Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK

STUDI KELAYAKAN PROYEK

(Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Kabupaten


Purwakarta)

Dosen Pengampu:
Ir. Mas Suryanto H.S., M.T.
Puguh Novi Prasetyo, S.Pd., M.T.

Disusun Oleh:
1. Ativa Nurmansyah (21050724047)
2. I Made Agus Arshana (21050724064)
3. Tejjang Nurcahyo (21050724076)
4. Rayna Nura Maliha (21050724077)

S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahsa Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul
“Studi Kelayakan Proyek Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTMH) Kabupaten Purwakarta” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Proyek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori tentang proyek dan
manajemen proyek dan praktek kerja di lapangan dan juga kehidupan sehari-hari.

Mengenai hal ini kami menyadari masih ada kekurangan dan kesalahan dalam
karya tulis yang disusun. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak agar bisa memperbaiki kesalahan dan
meningkatkan kualitas karya tulis kami kedepannya.

Surabaya, 25 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II.......................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1 Definisi Proyek .................................................................................................. 3
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ............................................................. 3
2.3 Investasi ............................................................................................................. 4
2.3.1 Suku Bunga ................................................................................................. 4
2.3.2 Aliran Kas (Cash Flow) .............................................................................. 5
2.3.3 Nilai Waktu Uang ....................................................................................... 5
2.4 Studi Kelayakan Proyek..................................................................................... 5
2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ....................................................................... 5
2.4.2 Aspek Teknis .............................................................................................. 6
2.4.3 Aspek Lingkungan ...................................................................................... 6
2.4.4 Aspek Finansial........................................................................................... 6
BAB III ........................................................................................................................ 9
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 9
2.1 Data Proyek........................................................................................................ 9
2.2 Analisis Studi Kelayakan ................................................................................. 10
2.2.1 Aspek Pasar............................................................................................... 10
2.2.2 Aspek Teknis ............................................................................................ 11
2.2.3 Aspek Lingkungan .................................................................................... 12
2.2.4 Aspek Finansial......................................................................................... 12
BAB III ...................................................................................................................... 18
PENUTUP ................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan energi listrik di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya
sehingga penambahan produksi energi listrik di Indonesia menjadi hal yang perlu
untuk di pertimbangkan.
Di Kabupaten Purwakarta terjadi krisis energi listrik yang salah satunya
ditandai dengan adanya pemadaman listrik bergilir pada daerah tersebut. Krisis
energi listrik ini dapat terjadi ketika peningkatan kebutuhan akan energi listrik
tidak diimbangi dengan peningkatan prosuksi energi listrik, sehingga pada daerah
tersebut perlu dilakukannya penambahan produksi energi listrik dengan
melakukan pembangunan pembangkit energi listrik yang baru.
Dengan adanya pembangunan pembangkit energi listrik yang baru
diharapkan pertumbuhan ekonomi khususnya pad area sekitar lokasi PLTMH di
Kabupaten Purwaakrta akan meningkat pesat sehingga akan menaikkan
pendapatan daerah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana data proyek pada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
Kabupaten Purwakarta?
2. Bagaimana pembangunan proyek PLTMH ditinjua dari segi aspek pasar?
3. Bagaimana pembangunan proyek PLTMH ditinjau dari segi aspek teknis?
4. Bagaimana pembangunan proyek PLTMH ditinjau dari segi aspek lingkungan?
5. Bagaimana pembangunana proyek PLTMH ditinjua dari segi aspek finansial?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui data proyek pada Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini
Hidro Kabupaten Purwakarta.
2. Untuk mengetahui pembangunan proyek PLTMH ditinjua dari segi aspek
pasar.
3. Untuk mengetahui pembangunan proyek PLTMH ditinjau dari segi aspek
teknis.
4. Untuk mengetahui pembangunan proyek PLTMH ditinjau dari segi aspek
lingkungan.

1
5. Untuk mengetahui pembangunan proyek PLTMH ditinjua dari segi aspek
finansial?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Proyek
Menurut Association for Project Management (APM), definisi proyek adalah
sebuah pekerjaan yang bersifat unik dan sementara. Proyek dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil atau manfaat
(output) yang diinginkan. Waktu dan biaya adalah pondasi utama dari sebuah
proyek. Karena itu, proyek seringkali dikatakan berhasil jika berhasil mencapai
tujuan dan hasil yang diinginkan dalam skala waktu dan anggaran yang sesuai
dengan kesepakatan awal. proyek dilakukan untuk menciptakan hasil tertentu
yang diinginkan dengan cara yang paling efisien. Secara garis besar, proyek
dimulai untuk menciptakan hasil yang sudah diprediksikan dan kemudian ditutup
saat hasil berhasil direalisasikan.

Proyek adalah sebuah pekerjaan yang bersipat unik dan sementara. Proyek
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membuahkan hasil
dan manfaat (output) yang diinginkan. Waktu dan biaya ialah pondasi utama dari
sebuah proyek. Karena itu, proyek seringkali dikatakan berhasil jika berhasil
mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan dalam sakala waktu dan anggaran yang
sesuai dengan kesepakatan awal, secara garis besar, proyek dimulai untuk
menciptakan hasil yang sudah diprediksikan dan kemudian ditutup saat hasil
berhasil direalisasikan.

2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro


Pembangkit listrik tenaga mini hidro adalah salah satu pembangkit listrik
dengan memanfaatkan energi mekanik dari air yang selanjutnya diubah menjadi
energi listrik dengan menggunakan turbin air yang terpasang pada generator
listrik. Daya listrik yang dihasilkan dengan tenaga mini hidro ini tidak terlalu
besar.

3
2.3 Investasi
Investasi adalah bentuk penanaman aset atau dana perusahaan atau individu
untuk jangka waktu tertentu untuk mencapai pengembalian yang lebih tinggi di
masa depan. Ada banyak hal yang terkait dengan kegiatan ini, beberapa di
antaranya adalah sarana dan tujuan dari investasi itu sendiri. Istilah “penanaman
modal” bukanlah bahasa asing bagi mereka yang telah lama berkecimpung dalam
dunia penanaman modal baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada bagian
ini kita akan membahas Suku bunga, Aliras kas (cash Flow), Nilai waktu uang.

2.3.1 Suku Bunga


Suku bunga adalah harga dana yang dapat dipinjamkan dlam bentuk
persen. Besar suku bunga ditentukan oleh preferensi dan sumber pinjaman
dari pelaku ekonomi di pasar.

• Suku Bunga Tunggal


Suku bunga tunggal adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pemberi
pinjaman berdasarkan pada nilai pinjaman yang diberikan. Salah
contoh paling sederhana dari penerapan suku bunga tunggal adalah
kegiatan menabung di bank. Saat menabung sejumlah dana di bank,
nasabah akan mendapatkan sejumlah bunga. Besaran bunga yang
diberikan akan sama dari awal menabung. Tapi, jumlah bunga bisa
menjadi semakin besar jika kita meningkatkan jumlah saldo tabungan
dan menabung dalam jangka waktu yang lama. Perhitungan suku bunga
tunggal didapat dari pokok pinjaman atau modal yang dibebankan
dalam masa pinjaman.
• Suku Bunga Majemuk

4
Suku bunga majemuk merupakan persentase hasil jumlah pokok.
Bunga majemuk adalah jenis bunga yang paling sering ditemui. Suku
bunga majemuk biasa digunakan saat mengajukan permohonan kredit
atau pinjaman, ataupun saat akan berinvestasi. Penerapan suku bunga
majemuk akan lebih menguntungkan dan lebih memuaskan nasabah
karena uang akan lebih cepat bertambah.

2.3.2 Aliran Kas (Cash Flow)


Aliran kas memiliki pengertian suatu laporan keuangan yang berisi
informasi mengenai pengarus kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi,
dan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan maupun
penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama periode tertentu.

2.3.3 Nilai Waktu Uang


Konsep Time Value of Money ini menyatkan bahwa nilai uang yang kita
miliki saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai uang dengan jumlah
yang sama di masa yang akan datang.

2.4 Studi Kelayakan Proyek


Studi kelayakan adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu ushaa atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidaknya usaha tersebut dilaksanakan. Dalam studi kelayakan, proyek
akan ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
lingkungan, dan aspek finansial.

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
proyek bsinis tersebut. Aspek pasar umumnya bertujuan untuk mengetahui
berapa besar luas pasar dan pertumbuhan permintaan dari produk atau jasa
yang bersangkutan.

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiaatn bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa

5
baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Kajian aspek
pasar dan pemasaran adalah:
• Permintaan dan penawaran
• Pangsa pasar dan persaingan
• Strategi pemasaran

2.4.2 Aspek Teknis


Studi aspek teknis digunakan untuk meyakini apakah dari segi
pembangunan layak atau tidak. Aspek teknis terdiri atas analisis tata letak
dan analisis mengenai lokasi usaha tersebut. Perencanaan jumlah barang-
barang dalam membangun usaha bisnis hendaknya direncanakan dengan
baik agar jumlah barang yang dibeli tidak terlalu banyak sehingga dapat
meminimasi penggunaan modal usaha. Berikut adalah kajian aspek teknis:
• Faktor lokasi
• Faktor luas produksi
• Faktor tata letak (layout)
• Faktor pemilihan teknologi

2.4.3 Aspek Lingkungan


Perkembangan suatu usaha berpengaruh terhadap lingkungan sekitar
apakah membawa dampak negatif atau positif terhadap masyarakat sekitar
atau sebaliknya apakah masyarakat sekitar membawa dampak positif atau
negatif terhadap usaha tersebut. Analisa yang dilakukan pada aspek ini
bermanfaat untuk mengidentifikasi kelayakan proyek yang dijalankan
sesuai dengan standar lingkungan hidup yang ada.

2.4.4 Aspek Finansial


• Net Present Value (NPV)
NPV adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk
dan nilai sekarang dari arus kas keluar pada sebuah waktu periode.

Keterangan:

6
NPV = Net Present Value
t = Waktu (Tahun)
At = aliran kas per tahun
i = suku bunga (%)
Io = investasi awal
Parameter layaknya proyek terhadap NPV adalah sebagai berikut:

• Benefit Cost Ratio (BCR)


BCR merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dari
suatu proyek terhadap nilai pengorbanan atau biaya yang dikeluarkan
dengan adanya investasi tersebut. BCR juga dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi suatu proyek yang akan dikerjakan, yang sedang
dikerjakan. Proyek dikatakan layak terhadap BCR, apabila BCR bernilai
> 1. Berikut adalah rumus BCR:

• Internal Rate of Return (IRR)


IRR ini digunakan untuk menentukan apakah investasi di suatu proyek
memiliki laju pengembalian yang lebih baik jika dibandingkan dengan
berinvestasi di tempat lainnya termasuk deposito bank dan reksadana.
IRR merupakan tingkat bungan yang membuat nilai NPV yang dihitung
menjadi bernilai = 0. Berikut rumus BCR:

Keterangan:

7
IRR = Internal Rate of Return
i1 = tingkat diskontor yang menghasilkan NPV +
i2 = tingkat diskontor yang mengahsilkan NPV –
NPV1 = NPV bernilai +
NPV2 = NPV bernilai –
Berikut aadalah kriteria layaknya proyek terhadap IRR adalah:
IRR > discount rate, investasi layak untuk dilakukan.
IRR < discount rate, investasi tidak layak untuk dilakukan.
IRR = discount rate, investasi akan balik modal.
• Payback Period (PBP)
PBP merupakan jangka waktu kembalinya nilai investasi yang telah
dikeluarkan oleh suatu proyek melalui keuntungan yang direncanakan
akan diperoleh. Berikut adalah rumus PBP:
PBP jika arus kas pertahun berbeda:

PBP jika arus kas pertahun sama:

• Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan dengan
melakukan simulasi kenaikan atau penurunan pada variabel-varibel
tertentu untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perubahan
tersebut terhadap kelayakan proyek.

8
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Data Proyek
a. Deskripsi Umum
Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) merupakan pembangkit
listrik skala kecil dengan kapasitas produksi antara 1-10MW (Mega Watt) yang
memanfaatkan potensi aliran air sungai untuk memproduksi energi listrik.
Berikut konstruksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro:
1) Bangunan Sipil Utama, berupa:
➢ Bangunan bendung,
➢ Bangunan pengambilan,
➢ Bangunan pembilas,
➢ Pintu pelimpah.
2) Bangunan Sipil Penunjang, berupa:
➢ Akses jaan masuk,
➢ Pagar lokasi,
➢ Instalasi air bersih,
➢ Rumah operator.
3) Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal, berupa:
➢ Instalasi turbin,
➢ Generator,
➢ Sistem kontrol dan keamanan.
b. Lokasi proyek
Proyek pembangkit lsitrik ini berlokasi di daerah X, Kabupaten Paurwakarta,
Provinsi Jawa Barat.

9
c. Desain Proyek
Berikut merupakan desain lay out dari proyek PLTMH (Bangunan Sipil
Utama).

2.2 Analisis Studi Kelayakan


2.2.1 Aspek Pasar
➢ Faktor Permintaan dan Penawaran

10
• Pada faktor permintaan terjadi karena pada lokasi proyek
PLTMH terjadi kekurangan tenaga listrik.
• Pada faktor penawaran terjadi karena pihak perusahaan
PLMTH menawarkan pasokan energi listrik tambahan di area
tersebut sehingga penggunaan listrik ke konsumen akan lebih
efisien (berkurangnya energy loss).
➢ Faktor Pangsa Pasar
• Proyek PLTMH ini menjual produk mereka kepada masyarakat
di area PLTMH tersebut melalui PLN.
• Pemerintah daerah mengatur harga pemeblian listrik oleh PT
PLN (Persero) untuk daerah Jawa Barat sebesar:
- Rp 1740/kWH untuk durasi 1 sampai 8 tahun.
- Rp 1008/kWH untuk durasi 9 samapai 20 tahun.
➢ Faktor Strategi Pemasaran
Proyek PLTMH menggunakan sistem promosi dan distribusi:
• Promosi: mengumumkan dan memberikan pengetahuan
langsung kepada masyarakat sekitar, serta memberikan
penawaran produk ke PLN dengan harga lebih murah (sesuai
peraturan Menteri ESDM).
• Distribusi: menggunakan media kabel listrik untuk
menyalurkan energi listrik yan dihasilkan oleh PLTMH.

2.2.2 Aspek Teknis


➢ Faktor Lokasi
Lokasi proyek berada di aliran sungai dan area persawahan.
Akses jalan yang sudah memadai (tidak perlu biaya tambahan membuat
akses jalan). Lokasi berada di area lembah sungai sehingga penggunaan
turbin dapat digunakan secara maksimal. Tetapi lokasi Gedung Sentral
berada di area persawahan yang memiliki kondisi tanah yang kurang
stabil, sehingga harus adanya penegcekan daya dukung tanah.

➢ Faktor Luas Produksi

11
Faktor ini membahas batasan permintaan, kapasitas mesin, dan
kemampuan finansial dan manajemen. Batasan ini seperti kebutuhan
energi listrik di area tersebut, pada kapasitas mesin, menggunakan 2
jenis turbin yang dapat mendukung kapasitas produksi 9,4 giga watt per
tahun.

➢ Faktor Layout
Proyek ini akan menggunakan lahan yang optimal dan
disesuaikan dengan kebutuhan infrastruktur proyek PLTMH.
Penggunaan lahan yang minim cukup baik mengingat area lokasi
merupakan area persawahan milik warga sekitar.

➢ Faktor Teknologi
Teknologi yang digunakan pada proyek ini adalah:
• Turbin Francis efisisensi yang diperhitungkan sebesar 85%.
• Generator synchronous (efisiensi energi yang tinggi,
pemeliharaan yang mudah, dan akan mati secara otomatis
apabila terjadi overload).
• Menggunakan sistem kontrol dan pengamanan yang baik untuk
segi keamanan produksi.

2.2.3 Aspek Lingkungan


Proyek PLTMH ini berada pada area persawahan dan area yang
ditumbuhi oleh beragam tumbuhan. Untuk menjaga ekosistem sekitar,
maka direncanakan metode tanam ganti untuk menjaga kualitas mutu
udara di area sekitar proyek.

2.2.4 Aspek Finansial


➢ Biaya Proyek
Dalam pembanguana proyek PLTMH diperlukan biaya investasi
sebagai berikut:

12
Investasi dana didapatkan dari:
- 30% modal perusahaan
- 70% pinjaman bank.
Modal perusahaan = 30% x Total biaya Investasi
= 30% x Rp 43.588.977.078,53
= Rp 13.076.692.523,56
Pinjaman Bank = 70% x Total biaya Investasi
= 70% x Rp 43.588.977.078,53
= Rp 30.512.282.555
➢ Proyeksi Pendapatan
Harga penjualan listrik didtetapkan berdasarkan peraturan daerah Jawa
Barat tentang harga jual PT PLN sebesar:
• Rp 1.740/kWH untuk durasi 1 samapi 8 tahun, dan
• Rp 1.008/kWH untuk duarasi 9 samapai 20 tahun

Sehingga perdapatan pertahun adalah:

13
➢ Net Present Value (NPV)
- Investasi Rp 43.588.977.078,53
- Operational and Maintenance Rp 5.358.809.000,48
- Pemasukan tahun 1-8 Rp 15.346.800.000,00
- Pemasukan tahun 9-20 Rp 9.591.750.000,00
- Suku bunga 12%
- n 20 tahun

Dengan menggunakan rumus NPV yang ada maka mendapatkan hasil


sebesar:
NPV = Rp 16.617.754.322,61
Dari perhitungan NPV tersebut didapatkan hasil yang positif sehingga
proyek dapat dikatakan layak dikonstruksi.

➢ Benefit Cost Ratio (BCR)


Berikut tabel perhitungan BCR:

Dari pehitungan BCR tersebut didapatkan hasil > 1 sehingga proyek dapat
dikatakan layak dikonstruksi.
➢ Internal Rate of Return (IRR)
Berikut adalah tabel aliran kas sesudah pajak baru (nilai NPV = 0)

14
Setelah mendapatkan nilai NPV = 0 maka nilai MARR baru yang dipakai untuk
perhitungan Internal Rate of Return (IRR) adalah sebesar 19,5%.
➢ Payback Period (PBP)
Dengan investasi proyek sebesar Rp 43.588.975.078,53, maka dalam
perhitungan PBP, akan dipilih present worth kumulatif arus kas bersih tahun:
Ke-6 sebesar Rp 41.064.699.342, dan
Ke-7 sebesar Rp 45.582.75.234

Dengan menggunakan rumus PBP (aliran kas berbeda):

15
PBP = 6.56 Tahun berarti pada tahun ke 6 bulan Juni, uang investasi akan
kembali atau balik modal.
➢ Analisis Sensitivitas
- Kenaikan investasi

Investasi awal adalah Rp 43.588.975.078,53. Bertambahnya nilai


investasi sebesar 10%, maka NPV akan menjadi Rp 12.258.856.814,76,
dan akan bernilai negatif pada kenaikan 40%. Sehingga investasi proyek
dapat bertahan sampai dengan kenaikan investasi sebesar 30%.
- Kenaikan biaya O&M

16
Besar penngeluaran pertahun sebelum mengalami kenaikan adalah Rp
5.358.809.000,48, apabila bertambahnya biaya O&M sebesar 10%, maka
nilai NPV akan menjadi Rp 12.615.022.150,34, dan akan bernilai negatif
pada kenaikan 50%. Sehingga kelayakan investasi proyek bertahan
sampai dengan kenaikan pengeluaran sebesar 40%.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis aspek pasar menunjukkan bahwa proyek pembangunan PLTMH
Kabupaten Purwokerto layak untuk dilaksanakan.
2. Proyek dikatakan layak dengan pertimbangan paramter kapasitas produksi
energi listrik sebesar 1,5 mega watt per hari yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pasar, serta sudah dikasi dengan beberapa aspek studi kelayakan
proyek.
3. Hasil analisis finansial, sebagai berikut:
• Net Present Value (NPV) bernilai Rp 16.617.754.322,61
• Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,199
• Internal Rate Return (IRR) sebesar 19,5%
• Payback Period adalah 6,56 tahun
4. Hasil analisis sensitivitas dengan meningkatkan nilai investasi sebesar 30%
maupun meningatkan biaya O&M pertahun sebesar 40% masih
mengindikasikan proyek PLTMH Kabupaten Purwakarta layak untuk
dilaksanakan.
3.2 Saran
1. Pada saat konstruksi dan proyek beroperasi perushaan tetap menjaga ekosistem
sekitar pembangkit listrik agar setiap populasi yang ada pada ekositem tersebut
tidak terganggu atau punah.
2. Perusahaan diharapkan untuk menjaga kualitas mutu udara di area skitar
proyek.

18
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. A. Subekti, “Studi Kelayakan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga


Minihidro Di Desa Sukamaju Kabupaten Garut Jawa Barat,” J. Tek. Hidraul.,
pp. 105–116, 2015, [Online]. Available: https://jurnalth.pusair-
pu.go.id/index.php/JTH/article/view/515

[2] O. K. Simanjuntak, A. H. Wahyudi, and A. Y. Muttaqien, “Studi Kelayakan


Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Waduk Pondok,”
Matriks Tek. Sipil, pp. 973–981, 2015, [Online]. Available:
https://103.23.224.239/matriks/article/view/37226

19

Anda mungkin juga menyukai