Anda di halaman 1dari 15

KONSTRUKSI BAJA

PROSES FABRIKASI
Semua bangunan struktur baja difabrikasi sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ada pada standar AWS D 1.1
bagian 5 dan sesuai dengan Standar Jepang.(JASS 6)

1. PERSIAPAN
‰Bahan baku Material baja yang dikirim ke workshop dalam
penanganannya harus di buat / ditempatkan pada bantalan / ganjal
dan tidak boleh kontak dengan tanah.
‰Sebelum di marking ,material harus terhindar dari kerusakan dan
benturan material lainnya . Perbaikan kerusakjan/bengkok dapat di
perbaiki dengan cara pemukulan maupun dengan cara pemanasan
material dengan tidak melebihi temperatur 650°C dengan
pendinginan air dan untuk pemanasan 850 °C dengan pendinginann
udara luar.
‰Material baja harus bersih dari sisik serta dari material-material yang
kotor lainnya.

PROSEDUR FABRIKASI
2. PEMARKAAN & PEMOTONGAN MATERIAL :
‰Pemarkaan (Marking)
Pemarkaan sangat penting untuk menandai titik pengeboran, garis
bantu,garis potong, garis pembatas dan lain-lain yang harus tepat
di buat pada material baja dimana di gunakan mal dan pengaris.
Penggunaan pahat dan sejenisnya tidak diijinkan pada material
bending atau pada bagian
yang dapat rusak. Tiap potong pengerjaan baja harus di buat
markanya,sesuai dengan shop drawing dan sesuai dengan
orientasi pada saat erection.
Contoh Pemarkaan Drawing :
• 614 - LMB – HTRD – 001
– 614 = Nomor Proyek
– LMB = Lagoi Mall Bintan
– HTRD = Area Struktur
2 – 001 = Nomor Gambar
PROSEDUR FABRIKASI
‰PEMOTONGAN SISI :
Pemotongan sisi dilakukan dengan lampu potong (Torch/gas
cutter) atau dengan gergaji potong.
‰PEMOTONGAN :
Pemotongan material baja dilakukan dengan gergaji potong,
gunting(shearing), gerinda atau dengan lampu potong ( Cutting
Torch ).
Deformasi/pembengkokan dan gram-gram sisa potong harus di
perbaiki dan gerinda halus.
‰PEMBENGKOKAN :
Material Baja di bengkokan dengan temperature ruang atau
pemanasan dan tidak melebihi temperature 650 °C apabila
didinginkan dengan air dan apabila pendinginanan dengan udara
maka harus dipanaskan pada suhu 850 °C.
Pembengkokan material baja karbon dilakukan dengan
menggunakan lampu pemanas (Heating Torch).
3

PROSEDUR FABRIKASI
‰LUBANG BAUT :
™Lubang baut di bor atau dengan menggunakan
punched , untuk baut kekuatan tinggi dan kekuatan
sedang gram-gram bekas bor harus
dihilangkan/gerinda dengan mulus.
™Posisi lubang harus dibuat secara tepat dan harus
cocok pada bagian material lain apabila dipasang
pada saat erection.
™Tingkat kesesuaian lobang dapat dilihat seperti
TABLE-1
™Penyesuaian
» e < 1 mm Di setujui
» 1 mm < e < 1.5 mm di stel dengan reamers.
» 1.5 mm > e to di tolak( rejected.)

4
TABEL 1. KESESUAIAN LUBANG BAUT

PROSEDUR FABRIKASI
‰ MACHINING :
™Semua plat, potongan (bars), siku dan material hasil
pengerolan harus di ukur dan di cek secara hati-hati tingkat
kelurusan dan jaraknya baru dilakukan penekanan dan
pengebor.

™Ujung sisi memanjang dan melintang semua plat dan


potongan(bars),siku dan semua material hasil pengerolan
harus di machining dan gram-gramnya harus dihilangkan
sebelum melakukan pengelasan pada material lain.

‰ TOLERANSI FABRIKASI :
™Setiap bagian baja struktur harus di fabrikasi dengan
toleransi seperti terlihat pada TABLE-2 dan di sesuaikan
dengan table 4 – 5 pada JASS 6 ( Japanese Architectural
Standard ).

6
TABEL 2. TOLERANSI FABRIKASI

PROSES PENGECATAN
PERSIAPAN PERMUKAAN
Persiapan permukaan harus dilakukan dengan tingkat
kebersihannya sesuai standard ( SAND BLAST ) SSPC 10/SA
2,5.
PENGECATAN
Waktu maksimum yang dibutuhkan antara persiapan permukaan
dengan pengecatan pertama harus wajib mengikuti pabrik
pembuat catnya.
Sesuai dengan Tabel 3 : Spesifikasi Pengecatan.

8
TABLE-3
SPESIFIKASI PENGECATAN

THICHKNESS GENERIC
NO LAYER BRAND COLOR
(μ ) TYPE

Barrier 77
1 Prime Coat 1 x 60µ
Primer
Penguard Mid JOTUN As Client
2 Intermediate 1 X 80µ
Coat PAINT Spec
1 X 40µ W/S
3 Top Coat Hardtop XP
1 X 40µ Site

Total
220µ
DFT>>>>>>>>
9

PROSES PENGECATAN
• PENCAMPURAN, PENGENCERAN DAN
PENYIMPANAN
‰ Ikuti petunjuk-petunjuk manufaktur cat
untuk pencampuran pegecatan, pengenceran dan
penyimpanan.
‰ Bahan pengencer dan cat harus dengan merek
yang sama.

• PELAPISAN
‰Persyaratan pelapisan cat dari klien/owner harus
diterapkan pada pengerjaan fabrikasi.
‰Pengukuran lapisan cat di ukur dengan menggunakan
alat Elcometer.

10
PROSES PENGECATAN
• PENGERINGAN PELAPISAN PERMUKAAN
‰Pengecatan tidak dilakukan apabila dalam kondisi :
chalking, wrinkling, blistering, orange peel, pembentukan
lobang-lobang jarum atau kerusakan lainnya yang di
sebabkan oleh kondisi bahan cat.
‰Tidak boleh ditambahkan bahan untuk mempercepat
pengeringan kecuali bahan yang diwajibkan oleh pembuat
cat.
• PERBAIKAN CAT
‰Perbaikan pengecatan dilakukan dengan persyaratan yang
diwajibkan oleh pemanufaktur cat.
‰Perbaikan atau penambahan ketebalan cat dilakukan
apabila ketebalan cat tidak mencukupi, material terbentur
yang disebabkan pemindahan material ke pengepakan,
11
tergores karena benda lain dan lain-lain.

PROSES PENGECATAN
• PENGECEKAN PENGECATAN
‰Pengecekan pengecatan harus dilakukan pada
persiapan permukaan, ketebalan lapisan cat kering dan
kondisi permukaan cat.
‰Sebelum pengepakan, pengecekan pengecatan harus
dilakukan dan apabila ada cacat-cacat pengecatan
harus di perbaiki dengan cara cat kembali (Touch-Up
).
‰Setiap material yang di cat harus di ukur ketebalan
catnya dengan alat ukur Elcometer dan dicatat
hasilnya sebagai laporan inspeksi pengecatan.

12
PENGIRIMAN MATERIAL
ƒ BATAS UKURAN DAN BERAT
‰Semua produk harus di packing untuk pengaturan kerapihan
transport dan dapat mempermudah/mempercepat prosess
perakitan pada saat erection di lapangan.

‰Ring, pin, baut, mur serta ukuran material yang kecil harus di
ikat dan di paking untuk menghindarii kehilangan material
selama dalam perjalanan. Bilamana material tersebut tidak
mungkin/bisa di ikat maka dapat dimasukkan kedalam kotak
atau kantong dan untuk lebih mudah mengklasifikasikannya
apabila di buka di lapangan. Ring,pin,baut,mur serta material
yang kecil harus di marking sesuai dengan artikel 5 “Marking of
Part Identification Number”. Tambahan untuk mencegah
pencurian/pembongkaran ukuran material kecil dapat di Sealed
dan packing.

13

PENERIMAAN MATERIAL DI LAPANGAN :


™Pastikan kondisi material dalam keadaan baik /
utuh tanpa ada kerusakan yang bersifat fatal.
™Pastikan jumlah material yang dikirim sesuai
dengan data yang tertera pada surat pengiriman
material.
™Jika terdapat kerusakan yang bersifat fatal pada
material yang dikirim, maka material harus
dikembalikan ( rejected ) untuk segera diperbaiki
atau diganti.
™Saat loading dan unloading material, harus
diperhatikan agar material tidak mengalami
kerusakan baik karena benturan ataupun overstress
( kelebihan tegangan ) pada saat proses
pengangkatan.
™Pastikan marking/kode material disesuaikan
dengan tempat penyimpanan sementara ( laydown
area ) yang telah ditentukan sebelumnya
PENYIMPANAN MATERIAL :
™Material yang diterima di lapangan harus
ditempatkan pada laydown area yang telah
ditentukan.
™Material harus diletakkan pada tempat yang bersih,
datar, dan diberi bantalan yang cukup untuk
menghindari kontak langsung dengan tanah.
™Untuk material tertentu agar dihindari dari panas /
hujan sebelum dipasang dengan cara menutupnya
dengan terpal plastik. Khusus untuk material
tertentu.
™Material yang ukurannya kecil seperti mur dan baut
harus diletakkan di dalam kotak penyimpanan
™Material cat harus disimpan ditempat tertutup untuk
menghindari kontak langsung dengan cuaca
sekitar.

PENGANGKATAN MATERIAL :
™Material konstruksi baja yang sudah siap untuk dipasang
diangkat ke lokasi pemasangan dengan Tower Crane ( TC ).
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
™Pastikan material yang akan dipasang telah siap untuk
diangkat.
™Ikat sisi kiri dan kanan Balok, atau profil lainnya yang ada
dengan menggunakan kabel sling.
™Angkat material perlahan, dan perhatikan keseimbangannya.
Bila belum seimbang turunkan kembali dan posisi sling
dibenahi agar mencapai keseimbangan. Bila telah dicapai
keseimbangan maka material dapat diangkat ke lokasi
pemasangan.

™Pengangkatan material ini harus disesuai


dengan alat angkat yang tersedia.
Pengangkatan material tidak boleh melebihi
kemampuan alat angkat.
Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan segmen 1

Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan segmen 2
Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan segmen 3

Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pesangan segmen 4
Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan segmen 5

Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan segmen 6, tahap 7, 8, 9, 10 dan 11
selanjutnya mengikuti cara tahap 6, 5, 4, 3, 2 dan 1.
Metode Kerja
( Truss Songket )
• Tahap pemasangan truss songket lengkap

Penetran Test
• Liquid Penetrant testing adalah suatu
metode NDT yang cepat dan handal untuk
mendeteksi cacat pada permkaan yang
terbuka dari suatu part yang terbuat dari
material yang nonporous dan yang
mempunyai cacat yang terlalu kecil untuk
dapat dideteksi dengan pemeriksaan
visual yang biasa.
Bahan
• Cleaner (SKC – S Magnaflux)
• Liquid Penetrant (SKL – SP 11 Magnaflux)
• Developer (SKD – NF / ZP 9)

Cleaner (kiri), Liquid Penetrant (Tengah) dan Developer


(kanan)

Langkah kerjanya secara umum adalah


sebagai berikut :
• Benda yang akan diperiksa terlebih dahulu dibersihkan
dengan cairan cleaner dari kotoran sisa sisa oli, debu
atau kotoran lainnya yang dapat menutupi retak. Jika
benda yang ingin diperiksa ternyata dilapisi cat, maka
cat harus terlebih dahulu dibersihkan.
• Celupkan benda kedalam cairan penetrant atau untuk
lokasi tertentu saja dapat menggunakan penetrant dalam
bentuk spray. Setelah itu angkat dan diamkan beberapa
saat agar penetrant dapat masuk kedalam celah retak
secara optimal. Lamanya bergantung dari material
benda yang di uji. Untuk Al Alloys antara 10-15 menit.
• Bersihkan cairan penetrant berlebih yang menempel
pada permuakan benda uji. Cara pembersihan
tergantung dari jenis penetrant yang digunakan. Untuk
penetrant yang waterwashable dapat langsung
dibersihkan dengan air bertekanan, sedangkan untuk
post-emulsifiable harus menggunakan emulsifier dan air
bertekanan. Yang perlu diperhatikan adalah cara
penyemprotan air tidak boleh tegak lurus pada
permukaan benda yang akan diperiksa karena akan
menghilangkan penetrant yang terdapat dalam celah
retak.
• Untuk mengeringkan sisa air setelah proses pencucian
maka benda di lap dan dimasukkan ke dalam pemanas
dengan temperatur dan waktu yang telah ditentukan.

• Setelah kering, permukaan benda yang akan dites


disemprotkan cairan developer agar cairan penetrant
dalam retak dapat tertarik keluar. Untuk penetrant jenis
fluoresence, dapat dilihat dengan alat bantu ultraviolet
sehingga penetrant yang tertarik oleh developer akan
tertarik dengan jelas. Untuk memastikan bahwa
penetrant yang terlihat adalah berasal dari retak maka
penetrant yang keluar harus dibersihkan dengan cleaner
dan pada permukaan tersebut disemprotkan lagi cairan
developer. Bila terlihat masih ada cairan penetrant yang
keluar dari permukaan tersebut, maka dapat dipastikan
bahwa terdapat retak pada permukaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai