Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA

LANSIA HIPERTENSI DI DUSUN DONDONG


SEJATI DESA JENTERA STABAT
KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2020.

Setia Sihombing, SST, M.Kes 1, Arnof Yerni.SST,MKes2


STIkes Putra Abadi Langkat Stabat
tiasihombing@gmail.com1, arnofy@yahoo.com.2

Abstrak

Penduduk usia lanjut di Negara berkembang pada tahun 2013 diperkirakan


sebanyak 554 juta jiwa dari 7200 juta jiwa penduduk dunia. Di Indonesia,
berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
25,8% (Depkes RI, 2013). Penderita hipertensi di Langkat dengan jumlah 6. 643
orang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh senam lansia
terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Dusun Dondong Sejati Desa
Jentera Staba Tahun 2020. Jenis penelitian adalah Pra Eksperiment Design
dengan rancangan tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi
dilakukan observasi pertama (pre-test). Sampel penelitian adalah lansia hipertensi
di dusun dondong sejati yang berjumlah 32 orang.
Pengumpulan data menggunakan data primer dengan pemeriksaan tekanan
darah. Data dianalisis dengan menggunakan ujistatistik yaitu uji T-Wilcoxon.
Hasilpenelitian menunjukkan terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan
darah pada lansia hipertensi dengan hasil Uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan p-
value 0,000 < 0,05.
Disimpulkan ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada
lansia hipertensi di Dusun Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Tahun 2020.

Kata Kunci : Hipertensi,Senam Lansia

35
THE EFFECTS OF SENIOR GYMNASTICS TO BLOOD PRESSURE IN
SENOOR CITIZENS WITH HYPERTENSION IN DONDONG SEJATI
HAMLET
JENTERA VILLAGE, STABAT, LANGKAT REGENCY
IN THE YEAR 2020.

Setia SIhombing, SST,M.Kes 1 Arnof Yerni.SST,MKes 2


STIkes Putra Abadi Langkat Stabat
tiasihombing@gmail.com 1 arnofy@yahoo.com2

Abstract

The number of senior citizens in developing countries in the year 2013 is


estimated to be numbered about 554 million people from the total number of 7200
million people in the world. In Indonesia, based on Riskesdas 2013 data, the
prevalence of hypertension is around 25,8% (Depkes RI, 2013). In Kabupaten
Langkat (Langkat Regency) itself, the number of people with hypertension is
estimated to be 6. 643 people.
This research objective is to analyze the effects of senior gymnastics to
blood pressure in senior citizens with hypertension in Dondong Sejati Hamlet,
Jentera Village, Stabat, in the year 2020. The research was done using Pre-
Experiment Designwithout using a control group, instead using first observation
(pre-test). The sample of the research is senior citizens with hypertension in
Dondong Sejati hamlet, numbering 32 people.
The data collection was done using primary data by measuring blood
pressures.The data was analyzed using T-Wilcoxonstatistical analysis. The result
of the research showed that there is an effect from the senior gymnastics to blood
pressure in senior citizens with hypertensionwith the Wilcoxon Signed Ranktest p-
value of 0,000 < 0,05.
In conclusion, there is an observable effect from the senior gymnastics to
blood pressure in senior citizens with hypertensionin Dondong Sejati hamlet,
Jentera village, Stabat, 2020.

Keyword(s): Hypertension, Senior Gymnastics

36
PENDAHULUAN risiko penyakit kardiovaskuler
(Santoso, 2014).
Menurut World Health
Menurut WHO, penyakit
Organization (WHO) penduduk usia
hipertensi merupakan peningkatan
lanjut di negara berkembang pada
tekanan sistolik lebih besar atau
tahun 2013 diperkirakan sebanyak
sama dengan 160 mmHg dan atau
554 juta jiwa dari 7200 juta jiwa
tekanan diastolic sama atau lebih
penduduk dunia. Jumlah ini akan
besar 95 mmHg (Rahman, 2014).
meningkat pada tahun 2050, yakni
Hipertensi pada usia lanjut
menjadi sekitar 1600 juta jiwa dari
mempunyai prevalensi yang tinggi,
9600 juta jiwa penduduk dunia
pada usia di atas 65 tahun didapatkan
(Kemenkes RI, 2014). Indonesia
antara 60 – 80%. Komplikasi
termasuk dalam lima besar negara
pembuluh darah yang disebabkan
dengan jumlah lanjut usia terbanyak
hipertensi dapat menyebabkan
di dunia. Berdasarkan Depkes Pada
penyakit jantung koroner, infark
tahun 2014, jumlah penduduk lanjut
(kerusakan otot-otot jantung), stroke
usia di Indonesia sebanyak 18,781
dan gagal ginjal. Bila hipertensi
juta jiwa dan diperkirakan pada
dibiarkan tanpa pengobatan maka
tahun 2025 jumlahnya akan
tekanan darahnya akan terus
mencapai 36 juta jiwa (Kemenkes
meningkat secara bertahap
RI, 2014).
mengakibatkan kerja jantung yang
Ditinjau dari aspek kesehatan,
berlebihan (Gitahafas, 2014).
kelompok lansia akan mengalami
Senam merupakan olahraga
penurunan derajat kesehatan baik
yang aman bagi lansia, olahraga bagi
secara alamiah maupun akibat
setiap lansia berbeda-beda,
penyakit. Lebih dari separuh
disesuaikan dengan kondisi fisik dan
populasi lansia mempunyai tekanan
harus memperhatikan keselamatan
darah yang lebih dari normal.
lansia (Maryam, dkk., 2015). Di
Tekanan darah yang lebih dari
Desa Jentera terdapat posyandu
normal akan mudah mengalami
lansia yang dilaksanakan sekali
sebulan pada tanggal 11. Pada
37
Posyandu telah dilakukan senam sedikit dibanding periode Januari-
lansia tetapi belum bisa dilakukan Oktober 2015 yang mencapai 51.939
dengan maksimal dan belum pernah orang. Berdasarkan data Dinas Sosial
dilakukan penelitian apa ada Daerah yang paling banyak penderita
pengaruh senam lansia terhadap hipertensi adalah Langkat dengan
penurunan tekanan darah pada lansia. jumlah 6. 643 orang. Kemudian Dairi
Hampir di setiap negara, dengan jumlah 5. 652 orang, Asahan
hipertensi menduduki peringkat 5. 421 orang dan Pematangsiantar 4.
pertama sebagai penyakit yang 055 orang. (Dinkes, 2017).
paling sering dijumpai. Secara global Hipertensi yang tidak
data WHO menunjukkan, di seluruh terkontrol dapat menyebabkan organ
dunia sekitar 1 miliar orang angka ini tubuh menjadi rusak. Kerusakan
kemungkinan akan meningkat tersebut dapat menyerang fungsi-
menjadi 50% di tahun 2025, dari 1 fungsi otak, ginjal, mata dan bahkan
miliar pengidap hipertensi, 33,3% dapat mengakibatkan kelumpuhan
berada di negara maju dan 66,7% organ-organ gerak atau stroke
sisanya berada di negara sedang (Muhammadun, 2015). Hipertensi
berkembang, termasuk Indonesia. Di berkembang menjadi masalah
Indonesia, berdasarkan data Depkes kesehatan yang lebih serius bahkan
RI tahun 2013, prevalensi hipertensi dapat menyebabkan kematian
di Indonesia sebesar 25,8% . (Sutanto, 2014).
Prevalensi Hipertensi tertinggi terjadi Upaya yang dapat dilakukan
di Bangka Belitung (30,%) dan yang penderita hipertensi untuk
terendah di Papua (16,8%). Kejadian menurunkan tekanan darah dapat
Hipertensi banyak terjadi pada umur dilakukan dengan dua jenis yaitu
35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 secara farmakologis dan non
tahun (11,9%), dan umur 55-64 farmakologis. Terapi farmakologis
tahun (17,2%). Berdasarkan data dapat dilakukan dengan
Depkes Propinsi tahun 2013, tercatat menggunakan obat anti hipertensi,
50.162 orang penderita hipertensi di sedangkan Terapi non farmakologis
Sumut. Jumlah ini memang lebih dapat dilakukan dengan berbagai
38
upaya yaitu : mengatasi obesitas maka diberikanlah terapi
dengan menurunkan berat badan nonfarmakologi yaitu dengan
berlebih, Pemberian kalium dalam melakukan olahraga. Olahraga bisa
bentuk makanan dengan konsumsi menurunkan tekanan darah karena
buah dan sayur, mengurangi asupan latihan itu dapat merilekskan
garam dan lemak jenuh, berhenti pembuluh-pembuluh darah sehingga
merokok, mengurangi konsumsi tekanan darah menurun, sama halnya
alkohol, menciptakan keadaan rileks dengan melebarnya pipa air akan
dan latihan fisik (olahraga) secara menurunkan tekanan air. Latihan
teratur (Widyanto & Triwibowo, olahraga juga dapat menyebabkan
2016). aktivitas saraf, reseptor hormon, dan
Jenis latihan fisik (olahraga) produksi hormon-hormon tertentu
yang bisa di lakukan antara lain menurun (Marssy, 2014). Penelitian
adalah senam lansia. Senam lansia yang telah dilakukan di Jepang
adalah serangkaian gerak nada yang memberikan salah satu bukti bahwa
teratur dan terearah serta terencana olahraga yang teratur sangat efektif
yang diikuti oleh orang lanjut usia untuk menurunkan tekanan darah
dalam bentuk latihan fisik yang (Palmer & Williams, 2014).
berpengaruh terhadap kemampuan Olahraga pada lansia harus
fisik lansia. Aktifitas olahraga ini disesuaikan secara individual untuk
akan membantu tubuh agar tetap tujuan yang khusus dapat diberikan
bugar dan tetap segar karena melatih pada jenis dan intensitas latihan
tulang tetap kuat dan membantu tertentu. Salah satu olahraga yang
menghilangkan radikal bebas yang aman dan dapat menurunkan
berkeliaran dalam tubuh (Widiantri perubahan fisik pada lansia adalah
dan Atikah ,2015). senam karena secara tidak langsung
Untuk menyembuhkan atau senam dapat meningkatkan fungsi
menurunkan tekanan darah agar jantung dan menurunkan tekanan
tidak terjadi komplikasi dari darah serta mengurangi resiko
hipertensi juga menghindari efek penumpukan lemak pada dinding
samping dari terapi farmakologi,
39
pembuluh darah sehingga akan dan mendapatkan data jumlah lansia
menjaga elastisitasnya. di Dusun Dondong Sejati sebanyak
Penelitian yang dilakukan oleh 92 lansia di antaranya 42 lansia laki-
Grace Tedy Tulak dan Munawira laki dan 50 lansia perempuan.
Umar (2016) Tentang Pengaruh Jumlah lansia penderita hipertensi di
Senam Lansia Terhadap Penurunan Dusun Dondong Sejati sebanyak 32
Tekanan Darah Lansia Penderita orang. Kader posyandu menyatakan
Hipertensi Di Puskesmas Wara bahwa kegiatan rutin posyandu
Palopo dengan menggunakan paired- lansia dilaksanakan setiap awal bulan
samples test diperoleh nilai P<0,05 pada tanggal 11 akan tetapi tidak
yang berarti ada pengaruh senam semua lansia hadir ke posyandu
lansia terhadap penurunan tekanan lansia, rata-rata kehadiran lansia
darah. senam yang dilakukan oleh setiap bulan ke posyandu 65 %
lansia dapat memberi pengaruh pada dengan rincian lansia penderita
penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi yang datang ke posyandu
penderita hipertensi. Penelitian oleh lansia rata rata 50 %, salah satu
M. Dody Izhar (2017) tentang penyebab ketidakhadiran lansia ke
Pengaruh Senam Lansia Terhadap posyandu yaitu adanya kegiatan lain
Tekanan Darah Di Panti Sosial yang tidak bisa di tinggal.
Tresna Werdha Budi Luhur Jambi Sebelumnya di posyandu lansia Desa
menunjukkan bahwa didapatkan p Jentera belum pernah di laksanakan
value = 0,003 (p < α), artinya ada senam lansia dikarenakan tidak ada
pengaruh senam lansia terhadap tenaga pengajar. Setelah
tekanan darah diastole lansia dengan berkoordinasi dengan kader
hipertensi di Panti Sosial Tresna posyandu peneliti dan kader
Werdha Budi Luhur Kota. posyandu sepakat untuk bekerja
Berdasarkan studi pendahuluan sama mengajarkan senam lansia
peneliti tanggal 1 September dan 2 khususnya lansia penderita
September di Dusun Dondong Sejati hipertensi.
Desa Jentera, peneliti wawancara Berdasarkan latar belakang
dengan salah satu kader posyandu diatas peneliti tertarik untuk meneliti
40
“ Pengaruh Senam Lansia Terhadap Hipertensi dengan pengambilan
Tekanan Darah Pada Lansia sampel adalah total population
Hipertensi di Dusun Dondong Sejati sebanyak 32 orang.
Desa Jentera Stabat Tahun 2020 “

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan


adalah merupakan jenis penelitian
Pra Eksperiment Design dengan
rancangan ini tidak menggunakan
kelompok pembanding (kontrol),
tetapi dilakukan observasi pertama
(pre-test) yang memungkinkan
menguji perubahan-perubahan yang
terjadi setelah adanya eksperimen
(program). Bentuk rancangan ini,
sebagai berikut :
O1-------------------------------
X------------------------------O2
Keterangan :
O1 : Observasi hipertensi lansia
sebelum (Pretest) senam lansia
X : Intervensi ( Senam Lansia )
O2 : Observasi hipertensi lansia
Sesudah (Pos test) senam lansia
Penelitian ini dilakukan di Dusun
Dondong Sejati Desa Jentera Stabat
Kabupaten Langkat Propinsi
Sumatera Utara dengan sasaran
seluruh Lansia yang mengalami

41
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Tekanan Darah Lansia Sebelum (pre test) dilaksanakan senam
lansia Di Dusun Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Tahun 2020 (n =
32)
No Tekanan Darah Frekuensi %
1 Pre Hipertensi 0 0
2 Hipertensi Stage I 8 25
3 Hipertensi Stage I 24 75
Total 32 100
Dari tabel 1 diperoleh Hipertensi Stage II sebanyak 24
Tekanan darah lansia sebelum orang (75%).
dilaksanakan senam lansia mayoritas

Tabel 2 Distribusi Tekanan Darah Lansia Setelah (post test) dilaksanakan Senam
Lansia Di Dusun Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Tahun 2020 (n =32)
No Tekanan Darah Frekuensi (f) %
1 Pre Hipertensi 7 21,9
2 Hipertensi Stage I 22 68,8
3 Hipertensi Stage II 3 9,4
Total 32 100,0
Dari tabel 2 diperoleh menunjukkan hasil mayoritas
tekanan darah lansia setelah Hipertensi Stage I sebanyak 22 orang
dilaksanakn senam lansia (68,8%).

Analisis Bivariat Wilcoxon, uji ini dimaksudkan untuk


Analisis bivariat dilakukan mengetahui apakah ada pengaruh
untuk menguji hipotesis apakah sebelum dan sesudah dilaksanakan
terdapat Pengaruh Senam Lansia senam lansia terhadap penurunan
Terhadap Tekanan Darah Pada tekanan darah lansia dengan tingkat
Lansia Hipertensi di Dusun Dondong kepercayaan 95% atau α=5% (0,05).
Sejati Desa Jentera Stabat Tahun
2020. Data yang diperoleh dalam
bentuk ordinal dianalisa dengan .
menggunakan uji statistik yaitu uji T-
42
Tabel 3 Hasil Uji Perbandingan Pengaruh Tekanan Darah Lansia Sebelum dan
Setelah Dilaksanak Senam Lansia di Dusun Dondong Sejati Desa Jentera
Stabat Tahun 2020 (n = 32)

Tekanan Darah Lansia n Mean SD Z P


Tekanan Darah 32 1,75 0,440 -5,112 0,000
sebelum (pre) Senam
Lansia
Tekanan Darah sesudah 32 0,88 0,554
(post) Senam Lansia

Dari tabel 3 diperoleh Hasil Pengaruh Senam Lansia Terhadap


Uji Wilcoxon Signed Rank Test Tekanan Darah Pada Lansia
tekanan darah lansia sebelum (pre) Hipertensi di Dusun Dondong Sejati
dan setelah (post) dilaksanakan Desa Jentera Stabat.
senam lansia diperoleh p-value 0,000
atau p < 0,05 berarti ada pengaruh
.
PEMBAHASAN pada lansia terjadi peningkatan
Tekanan Darah Lansia sebelum resistensi perifer dan aktivitas
dilaksanakan senam lansia simpatik pada tubuh. American
Hasil penelitian Society of Hypertension menyatakan
menggambarkan Tekanan darah bahwa hipertensi adalah terjadinya
lansia sebelum dilaksanakan senam kumpulan gejala pada kardiovaskular
lansia mayoritas Hipertensi Stage II dengan kondisi yang kompleks dan
(> 160/100 mmHg) sebanyak 24 saling. Metabolisme zat kapur pada
orang (75%). tubuh terganggu (kalsium) ketika
Menurut pendapat Sulastri umur lansia yang semakin betambah,
Tahun 2015 Hipertensi merupakan banyak zat kapur yang beredar
penyakit yang muncul oleh interaksi didalam darah sehingga darah
beberapa faktor, peningkatan pada menjadi padat dan menyebabakan
umur manusia akan menyebabkan tekanan darah pada tubuh menjadi
perubahan fisiologis pada tubuh,

43
tinggi dan pompa jantung berkurang diantaranya adalah kurang olahraga :
(Werdani dan Sawo 2015). ketika melakukan olahraga teratur
Menurut analisa peneliti hasil terjadi penurunan tahanan perifer
penelitian sesuai dengan pendapat yang akan menurunkan tekanan
Sulastri tahun 2015 bahwa hipertensi darah (untuk hipertensi) dan melatih
pada lansia terjadi akibat proses otot jantung terbiasa apabila jantung
penuaan pada lansia yaitu terjadi melakukan pekerjaan yang lebih
kemunduran fisiologis yang berat karena adanya kondisi tertentu.
menyebabkan kekuatan mesin pompa Latihan fisik adalah termasuk
jantung berkurang serta arteri besar olahraga yang dilakukan secara
kehilangan kelenturannya dan teratur dan berulang ulang untuk
menjadi kaku dan, tidak dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan
mengembang pada saat jantung menghindari berbagai macam
memompa darah melalui arteri penyakit. Tidak melakukan aktivitas
tesebut yang mengakibatkan naiknya fisik menaikan risiko terjadinya
tekanan darah. Hasil diperoleh hipertensi karena bertambahnya
bahwa kebanyakan lansia mengalami risiko menjadi gemuk, dan
hipertensi. Oleh Karena itu tidak mengalami penyakit kardiovaskular,
diperoleh kesenjangan antara teori latihan fisik sangat mempengaruhi
dan hasil penelitian. keadaan lansia pada orang yang tidak
Tekanan Darah Lansia setelah melakukan latihan fisik maka
Dilakukan Senam Lansia frekuensi pada denyut jantung akan
Hasil penelitian menjadi lebih tinggi, otot jantung
menggambarkan tekanan darah akan bekerja lebih keras
lansia setelah dilaksanakn senam mengakibatkan makin besar otot
lansia menunjukkan hasil mayoritas jantung memompa dan terjadi
Hipertensi Stage I (140/90 – 159/99 peningkatan tekanan pada arteri.
mmHg) sebanyak 22 orang (68,8%) Menurut analisa peneliti
Menurut pendapat Undjianti sebelum melakukan senam lansia
tahun 2015 hipertensi mempunyai responden yang memiliki tekanan
beberapa faktor yang mempengaruhi darah Stage II sebanyak 24 orang.
45
Setelah melakukan senam lansia, gaya hidup) dan farmakologi.
responden yang memiliki tekanan Pengobatan non farmakologi dapat
darah Stage II menjadi 3 orang dilakukan dengan cara modifikasi
menurun menjadi Satge I. Hasil gaya hidup diantaranya yaitu
penelitian sejalan dengan teori meningkatkan aktivitas fisik. Orang
menurut pendapat Udjianti tahun yang aktivitasnya rendah berisiko
2015 mengatakan bahwa aktivitas terkena hipertensi 30-50% daripada
fisik/ olahraga yang teratur yang aktif. aktifitas fisik yang
bermanfaat untuk mencegah dilakukan rutin selama 30-45 menit
seseorang terkena suatu penyakit dan setiap hari dengan frekuensi 3-5 kali
bertahan untuk tetap sehat serta per minggu akan membantu
menurunkan tekanan darah. mengontrol tekanan darah. Contoh
Pengaruh Senam Lansia Terhadap aktivitas fisik (olahraga) yang dapat
Tekanan Darah Pada Lansia dilakukan yaitu jalan, lari, jogging,
Hipertensi di Dusun Dondong bersepeda.
Sejati Desa Jentera Stabat Tahun Senam lansia adalah olahraga
2020. ringan dan mudah dilakukan, tidak
Berdasarkan hasil penelitian, memberatkan yang diterapkan pada
diperoleh hasil Uji Wilcoxon Signed lansia. Aktifitas olahraga ini akan
Rank Test tekanan darah lansia membantu tubuh agar tetap bugar
sebelum (pre) dan setelah (post) dan tetap segar karena melatih tulang
dilaksanakan senam lansia diperoleh tetap kuat, memdorong jantung
p-value 0,000 atau p < 0,05 berarti bekerja optimal dan membantu
ada pengaruh Senam Lansia menghilangkan radikal bebas yang
Terhadap Tekanan Darah Pada berkeliaran di dalam tubuh. Jadi
Lansia di Dusun Dondong Sejati senam lansia adalah serangkaian
Desa Jentera Stabat. gerak nada yang teratur dan terarah
Menurut Pendapat Pudiastuti serta terencana yang diikuti oleh
tahun 2014, pengobatan hipertensi orang lanjut usia yang dilakukan
dapat dilakukan dengan dua cara dengan maksud meningkatkan
yaitu non farmakologi (perubahan kemampuan fungsional raga untuk
46
mencapai tujuan tersebut. (Santoso, Stage II (> 160/100 mmHg)
2014). sebanyak 24 orang dan Hipertensi
Hasil penelitian ini sesuai Stage I (140/90 – 159/99 mmHg)
dengan penelitian yang dilakukan sebanyak 8 orang menjadi Hipertensi
oleh Grace Tedy Tulak dan Satge II sebanyak 3 orang,
Munawira Umar (2016) Tentang Hipertensi Satge I sebanyak 22 dan
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Pre Hipertensi (120/80 – 139/89
Penurunan Tekanan Darah Lansia mmHg) sebanyak 7 orang. Hasil Uji
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Wilcoxon Signed Rank Test tekanan
Wara Palopo dengan menggunakan darah lansia sebelum (pre) dan
paired-samples test diperoleh nilai setelah (post) dilaksanakan senam
P<0,05 yang berarti ada pengaruh lansia diperoleh p-value 0,000 atau p
senam lansia terhadap penurunan < 0,05 berarti ada pengaruh senam
tekanan darah. senam yang dilakukan lansia terhadap tekanan darah pada
oleh lansia dapat memberi pengaruh lansia di Dusun Dondong Sejati Desa
pada penurunan tekanan darah pada Jentera Stabat.
lansia penderita hipertensi. Sesuai Penurunan tekanan darah baik
juga dengan hasil penelitian oleh M. sistole maupun diastole setelah
Dody Izhar (2017) tentang Pengaruh senam lansia ini sesuai dengan teori
Senam Lansia Terhadap Tekanan yang menyatakan bahwa olahraga
Darah Di Panti Sosial Tresna (senam lansia) merupakan salah satu
Werdha Budi Luhur Jambi pengobatan non farmakologis pada
menunjukkan bahwa didapatkan p pasien dengan hipertensi. Efek dari
value = 0,003 (p < α), artinya ada olah raga seperti senam lansia yang
pengaruh senam lansia terhadap dilakukan secara teratur dapat
tekanan darah diastole lansia dengan melancarkan peredaran darah
hipertensi di Panti Sosial Tresna sehingga menurunkan tekanan darah.
Werdha Budi Luhur Kota. Dengan olah raga atau melakukan
Hasil penelitian setelah senam senam, akan terjadi penurunan
lansia rata-rata TD mengalami tekanan darah pada lansia. Hal ini
penurunan dari awalnya Hipertensi disebabkan karena terjadi perubahan
47
katup mitra dan aorta, katup – katup orang (75 %), setelah dilakukan
tersebut akan mengalami penipisan senam lansia mayoritas lansia
dan menjadi kendor. Apabila otot hipertensi stage I (140/90 – 159/99
jantung rileks setelah dilakukan mmHg) sebanyak 22 orang (68,8 %)
senam lansia maka stres akan dan ada pengaruh senam lansia
berkurang dan frekwensi jantung terhadap tekanan darah pada lansia di
akan cepat mengalami pengembalian Dusun Dondong Sejati Desa Jentera
pada kondisi dasar serta akan di Stabat dengan Hasil Uji Wilcoxon
dapatkan isi sekuncup tidak lagi Signed Rank Test adalah p-value
meningkat sehingga penurunan curah 0,000 atau p < 0,05.
jantung akan mengakibatkan tekanan
darah akan turun atau kembali DAFTAR PUSTAKA
normal.
Any. 2016. dapat di akses di :
Hasil penelitian Pengaruh https://anysws.blogspot.
com/2016/12/langkah-
Senam Lansia Terhadap Tekanan
langkah-senam-
Darah Pada Lansia Hipertensi di lansia.html,
diaksespadatanggal 22
Dusun Dondong Sejati Desa Jentera
Febrauri 2019
Stabat Tahun 2020 sejalan dengan
Darmojo, B. 2014.Buku Ajar
teori dan hasil penelitian orang lain. Geriatri:
IlmuKesehatanLanjutUs
ia. Edisi 3. Jakarta:
KESIMPULAN BalaiPenerbit FKUI.
Kesimpulan Dinkes. 2017. ProfilKesehatan
Sumatera Utara.
Berdasarkan pada hasil
Gitahafas.2014.
penelitian dan pembahasan yang
PenyakitHipertensidan
telah diuraikan pada bab Stroke.
http://www.ilunifk83.co
sebelumnya, maka pada penelitian
m/kesehatandan-ilmu-
ini dapat diambil kesimpulan kedokteran-f8/stroke-
and-anger-t218-75.html,
sebelum dilakukan senam lansia
diakses 20 Maret 2019.
mayoritas lansia hipertensi stage II
GraceTedyTulakdanMunawiraUmar.
(> 160/100 mmHg) sebanyak 24 2017.
PengaruhSenamLansia
48
TerhadapPenurunanTek Yogyakarta:
ananDarahLansiaPend PustakaPelajar
eritaHipertensi Di
PuskesmasWaraPalopo. Nugroho,Wahjudi.2014.
Jurnalperspektif.Volum KeperawatanGerontik&Ge
e 2.Edisijanuari – juni riatrik (Ed. 3). Jakarta:
2017. EGC
www.journal.unismuh.a
Palmer,AdanWilliams,B. 2014
c.id/perspectif
TekananDarahTinggi.
KemenkesRI2014. Jakarta: Erlangga
InfodatinHipertensi.
Pudiastuti,2014.Penyakit
Jakarta
PenyakitMematikan.
:KementrianKesehatan
NuhaMedika.
RI. (diakses 19 Maret
Yogyakarta.
2019).
Rahman,Muin.2014.
M.DodyIzhar.2017.PengaruhSenam
PenyakitJantungDegener
LansiaTerhadapTekanan
atif:
Darah
awasiJantungLansia.
DiPantiSosialTresnaWer
http://www.majalah-
dha Budi Luhur Jambi.
farmacia.com/rubrik/one.
JurnalIlmiahUniversitas
html, diakses19 Maret
Batanghari Jambi.Vol.17
2019.
No.1 Tahun 2017.
Santoso.2014.
Marssy,Rad.2014.ManfaatOlahraga
MembonsaiHipertensi.
untukKesehatanPembuluh
Surabaya: Jarring Pena.
Darah.
http://tutorialkesehatan.co SulastriDwi.2015.PengaruhSenam
.id/manfaat-olahraga- LansiaTerhadapTekanan
untuk-kesehatan- DarahPadaLansiaHIpert
pembuluh-darah.html, ensi Di
diakses 17 Pebruari20169 PuskesmasKalijambeSra
gen.
Maryam, R. Sittidkk.2015.
MengenalUsiaLanjutdan Sutanto, 2014.Penyakit Modern
Perawatannya. Jakarta: Hipertensi, Stroke,
SalembaMedika Jantung, Kolesterol, dan
Diabetes.Yogyakarta :
Muhammadun. 2015.
CV Andi
HidupBersamaHipertensi.
Yogyakarta: In-Books Udjianti, W. J. 2015.
KeperawatanKardiovask
Mujahidullah, Khalid. 2014.
uler. Jakarta:
KeperawatanGeriatrik,
SalembaMedika.
MerawatLansiaDenganCi
nta Dan KasihSayang.
49
Widianti dan Atikah.2015 . Widyanto, F &Triwibowo. 2016.
Senamkesehatan. Trend penyakitsaatini.
Yogjakarta :MuhaMedika Jakarta : CV. Trans Info
Media

50

Anda mungkin juga menyukai