Anda di halaman 1dari 5

Cerpen Tentang Bullying:

Si Gundul
Di sebuah kampung yang dekat dengan pedalaman. Hiduplah sebuah keluarga yang tinggal di
rumah sederhana. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Rian. Ia bertubuh
tinggi dan kurus, serta kepalanya yang tak terdapat sehelai rambut.

Jika terkena pancaran sinar matahari yang terik kepala anak laki-laki itu menjadi berkilau dan
nampak lucu. Karena kepalanya yang tidak terdapat rambut, ia dipanggil si gundul. 

Si Gundul di kampung itu tidak memiliki seorang pun teman. Ia selalu dijauhi dan diejek oleh
teman-temannya karena kepalanya yang botak. Hal ini menyebabkan diri pada si gundul
menjadi rendah dan tersisih. 

Setiap hari sepulang sekolah, ia selalu berjalan melihat temannya yang tengah asik bermain
bersama.

Ketika si gundul mendekati mereka dan ingin ikut bermain, Teman-temannya itu mengusir
dia. 

Sampai pernah terjadi, karena keinginan hatinya yang kuat untuk ikut bermain, membuat
temannya menjadi berperilaku kasar dan ia di dorong sampai jatuh.

Semenjak kejadian itu, di dalam benak si gundul tak pernah lagi ada keinginan untuk bermain
bersama mereka.

Ia hanya menghabiskan waktunya berdiam diri di ruang tamu. Tetapi, jujur saja, aktivitas
berdiam diri merupakan hal yang sangat membosankan. Dari sini lah si gundul mendapatkan
ide.

Karena ia merasa bosan, si gundul berpikir untuk melakukan sesuatu hal untuk mengisi
waktunya dan menghilangkan kejenuhan yang ia rasakan. Di samping rumah si gundul
terdapat pohon bambu yang sudah tumbuh tinggi.

Si gundul merupakan anak yang punya kelebihan atau bisa dibilang bertalenta.

Dengan bantuan ibunya ia menebang pohon bambu yang besar itu. Kemudian dibelah dengan
ukuran yang tak begitu kecil.
Setelah itu potongan-potongan bambu itu dibuatnya menjadi sebuah layangan yang cukup
besar. Dan, layangan semacam itu tidak pernah ada sebelumnya di kampung.

Pada suatu hari setelah pulang sekolah, si gundul pergi ke lahan kosong yang cukup luas. Ia
mulai mengayunkan tangannya dan memainkan layangan yang dibuatnya sendiri. Sampai
layangan tersebut telah terbang jauh tinggi mendekati angkasa.

Salah satu teman si gundul yang tengah asik bermain bersama dengan yang lainnya di tempat
yang berbeda tak sengaja melihat layangan si gundul.

"Wuihhh, besar banget layangannya, punya siapa itu?" Tanya Adit salah satu teman si gundul
yang pernah mengejeknya.

"Gak tau, gak pernah lihat sebelumnya," jawab salah satu di antara mereka.

Karena penasaran, mereka secara bersama-sama berjalan menuju sumber layang-layang itu
diterbangkan. Dan hasilnya tak pernah disangka oleh mereka satu pun.

Netra mereka menangkap sosok laki-laki berkepala botak yang sedang memainkan layangan
itu. Lelaki itulah yang selama ini mereka jauhi.

Teman-teman si gundul tak habis pikir, mereka tetap mendekatinya dan bertanya dari mana ia
mendapatkan layangan itu.

Si gundul yang masih memainkannya menjawab bahwa dia sendirilah yang membuatnya.
Mereka tertawa seakan tak percaya bahwa si gundul lah yang membuat layangan itu.

Keesokan harinya, Ia pun membuktikannya dengan mengajak seluruh teman-temannya itu


pergi ke rumahnya.

Setelah terbukti bahwa si gundul lah yang membuat layangan itu, mereka baru lah percaya. 

Saat itu juga mereka meminta maaf kepada si gundul karena selama ini telah menjauhinya
dan gak pernah mau bermain bersamanya. Dengan murah hati si gundul memaafkan semua
temannya.

Teman-temannya pun meminta si gundul untuk membuatkan layangan itu satu per satu, si
gundul pun menyanggupinya dengan senang hati.
Mereka juga membantu si gundul dalam membuat layang-layang tersebut, sehingga yang
dibuatnya itu pun cepat jadi.

Setelah semuanya memegang layangannya sendiri-sendiri, mereka bergegas pergi ke tempat


yang sama ketika pertama kali si gundul memainkan layangan itu.

Kini mereka bermain bersama-sama dengan hati yang gembira tanpa ada perselisihan di
antara mereka.

~ Selesai ~
CONTOH GAMBAR BULLYING

Anda mungkin juga menyukai