Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

METODE GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNET TG3108

MODUL KE-4

PEMROSESAN DATA GEOLISTRIK 2D


Oleh :

Erika Cesmiranda Siagian 120120044

Asisten :

Nur Azizah 119120028

Muhammad Rendi Jaya 119120050

Maher Adventri Pardede 119120069


Faturrahman 119120081

Dennya Angeline A Putri 119120134

Norita Enjelina 119120142

Erwin Rosip Rangkuti 119120166

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022
I. HASIL
1.1 Screenshot Datum Points

1.2 Screenshot Hasil Inversi dengan RES2DINV

1.3 Screenshot Gambar Penampang Bawah Permukaan dari Software


Surfer 13
II. ANALISIS
Pada praktikum kali ini mengenai “Pemrosesan data geolistrik 2D”. Hasil
model penampang bawah permukaan 2D dihasilkan dari Perangkat lunak
Res2Dinv yang terdiri dari tiga kontur isoresistivitas pada penampang
kedalaman semu (pseudodepth section). Penampang yang pertama
menunjukkan kontur resistivas semu pengukuran (measured apparent
resistivity pseudosection) yang merupakan data resistivitas semu yang
diperoleh dari pengukuran di lapangan (akuisisi data) pada tanggal 03 Oktober
2022. Pada penampang kedua menunjukkan k o n t u r resistivitas dari hasil
perhitungan (calculated apparent resistivity pseudosection). Dan pada
penampang ketiga adalah kontur resistivitas sebenarnya yang diperoleh setelah
melalui proses pemodelan inversi (inverse model resistivity section) pada
penampang ini menggambarkan variasi nilai resistivitas batuan setiap
lapisannya.

Pada praktikum kali ini kita melakukan pengolahan data menggunakan


software Res2Dinv dan Surfer 13. Data yang digunakan adalah data dari kelas
B. Data yang dimasukkan adalah data yang terdiri dari jarak elektroda
sepanjang 5 meter dan didapatkan 17 layer. Pertama yang dilakukan adalah
dengan memasukkan data pada Res2Dinv dari tool File > Read data file.
Kemudian dengan klik change setting > finite mesh grid size sebesar 4 nodes,
use finite-element method menjadi finite-element method, meshrefinement
menjadi use finite mesh, dan juga atur settingan pada inversion > include
smoothing of model resistivity menjadi yes, choose logarithm of apparent
resistivity menjadi use apparent resistivity. Selanjutnya kita melakukan inversi
dengan cara klik inversion > least-squares inversion. Lalu akan muncul gambar
penampang 2D hasil pengolahan data dengan iterasi sebanyak 5 kali.
Kemudian untuk mengecek hasil datum dari model yang dihasilkan kita
mengklik tool edit >excterminate bad datum point > jika masih ada datum yang
masih tidak beraturan, lakukan proses penghapusan datum dengan cara klik
datum yang akan di hapus, jika sudah di klik akan ada tanda warna merah pada
datumnya. Untuk menyimpan hasil penghapusan datum klik exit > lalu buat
nama file baru dalam format.dat. kemudian nilai resistivity dimasukkan dan
output yang akan dihasilkan adalah pemodelan 2D yang telah disesuaikan
dengan nilai resistivity pada lokasi penelitian. Selanjutnya simpan data
pemodelan dengan menggunakan format surfer.

Pada software surfer kita akan melihat hasil penampang yang telah kita buat
sebelumnya pada software Res2Dinv dengan mengklik Grid > data > lalu pilih
data yang telah di save dengan format _topres > klik open > atur Grid Z Limits
untuk nilai maksimum dan minimum menadi custom > save dan tentukan
lokasi penyimpanan data > OK. Selanjutnya kita akan melihat countour map
dari pemodelannya dengan klik new contour map > masukkan file yang
sebelumnya telah disave > open. Untuk memunculkan warna pada countur map
yang telah di buat dilakukan dengan cara klik gambar countur > levels > ceklik
fill counturs > pada levels method ganti menjadi advanced > edit level > lalu
input data dengan format _topres.lvl > open. Setelah warna countur muncul,
langkah selanjutnya adalah mengganti warna countur map sesuai dengan
litologi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivity yang telah di input
sebelumnya. Untuk mengganti warna pada countur map dilakukan dengan cara
klik > levels > edit levels > klik 2x pada warna countur yang akan diubah >
sesuai warna countur dengan warna litologi batuan yang telah ditentukan > klik
OK.

Pada gambar 1.1 merupakan datum penampang bawah permukaan yang


telah dimodelkan. Dapat dilihat bahwa pada datum ada satu beberapa datum
yang sedikit tidak sesuai dengan arah segitiga. Datum tersebut berbeda
dikarenakan pada hasil pengolahan ada data yang tidak sinkron. Pada Res2dinv
dilakukan edit atau killing pada datum yang dihasilkan. Killing ini berfungsi
untuk menekan error supaya error yang dihasilkan semakin kecil setelah
dilakukan killing. Killing yang dilakukan yaitu dengan membuang data yang
rusak atau tidak sinkron.

Pada gambar 1.2 merupakan hasil pemodelan dari data yang telah
didapatkan dari proses akuisisi sebelumnya. Terdapat 3 gambar yang terdiri
dari pengukuran (measured apparent resistivity pseudosection) yang
merupakan data resistivitas semu yang diperoleh dari pengukuran di lapangan
(akuisisi data) pada tanggal 03 Oktober 2022. Pada penampang kedua
menunjukkan kontur resistivitas dari hasil perhitungan (calculated
apparent resistivity pseudosection). Dan pada penampang ketiga adalah kontur
resistivitas sebenarnya yang diperoleh setelah melalui proses pemodelan
inversi (inverse model resistivity section) dengan iterasi sebanyak 5 kali dan
menghasilkan error sebesar 6,6 %.

Pada gambar 1.3 merupakan pemodelan penampang bawah permukaan


yang pada surfer. Litologi batuan dapat diinterpretasi melalui scale yang ada
pada gambar, misalnya pada rentang 50m – 170m terdapat batuan tuff, dan di
kedalaman 210m terdapat batuan clay. Nilai kedalaman pada batuan
berpengaruh pada nilai error. Semakin dalam atau semakin tinggi resistivitas
suatu batuan, maka nilai error yang didapat semakin kecil atau semakin bagus.
Resistivitas dihasilkan dengan rentan 0 - 287,97 yang ditunjukkan pada color
scale.
LAMPIRAN

1. Screenshot Hasil Pengolahan Excel

2. Screenshot Reading Data yang telah diinput pada RES2DINV

Anda mungkin juga menyukai