Anda di halaman 1dari 22

Model Atom, Struktur Atom dan Nanoteknologi

❖ Identitas Umum

Mata Pelajaran Kimia


Nama Penulis Indrawati, S.Si
Sekolah SMA Bina Insani Bogor
Fase/Kelas/Semester E/X/1
Alokasi Waktu 10 x 45 menit
Dimensi Profil Pelajar Bernalar kritis, mandiri, gotong royong.
Pancasila
Materi Model Atom, Struktur Atom, Nanoteknologi

❖ Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk merespon isu-isu global
dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut
antara lain mengidentifikasi, mengajukan gagasan, merancang solusi, mengambil
keputusan, dan mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi
visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif,
pemanasan global, pencemaran lingkungan, nanoteknologi, bioteknologi, kimia dalam
kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi
virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui pengembangan
sejumlah pengetahuan tersebut dibangun pula akhlak mulia dan sikap ilmiah seperti
jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan
berkebhinekaan global.

Elemen Pemahaman Kimia Elemen Keterampilan Proses


Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki 1. Mengamati
dan menjelaskan fenomena sesuai kaidah 2. Mempertanyakan dan
kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia memprediksi
dalam kehidupan sehari hari; menerapkan 3. Merencanakan dan melakukan
konsep kimia dalam pengelolaan lingkungan penyelidikan
termasuk menjelaskan fenomena pemanasan 4. Memproses, menganalisis data
global; menuliskan reaksi kimia dan dan informasi Menafsirkan
menerapkan hukum-hukum dasar kimia; informasi yang didapatkan dengan
memahami struktur atom dan aplikasinya jujur dan bertanggung jawab.
dalam nanoteknologi. 5. Mengevaluasi dan refleksi
6. Mengomunikasikan hasil

1
❖ Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Tujuan Pembelajaran KKTP Asesmen

Memahami Menganalisis perkembangan Asesmen awal:


perkembangan teori atom model atom dari model Dalton, Meminta peserta didik
serta struktur atom dan Thomson, Rutherfod, Bohr, dan untuk mengisi tabel
aplikasinya dalam modern pemahaman yang
nanoteknologi Mengetahui partikel penyusun diberikan
atom dan menuliskan notasinya
Memahami hubungan antar Asesmen Formatif:
partikel atom suatu unsur dengan Partisipasi dalam diskusi,
unsur lain (isotop, isobar, isoton) penyajian presentasi dalam
Memahami perbedaan kelas,
nanosains, nanomaterial dan refleksi
nanoteknologi uji pemahaman.
Memahami penerapan
nanoteknologi dalam kehidupan Asesment Sumatif:
sehari-hari dan Presentasi tugas dan tes
mempresentasikannya tertulis.

❖ Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke – 1
Materi: Perkembangan teori atom
Langkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
⮚ Peserta didik disapa pendidik dan menanyakan kabar lalu dibuka dengan doa yang dipimpin oleh
ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta pendidik.
➢ Peserta didik menyimak penjelasan pendidik tentang tujuan pembelajaran, lingkup materi, kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik, dan penilaian.
Asesmen Awal:
Peserta didik menjawab pertanyaan uji pemahaman awal dengan menjawab beberapa hal berikut:

JAWABAN Jika kalian menjawab iya, tuliskan


No PERTANYAAN
apa yang kalian tahu
YA TIDAK
1 Saya tahu tentang definisi
atom
2 Saya tahu teori/model atom

3 Saya tahu partikel penyusun


atom
4 Saya tahu tentang
nanoteknologi
5 Saya tahu penulisan lambang
unsur

(Pendidik akan memperoleh data dari asesmen awal ini, sehingga bisa diketahui pemahaman awal
peserta didik)

2
• Kelompok peserta didik yang mampu menjawab “Ya” lebih dari 3 maka akan menjadi tutor
sebaya bagi temannya yang menjawab “Ya” kurang dari 3

➢ Pertanyaan pemantik
Adakah yang mengetahui teknologi yang digunakan pada kostum Iron man pada film Infinity
War seperti pada gambar dibawah ini? (Jawaban: nanoteknologi).

⮚ Peserta didik menjawab pertanyaan pendidik dari pertanyaan pemantik yang diberikan,
kemudian pendidik akan menayangkan video apersepsi tentang teori atom, tautan video:
https://www.youtube.com/watch?v=4K_59F-oDxo dan peserta didik menonton video tersebut.
⮚ Peserta didik aktif bertanya pada pendidik apa yang dilihat dari video tersebut dan pendidik
mencatat peserta pendidik aktif menjawab. (Dimensi profil pelajar Pancasila: kritis)

Kegiatan Inti
1. Peserta didik menyimak penjelaskan power point dari pendidik tentang model atom, (bisa
dilihat pada tautan https://s.id/CozvB). (Bila tidak ada akses internet maka bisa melihat buku
ajar/buku referensi yang ada atau bisa lihar lampiran bahan ajar, materi 1).
Peserta didik bisa bertanya bila ada yang belum paham dari penjelasan pendidik.
2. Peserta didik akan membentuk kelompok lalu berdiskusi untuk mengerjakan LKPD
perkembangan model atom. (Melatih gotong royong)
(Contoh LKPD yang bisa diberikan ke peserta didik bisa dilihat dibawah) dan peserta didik bisa
membaca rangkuman yang ada di lampiran: (Lampiran Bahan Ajar, Materi 1)
Amati percobaan/fenomena pendukung untuk model atom di bawah ini:
Gambar 1 (Model Atom Thomson)

3
Gambar 2 (Model Atom Rutherford)

Gambar 3 (Model atom Niels Bohr)

Gambar 4 (Model atom modern)

4. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi dan tuliskan latar belakang munculnya
model atom yang berupa fakta/fenomena/hasil percobaan yang mendukung model atom tersebut,
lalu menuliskan kelemahan/kekurangan model atom tersebut.
5. Lakukan analisis singkat tentang kelebihan model atom yang ada dan menuliskan informasi yang
diperoleh dengan melengkapi tabel dibawah ini.
6. Peserta didik akan mempresentasikan jawaban LKPD nya

Kegiatan Model Model atom Model atom Bohr Model atom modern
atom Rutherford
Thomson
Latar Penemuan Percobaan Penemuan • Model atom Bohr tidak
belakang sinar …… hamburan spektrum…… dapat menjelaskan
munculnya partikel ….. Yang menunjukkan spektrum untuk ……
model/teori adanya ……… • Teori kuantum Planck:
…………

4
Rumusan Atom • Muatan positif • Atom terdiri dari inti • De Broglie: materi
teori/model tersusun dari dan sebagian bermuatan … memiliki
atom …… yang besar massa Dan elektron sifat dualisme, yaitu
tersebar … atom bermuatan……… Werner Heisenberg:
Dalam bola terkumpul • Elektron mengeliling Mengemukakan prinsip
bermuatan ……………. inti pada …… ……
…… Yang disebut Atau …… • Erwin Schrodinger:
Model ini ……. tertentu Elektron yang mengelilingi
disebut juga Atom • Energi elektron inti terdapat di dalam
model • Elektron selama mengorbit ……………………………
………. ……………. selalu .
Inti atom …………………
seperti ……. Elektron dapat
berpindah lintasan jika
………………
Kelemahan/ …………… ……………… ……………… ………………
kekurangan … ……………… ……………… ………………
……………

Analisis …………… ……………… ……………… ………………
kelebihan … ……………… ……………… ………………
……………

Kegiatan Penutup
Peserta didik memberikan materi penguatan pembelajaran hari ini dan melakukan refleksi
pembelajaran. Juga mengingatkan materi minggu depan tentang partikel penyusun atom.

Isilah formulir evaluasi diri pada Tabel dibawah ini berikut dengan cara
memberi tanda centang pada kolom yang Kalian pilih.
4 3 2 1
No Pertanyaan Sangat Cukup Kurang
Baik
baik baik baik
Tertarik terhadap materi
1
perkembangan teori atom
Memahami kekurangan dan
2
kelebihan teori atom
Ingin mengeksplorasi lebih
jauh materi struktur atom
3

5
Pertemuan ke – 2
⮚ Materi: Struktur Atom
Langkah Kegiatan
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik disapa pendidik dan menanyakan kabar lalu dibuka dengan doa yang dipimpin
oleh ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta didik.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik tentang materi yang sudah dipelajari minggu
sebelumnya.
3. Apa yang ada di benakmu membaca judul berita di bawah ini?
(Pendidik membimbing peserta didik untuk mengingat lagi perbedaan antara atom dan unsur,
Atom adalah bagian terkecil dari materi, sedangkan unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan lagi. Untuk mengingat materi ini, siswa bisa mempelajari di
https://www.youtube.com/watch?v=NtQpwAVfj64, tentang perbedaan atom, unsur, senyawa,
molekul dan ion. Dari judul berita dibawah pendidik bisa memberikan pertanyaan seperti;
- Adakah yang tahu tentang berita Lumpur lapindo?
- Material langka/ unsur apa saja yang terdapat di lumpur lapindo?
- Unsur kimia apa yang dibutuhkan untuk membuat mobil listrik?
- Unsur kimia apa saja yang bisa menjadi teknologi masa depan?

4. Pendidik mencatat siapa sajakah yang aktif dalam menjawab pertanyaan pemantik yang
diberikan, kemudian pendidik akan menayangkan video apersepsi tentang “semuanya dari atom,
tapi kok berbeda-beda?” yang ada di tautan di:
https://www.youtube.com/watch?v=Cfl8KYK5Bfo (Bila tidak bisa diputar maka pendidik bisa
mengakses video dengan judul yang sejenis/mirip, video berdurasi 22 menit, pendidik bisa
menskip video dan memutar sesuai dengan apa yang ingin pendidik jelaskan dijelaskan)

Kegiatan Inti
1. Peserta didik menyimak penjelasan pendidik tentang notasi atom serta hubungan antar partikel
atom satu unsur dengan atom unsur lain, yang bisa dilihat di tautan: https://s.id/BRdvB dan
menjelaskan partikel penyusun atom, isotop, isoton, isobar. Pendidik mempersilahkan peserta
pendidik untuk bertanya bila ada pemaparan yang belum dipahami
2. Peserta didik akan membaca artikel di tautan:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220412113723-4-330908/harta-karun-super-kaya-ri-
apa-itu-logam-tanah-jarang/1
(Kutipan berita)
Harta Karun Super Kaya RI, Apa Itu Logam Tanah Jarang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata menyimpan sumber daya alam melimpah, termasuk di
sektor pertambangan. Bahkan, salah satunya merupakan komoditas super langka di dunia.

6
Komoditas super langka yang dimaksud di sini yaitu logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth
elements (RRE).
Lantas, apakah yang dimaksud dengan logam tanah jarang? Komoditas seperti apa LTJ ini?

Komoditas ini dinamai logam tanah jarang karena didasarkan pada asumsi yang menyatakan bahwa
keberadaan logam tanah jarang ini tidak banyak dijumpai. Namun pada kenyataannya, LTJ ini melimpah,
melebihi unsur lain dalam kerak bumi.
Namun demikian, sumber daya logam tanah jarang ini banyak dicari oleh banyak pihak. Pasalnya, "harta
karun" ini memiliki banyak manfaat dan bisa digunakan sebagai bahan baku dari berbagai peralatan yang
membutuhkan teknologi modern saat ini, antara lain sebagai bahan baku untuk baterai, telepon seluler,
komputer, industri elektronika hingga pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB). Lalu, bisa juga
untuk bahan baku industri pertahanan hingga kendaraan listrik.
Mengutip buku "Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia" yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian
ESDM 2019, logam tanah jarang (LTJ) merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk "critical
mineral" yang merupakan kumpulan dari 17 unsur kimia.
Ke-17 unsur kimia tersebut antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr),
neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb),
dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).
Meskipun demikian, unsur-unsur tersebut sangat sukar untuk ditambang karena konsentrasinya tidak cukup
tinggi untuk ditambang secara ekonomis. Ketujuh belas unsur logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat
dan sering ditemukan bersama-sama dalam satu endapan secara geologi.
Sejumlah mineral yang mengandung LTJ seperti monasit, zirkon, dan xenotim, merupakan mineral ikutan
dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, dan laterit nikel.
Tidak hanya itu, ternyata logam tanah jarang juga berpotensi terdapat pada batu bara.

Potensi dunia dan RI


Adapun sumber daya logam tanah jarang dunia terdapat di beberapa tipe endapan. China merupakan
penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa
produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.
Selain China, LTJ juga dijumpai di Amerika Serikat, tepatnya Mountain Pass AS, lalu Olympic Dam di
Australia Selatan di mana 1980-an ditemukan cebakan raksasa yang mengandung sejumlah besar unsur-
unsur tanah jarang dan uranium. Selain itu, tersebar juga di Rusia, Asia Selatan, Afrika bagian selatan dan
Amerika Latin.
Mengutip Booklet Tanah Jarang 2020 yang dirilis Kementerian ESDM, logam tanah jarang ini biasa
digunakan pada industri strategis seperti kilang minyak, super konduktor, dan lainnya. Tak hanya itu, ini
juga penting untuk kendaraan listrik dan peralatan militer.

______________________________________________________________________________
Peserta didik membuat kelompok diskusi nya masing-masing dan pendidik memberikan
LKPD. Mereka secara proaktif berdiskusi untuk menjawab LKPD tersebut.
3. Peserta didik diminta untuk menemukan minimal 5 unsur kimia yang terdapat pada artikel yang
diberikan. Dan mengisinya pada tabel dibawah ini. (Gunakan tabel periodik untuk mencari
sumber data)

No Nama Unsur Lambang Nomor Nomor Jumlah


atom atom massa proton elektron neutron
1 …… …… …… …… ……. …..

2 …… …… …… …… …… …… ……

3 …… …… …… …… …… …… ……

7
4 …… …… …… …… …… …… ……

5 …… …… …… …… …… …… ……

Berikutnya lihat tabel dibawah ini

Unsur A B C A
Proton 28 30 29 28
Neutron 37 36 37 36

Kelompokkan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton.


4. Komunikasikan hasil kerja kelompok kalian dalam diskusi kelas. (Rubrik diskusi ada pada
lampiran)

Penutup
1. Peserta didik membuat kesimpulan dari pembelajaran hari ini.
2. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan mengingatkan peserta pendidik
untuk membaca materi untuk pertemuan selanjutnya yaitu pengenalan nanoteknologi

Pertemuan ke – 3
Materi: Pengenalan Nanoteknologi

Kegiatan Pendahuluan
1. Pendidik menyapa peserta pendidik dan menanyakan kabar lalu dibuka dengan doa
yang dipimpin oleh ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta pendidik.
2. Pendidik menanyakan apa materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pendidik
menanyakan:
- Teknologi apa yang dipakai oleh Ironman pada bajunya di film Infinity War? Dan
juga pada film Terminator dibawah ini?

3. Peserta didik menyimak video yang ditayangkan pada tautan:


https://www.youtube.com/watch?v=qYhSq6e4Jqo&t=19s (video tentang Ironman

8
dan fakta nanoteknologi yang bikin geleng-geleng kepala). Peserta pendidik
mencatat hal yang penting. (melatih dimensi bernalar kritis)
4. Peserta didik menggali pemahaman awal dari video yang ditayangkan dan
menuliskan nya di bukunya masing-masing (Dimensi mandiri)

Kegiatan Inti
1. Peserta didik dipersilahkan untuk mengemukakan pendapatnya tentang “pemahaman
konsep awal tentang nanoteknologi” berdasarkan video yang ditayangkan. Pendidik
mencatat peserta pendidik yang aktif menjawab dan mengemukakan pendapatnya.
2. Peserta pendidik ditantang bernalar kritis:
- Mengapa pengembangan nanoteknologi semakin popular dewasa ini?
- Apakah perbedaan nanosains, nanomaterial, dan nanoteknologi?
3. Pendidik akan memberikan materi ajar (ada pada lampiran, materi 2) dan juga video
tentang konsep dasar nanoteknologi dan nanomaterial yang bisa dibuka pada
tautan: https://www.youtube.com/watch?v=EE5oZSYf3FE (catatan: dengan
mempertimbangkan alokasi waktu, pendidik bisa merekomendasi peserta pendidik
untuk membaca materi yg ada di lampiran saat proses pembelajaran, dan menggunakan
video sebagai penugasan dirumah. Peserta pendidik diminta merangkum materi yang
ada dalam video)
4. Pendidik membagi kelompok diskusi yang berisikan 3-4 orang. Peserta didik berdiskusi
dan bisa mencari informasi dari berbagai sumber yang lain. Pendidik meminta peserta
pendidik untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: (Dimensi gotong
royong)
1. Pernahkah kalian mendengar kata nano? Apakah artinya?

2. Dari hasil literasi kalian, dapatkah kalian menemukan pengertian nanosains,


nanomaterial, nanopartikel, dan nanoteknologi? Bila iya, jelaskan.
3. Adakah kalian menemukan contoh nanoteknologi yang kalian temukan di
kehidupan sehari-hari? Apakah itu?
4. Adakah hubungan antara atom dengan nanomaterial/nanopartikel?
5. Adakah peranan ilmu kimia dalam nanosains/nanoteknologi? Bila ada, jelaskan.
6. Peserta didik akan menjawab pertanyaan yang diberikan dan mengumpulkan dalam
bentuk powerpoint atau microsoft word. Diserahkan ke kreativitas masing-masing
kelompok. (Kondisinya bisa disesuikan dengan kondisi sekolah masing-masing)
Penutup
1. Peserta didik memverifikasi dan mendapatkan penguatan mengenai materi yang
didiskusikan dari pendidik
2. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan mengingatkan peserta didik
untuk membaca materi pertemuan selanjutnya yaitu penerapan nanoteknologi dalam
kehidupan sehari-hari.

9
Pertemuan ke – 4
Materi: Penerapan Nanoteknologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari -1

Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta pendidik ditanyakan kabar oleh pendidik lalu pembelajaran akan dibuka dengan
doa yang dipimpin oleh ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta pendidik.
2. Peserta didik akan ditanyakan apa materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya.
Pendidik menanyakan:
- Mengapa cecak mudah menempel pada dinding? Bagaimana mekanisme cecak dapat
menempel tersebut?
- Bisakah kita seperti Spiderman yang mampu menempel di dinding? (Gambar bisa
ditayangkan di depan kelas melalui proyektor)

3. Peserta didik akan menyimak tayangan video tentang “apa nanoteknologi itu? apa
manfaatnya” pada tautan: https://www.youtube.com/watch?v=8xCldPo1-eo dan
peserta pendidik mencatat hal yang penting.

Kegiatan Inti
1. Peserta didik menyimak penjelaskan dari pendidik bahwa nanoteknologi bisa
diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidik meminta peserta pendidik
untuk membentuk kelompok dan mereka melakukan studi literasi dengan membaca dari
sumber yang dapat di akses di:
https://drive.google.com/file/d/1twqfEDG2oKDZeMmowAIuOn0npsdzOLQu/view?us
p=sharing (Bisa dilihat pada lampiran, materi 2)
2. Peserta didik secara mandiri membuat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang dan
melakukan penyelidikan serta mendiskusikan hal-hal sebagai berikut: (1 kelompok
memilih 1 topik pembahasan, dipilih secara acak/diundi oleh pendidik)
⬥ Fenomena nanoteknologi di alam
⬥ Aplikasi nanoteknologi di bidang farmasi dan kesehatan
⬥ Aplikasi nanoteknologi di informasi teknologi (IT)
⬥ Aplikasi nanoteknologi di bidang pangan dan pertanian
⬥ Aplikasi nanoteknologi di dalam dunia fiksi (perfilman)

10
⬥ Aplikasi nanoteknologi di dalam industri kimia
⬥ Aplikasi nanoteknologi di dalam ilmu rekayasa tekstil
3. Peserta pendidik diminta untuk membuat karya presentasi mengenai aplikasi
nanoteknologi di berbagai bidang. Format presentasi tergantung pada kreativitas peserta
didik (misalkan berupa power point/canva/ fishbone/sway/google site / karton atau bisa
disesuaikan dengan ketersediaan di masing-masing sekolah)
4. Peserta pendidik mempresentasikan hasil karyanya. (Bila waktu tidak cukup maka
presentasi bisa dilakukan di pertemuan selanjutnya)
Penutup
a. Peserta pendidik melakukan refleksi pembelajaran
b. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan mengingatkan peserta
pendidik untuk melanjutkan presentasi di pertemuan berikutnya dan akan ada
pengambilan nilai secara mandiri.

Pertemuan ke – 5
Materi: Penerapan Nanoteknologi Dalam Kehidupan Sehari-Hari -2

Kegiatan Pendahuluan
1. Pendidik menyapa peserta pendidik dan menanyakan kabar lalu dibuka dengan doa
yang dipimpin oleh ketua kelas dan mengecek kehadiran peserta pendidik.
2. Pendidik menanyakan apakah peserta pendidik sudah siap dengan bahan presentasi nya

Kegiatan Inti
1. Peserta pendidik mempresentasikan hasil diskusi mereka pada minggu yang lalu
tentang aplikasi nanoteknologi di berbagai bidang.
2. Pendidik melakukan penilaian presentasi dan mencatat peserta pendidik yang aktif
saat diskusi dan presentasi berlangsung.
3. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, pendidik akan
memberikan test sumatif dengan materi struktur atom dan nanoteknologi.

(Terlampir Test Sumatif yang bisa dijadikan inspirasi)


1. Diantara atom-atom berikut, tuliskan atom manakah yang merupakan isotop, isobar dan
isoton antara satu atom dengan atom yang lain. (skor 20)
a. 131
54Xe d. 128
54Xe

b. 126
52Te e. 127
52Te

c. 131
53I f. 130
53I

Jawaban.
131
Isotop: 54Xe dan 128 126 127 131
54Xe ; 52Te dan 52Te; 53I dan
130
53I
131
Isoton: 54Xe dan 130
53I (jumlah neutron = 77)

11
126
52Te dan 128
54Xe (jumlah neutron = 74)

Isobar: 131
54Xe dan
131
53I

2. Jelaskan perkembangan model atom Rutherford dan Niels Bohr? (Skor 20)
Jawaban:
- Model atom Rutherford: atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat
inti yang padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom; dan
elektron-elektron bermuatan negatif yang mengitari inti atom.
- Model atom Bohr: elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stationer
yang disebut orbit/kulit. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang
lain dengan memancarkan / menyerap energi.
3. Berikan 3 contoh fenomena nanoteknologi yang kita temui di alam? Jelaskan menurut
pendapatmu? (Skor 20)
Jawaban
- Fenomena kaki cecak
- Fenomena hewan bercahaya, seperti pada kunang-kunang dan ubur-ubur
- Nanomagnetik pada hewan
4. Sebutkan minimal 3 contoh aplikasi nanoteknologi yang kamu ketahui dari presentasi
yang kamu dengarkan? (Skor 20)
Jawaban: Bisa dilihat pemahaman peserta pendidik dalam menuliskan pendapatnya dari
menyimak hasil presentasi temannya.
5. Mengapa nanoteknologi disebut sebagai teknologi masa depan dan akan terus
berkembang? (Skor 20)
Jawaban: Dengan nanoteknologi kita bisa membuat bahan/materi hingga berukuran satu
per miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi bahan tersebut bisa diubah sesuai dengan
yang kita inginkan. Dengan nanoteknologi pula, kekayaan alam menjadi berarti lebih
karena sifat-sifat zat bisa diciptakan sesuai dengan keinginan.

Penutup
a. Peserta pendidik melakukan refleksi pembelajaran
b. Pendidik menutup pembelajaran hari ini dengan salam dan mengingatkan peserta
pendidik untuk membaca materi untuk pertemuan tentang konfigurasi elektron.

12
❖ Lampiran
Instrumen Presentasi
No Penilaian Presentasi
Skor
Nama Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total
Materi Materi Presentasi
1
2
3
4
5

Rentang Skor: 1 – 4
1 = Kurang; 3 = Baik
2 = Cukup; 4 = Sangat Baik

❖ Kriteria Penskoran

No Aspek Skor Kriteria Skor

● Power point terdiri dari judul, isi, materi, dan daftar pustaka.
● Power point disusun sistematis sesuai materi.
4 ● Layout, font power point menarik untuk dibaca
● Dilengkapi dengan gambar/animasi yang menarik dan sesuai
dengan materi.
Kelengkapan 3 Ada 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
1 terpenuhi.
Materi
Ada 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
2 terpenuhi.
Ada 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
1 terpenuhi.
● Materi dibuat dalam bentuk power point.
● Setiap slide dapat terbaca dengan jelas.
4 ● Isi materi dibuat ringkas dan berbobot.
● Materi sesuai dengan pokok pembahasan.

Ada 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak


2 Penulisan Materi 3 terpenuhi.
Ada 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
2 terpenuhi.
Ada 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
1 terpenuhi.

13
● Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias, dengan
kalimat yang terdengar jelas.
4 ● Semua anggota kelompok berpartisipasi dalam presentasi.
● Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik.
● Mampu mengelola waktu presentasi dengan baik.
Kemampuan Ada 1 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
3 3
Presentasi terpenuhi.
Ada 2 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
2 terpenuhi.
Ada 3 kriteria pada kelengkapan materi dari skor 4 yang tidak
1 terpenuhi.

Skor Maksimal: 12 poin

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘


Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100

Rubrik Penilaian Diskusi

Diskusi Kelompok
Keterlibatan
No Nama Anggota Hasil Diskusi Tepat Waktu
Kelompok
1
2
3
4
5

Rentang Skor: 1 – 4
1 = Kurang; 3 = Baik
2 = Cukup; 4 = Sangat Baik

Kriteria Penskoran

Aspek Indikator Skor

Keterlibatan Semua anggota terlibat dalam diskusi. 4


anggota kelompok Sebagian besar anggota terlibat dalam diskusi dan sebagian 3
kecil tidak.
Sebagian kecil terlibat dalam diskusi dan sebagian besar 2
tidak.
Semua anggota tidak menunjukkan niat dan usaha untuk 1
berdiskusi.
Hasil diskusi Memuat semua informasi tentang pengertian nanosains, 4
nanomaterial, nanopartikel, dan nanoteknologi; contoh
nanoteknologi di kehidupan sehari-hari; hubungan antara
atom dengan nanomaterial/nanopartikel; peranan ilmu
kimia dalam nanosains/nanoteknologi
Memuat tentang pengertian nanosains, nanomaterial, 3
nanopartikel, dan nanoteknologi; contoh nanoteknologi

14
Aspek Indikator Skor

di kehidupan sehari-hari; hubungan antara atom dengan


nanomaterial/nanopartikel
Memuat tentang pengertian nanosains, nanomaterial, 2
nanopartikel, dan nanoteknologi; contoh nanoteknologi
di kehidupan sehari-hari;
Memuat tentang pengertian nanosains, nanomaterial, 1
nanopartikel, dan nanoteknologi;
Tepat waktu Selesai merumuskan dan mengirimkan hasil diskusi tepat 4
pada waktunya atau lebih awal.
5 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil 3
diskusi.
10 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil 2
diskusi.
15 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil 1
diskusi.

Skor Maksimal: 12 poin


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

15
LAMPIRAN BAHAN AJAR

Materi 1 .

Perkembangan Teori Atom

Teori Atom Dalton

Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat


teramat kecil yang disebut atom.
Semua atom dari satu unsur yang sama adalah
identik, namun atom unsur satu berbeda dengan
atom unsur-unsur lainnya.
Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari
unsur lain melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia.
Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-
unsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik.
Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom
seperti model bola pejal atau model bola billiard.

Teori Atom Thomson


Pada tahun 1897, J.J. Thomson melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen tersebut
menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi (terbelokkan) oleh medan magnet maupun
medan listrik. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang
bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke
arah kutub bermuatan positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi
partikel bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai elektron.
Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa di dalam atom terdapat
elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom Thomson, elektron bermuatan negatif
tersebar dalam bola bermuatan positif seperti model roti kismis, di mana kismis-kismis adalah
elektron-elektron, dan roti adalah bola bermuatan positif.

Teori Atom Rutherford


Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen menembakkan partikel α — partikel
bermuatan positif — pada lempeng emas tipis. Ia menemukan bahwa sebagian besar partikel-
partikel α tersebut menembus melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang mengalami
pembelokan bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom Rutherford:
model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar merupakan ruang kosong terdapat inti yang
padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut sebagai inti atom; dan elektron-elektron
bermuatan negatif yang mengitari inti atom. 16
Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom untuk menjelaskan fenomena
penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan pada nyala api ataupun tegangan listrik
tinggi. Model atom yang ia ajukan secara khusus merupakan model atom hidrogen untuk
menjelaskan fenomena spektrum garis atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron
bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada jarak tertentu yang
berbeda-beda seperti orbit planet-planet mengitari matahari. Oleh karena itu, model atom Bohr
disebut juga model tata surya.
Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi yang berbeda; semakin jauh lintasan orbit dari
inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan orbit elektron ini disebut juga kulit elektron. Ketika
elektron jatuh dari orbit yang lebih luar ke orbit yang lebih dalam, sinar yang diradiasikan
bergantung pada tingkat energi dari kedua lintasan orbit tersebut.

Teori Atom Mekanika Kuantum


Pada tahun 1924, Louis de Broglie menyatakan hipotesis dualisme partikel-gelombang — semua
materi dapat memiliki sifat seperti gelombang. Elektron memiliki sifat seperti partikel dan juga sifat
seperti gelombang. Pada tahun 1926, Erwin Schrödinger merumuskan persamaan matematis yang kini
disebut persamaan gelombang Schrödinger, yang memperhitungkan sifat seperti partikel dan seperti
gelombang dari elektron. Pada tahun 1927, Werner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian
Heisenberg yang menyatakan bahwa posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya
dapat ditentukan peluang posisinya.
Teori-teori — dualisme partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan Schrödinger—
ini kemudian menjadi dasar dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan Schrödinger
menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital. Orbital biasanya digambarkan seperti awan elektron,
di mana kerapatan awan tersebut menunjukkan peluang posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka
semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, model atom mekanika kuantum
disebut juga model awan elektron.
Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan partikel bermuatan positif, yang
disebut proton, dari eksperimen penembakkan partikel α pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada tahun
1932, James Chadwick menemukan partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen bombardir
partikel α pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam model awan elektron,
awan elektron terdiri dari elektron-elektron bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat mengelilingi inti
atom yang tersusun dariproton yang bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan.

Diadopsi dari :https://www.studiobelajar.com/teori-atom/

17
Materi 2
BAHAN AJAR NANOTEKNOLOGI
Nano dalam terminologi ilmiah berarti satu per satu milyar
(0,000000001). Satu nanometer adalah seper seribu mikrometer, atau
seper satu juta milimeter, atau seper satu milyar meter. Jika panjang
pulau jawa dianggap satu meter, maka diameter sebuah kelereng kira-
kira sama dengan 10 nanometer.
Dari segi bahasa, istilah “nano” diambil dari ukuran suatu benda / material dalam skala
nanometer. “nano” ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti kecil / kerdil,
digunakan untuk satuan dimensi. Satu nanometer sama dengan sepermiliar meter
-9
atau = 10 meter.

❖ Nanopartikel

Nanopartikel didefinisikan sebagai partikulat yang terdispersi atau partikel- partikel


padatan dengan ukuran partikel berkisar 10 – 100 nm. Ukuran partikel yang sangat kecil
tersebut dimanfaatkan untuk mendesain dan menyusun atau memanipulasi material sehingga
dihasilkan material dengan sifat dan fungsi baru. Material nanopartikel telah banyak menarik
peneliti karena material nanopartikel menunjukkan sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda
dari bulk materialnya, seperti kekuatan mekanik, elektronik, magnetik, kestabilan termal,
katalitik dan optik. Ada dua hal utama yang membuat nanopartikel berbeda dengan material
sejenis dalam ukuran besar (bulk) yaitu : (a) karena ukurannya yang kecil, nanopartikel
memiliki nilai perbandingan antara luas permukaan dan volume yang lebih besar jika
dibandingkan dengan partikel sejenis dalam ukuran besar. Ini membuat nanopartikel bersifat
lebih reaktif. Reaktivitas material ditentukan oleh atom-atom di permukaan, karena hanya
atom-atom tersebut yang bersentuhan langsung dengan material lain; (b) ketika ukuran
partikel menuju orde nanometer, hukum fisika yang berlaku lebih didominasi oleh hukum-
hukum fisika kuantum.

❖ Nanomaterial
Nanomaterials dapat didefinisikan sebagai bahan yang memiliki, minimal, satu dimensi
eksternal berukuran 1-100nm. Definisi yang diberikan oleh Komisi Eropa menyatakan bahwa
ukuran partikel setidaknya setengah dari partikel dalam distribusi ukuran nomor harus
berukuran 100nm atau di bawahnya. Nanomaterial dapat terjadi secara alami, dibuat sebagai
produk sampingan dari reaksi pembakaran, atau diproduksi dengan sengaja melalui rekayasa
untuk melakukan fungsi khusus. Bahan-bahan ini dapat memiliki sifat fisik dan kimia yang
berbeda dengan rekan-rekan bentuk massal mereka.

❖ NanoSains
Didefinisikan sebagai studi fenomena dan manipulasi material pada skala atomik, molekuler
dan makromolekuler dimana sifatnya berbeda secara signifikan daripada material pada skala

18
besarnya. Atau nanosains adalah ilmu dimana manusia berusaha untuk mempelajari berbagai
gejala-gejala alam yang berukuran nanometer.
Nano material memiliki sifat yang berbeda dari material bulknya. Kebanyakan material
dengan struktur nano berupa kristalin alaminya dan memiliki sifat yang unik
Sifat fisika Sifat kimia

Struktur kristal dari nanopartikel sama Struktur elektronik dari nanopartikel


dengan struktur bulknya dengan parameter bergantung pada ukuran dan kemampuan
kisi yang berbeda dari nanopartikel tersebut untuk bereaksi
bergantung pada ukuran klaster

Jarak antaratomik berkurang seiring naiknya Luas permukaan yang lebih besar
ukuran dikarenakan oleh gaya elektrostatik dibandingkan rasio volume dari
jarak jauh dan daya tolak antar inti jarak nanopartikel memiliki efek yang besar
dekat. terhadap sifat katalitik.

Nanomaterial adalah salah satu aplikasi nanoteknologi. Mengapa struktur atom menjadi
konsep penting dalam bahasan nanomaterial? Sifat material sangat dipengaruhi oleh ukuran
partikel yaitu atom maupun molekul penyusunnya. Material berukuran nano pada batasan 1-
100 nm memiliki sifat antara lain titik lebur, konduktivitas listrik, permeabilitas magnetik,
warna, optis, dan reaktivitas kimia yang unik dan berbeda dibandingkan material pada ukuran
makroskopik.
Bagaimana konsep pembentukan material menjadi berukuran nano?
Sintesis nanomaterial antara lain dapat dilakukan dengan metode
(1) top-down yaitu sintesis secara fisika. Pada metode ini partikel besar dipecah menjadi
partikel berukuran nanometer (2) bottom-up yaitu proses sintesis nanopartikel secara kimia
dengan melibatkan reaksi kimia dari sejumlah material awal sehingga dihasilkan material lain
yang berukuran nanometer. Konsep perubahan sifat material pada ukuran nano didasari oleh
dua aspek yaitu (1) ukuran material (2) luas permukaan material. Mari kita bahas satu-persatu.

(1) Ukuran material


Kalian telah mempelajari bahwa salah satu sifat keperiodikan unsur adalah jari-jari atom.
Ukuran atom ditentukan oleh jari-jarinya. Semakin pendek jari-jari atom maka ukuran
atom makin kecil. Material yang merupakan gabungan atom jika direduksi menjadi skala
nano dapat menunjukkan sifat yang sangat berbeda dibandingkan dengan apa yang
ditampilkan pada skala makro. Contohnya antara lain (1) tembaga adalah zat buram namun
bisa menjadi transparan (2) platina adalah bahan inert yang berubah menjadi katalis (3)
aluminium merupakan bahan yang sulit terbakar ternyata dapat menjadi mudah terbakar
(4) emas yang tadinya padatan dapat berubah menjadi cairan pada suhu kamar (5) silikon
yang bersifat isolator ternyata dapat bersifat konduktor

(2) Luas permukaan material.


Material berskala nano memiliki luas permukaan yang relatif lebih besar jika dibandingkan

19
material nonnano untuk massa yang sama. Hal ini dapat dijelaskan dari teori tumbukan
yang akan Kalian pelajari lebih lanjut di kelas XI nanti. Teori ini menyatakan bahwa makin
kecil ukuran material menyebabkan jumlah sisi aktif material untuk bereaksi secara kimia
menjadi bertambah. Pertambahan jumlah sisi aktif merujuk pada makin luasnya
permukaan sisi aktif partikel. Material menjadi lebih reaktif secara kimiawi ketimbang
material nonnano. Dalam rangka mensintesis atom demi atom maka harus terjadi
tumbukan antarpartikel untuk menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang menghasilkan
reaksi kimia harus terjadi pada sisi aktif. Oleh karenanya makin luas permukaan partikel
akan memberi peluang terjadinya reaksi kimia karena bertambahnya sisi aktif.

❖ Nanoteknologi
Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari dan merekayasa materi pada skala 1 hingga
100 nanometer dimana terjadi fenomena unik dan sifat baru. Sifat-sifat baru inilah yang
dimanfaatkan untuk keperluan teknologi.

Atom dan Ion


Dalam nanoteknologi, prinsip yang dipakai adalah atom yang di dalamnya terdapat
elektron yang bergerak mengelilingi inti atom yang terdiri dari proton dan netron yang
jumlahnya tergantung dari nomor atom (sama dengan jumlah elektron dan proton) serta nomor
massa (jumlah proton + netron).
Nanoteknologi berkecimpung mulai dari penggabungan atom atau ion menjadi
molekul untuk membentuk struktur dalam orde nanometer yang berguna untuk menghasilkan
barang-barang dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja nanoteknologi melakukan juga proses-
proses seperti reaksi kimia untuk membentuk zat cair atau padat seperti keramik, polimer, dan
logam yang diatur (dimanipulasi) sedemikian rupa sehingga menghasilkan sifat-sifat kimia
atau fisika yang baru. Bahkan lebih jauh lagi nanoteknologi mengkombinasikan semua zat
padat seperi keramik, logam dan polimer untuk membentuk bahan baru yang tidak ada di alam.
Bahan baru ini merupakan campuran dari dua atau tiga bahan dan dinamakan komposit. Bila
struktur dari bahan-bahan campuran tadi dalam ukuran nanometer terbentuklah nano komposit.
Karakteristik/sifat dari semua benda itu sangat bergantung pada susunan atom-atomnya.
Sehingga, sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa
berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi.
❖ Sejarah dan Perkembangan Nanoteknologi

Awal dari keseluruhan perkembangan nanoteknologi sebenarnya bermula dari penemuan J.J.
Thomson pada tahun 1897 di mana ia menemukan CRT atau cathode ray tube yang mampu
digunakan oleh para ilmuwan untuk memisahkan partikel individual yang menyusun atom-
atom. Sejak penemuan tersebut, terminologi seperti elektron, nukleus, proton, dan neutron
mulai dikenal. Hal ini turut melahirkan pengetahuan tentang molekul, dan bahkan struktur-
stuktur kimia.
Istilah nanoteknologi itu sendiri pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo
Science University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On the Basic Concept of
‘Nano-Technology’

20
❖ Mengapa dengan nanoteknologi?

Dengan menciptakan bahan hingga berukuran satu per miliar meter (nanometer),
sifat dan fungsi bahan tersebut bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan. Dengan
nanoteknologi pula, kekayaan alam menjadi berarti lebih karena sifat-sifat zat bisa
diciptakan sesuai dengan keinginan. Sifat-sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk
keperluan teknologi. Kita harus mampu memberi nilai tambah atas kekayaan alam kita.
Nanoteknologi, teknologi berbasis pengolahan bahan berukuran nano atau satu per
miliar meter, merupakan lompatan teknologi untuk mengubah dunia bahan menjadi jauh
lebih berharga dari sebelumnya.

❖ Fenomena Nanoteknologi di Alam


- Fenomena Kaki Cecak
- Fenomena Hewan Bercahaya (kunang-kunang, ubur-ubur, cumi-cumi, zooplankton,
Cacing api laut, ikan Anglerfish, ikan black dragonfish)
- Nanomagnetik pada hewan
- Sayap kupu-kupu
- Kaki pada serangga air
- Daun hidropobik (daun talas, daun teratai)
- Paruh burung Taucan
- Kaki dan jarring laba-laba

❖ Aplikasi Nanoteknologi Terpopuler Saat Ini :


- Di bidang farmasi dan kesehatan, produk-produk kesehatan telah menggunakan
partikel nano untuk meningkatkan efektifitas obat
- Di bidang pangan dan pertanian, nanoteknologi telah memberi pengaruh untuk
peningkatan produktifitas.
- Nanobaja pada bidang transportasi, hidrogen strorage materials untuk energi, rompi
tahan peluru untuk hankam
- Baterai Ion Litium berteknologi nano
- Robot pengintai berbasis nanoteknologi
- Nanoteknologi dalam dunia fiksi/film

❖ Beberapa fokus yang pengembangan nanoteknologi, yang perlu dilakukan


berdasarkan potensi yang dimiliki Indonesia, diantaranya :
1) Pemanfaatan nanoteknologi untuk pembuatan nanomaterial yangditargetkan untuk
pensuplai bahan baku produk nano
2) Pemanfaatan nano-bioteknologi yang ditargetkan untuk peningkatanan hasil pangan dan
pertanian
3) Pemanfaatan nanoteknologi dalam bidang farmasi dan kesehatan yangtargetkan untuk
peningkatan kualitas obat Indonesia
4) Pemanfaatan nanoteknologi untuk pemenuhan dan konservasi energinasional.

21
SUMBER PUSTAKA
- Dr. Yetria Rilda, powerpoint, nano sains dan teknologi, pascasarjana universitas
Andalas, Padang, 2016
- https://analisa.id/nanomaterial-dimensi-sifat-serta-penggunaannya-dalam-
industri/22/05/2022/
- Ayuk Ratna, Elizabeth T, Niken R K ,Buku Ilmu Pengetahuan Alam, Kemdikbudristek,
Jakarta, 2021
- Dr Setyo Purwanto, M.Eng. dkk, Buku Nanotechnology in your life, Penerapan
nanoteknology dalam kehidupan sehari-hari. Seri mudah memahami Nano teknologi
untuk SMA, Tangerang, 2016

22

Anda mungkin juga menyukai