Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN ASAM BASA ASIDOSIS

▪DEFINISI
˃ Asidosis adalah kondisi medis ketika darah dalam tubuh mengandung asam terlalu tinggi.
Asidosis terjadi saat pH darah kurang dari 7,35 (asam).
˃ Asidosis metabolik adalah Keadaan dimana keasaman darah berlebih, ditandai dengan rendahnya
kadar HCO3- dalam darah diikuti dengan penurunan tekanan parsial CO2 di dalam arteri. Kondisi
ini terjadi ketika ginjal tidak dapat menghilangkan cukup asam atau ketika terlalu banyak basa
yang dibuang sehingga pH darah menjadi rendah
˃ Asidosis respiratorik adalah Keadaan dimana keasaman darah berlebihan karena penumpukan
CO2 dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
selalu berhubungan dengan peningkatan PaCO2 secara tiba-tiba, karena adanya hipoventilasi
alveolar dari akibat turunnya ventilasi semenit atau tidak adekuatnya respon ventilasi pada bagian
dengan ketidakseimbangan ventilasi- perfusi.
▪ ETIOLOGI
˃ Asidosis metabolik
→ Penurunan Bikarbonat : Penurunan konsentrasi HCO3– di cairan ekstrasel menyebabkan
penurunan efektivitas sistem bufer dan asidosis timbul.
→ Adanya retensi ion hidrogen di dalam tubuh : Jaringan tidak mampu mengupayakan ekskresi
ion hidrogen melalui ginjal.
→ Pembentukan asam yang berlebihan : Asidosis asam laktat Ketoasidosis diabetik,alkohol, dan
starvasi
˃ Asidosis respiratorik
→Hambatan pada pusat pernafasan di Medulla Oblongata
→Gangguan Otot – otot pernafasan dan dinding dada
→ Gangguan pertukaran gas
▪ JENIS JENIS
˃ Asidosis metabolik
→ Asidosis laktat : penumpukan asam laktat dikarenakan Penyakit jantung dan liver,konsumsi
minuman beralkoholsecara berlebihan,olahraga yang berlebihan,
→Ketoasidosis Diabetik : ketika kadar hormon insulin sangat rendah akibat diabetes. Jika tubuh
tidak bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi, tubuh akan membakar lemak untuk
mendapatkan energi. pembakaran lemak menghasilkan keton yang bisa membuat darah menjadi
terlalu asam.
→Asidosis Hiperkloremik : saat tubuh kehilangan banyak sodium bikarbonat yang disebabkan
oleh gangguan ginjal atau diare berat yang disertai muntah-muntah.
→Asidosis Renalis : ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam melalui urine,sehingga darah
asam.
˃ Asidosis respiratorik
→ Asidosis respiratorik akut : sensitivitas reseptor pada otak semakin berkurang dan seringkali
gejalanya tidak dirasakan oleh penderita karena tubuh dapat beradaptasi dengan keasaman yang
meningkat secara perlahan.
→Asidosis Respiratorik Kronis : ketika sudah lebih dari 12 jam sampai 5 hari, terjadi saat kadar
karbondioksida meningkat secara tiba-tiba akibat tubuh kurang efektif saat membuangnya karena
tubuh sudah tidak dapat menyeimbangkan pH secara alami.
▪ PATOFISIOLOGI
˃ Asidosis metabolik
Berkembang karena berkurangnya massa ginjal dan tidak mampunya nefron yang tersisa untuk
mengeluarkan beban asam harian. Ketika beban asam meningkat sedikit, keseimbangannya akan
dijaga oleh peningkatan produksi dan ekskresi dari NH4+ . Jika terdapat kegagalan untuk
mengeluarkan NH4+ maka menyebabkan retensi ion H+ dan menyebabkan metabolik asidosis.
˃Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik baik akut maupun kronik ditunjukkan dengan adanya peningkatan PCO2
melalui sistem hiperventilasi. Hiperventilasi menyebabkan kandungan gas CO2 dalam paru-paru
meningkat, sehingga menyebabkan asidosis respiratorik. Sebagai respon kompensasinya, ginjal
akan melakukan peningkatan reabsorbsi HCO3- untuk menetralkan keadaan asidosis respiratorik.
▪ GEJALA KLINIS
˃ Asidosis metabolik
→ Gejala Neurologi : Kelumpuhan saraf kranial,Edema retina,Kelesuan, pingsan, dan koma
→ Gejala Kardiovaskullar : Asidemia berat (yaitu, pH <7.10) dapat mengakibatkan hipotensi
dan gagal jantung kongestif.
→ Gejala gastrointestinal : Mual, muntah, sakit perut, dan diare (terutama dalam ketoasidosis
diabetik dan uremik asidosis)
˃ Asidosis respiratorik
→ Respiratorik kronis :
-Asma
-Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
-Edema paru akut Obesitas berat (yang dapat mengganggu pengembangan paru-paru)
-Gangguan neuromuskular (seperti multiple sklerosis atau distrofi otot)
-Skoliosis.
→ Respiratorik akut :
-Gangguan paru-paru (PPOK, emfisema, asma, pneumonia),
-penyakit yang memengaruhi laju pernapasan,
-kelemahan otot yang mempengaruhi pernapasan atau saat mengambil napas dalam,
-saluran napas yang tersumbat (karena tersedak atau penyebab lainnya),
-overdosis obat penenang, dan
-gagal jantung.
▪ PEMERIKSAAN PENUNJANG
˃ Asidosis metabolic
→ Analisa Gas Darah (AGD) : Pemeriksaan ini menggunakan sampel darah dari arteri untuk
mengetahui nilai pH, PaCO2, HCO3–, tekanan parsial oksigen (PaO2),serta nilai base excess
(BE)
→ Anion GAP : mengukur keseimbangan kimia dalam darah dengan membandingkan jumlah
partikel bermuatan positif dan negatif, termasuk natrium, klorida, dan bikarbonat.
→ Tes urine : Mengungkapkan adanya ketoasidosis, masalah ginjal, dan keracunan alkohol,
aspirin, serta obat antikoagulan. Jika pasien menderita diabetes, pasien dapat memeriksa keton di
rumah dengan mencelupkan strip tes pada urine.
→ Rontgen dada : mendeteksi cedera atau gangguan lain di paru-paru.
˃ Asidosis respiratorik
→ Elektrolit : Pemeriksaan elektrolit adalah sekelompok tes yang mengukur kadar Na +
(natrium), K +(kalium), Cl- (klorida), dan bikarbonat.
→ Analisa gas darah (AGD) : serangkaian tes yang digunakan untuk mengukur oksigen dan CO2
dalam darah.
→ Tes fungsi paru : mengetahui kondisi serta fungsi paru dan saluran pernapasan
→ Rontgen dada : mendeteksi cedera atau gangguan lain di paru-paru
→Pemindaian dengan CT scan : memeriksa secara detail penyakit atau kondisi tertentu di dada
yang dapat memicu asidosis
→Tes urine : mendeteksi keberadaan keton dan kadar asam yang dibuang melalui urine
▪ TERAPI
˃ Asidosis metabolic
→Dalam kasus asidosis hiperkloremik, dokter biasanya akan memberikan natrium bikarbonat,
bisa dalam bentuk tablet atau cairan yang disuntikkan ke pembuluh darah.
→Pada penderita asidosis tubulus renalis, dokter mungkin akan memberikan natrium sitrat dan
menangani gangguan ginjal yang dialami pasien.
→Pada pasien asidosis diabetik, dokter akan memberikan insulin bersamaan dengan cairan infus
untuk menyeimbangkan kadar asam.
→Pada penderita asidosis laktat, beberapa obat-obatan, seperti natrium bikarbonat, antibiotik,
cairan infus,atau oksigen, dapat diberikan. Jika kondisinya belum terlalu parah, detoksifikasi
dapat dilakukan, khususnya bila pasien mengalami keracunan obat atau alkohol.
˃ Asidosis respiratorik
→Mengobati asidosis akut :Pada bentuk akut, alat bantu napasperlu diberikan misalnya ventilasi
denganmasker wajah.Jika kondisi pasien cukup parah, dokterdapat melakukan prosedur
pemasanganalat bantu nafas (ventilator) yangdisebut continuous positive airwaypressure (CPAP).
→ Mengobati asidosis kronis:
-antibiotik (untuk mengobati infeksi) ∙
-diuretik (untuk mengurangi kelebihan cairan yang mempengaruhi jantung dan paru-paru)
-bronkodilator (untuk memperluas saluran udara)
-kortikosteroid (untuk mengurangiperadangan)
-ventilasi mekanis (pada kasus yang berat)

Anda mungkin juga menyukai