Anda di halaman 1dari 18

CASE 3

THALASSEMIA
KELOMPOK 2
REVIEW CASE

CC: Khawatir anak anaknya kelak akan


mr.Tito 29 Y.O & ms.Dini 26 Y.O
menderita thalassemia

LABORATORIUM TEST:

- Hb → 12,7gr% (normal)
Elektroforesis Hb:
PAST HISTORY :
- HbF → 0.5%
Anak bibi dan paman dini
- HbA → 97%
1st child : Major thalasemia, rutin
- HbA2 → 2,5% (Thalassemia beta minor: 3,6-
transfusi
4,2%)
2nd child : Minor thalasemia, tidak
- Hematokrit → 38%
rutin transfusi
Indeks RBC:
3rd child : Normal
- MCV → 89fL
- MCH → 29 pg
- MCHC → 35g/dl

DNA test ARMS PCR-RFLD: Tidak ada mutasi


pada gen beta globin di DNA Dini
MIND MAP
GENETIKA
Gen Chromosome

➔ Gen merupakan suatu segmen dari DNA yang terdiri dari urutan Struktur dalam nukleus yang mengandung
nukleotida kromatin & membawa informasi genetik
➔ Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya untuk sel tersebut
➔ Dengan adanya gen, bentuk, sifat dan fungsi kehidupan organisme
dapat terjaga dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi
Nucleic acid
STRUKTUR GEN Sebuah Makromolekul kompleks yang
Promotor: segmen DNA yang berjalan berlawanan dengan daerah tersusun atas rantai nukleotida yang
yang mengode gen membawa materi genetic ( C, H, O, N, P)
Exon: Daerah pengkode protein
Intron: daerah yang tak mengkode protein
Terminator: ujung pada pemutusan struktur rangkaian DNA Genom

SIFAT GEN
keseluruhan informasi genetic yang
Diturunkan, Menempati lokus tertentu, memperbanyak diri, Unit terdapat dalam suatu sel
biologis dari keturunan
DNA MOLEKUL DNA:
DEFINISI: 2 Untai tunggal deoxynuleotida
1. Purin → adenin & guanin
Deoxyribose nucleic acid sebuah molekul asam nukleat yang
2. Pirimidin → timin & sitosin
mengandung deoksiribosa sebagai komponen gula
FUNGSI
SIFAT:
Membawa informasi genetik yang digunakan untuk sintesis
1. DNA memiliki ujung 3’ dan 5’
protein
2. Untaian komplementer merupakan antiparalel karena
TEMPAT
satu untai berjalan dalam arah 5’ ke 3’ dan yang lain
Di mitokondria dan nukleus
arah 3’ ke 5’
KOMPONEN PENYUSUN: 3. Untai nukleotida menggulung membentuk double
Gula deoxyribosa, Gugus fosfat, Basa nitrogen (A, G, T. C) helix
Gugus fosfat menghubungkan gula untuk membentuk dua untai
KLASIFIKASI
nukleotida
BERDASARKAN STRUKTUR:
1. Struktur primer DNA, single helix dihubungkan oleh
IKATAN:
ikatan fosfodiester
1. Ikatan fosfodiester (menghubungkan rangkaian nukleotida
2. Struktur Sekunder DNA, double helix dihubungkan
di antara gugus fosfat dan gula pentosa)
oleh ikatan hydrogen antar basa nitrogen
2. Ikatan hidrogen (yang menggabungkan antara purin dan
3. Struktur tersier DNA yang di package menjadi
pirimidin)
kromosom
DNA PACKAGING
BERDASARKAN BENTUK:
DNA-untai ganda setidaknya mempunyai 6 bentuk Seluruh untai DNA harus muat di dalam nukleus, jadi harus dikemas
(A-E dan Z) 3 yang utama: dengan sangat rapat
Protein yang berperan adalah histone dan non-histone
Histone:
B-DNA 1. H1 → ikatan longgar yang mudah dilepaskan
2. H2A, H2B, H3, H4 → histon inti yang akan menjadi nukleosom
Arah putarannya ke kanan
- 1 putaran = 10 pasang basa nitrogen Proses:
- Bidang alas tegak lurus dengan sumbu 1. Oktamer terdiri dari H2A & H2B (dimer), H3 & H4
helix (tetramer)
2. DNA bergabung dengan histone → mengelilingi oktamer →
A-DNA membentuk nukleosom → diikat H1 →
Arahnya ke kanan disebut kromatosom
- 1 putaran = 11 pasang per basa 3. Kumpulan nukleosom (beads on string) → polinukleosom
4. Polinukleosom disusun menjadi solenoid
5. Protein non histone menempel pada DNA selenoid
Z-DNA 5. H1 yang terikat di DNA bergabung dengan nukleosom →
kromatin
Arahnya ke kiri
6. Kromatin → loop memadat → kromosom
- 1 putaran = 12 pasang basa
7. Saat replikasi, 1/2 dari kromosom disebut kromatid
Basa nitrogen di samping putaran
RNA PERBEDAAN PADA DNA DAN RNA
Polimer ribonukleotida purin dan pirimidin yang dibuhungkan
oleh ikatan 3’, 5’-fosfodiester yang analog dengan DNA
Di nukleus, sitoplasma, ribosom, mitokondria
Membawa kode genetik dan membantu sintesis protein

STRUKTUR RNA
Terdiri dari nuklotida yang diikat oleh ikatan fosofodiester 5'
ke 3' antara gula ribosa dan basa nukleotida: G, C, U
Berbentuk Single strand
Ada Gula ribosa
Adenin dengan uracil (2 ikatan hidrogen)
guanin dengan sitosin (3 ikatan hidrogen)
KLASIFIKASI RNA
mRNA Basa Nitrogen DNA (thymin) RNA (Uracil)
- Hasil transkripsi DNA Gula pentosa (Deoxyribosa) (Ribosa)
- berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis protein Jumlah untai (Double helix) (Single helix)
tRNA Pasangan basa nitrogen
- Berikatan dengan asam amino yang sesuai dengan kodonnya Struktur (5' ke 3') (3' ke 5')
- untuk translasi RNA menjadi sekuens spesifik asam amino Fungsi
terpolimerasi Tipe
rRNA
- terlibat dalam pembentukan dan fungsi ribosom
- Ribosom mengandung subunit kecil dan besar
CENTRAL DOGMA
Proses perubahan DNA - RNA - PROTEIN
REPLIKASI

2. ELONGASI
penggandaan DNA terjadi sebelum pembelahan sel yang
RNA primer terbentuk - DNA polimerasi III - inisiasi DNA
terletak di nukleus
baru - arah 5' ke 3' - menambah basa nirogen - leading
SIFAT: strand(continue searah replication fork) - lagging strand
Semikonsveratif: DNA berasal dari rantai campuran, bisa 1/2 (terputus-putus) - segmen fragmen okazaki - RNA tidak
baru dan 1/2 lama boledah ada - primer pada fragmen dihilangkan - dna
polimerasi 1 - diganti DNA - DNA polimerase III - ligamen
HASIL: menadmbal celah
DNA anak induk + DNA baru dengan jumlah 2'n
3. TERMINASI
PROSES: Topoisomerase memotong DNA - yang memadat (coiL) -
1. INISIASI efek dari potongan - DNA memendek tiap replikasi -
Kromatin asetilasi - Ikatan DNA longgar - DNA A enzim telomerase mensinteis telomer (TTAGGG) - ujung
memberi sinyal kepada helikase - mulai DNA - U/ mengoreksi kependekan DNA
replikasi(origin) - banyak basa nitrogen (A T) - helikasi
memotong ikatan hidrogen(A T) - double helix membuka 4. PROOFREADING
- replication fork - DNAnya memadat - dilonggarkan oleh DNA Polimerase III - memasukin basa salah - 1x / 1000
- topoisomerase - helikase -memotong double strand - basa - perlu diperbaiki - proofreading. maka:
arah 3' ke 5' - single strand - protein SSBP - menempel Enzim exonuclease membuang basa yang salah - diisi
ke DNA - mencegah double strand menyatu - primase kembali oleh DNA polimerase
menyintesis RNA primer - sintesis DNA
TRANSKRIPSI 4. POST TRANSKRIPSI
Proses pengekspresian kode genetik dari DNA dengan Proses pematangan pre-mRNA u/menjadi RNA fungsional
membentuk RNA. Terjadi di Nukleus CAPPING
Ujung 5' + 7'(MG) U/melindungi mRna dari degredaso. -
PROSES: metil transferase: menambah metil pada guanosin
1. INISIASI Polydenilasi
RNA Polimerase menandai tempat mulainya transkripsi Ujung 3' diberi poli A dan terbentuklah mRNA
(promotor) berisi TATA box - faktor transkripsi - RNA Splicing
polimerasi berikatan - promotor - signal bagi DNA - pre-mRNA mengandung extron dan intron - intron
dibuka RNA polimerasi - membuka DNA - 2 strand - dihilangkan - intron tidak mengkode protein - dibantu
template & non template strand spliceosome

2. ELONGASI mRNA yang sudah melewati proses ini akan keluar dari
RNA polimerasi membawa nukleutida RNA - template nukleus lewat nucklear pore
strand - satupersatu ditambahkan - RNA bertambah
panjang - RNA polimerasi membaca template strand -
arah 3' ke 5' - mRNA 5' ke 3'

3. TERMINASI
Terminator memberi sinyal terminasi (kodon stop (UGA
UAA UAG)) - RNA polimerase lepas - terbentuk pre-mRNA
TRANSLASI (PEMBENTUKAN IKATAN PEPTIDA). RNA mengkatalis
Proses menerjemahkan mRNA di sitoplasma dengan
pembentukan ikatan peptida pada asam amino(p site) - A
melibatkan ribosom menjadi asam amino
site - polipeptida (P site) - menempel - asam amino (A
LOKASI:
site)
Ribosom
(TRANSLOKASI). Ribosom mentranslokasi tRNA dari A
Small subunit: Menempel dengan mRNA
site ke P site ke E site kemudian tRNA keluar
Large subunit:
A-Site, tempat masuk asam amino dari tRNA 3. TERMINASI
P-Site, Tempat polipeptida memanjang Ribosom bertemu stop kodon (UAA, UAG, UGA) di mRNA -
E-Site, Tempat keluarnya tRNA yang kosong A site menerima - A Site menerima rilis faktor - faktor -
PROSES: menghidrolisis ikatan tRNA di P site - asam amino
1. INISIASI terakhir dari polipeptida - lepas dari ribosom
mRNA keluar dari nukleus - nuclear pore ke sitosol -
subunit kecil yang mengandung tRNA inisiator 4. POST TRANSLASI
menentukan mRNA - berikatan - pada mRNA binding site Translasi selesai - dilepaskan menjadi polipeptida (asam
- tRNA inisiator menemukan start kodon (AUG) - tRNA amino) dari ribosom - protein hasil ini - belum fungsional -
inisiator membawa asam amino metionin - tRNA inisiator dimodifikasi di golgi - 2 jenis modifikasi -
lepas - menstimulasi subunit besar - berikatan dengan modifikasi kimia, penambahan asetil, metil, fosfat,
sub unit kecil hidroksil, karboksil, gugus prostetik
2. ELONGASI protein folding, membentuk primer - sekunder - tersier -
(PENGENALAN KODON). Antikodon tRNA masuk - kuartener - menghasilkan protein yang fungsional
berpasangan - kodon mRNA di A-site - hidrolisis GTP
MUTASI
KLASIFIKASI
DEFINISI
Perubahan permanen dari suatu materi genetik yang 1. Mutasi Besar (Gross Mutation) perubahan yang
terjadi pada susunan DNA terjadi pada struktur dan susunan kromosom
2. Mutasi Kecil (Point Mutation) perubahan yang
LOKASI
terjadi pada susunan molekul DNA.
Sel Somatik: Mutasi ini tidak akan diwariskan pada
Mutasi jenis inilah yang menimbulkan alel
keturunannya
Subtitusi : penggantian satu nukleotida &
Sel Gamet: Mutasi akan diwariskan kepada
pasangannya dengan pasangan nukleotida lain
keturunannya
1. Transisi : Satu jenis basa nitrogen diganti
FAKTOR PENYEBAB dengan basa nitrogen lain yang sejenis
Error/terjadi kesalahan pada replikasi 2. Transversi : Satu jenis basa nitrogen diganti
Mutagen : zat kimia, radiasi (UV dengan basa nitrogen lain yang beda jenis
Obat kanker Delesi
Infeksi Penghilangan satu pasang basa nitrogen
Menyebabkan frameshift mutation
Insersi
Adanya DNA yang masuk
Menyebabkan frameshift mutation
IMPLIKASI MUTASI

1. Silent Mutation
KLASIFIKASI
terjadi perubahan basa nitrogen, tetapi 1. Mutasi Besar (Gross Mutation) perubahan yang
asam amino tidak berubah Misal: Kodon CCC terjadi pada struktur dan susunan kromosom
jika berubah menjadi 2. Mutasi Kecil (Point Mutation) perubahan yang
CCG tetap akan mengkode asam amino
terjadi pada susunan molekul DNA.
prolin
Mutasi jenis inilah yang menimbulkan alel
Subtitusi : penggantian satu nukleotida &
2. Missense Mutation → Urutan basa
nitrogen berubah serta urutan asam pasangannya dengan pasangan nukleotida lain
amino yang dikode pun berubah. 1. Transisi : Satu jenis basa nitrogen diganti
dengan basa nitrogen lain yang sejenis
3. Nonsense Mutation → perubahan 1 basa 2. Transversi : Satu jenis basa nitrogen diganti
mengakibatkan stop kodon dengan basa nitrogen lain yang beda jenis
Delesi
4. Frameshift Mutation → Urutan basa Penghilangan satu pasang basa nitrogen
nitrogen bergeser karena adanya delesi Menyebabkan frameshift mutation
maupun insersi yang menyebabkan urutan
Insersi
asam amino berubah (Delesi/Insersi)
Adanya DNA yang masuk
Menyebabkan frameshift mutation
CLINICAL SCIENCE β-Thalassemia Major
pewarisan gen β abnormal atau tidak ada gen β sama sekali
dalam kromosom menyebabkan anemia berat perlu
transfusi rutin
kadar HbA berkurang, produksi HbA2 dan HbF (yang tidak
THALASSEMIA mengandung gen)
Definisi β) meningkat a heading
β-Thalassemia Minor
Penyakit hemolitik herediter yang menyebabkan
Pewarisan heterozigot / hanya dengan satu β-gen normal
ketidakseimbangan dalam sintesis rantai globin
dan abnormal
Menyebabkan anemia ringan atau tidak sama sekali
Etiologi Tidak perlu transfusi rutin
Adanya mutasi yang melibatkan gen α- dan β- globin, HbA2 dalam darah meningkat
termasuk penghapusan seluruh gen atau substitusi
β-Thalassemia Intermediet
Pewarisan 2 gen β abnormal / hanya memiliki 1 gen β
Klasifikasi Menyebabkan anemia cukup berat
- sintesis rantai α terganggu, penyakitnya adalah α- Tidak perlu transfusi
thalassemia Bersifat asimtomatik
- Ketika sintesis rantai β terpengaruh, penyakitnya β-Thalassemia Minima (Silent Carrier)
adalah β-thalassemia -ditentukan oleh rasio sintesis rantai
-globin α ke non
1. β-thalassemia α yang agak tidak seimbang
CLINICAL SCIENCE
Silent Carrier
2. α-thalassemia
disebabkan delesi gen α globin pada kromosom 16 Hanya kehilangan satu dari empat genα yang berfungsi -
bersifat asimtomatik dan jinak -
Tidak perlu pengobatan
α-thalassemia major (hydrops fetalis)
Penghapusan keempat gen-α
Hemoglobin H Disease (HbH)
kedua orang tua mewarisi gen α-thalassemia
tiga dari empat gen-α terhapus
Bayi lahir mati atau meninggal dalam beberapa jam
tidak bersifat fatal
setelah lahir
retikulosit sedikit meningkat
HbA, HbA2, dan HbF tidak ada Karena kurangnya
kadar HbA, HbA2, dan HbF menurun
produksi rantai-α
Sign & symptoms
α-Thalassemia Minor (α-Thalassemia Trait) Pucat
Hanya memiliki 2 gen α dalam kromosom, baik terletak Lemas
secara cis atau trans Hepatosplenomegaly
biasanya bersifat asimtomatik
Berkemungkinan mengalami anemia ringan
Tidak memerlukan intervensi medis
BHP DAN IIMC
THALASSEMIA

IIMC
BHP
‫ُه َن اِل َك َد َع ا َز َك ِرَّيا َر َّبٗه ۚ َق اَل َر ِّب َه ْب ِل ِم ْن َّلُد ْن َك ُذ ِّر َّيًة‬
1. Mengedukasi pasien mengenai penyakit ‫ْي‬
Thalasemia dan mengedukasi mengenai ‫َط ِّيَب ًة ۚ ِا َّنَك َس ِم ْي ُع الُّد َع ۤاِء‬
kemungkinan keturunan beresiko Thalasemia
karena penyakit ini bersifat genetik 38. Di sanalah Zakaria berdoa kepada
2. Mengedukasi terkait penanganan yang akan Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah
diberikan kepada pasien Thalasemia → Transfusi aku keturunan yang baik dari sisi-Mu,
darah 1. β-thalassemia sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
3. Menganjurkan untuk pemeriksaan rutin

HEMOGLOBIN
KLASIFIKASI
DEFINISI 1. Hemoglobin Embrio
Hemoglobin adalah protein yang menyusun 1⁄3 sel darah merah, Hb pada awal embriogenesis oleh eritrosit immature di
yang juga merupakan protein terkonjugasi yang memiliki 2 dalam yolk sac
pasang rantai polipeptida yang berikatan dengan heme dan  Hb Gower 1 : zeta & epsilon
globin  Hb Gower 2 : alfa & epsilon
Terdapat di pembuluh darah  Hb portland : zeta & gamma
Memiliki fungsi untuk mengikat oksigen dan CO2 dari paru-
paru ke jaringan tubuh 2. Hemoglobin Fetal
 HbF 2alfa & 2gamma , 90-95 % sebelum
RANTAI GLOBIN lahir, 50-85% setelah lahir
pada kromosom 16: alpha & zeta  HbA 2 alfa & 2 beta 10-14% setelah
pada kromosom 11: beta, gamma, delta lahir
 HbA2 2 alfa & 2 delta <1% setelah lahir
1. β-thalassemia
3. Hemoglobin Adult
→ Hb utama saat janin lahir sampai seterusnya,
→ dibentuk di sumsum tulang
 Hb A : 2 alfa & 2 beta (normal > 95%)
 Hb A2 : 2 alfa & 2 delta (normal < 3,5%)
 HbF : 2alfa & 2gamma (normal<2,5%)
PATOMECHANISM
organisme

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai