Anda di halaman 1dari 5

TEKS NEGOSIASI

A. Menganalisis Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi


Negosiasi adalah proses yang membutuhkan kesepakatan bersama untuk kepentingan bersama
melalui proses pengajuan, penawaran, dan persetujuan.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan menjadi kesepakatan yang dijunjung
tinggi kedua belah pihak.
Contoh :
1. Penjual menawarkan barang dagangan dan pembeli menawarnya.
2. Direktur perusahaan yang menawarkan kerja sama dengan sebuah lembaga dan mereka
menawarnya.
3. Permintaan persetujuan mengenai kerja sama tertentu dengan pihak lain atau mitra kerja
negosiasinya.
Negosiasi (J.S. Badudu) adalah perundingan yang bersifat tawar-menawar agar didapat kata
sepakat sesuai dengan yang diinginkan.
Struktur teks negosiasi :
1. Orientasi adalah pemaparan pendahuluan dari pihak ke-1 dan pihak ke-2 untuk mempelajari
paparan masing-masing, sehingga permasalahan menjadi jelas atau paparan yang
memperjelas permasalahan kedua belah pihak.
2. Pengajuan, merupakan konsep kedua belah pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan
menuju tahap-tahap selanjutnya.
3. Penawaran, merupakan alternatif-alternatif solusi yang harus dipertimbangkan dengan
memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi dengan risiko terkecil.
4. Persetujuan, merupakan proses memilih solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah
pihak.
5. Penutup, merupakan simpulan pembicaraan yang final dan disepakati kedua pihak agar
dijunjung tinggi dengan konsekuensi tertentu.
Contoh teks negosiasi :
Negosiasi Membeli Buku

Pada siang hari dipasar buku loakan, saya menanyakan harga buku ke seorang panjual.

Saya : “Maaf, buku ini harganya berapa, Bang?”


Penjual : “Buku yang mana?”
Saya : “Buku yang ini” (Sambil memegang satu buku yang agak tebal )
Penjual : “Oh...Ini Rp79.000,00.”
Saya : “Wah, mahal sekali, Bang.”
Penjual : “Ya, memang segitu.”
Saya : “Harga pasnya berapa, Bang?”
Penjual : “Ya, itu sudah pas harga pas,Dik. Buku ini memang mahal.” 
(Saya tau memang buku ini memang sangat mahal. Isinya mantap,  pengarangnya terkenal, dan
cetakkannya juga bagus. Kalau beli di toko  buku mungkin harganya dapat mencapai Rp 100.000,00
atau kurang sedikit)
Saya : “Rp50.000,00 gimana, Bang.” ( Saya mencoba menawar )
Penjual : “Nggak dapat, Dik. Buku mahal itu”
Saya : “Ya, saya tahu, tapi masa nggak bisa kurang harganya.”
Penjual : “Udah, Rp70.000,00 saja.”
Saya : “Rp60.000,00 gak bisa, ya?”
Penjual : “Naikkin sedikitlah. Jangan segitu.”
Saya : “Berapa dong?”
Penjual : “65.000.00 harga pas,deh.”
Saya : “Oke-lah kalau begitu. Saya ambil satu.”
(Saya langsung menyerahkan uang. Sembari si penjual membungkus buku saya, saya melihat-lihat
buku yang lain. Sejurus kemudian saya melihat novel cinta yang sedang digandrungi remaja saat
ini.Novel ini terdiri dari dua jilid tebal)
Saya : “Kalau buku ini harganya berapa, Bang?”
Penjual : “Satu set Rp90.000,00.?”
Saya : “Wah, kemahalan. Rp40.000,00 saja ya, Bang. Saya ambil dua.”
Penjual : “Aduh, nggak dapat, Dik. Terlalu rendah nawarnya. Ditoko buku saja nggak ada harga
segitu.’
Saya : “Ya, kan di toko buku. Lha disini kan diloakkan.”
Penjual : “Naikkin lagi lah harganya. Jangan segitu. Segitu masih kerendahan.”
Saya : “Nggaklah, Bang. Kemarin kawan saya bisa dapat segitu kok.”
Penjual : “Wah, nanti saya nggak untung dong, Dik.”
Saya : “Ah, saya rasa harga segitu. Abang juga sudah untung (Penjual berfikir lama)
Penjual : “Naikin sedikitlah, Dik.”
Saya : “Nggak, Bang. Kalau boleh ya segitu. Nanti saya ambil dua.”
Penjual : “Baiklah. Itung-itung membuka pelanggan baru.”
(Akhirnya penjual memberikan juga dua set buku tersebut dengan harga Rp80.000,00.Artinya, satu
buku Rp40.000,00

Kaidah teks negosiasi :


1. Melibatkan dua belah pihak atau lebih
Masing-masing pihak dapat mewakili diri sendiri atau dapat mewakili perusahaan/lembaga.
2. Menggunakan bahasa lisan, didukung gerak tubuh dan ekspresi wajah.
Setuju tidaknya terlihat dalam raut wajah, gerakan tubuh mempertegas sikap.
3. Mengandung konflik/ pertentangan/ perselisihan.
Hal ini dikarenakan ada persoalan atau ketidakjelasan terhadap suatu hal, biasanya dilakukan
dalam rangka kerja sama tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.
4. Ada tawar-menawar / tukar-menukar.
Suatu kebijakan, kesepakatan, atau penyelesaian persoalan merupakan hal-hal yang
melatarbelakangi negosiasi.
5. Menyangkut keinginan/ hal yang belum terjadi
Negosiasi terlihat jelas setelah memasuki tahapan konsekuen terhadap keputusan kedua belah
pihak, sehingga perlunya diatur kesepakatan dalam bentuk perjanjian atau kesaksian bersama.
6. Berakhir sepakat atau tidak sepakat.
Jika negosiasi dilakukan dengan kesepahaman, besar kemungkinan masing-masing pihak
menyepakati ketentuan baru, begitupun sebaliknya.

B. Mengevaluasi Isi, Struktur, dan Kebahasaan Teks Negosiasi


Dalam bernegosiasi, orang bisa saja mengalami kegagalan bahkan konflik. Untuk meminimalkan hal
tersebut persiapkan diri dengan baik, terutama pokok persoalan yang ingin dinegosiasikan serta hasil-
hasil yang ingin dicapai. Tunjukkan kesan positif terhadap mitra negosiasi, seperti sikap kejujuran,
disiplin, dan kepercayaan diri.
Proses negosiasi secara umum :
1. Tahap pertama sebelum negosiasi lakukan persiapan. Bagian yang termasuk dalam tahapan ini :
a. Menetapkan tujuan, sasaran, dan prioritas.
b. Mencari informasi tentang pihak lawan.
c. Mempersiapkan daftar pertanyaan, keputusan yang akan kita berikan, serta alternatifnya.
d. Mengusulkan agenda, tim negosiator, serta tempat negosiasi yang sesuai dengan kebutuhan
semua pihak.
2. Tahap kedua, bernegosiasi terkait hal-hal penting :
a. Ciptakan suasana negosiasi yang nyaman serta bersikap adil.
b. Memastikan semua negosiator memiliki wewenang mengambil keputusan.
c. Menegaskan posisi awal kita dan pihak lawan.
d. Mencari solusi alternatif apabila terjadi perbedaan posisi awal kedua pihak.
e. Menawarkan konsesi untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan.
f. Menyatakan tujuan dengan jelas serta waktu yang tepat.
g. Memperhatikan bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal pihak lawan untuk mengetahhui
perasaannya.
h. Mengambil keputusan akhir untuk mengakhiri negosiasi.
3. Tahap ketiga, akhiri proses negosiasi dengan :
a. Menghindari pemberian dan penerimaan konsesi pada saat-saat terakhir.
b. Memastikan kedua pihak memahami kesepakatan yang dicapai.
c. Menjelaskan hal positif yang telah diperoleh dari kesepakatan.
d. Meneliti kembali dan mencatat semua syarat yang disepakati.
e. Membuat kesepakatan tertulis dan ditandatangani kedua pihak,
f. Menentukan batas waktu untuk mengimplementasi kesepakatan.
Agar menjadi negosiator yang baik yang perlu dilakukan adalah kemampuan mengetahui situasi siap
di negosiasikan, siapa dari pihak lawan yang mempunyai kekausaan mengambil keputusan, serta
pengetahuan teknik-teknik negosiasi.
Taktik-taktik dalam negosiasi :
Taktik 1 : Ketahui alternatif terbaikmu
Taktik 2 : Ketahui tujuan pihak lawan yang sebenarnya
Taktik 3 : Kendalikan keadaan
Taktik 4 : Gunakan kriteria objektif
Taktik 5 : Data semua bahan yang akan dinegosiasikan
Taktik 6 : Pemilihan waktu adalah segalanya
Taktik 7 : Putuskan seberapa “tinggi” yang kamu anggap tinggi
Taktik 8 : Personalitas
Taktik 9 : Kendalikan emosi kamu, tetap tenang.
Taktik 10 : Penawaran jual-beli timbal balik
Taktik 11 : Gunakan seorang ‘saksi ahli’
Taktik 12 : Temukan kesamaan
Taktik 13 : Tentukan deadline
Taktik 14 : Jangan selalu menyembunyikan kelemahan kamu
Taktik 15 : Mengadakan rapat
Taktik 16 : Manfaatkan bahan-bahan yang dibuang
Taktik 17 : Memaket bahan-bahan
Taktik 18 : Setujui sesuatu secepat mungkin
Taktik 19 : Berikan penawaran pertama dan terbaik.
Taktik 20 : Bersikap
Taktik 21 : Tawarkan beberapa pilihan
Taktik 22 : Menunggu sebelum membalas
Taktik 23 : Fleksibel
C. Menyampaikan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan , dan Penutup dalam Teks
Negosiasi
Dalam negosiasi, unsur komunikasi sangat penting
Unsur-unsur negosiasi adalah :
1. Komunikator, yakni pengirim pesan atau berita.
2. Pesan, yakni berita yang disampaikan.
3. Media, yakni alat yang dipakai dalam penyampaian berita/pesan.
4. Komunikan, yakni orang yang berfungsi sebagai penerima pesan.
5. Efek, yakni dampak atau pengaruh pesan yang disampaikan.
Contoh struktur teks negosiasi :
Orientasi
Penjual : Selamat pagi, Bu.
Pembeli : Selamat pagi.
Penjual : Mau beli apa?
Pengajuan
Pembeli : Ada tas yang terbuat dari pernak – pernik pantai? Yang terbuat dari kerang semacam
batik warna warni?
Penjual : Ya ada. Disebelah sana yang besar atau yang kecil? (penjual menunjukkan tempat tas
sesuai dengan yang ditanyakan  pembeli)
Pemenuhan
Pembeli : Yang sedang saja. Yang terbuat dari pernik-pernik lebih halus, ada?
Penjual : Ya, tidak terlalu besar, tapi terbuat dari pernik-pernik hijau saja. Warna kuning dan
kelabu yang ibu minta habis.
Pembeli : Ya, dari pernik-pernik hijau tidak apa-apa (tas sudah di tangan pembeli dan ia
mengamatinya dengan cermat)
Penjual : Bagus itu, Bu. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk hadiah.
Penawaran
Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
Penjual : Dua ratus sembilan puluh ribu.
Pembeli : Wah,mahal. Dua ratus ribu, ya?
Penjual : Belum bileh. Dua ratus tujuh puluh ribu deh. Ini sudah murah Bu, di tempat lain lebih
mahal.
Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh dua ratus empat puluh ribu.
Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Bu.
Pembeli : Dua ratus enam puluh ribu.
Persetujuan
Penjual : Ya, sebenaranya ini belum  boleh, tapi untuk ibu boleh. Mau beli apa lagi?
Pembelian
Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya (penjual memasukkan tas itu ke dalam tas plastik yang
bertuliskan nama kiosnya)
Penutup
Penjual : Ya, terima kasih.
Pembeli : Terima kasih.
Penjual : Terima kasih…sampai lain waktu… (pembeli pergi meninggal kan kios itu)

Tahapan-tahapan negosiasi, meliputi :


1. Persiapan
2. Jika sebagai pengambil inisiatif, hargai peristiwa dan hargai lawan negosiasi.
3. Jelaskan tujuan.
4. Rumuskan masalah yang akan dibahas.
5. Beri kesempatan lawan negosiasi kamu untuk menanggapi (menambah atau mengurangi
materi)
6. Sampaikan konsepmu dengan cara satu per satu dan secara keseluruhan.
7. Beri kesempatan kepada teman negosiasi untuk menanggapi.
8. Klasifikasi tanggapan, berupa komentar, bantahan, masalah baru, dan ide baru.
9. Gunakan strategi kapan, strategi teknik, dan strategi lain.
10. Tawarkan simpulan kesepakatan.
11. Setelah terjadi kesesuaian kehendak, realisasikan dalam perjanjian.

Lakukan negosiasi yang baik dimulai dari penyusunan persiapan pelaksanaan, pengambilan simpulan
(kesepakatan), lalu menjadi negosiasi yang utuh.

D. Mengonstruksi Teks Negosiasi dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan


Unsur-unsur yang harus ada dalam proses negosiasi yaitu dua negosiator, objek negosiasi, bahasa
negosiasi, ataupun tujuan negosiasi merupakan penanda bahwa proses negosiasi berjalan maksimal.
Evaluasi merupakan langkah terakhir untuk memahami apakah proses negosiasi berjalan atau tidak
dengan cara mengonstruksi teks dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaan.
Mengevalausi adalah suatu kegiatan berbicara atau percakapan tergolong negosiasi atau bukan dapat
dilakukan dengan mempertanyakan kembali format isi dan analisis unsur-unsurnya.

Anda mungkin juga menyukai