Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU PENYAKIT TROPIS PADA WANITA


“Hepatitis dalam Kehamilan”

Oleh :
1. Amelia Pebrianti 17. Meila Citra Murni
2. Annisa Sufi Husna 18. Nadya Aulia Putri
3. Atirah Nurwahyu Putri 19. Nur Aini Putri
4. Aziza Arifin 20. Pratiwi
5. Bunga Eliza 21. Rahmi Yake
6. Catrine Permata Sari 22. Rievania Dwi Ashri Usman
7. Debi Silvia Rahma Diana 23. Risna Ayu Andari Melva
8. Embun Hayati 24. Salsa Nabila
9. Ferdinda Hasmar 25. Siska Nurhendri
10. Fitri Aldriani 26. Sonya Aprilia Ningsih
11. Gustiwi Dwi Putri 27. Suci Afnesya Putri
12. Haritsa Dwi Andriani 28. Suci Rahmawati
13. Intan 29. Syara Purnama Sani
14. Intan Putri Pohan 30. Tantry Vricillyah
15. Kuntum Wardiana Putri 31. Tria Sartika
16. Lifia Sri Arenda 32. Zakia Winda Kurnia

Kelas : 2B

Dosen :
dr. Winanda, MARS

D-III KEBIDANAN PADANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TP. 2020
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmannirahim
Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah
memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita
masih dapat membaca makalah ini, dan telah memberikan kesempatan kepada
penyusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya.
Selama menyusun makalah ini pasti ada hambatan dan keselahan dikarenakan
sedikitnya pengetahuan penyusun terhadap materi yang diangkat, karena campur
tangan dari beberapa pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini,
maka dari itu dengan kerendahan hati penyusun ucapakan banyak terima kasih kepada
seluruh pembimbing yang telah membimbing selama proses penyusunan, dan
akhirnya tersusunlah makalah yang diberi judul “ Hepatitis dalam kehamilan ”.
Penyusun hanyalah manusia biasa yang pastinya memiliki segala kekurangan
karena kesempurnaan hanya milik Allah swt, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan makalah ini sangat penyusun harapkan, semoga
makalah ini berguna bagi pembaca dan berguna bagi generasi yang akan datang,
terimakasih.

Padang, 5 Februari 2021

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................4-5
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Hepatitis A dalam kehamilan.......................................................................................6-8
B. Hepatitis B dalam kehamilan......................................................................................8-11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Virus Hepatitis B (VHB) merupakan penyakit infeksi utama dunia yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Pola transmisi hepatitis B bervariasi menurut
prevalensi karier. Pada daerah endemis seperti Asian Tenggara, Asia Timur dan
Subsahara Afrika, metode transmisi yang paling umum ditemukan adalah transmisi
dari ibu ke bayi. Pada daerah endemis ini, transmisi ibu ke bayi mencapai 25-30%
dengan risiko infeksi mencapai 60% selama kehidupan. (Patton H, Tran TT dalam
Jurnal Kesehatan Management of hepatitis B during pregnancy). Hepatitis B adalah
infeksi virus yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang menyerang hati dan
dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronik dan secara potensial merupakan
infeksi hati yang mengancam nyawa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (WHO,
2012.)
Akibat dari penyakit hepatitis B adanya peningkatan risiko saat persalinan,
seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau kelainan
anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis). Risiko
lainnya adalah bayi dapat terinfeksi saat lahir. Bayi mungkin terinfeksi hepatitis B
saat lahir jika ibu positif sudah terinfeksi sebelumnya. Penyakit ini diteruskan ke anak
yang terkena paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Infeksi
virus hepatitis B bisa sangat parah pada bayi. Hal itu bisa mengancam nyawa mereka.
Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian besar kasusnya akan
berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat buruk pada
kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan kadang
kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis B).
Maraknya hepatitis B menjadi pembunuh nomor 10 di dunia, endemis di
China dan bagian lain di Asia termasuk Indonesia. Dua milyar penduduk dunia pernah
terinfeksi oleh virus Hepatitis B, 400 juta jiwa pengidap Hepatitis kronik dan 250.000
orang setiap tahun meninggal akibat siros.
Penyakit Hepatitis B dapat menyerang semua umur, gender dan ras di seluruh
dunia. Hepatitis B dapat menyerang dengan atau tanpa gejala Hepatitis. Ibu hamil
termasuk salah satu kelompok yang mudah terinfeksi Hepatitis. Survei data pasien.
Hepatitis B adalah bentuk hepatitis yang paling sering ditularkan dari ibu ke bayi di

4
seluruh dunia. Hepatitis B menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi
misal cairan vagina atau air mani. Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak
terpengaruh oleh virus hepatitis milik ibunya selama kehamilan.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan Hepatitis A dalam kehmilan?
2.Apa gejala dan tanda Hepatitis A pada kehamilan?
3.Bagaimana penularan Hepatitis A pada kehamilan?
4.Bagaimana pencegahan dan pengobatan Hepatitis A pada kehamilan?
5.Apa yang dimaksud dengan Hepatitis B dalam kehmilan?
6.Apa gejala dan tanda Hepatitis B pada kehamilan?
7.Bagaimana penularan Hepatitis B pada kehamilan?
8.Bagaimana pencegahan dan pengobatan Hepatitis B pada kehamilan?

C. Tujuan
1.Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Hepatitis A dalam kehmilan
2.Mengetahui gejala dan tanda Hepatitis A pada kehamilan
3.Mengetahui Bagaimana penularan Hepatitis A pada kehamilan
4.Mengetahui Bagaimana pencegahan dan pengobatan Hepatitis A pada kehamilan
5.Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Hepatitis B dalam kehmilan
6.Mengetahui Apa gejala dan tanda Hepatitis B pada kehamilan
7.Mengetahui Bagaimana penularan Hepatitis B pada kehamilan
8.Mengetahui Bagaimana pencegahan dan pengobatan Hepatitis B pada kehamilan

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hepatitis A dalam kehamilan
1. Pengertian
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A
(HAV). Penyakit ini menular dan rentan terjadi di daerah-daerah padat penduduk
yang sanitasinya buruk. Hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan
jarang berakibat fatal.
2. Etiologi
Ibu hamil biasanya terkena hepatitis A dengan makan atau minum sesuatu
yang pernah bersentuhan dengan kotoran orang yang terinfeksi, seperti melalui tangan
kotor selama persiapan makanan. Kebanyakan orang sembuh sendiri tanpa perawatan.
Jarang bagi ibu hamil untuk menularkan kepada anaknya.
Tetapi HAV dapat membuat ibu hamil melahirkan dini, terutama jika
mendapatkan virus setelah trimester I. Hepatitis pada ibu hamil dapat menyebabkan
komplikasi berbahaya lainnya, seperti menyebabkan plasenta terpisah dari rahim
sebelum bayi siap untuk dilahirkan.
Hepatitis A lebih umum terjadi di tempat-tempat tanpa makanan dan air bersih
dan dengan sistem sanitasi yang buruk. Jika ibu hamil atau memiliki usia subur,
pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin HAV sebelum mengunjungi daerah-daerah
tersebut.
3. Patogenesis
Virus Hepatitis A, secara klasik, masuk ke dalam tubuh manusia lewat
makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut. Virus akan mencapai
epitelium intestinal, lalu beredar melalui vena mesenterika ke hati. Virus memasuki
sel-sel hati, dan bereplikasi secara ekslusif didalam sitoplasma melalui polymerase
RNA-dependent. Mekanisme pasti masih belum diketahui, namun bukti ilmiah
menunjukkan bahwa adanya peran respon imun sel mediator, yaitu HLA, HAV-
spesifik CD8 + T-limfosit, dan sel natural killer (NK). Selain itu, juga terdapat peran
interferon gamma yang turut serta membersihkan sel-sel hati yang terinfeksi virus
HA.
Virus Hepatitis A ini tidak secara langsung sitopatik terhadap sel-sel hepar,
kerusakan hepatosit merupakan dampak yang sekunder dari respon imun tubuh host

6
terhadap virus Hepatitis A. Terjadinya infeksi akut Hepatitis A disertai respon
imunitas tubuh host yang berlebihan untuk membasmi virus, diasosiasikan dengan
keadaan hepatitis berat.
4. Penularan
Virus HAV umumnya ditularkan melalui kotoran yang dikeluarkan oleh
pengidap hepatitis A. Sebagian besar penyebarannya dilakukan melalui kontak
langsung dari orang-ke-orang dan air atau persediaan makanan yang terkontaminasi.
Hepatitis A juga dapat ditularkan melalui kontaminasi darah langsung, seperti berbagi
jarum dengan orang yang terinfeksi.
Hepatitis A tidak menimbulkan risiko khusus bagi ibu hamil maupun sang
bayi. Infeksi maternal tidak mengakibatkan cacat lahir dan seorang ibu biasanya tidak
menularkan infeksi kepada bayinya.
5. Gejala dan tanda
Infeksi hepatitis A dapat menimbulkan gejala maupun tidak. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar anak di bawah 6 tahun yang
mengidap hepatitis A tidak memiliki gejala apa pun. Sedangkan orang dewasa
cenderung menunjukkan gejala penyakit kuning.
Infeksi hepatitis A rata-rata berlangsung 1-4 minggu, tapi beberapa kasus
dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Gejala umum infeksi hepatitis A meliputi:
 Kelelahan;
 Mual dan muntah;
 Rasa sakit di sekitar area mengelilingi hati;
 Perubahan gerakan usus;
 Kehilangan selera makan;
 Demam ringan;
 Urin gelap;
 Nyeri sendi;
 Penyakit kuning di mana kulit dan mata seseorang berwarna kekuningan.
6. Komplikasi
Hepatitis A saat hamil dapat beresiko mengalami kelahiran prematur. Selain
itu, ibu hamil yang menderita hepatitis A juga beresiko mengalami ketuban pecah dini
dan sulosio plasenta. Meski demikian tidak diketahui apakah hepatitis A yang terjadi
pada ibu hamil dapa menular kepada bayi yang dikandugnya

7
7. Pencegahan
Pencegah penularan hepatitis A adalah menghindari aktivitas-aktivitas yang
berisiko, seperti kontak langsung dengan pengidap atau mengonsumsi makanan dan
minuman yang tidak terjamin kebersihannya. Pastikan untuk mencuci tangan setelah
memegang makanan mentah dan setelah menggunakan toilet.
8. Pengobatan
Dalam pengobatan hepatitis A, perlu diketahui bahwa tidak ada obat khusus untuk
menangani hepatitis. Meski begitu, infeksi ini tidak menimbulkan efek jangka panjang
pada pengidapnya. Setelah seseorang pulih dari infeksi, mereka memiliki antibodi
terhadap hepatitis A yang memberikan kekebalan seumur hidup terhadap penyakit
tersebut.

B. Hepatitis B dalam kehamilan


1. Pengertian
Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B (VHB).Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula
menyebabkan radang hati, gagal hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian.
Hepatitis B akut memiliki masa inkubasi 60-90 hari.Penularannya vertikal
95% terjadi masa perinatal (saat persalinan) dan 5% intra uterine. Penularan
horisontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, aktifitas
seksual
Hepatitis B kronik berkembang dari Hepatitis B akut. Infeksi hepatitis B
kronis didefinisikan sebagai deteksi terus-menerus dari Hepatitis B surface antigen
(HBsAg) selama lebih dari 6 bulan setelah paparan awal virus. Usia saat terjadinya
infeksi mempengaruhi kronisitas penyakit. Bila penularan terjadi saat bayi maka 95%
akan menjadi Hepatitis B kronis, sedangkan bila penularan terjadi pada usia balita,
maka 20-30% menjadi penderita Hepatitis B kronis dan bila penularan saat dewasa
maka hanya 5% yang menjadi penderita Hepatitis B kronis. Infeksi hepatitis B kronis
dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas dari sirosis hati dan karsinoma
hepatoseluler hingga 40 persen dari orang-orang yang terkena dampak.
2. Etiologi
Virus hepatitis B adalah virus DNA sirkuler berantai ganda Family
Hepadnaviridae mempunyai 3 jenis antigen, yaitu antigen surface hepatitis B
(HBsAg) yang terdapat pada mantel (envelope virus), antigen core hepatitis B

8
(HbcAg) terdapat pada inti dan antigen “e” hepatitis B (HBeAg) terdapat pada
nukleokapsid virus. Ketiga jenis antigen ini menimbulkan respons antibodi spesifik
terhadap antigen – antigen disebut anti-HBs,anti-HBe, dan anti-HBc
3. Patogenesis
Apabila hepatitis virus terjadi pada trimester I atau permulaan trimester II
maka gejala-gejalanya akan sama dengan gejala hepatitis virus pada wanita tidak
hamil. Gejala-gejala yang timbul relatif lebih ringan dibanding dengan gejala-gejala
yang timbul pada trimester III, namun penderita tetap dirawat di rumah sakit.
Hepatitis virus yang terjadi pada trimester III, akan menimbulkan gejala-gejala
yang lebih berat dan penderita umumnya menunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada
fase inilah hepatitis nekrosis akut sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitas Ibu
yang sangat tinggi, dibandingkan dengan penderita tidak hamil. Pada trimester III,
adanya defisiensi faktor lipotropik disertai kebutuhan janin yang meningkat akan
nutrisi, menyebabkan penderita mudah jatuh dalam hepatitis nekrosis akut.
Peneliti lain menyimpulkan, bahwa berat ringan gejala hepatitis virus pada
kehamilan sangat tergantung dari keadaan gizi ibu hamil. Gizi buruk khususnya
defisiensi protein, ditambah pula meningkatnya kebutuhan protein untuk pertumbuhan
janin, menyebabkan infeksi hepatitis virus pada kehamilan memberi gejala-gejala
yang jauh lebih berat. Pengaruh kehamilan terhadap berat ringannya hepatitis virus ini
yaitu dengan cara mencari hubungan antara perubahan-perubahan koagulasi pada
kehamilan dengan beratnya gejala-gejala hepatitis virus. Diketahui bahwa pada wanita
hamil, secara fisiologis terjadi perubahan-perubahan dalam proses pembekuan darah,
yaitu dengan kenaikan faktor-faktor pembekuan dan penurunan aktivitas fibrinolitik,
sehingga pada kehamilan mudah terjadi DIC (Disseminated Intra Vascular
Coagulation)
4. Penularan
Hepatitis B menyebar dengan cepat melalui darah dan cairan tubuh yang
terinfeksi, seperti air mani atau cairan vagina. Hal tersebut dapat terjadi saat seseorang
melakukan hubungan seks yang tidak sehat oleh orang yang terinfeksi, atau dengan
memakai jarum suntik bekas pakai orang yang terinfeksi.
Penularan virus ini pada janin, dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
 Melewati plasenta
 Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
 Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya

9
 Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
5. Gejala dan tanda
Gejala klinis hepatitis B akut seperti mual, muntah, nyeri kepala, dan malaise
diikuti jaundice muncul setelah 1–2 minggu. Saat timbul ikterus, umumnya gejala
klinis membaik. Pada hepatitis B akut, 90% mengalami resolusi dan 10% menjadi
hepatitis B kronik.
Hepatitis B kronik umumnya asimptomatik, gejala klinis yang mungkin timbul
adalah anoreksia menetap, penurunan berat badan, fatigue, hepatosplenomegali,
artritis, vaskulitis, glomerulonefritis, miokarditis, mielitis transversa, dan
neuropatiperifer.
Pada ibu hamil, gejala hepatitis B akan ditandai dengan mual dan muntah,
selalu merasa lelah, mengalami penurunan nafsu makan, demam, sakit perut, nyeri
otot dan persendian, serta penyakit kuning. Hal yang menjadi masalahnya adalah
gejala yang tidak tampak selama berbulan-bulan lamanya setelah pengidap terinfeksi
Hepatitis B
6. Komplikasi

Hepatitis B yang dialami ibu hamil akan memicu timbulnya komplikasi kesehatan
lainnya, seperti mengidap diabetes gestasional, ketuban pecah sebelum waktunya,
memiliki faktor risiko lebih tinggi mengalami perdarahan saat kehamilan, serta
mengidap batu empedu

7. Pencegahan
Pemeriksaan rutin kandungan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya penyakit-
penyakit berbahaya yang bisa saja menyerang ibu hamil dan janin. Lakukan
pemeriksaan kandungan rutin di rumah sakit terdekat agar dokter bisa langsung
mendiagnosis dan menemukan langkah yang tepat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang ibu alami.
8. Pengobatan

Ibu pada awal kehamila akan disarankan untuk menjalani serangkaian


pemeriksaan darah, termasuk pemeriksaan virus hepatitis B. Jika ibu hamil dinyatakan
negatif virus hepatitis B, maka dokter akan melakukan imunisasi. Terutama pada ibu
hamil yang berisiko tinggi mengidap penyakit ini.

10
Jika saat melakukan pemeriksaan dinyatakan positif virus hepatitis B, biasanya ibu
akan diberikan vaksin yang memperkuat sistem imunitas tubuh guna mencegah
perkembangan virus dalam tubuh. Vaksin ini aman diberikan pada ibu hamil dengan
janin yang tengah berkembang. Dalam kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan
memberikan obat antivirus guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada
janin.

11
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Virus Hepatitis B (VHB) merupakan penyakit infeksi utama dunia yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Pola transmisi hepatitis B bervariasi menurut
prevalensi karier. Akibat dari penyakit hepatitis B adanya peningkatan risiko saat
persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau
kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis).
Risiko lainnya adalah bayi dapat terinfeksi saat lahir.
Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV).
Penyakit ini menular dan rentan terjadi di daerah-daerah padat penduduk yang
sanitasinya buruk. Hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis dan jarang
berakibat fatal.
Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B (VHB).Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula
menyebabkan radang hati, gagal hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian.

B. Saran
Diharapkan untuk masyarakat memahami tentang konsep Hepatitis dalam
Kehamilan agar tidak berlanjut dalam suatu kesenjangan persepsi selama ini tentang
Hepatitis dalam Kehamilan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.orami.co.id/magazine/kenali-bahaya-dan-risiko-jika-ibu-hamil-terkena-
hepatitis/
https://www.popmama.com/pregnancy/third-trimester/annas/status-klb-hepatitis-a-di-
depok-apa-bahayanya-bagi-ibu-hamil
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/10e7ad680d22640d7768cfb2e27a9529.
pdf
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/download/598/375
https://caiherang.com/hepatitis-b-kronik-pada-kehamilan/
https://id.theasianparent.com/hepatitis-pada-ibu-hamil/
https://www.halodoc.com/artikel/positif-hepatitis-b-saat-hamil-ibu-lakukan-ini

13

Anda mungkin juga menyukai