Berjudul Si Gundul
Jika terkena pancaran sinar matahari yang terik kepala anak laki-laki itu menjadi
berkilau dan nampak lucu. Karena kepalanya yang tidak terdapat rambut, ia
dipanggil si gundul.
Si Gundul di kampung itu tidak memiliki seorang pun teman. Ia selalu dijauhi dan
diejek oleh teman-temannya karena kepalanya yang botak. Hal ini menyebabkan diri
pada si gundul menjadi rendah dan tersisih. Setiap hari sepulang sekolah, ia selalu
berjalan melihat temannya yang tengah asik bermain bersama.
Ketika si gundul mendekati mereka dan ingin ikut bermain, Teman-temannya itu
mengusir dia. Sampai pernah terjadi, karena keinginan hatinya yang kuat untuk ikut
bermain, membuat temannya menjadi berperilaku kasar dan ia di dorong sampai
jatuh.
Semenjak kejadian itu, di dalam benak si gundul tak pernah lagi ada keinginan untuk
bermain bersama mereka.
Ia hanya menghabiskan waktunya berdiam diri di ruang tamu. Tetapi, jujur saja,
aktivitas berdiam diri merupakan hal yang sangat membosankan. Dari sini lah si
gundul mendapatkan ide.Karena ia merasa bosan, si gundul berpikir untuk
melakukan sesuatu hal untuk mengisi waktunya dan menghilangkan kejenuhan yang
ia rasakan. Di samping rumah si gundul terdapat pohon bambu yang sudah tumbuh
tinggi.
Si gundul merupakan anak yang punya kelebihan atau bisa dibilang bertalenta.
Dengan bantuan ibunya ia menebang pohon bambu yang besar itu. Kemudian
dibelah dengan ukuran yang tak begitu kecil.
Setelah itu potongan-potongan bambu itu dibuatnya menjadi sebuah layangan yang
cukup besar. Dan, layangan semacam itu tidak pernah ada sebelumnya di kampung.
Pada suatu hari setelah pulang sekolah, si gundul pergi ke lahan kosong yang
cukup luas. Ia mulai mengayunkan tangannya dan memainkan layangan yang
dibuatnya sendiri. Sampai layangan tersebut telah terbang jauh tinggi mendekati
angkasa.
Salah satu teman si gundul yang tengah asik bermain bersama dengan yang
lainnya di tempat yang berbeda tak sengaja melihat layangan si gundul. "Wuihhh,
besar banget layangannya, punya siapa itu?" Tanya Adit salah satu teman si gundul
yang pernah mengejeknya. "Gak tau, gak pernah lihat sebelumnya," jawab salah
satu di antara mereka.
Teman-teman si gundul tak habis pikir, mereka tetap mendekatinya dan bertanya
dari mana ia mendapatkan layangan itu.
Setelah terbukti bahwa si gundul lah yang membuat layangan itu, mereka baru lah
percaya.
Saat itu juga mereka meminta maaf kepada si gundul karena selama ini telah
menjauhinya dan gak pernah mau bermain bersamanya. Dengan murah hati si
gundul memaafkan semua temannya.
Teman-temannya pun meminta si gundul untuk membuatkan layangan itu satu per
satu, si gundul pun menyanggupinya dengan senang hati. Mereka juga membantu si
gundul dalam membuat layang-layang tersebut, sehingga yang dibuatnya itu pun
cepat jadi.
Setelah semuanya memegang layangannya sendiri-sendiri, mereka bergegas pergi
ke tempat yang sama ketika pertama kali si gundul memainkan layangan itu.
Kini mereka bermain bersama-sama dengan hati yang gembira tanpa ada
perselisihan di antara mereka.
Biodata Penulis
Nama: Zaky levy saputra
Tempat/tanggal lahir: Bogor, 4, September, 2007
Alamat: Batalyon yonif para raider 328
Sekolah/kelas: SMP Negeri 6 Depok / IX B
Motto hidup: kegagalan adalah kata lain dari menyerah