitas mesin, menggunakan 2
jenis turbin yang dapat mendukung kapasitas produksi 9,4 giga watt per
tahun.
➢ Faktor Layout
Proyek ini akan menggunakan lahan yang optimal dan
disesuaikan dengan kebutuhan infrastruktur proyek PLTMH.
Penggunaan lahan yang minim cukup baik mengingat area lokasi
merupakan area persawahan milik warga sekitar.
➢ Faktor Teknologi
Teknologi yang digunakan pada proyek ini adalah:
• Turbin Francis efisisensi yang diperhitungkan sebesar 85%.
• Generator synchronous (efisiensi energi yang tinggi,
pemeliharaan yang mudah, dan akan mati secara otomatis
apabila terjadi overload).
• Menggunakan sistem kontrol dan pengamanan yang baik untuk
segi keamanan produksi.
12
Investasi dana didapatkan dari:
- 30% modal perusahaan
- 70% pinjaman bank.
Modal perusahaan = 30% x Total biaya Investasi
= 30% x Rp 43.588.977.078,53
= Rp 13.076.692.523,56
Pinjaman Bank = 70% x Total biaya Investasi
= 70% x Rp 43.588.977.078,53
= Rp 30.512.282.555
➢ Proyeksi Pendapatan
Harga penjualan listrik didtetapkan berdasarkan peraturan daerah Jawa
Barat tentang harga jual PT PLN sebesar:
• Rp 1.740/kWH untuk durasi 1 samapi 8 tahun, dan
• Rp 1.008/kWH untuk duarasi 9 samapai 20 tahun
13
➢ Net Present Value (NPV)
- Investasi Rp 43.588.977.078,53
- Operational and Maintenance Rp 5.358.809.000,48
- Pemasukan tahun 1-8 Rp 15.346.800.000,00
- Pemasukan tahun 9-20 Rp 9.591.750.000,00
- Suku bunga 12%
- n 20 tahun
Dari pehitungan BCR tersebut didapatkan hasil > 1 sehingga proyek dapat
dikatakan layak dikonstruksi.
➢ Internal Rate of Return (IRR)
Berikut adalah tabel aliran kas sesudah pajak baru (nilai NPV = 0)
14
Setelah mendapatkan nilai NPV = 0 maka nilai MARR baru yang dipakai untuk
perhitungan Internal Rate of Return (IRR) adalah sebesar 19,5%.
➢ Payback Period (PBP)
Dengan investasi proyek sebesar Rp 43.588.975.078,53, maka dalam
perhitungan PBP, akan dipilih present worth kumulatif arus kas bersih tahun:
Ke-6 sebesar Rp 41.064.699.342, dan
Ke-7 sebesar Rp 45.582.75.234
15
PBP = 6.56 Tahun berarti pada tahun ke 6 bulan Juni, uang investasi akan
kembali atau balik modal.
➢ Analisis Sensitivitas
- Kenaikan investasi
16
Besar penngeluaran pertahun sebelum mengalami kenaikan adalah Rp
5.358.809.000,48, apabila bertambahnya biaya O&M sebesar 10%, maka
nilai NPV akan menjadi Rp 12.615.022.150,34, dan akan bernilai negatif
pada kenaikan 50%. Sehingga kelayakan investasi proyek bertahan
sampai dengan kenaikan pengeluaran sebesar 40%.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH
Kabupaten Purwokerto layak untuk dilaksanakan.
2. Proyek dikatakan layak dengan pertimbangan paramter kapasitas produksi
energi listrik sebesar 1,5 mega watt per hari yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pasar, serta sudah dikasi dengan beberapa aspek studi kelayakan
proyek.
3. Hasil analisis finansial, sebagai berikut:
• Net Present Value (NPV) bernilai Rp 16.617.754.322,61
• Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,199
• Internal Rate Return (IRR) sebesar 19,5%
• Payback Period adalah 6,56 tahun
4. Hasil analisis sensitivitas dengan meningkatkan nilai investasi sebesar 30%
maupun meningatkan biaya O&M pertahun sebesar 40% masih
mengindikasikan proyek PLTMH Kabupaten Purwakarta layak untuk
dilaksanakan.
3.2 Saran
1. Pada saat konstruksi dan proyek beroperasi perushaan tetap menjaga ekosistem
sekitar pembangkit listrik agar setiap populasi yang ada pada ekositem tersebut
tidak terganggu atau punah.
2. Perusahaan diharapkan untuk menjaga kualitas mutu udara di area skitar
proyek.
18
DAFTAR PUSTAKA
19