0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
UU No. 12 Tahun 2012 mengatur tentang pendidikan tinggi di Indonesia. Undang-undang ini menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturan pendidikan tinggi, jenis program studi dan gelar akademik, serta hak dan kewajiban perguruan tinggi dan mahasiswa. Undang-undang ini juga mengatur tentang pendanaan, akreditasi, dan sanksi bagi pelanggaran peraturan pendidikan tinggi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
UU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI ABSTRAK
UU No. 12 Tahun 2012 mengatur tentang pendidikan tinggi di Indonesia. Undang-undang ini menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturan pendidikan tinggi, jenis program studi dan gelar akademik, serta hak dan kewajiban perguruan tinggi dan mahasiswa. Undang-undang ini juga mengatur tentang pendanaan, akreditasi, dan sanksi bagi pelanggaran peraturan pendidikan tinggi.
UU No. 12 Tahun 2012 mengatur tentang pendidikan tinggi di Indonesia. Undang-undang ini menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturan pendidikan tinggi, jenis program studi dan gelar akademik, serta hak dan kewajiban perguruan tinggi dan mahasiswa. Undang-undang ini juga mengatur tentang pendanaan, akreditasi, dan sanksi bagi pelanggaran peraturan pendidikan tinggi.
ABSTRAK : - UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, kepada ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan tinggi sebagai bagian pendidikan nasional mempunyai peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk memajukan keterjangkauan dan pemerataan yang berkeadilan dalam memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu, untuk menjamin hal tersebut diperlukan peraturan yang memberikan kepastian hukum, berdasarkan pertimbangan dimaksud, perlu membentuk undang- undang.
- Dasar Hukum Undang-Undang ini adalah : UUD 1945 Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 31.
- Dalam Undang-Undang ini diatur tentang Pendidikan Tinggi dengan
menetapkan batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya, Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, pendidikan tinggi diselenggarakan dengan prinsip kebenaran ilmiah, sivitas akademika merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah mengembangkan budaya akademik, program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat, program magister mengembangkan mahasiswa menjadi intelektual, ilmuan yang berbudaya, dan menciptakan lapangan kerja, program doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukan bagi lulusan magister atau sederajat, Gelar akademik diberikan oleh Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, gelar akademik terdiri : sarjana, magister, dan doktor, Pemerintah atau masyarakat dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi keagamaan, Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Kurikulum memuat mata kuliah : agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia, Ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademik, Sertifikat profesi merupakan pengakuan untuk melakukan praktik profesi, penelitian perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan Iptek, pelaksanaan Tridharma, Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria, bentuk perguruan tinggi terdiri atas: universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi, perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya, ketenagaan terdiri: dosen, dan tenaga kependidikan, jenjang jabatan, WNA dapat diterima menjadi mahasiswa pada perguruan tinggi, mahasiswa dapat membentuk organisasi kemahasiswaan, pemerintah menyediakan dana pendidikan tinggi yang dialokasikan dalam APBN, masyarakat dapat berperan dalam pendanaan, pemerintah menetapkan standar satuan biaya, lembaga negara lain dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah NKRI, perguruan tinggi yang melanggar ketentuan dikenakan sanksi administratif, ketentuan pidana. CATATAN 1. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 10 Agustus 2012.