ACARA 2
2.1.1 Magma
Magma merupakan cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk
secara alamiah bersifat mobile. Magma memiliki suhu antara 900ºC-1200ºC
atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian bawah atau selubung bumi
bagian atas (Suharwanto,2023). Dari magma dengan kondisi tertentu
selanjutnya mengalami diferensiasai magmatik.
Berdasarkan komposisinya, magma terbagi menjadi dua jenis yaitu
magma mafik dan magma silika. Magma mafik memiliki kandungn
magnesium yang tinggi, kadungn silika yang rendah, dan tidak keluar secara
eksposif. Magma silika memiliki kandungan silika. Magma silika keluar
melalui ledakan besar yang meledakkan puncak gunung.
Diferensiasi magmatik meliputi semua proses yang mengubah magma
dari keadaan awal yang homogen dalam skala besar menjadi keadaan massa
batuan beku dengan komposisi yang bervariasi. Diferensiasi magma meliputi:
a. Fragsinasi merupakan pemisahan kristal dari larutan magma, karena proses
kristalisasi berjalan tidak seimbang atau kristal-kristal pada waktu
pendinginan tidak dapat mengikuti perkembangan, komposisi larutan
magma yang baru ini terjadi karena adanya perubahan temperatur dan
tekanan yang menyolok dan secara tiba-tiba.
b. Crystal settling atau gravitational settling adalah pengendapan kristal oleh
gravitasi dari kristal-kristal berat yang akan memperkaya magma pada
bagian dasar waduk. Disini mineral silikat berat akan terletak dibawah
mineral silikat ringan.
c. Liquid immisibility adalah larutan magma yang mempunyai suhuhrendah
akan pedah menjadi larutan yang masing-masing akan membeku dan
membentuk bahan yang heterogen
d. Crystal floating adalah pengembangan kristal ringan dari sodium dan
potassium yang memperkaya magma pada bagian atas waduk magma.
a. Plutonik
Pengkristalan perlahan di kedalaman, dibawa oleh tekanan yang besar
memungkinkan pelepasan gas magmatik. Mengkristal di permukaan pada
tekanan atmosfer, mengalami pendinginan dalam waktu yang sangat
singkat dan karena itu berbutir halus bahkan berkilau (Pelleant, 1992).
b. Vulkanik
Terdiri dari semua mineral yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik
di daratan maupun di bawah permukaan laut. Batuan atau material ini
mendingin dengan cepat, ada yang bersifat encer atau kental dan panas,
ini bisa di sebut lava (Suharwanto, 2023)
2.1.4 Jenis Batuan Beku
Batuan beku sendiri memiliki berbagai jenis yang dibedakan
berdasarkan beberapa aspek yang meliputi :
a. Berdasarkan proses terbentuknya
a) Plutonik
Batuan yang terbentuk ketika magma mendingin dan terkristalisasi
perlahan di dalam kerak bumi. Ciri batuannya memiliki tekstur sangat
kasar. Contohnya adalah granit
b) Vulkanik (lelehan)
Batuan yang membeku dan terbentuk pada saat magma keluar ke
permukaan bumi sebagai lava. Ciri batuannya adalah memiliki tekstur
yang sangat halus. Contohnya adalah basalt (Zuhdi, 2019)
c) Batuan beku hypabisal
Batuan beku yang terbentuk dengan kedalaman menengah-dangkal
(intrusi). Ciri batuannya memiliki tekstur kasar-halus
b. Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan mineral mafik yaitu :
a) Leucocratic rock, kandungan mineral mafik < 30%
b) Mesocratic rock, kandungan mineral mafik 30% - 60%
c) Melanocratic rock, kandungan mineral mafik 60% - 90%
d) Hypermalanic rock, kandungan mineral mafik > 90%
a. Masif, apabila tidak menunjukan adanya sifat aliran atau jejak gas,
atau tidak menunjukan adanya fragmen batuan lain yang tertanam
dalam tubuhnya.