Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri

tidak pernah lepas dari tuntutan dalam hal mencari kemudahan dan

kenyamanan. Manusia selalu berinisiatif dan berinovasi dalam teknologi,

misalnya dalam hal transportasi, keselamatan atau safety maupun dalam hal

untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam hal transportasi khususnya pada bidang

otomotif, bisa kita lihat dengan banyaknya merek mobil atau motor yang

beredar dengan berbagai fasilitas kenyamanan yang disediakan [1].

Bidang otomotif tidak lepas dari apa yang disebut dengan sistem kemudi.

Sistem kemudi ini berfungsi untuk mengendalikan arah dari kendaraan sesuai

dengan kehendak pengemudi. Sistem kemudi disini debedakan dalam

beberapa macam, sistem kemudi berdasarkan jumlah roda yang dibedakan

menjadi sistem kemudi penggerak duan roda dengan sistem kemudi penggerak

empat roda dan yang kedua sistem kemudi berdasarkan tenaga yang

digunakan yaitu manual steering dan power steering [2].

Seiring berkembangnya jaman, tentunya teknologi otomotif juga semakin

berkembang di dunia, berbagai macam merk di dunia saling bersaing dengan

teknologinya masing-masing tentunya dengan kelebihan tekologi yang

dimilikinya tersebut. bertujuan meningkatkan efisiensi dari kinerja salah satu


2

komponen kendaraan. misalnya pada sistem kemudi. Fungsi sistem kemudi

adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan.

Adapun Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering

coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering

gear (roda gigi kemudi). Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga

dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering

lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-

roda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang

banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan

yang banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Sistem kemudi power

steering terbagi menjadi dua yaitu manual power steering dan hydrolik power

steering. Adapun Power steering berfungsi untuk membelokan atau mengubah

arah dari kendaraan saat melaju dan parkir [1].

Power steering yang menggunakan sistem hidrolik disebut hidraulic power

steering dengan memanfaatkan fluida yang ditekan oleh sebuah pompa yang

diputar oleh mesin melalui sebuah belt sehingga beban pada mesin bertambah

Di dalam mekanisme hidraulic terdapat pelumas ATF dimana pelumas

tersebut adalah zat kimia yang umumnya cairan dan diberikan di antara dua

benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil

destilasi minyak bumi yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Umumnya

pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu

penggunaan pelumas adalah sistem kemudi hidraulic power steering [2].


3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah di uraikan diatas permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil uji oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

2. Bagaimana hasil uji oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

3. Bagaimana pengaruh oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

4. Bagaimana pengaruh oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui hasil uji oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

2. Untuk mengetahui hasil uji oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

3. Untuk mengetahui pengaruh oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

4. Untuk mengetahui pengaruh oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

1.4. Manfaat

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti sendiri diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan

bagi praktisi akademis dalam menguji dan meneliti pengaplikasian

pengaruh oli ATF Dexron II dan Dexron III terhadap torsi kemudi.

2. Bagi pembaca diharapkan penelitian ini bisa memberikan informasi

bagaimana pengaruh oli ATF Dexron II dan Dexron III terhadap torsi

kemudi.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang terkait baik negara dan instansi pendidikan perguruan tinggi

Universitas Islam Al-Ihya kuningan.


4

1.5. Batasan Penelitian

1. Mengetahui hasil uji oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

2. Mengetahui hasil uji oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

3. Mengetahui pengaruh oli ATF Dexron II terhadap torsi kemudi.

4. Mengetahui pengaruh oli ATF Dexron III terhadap torsi kemudi.

5. Oli Dexron II yang digunakan ..............

6. Oli dexron III yang digunakan .................

7. Kendaraan yang digunakan pada penelitian ini adalah mobil Daihatsu

Luxio Type “D”

Anda mungkin juga menyukai