Case Study

Nama: Fajirah Azra

NPM: 2010104010111

1. Penting nya pengetahuan dan pemahaman tentang wawasan kebangsaan bagi setiap
warga Negara baik pemimpin, masyarakat maupun kaum muda untuk menumbuhkan
keyakinan, kepercayaan dari setiap warga bangsa tentang posisi peran di tengah
persaingan teknologi yang semakin meningkat ini. Selain itu pemahaman wawasan
kebangsaan ini sendiri akan menjadi sangat penting bagi generasi muda karena akan
menjadi penerus bangsa yang diharapkan akan membawa kemajuan pembangunan dan
keutuhan NKRI baik dimasa sekarang dan nanti. Melihat minimnya wawasan kebangsaan
pada pemimpin bangsa, masyarakat dan juga kaum muda Millenial sekarang ini apalagi
di tahun-tahun yang akan mendatang apa yang menyebabkan melemahnya wawasan
kebangsaan bagi warna Negara dan apa tindakan yang harus dilakukan Badan
Kesbangpol untuk menanggulangi hal tersebut!
 Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan berbhinneka ; ragam suku, etnis, budaya,
warna kulit, tradisi, bahasa dan agama. Kebhinnekaan ; anugerah Tuhan YME, modal
pembangunan dan dapat menjadi potensi konflik dalam kehidupan kebangsaan. Bhinneka
Tunggal Ika sendiri adalah cita bangsa yang perlu dirawat, dijaga dan diwujudkan nilainya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Problematika yang menjadi masalah di masyarakat dalam
relasi kebhinnekaan itu ialah diantaranya Lemahnya kesadaran kebangsaan, sejarah bangsa,
wawasan kebangsaan, nilai persatuan, gotong royong dan kebersamaan. Selain itu yang menjadi
masalah utama Potensi konflik yang mulai menguat baik konflik vertikal maupun konflik
horizontal contoh nya seperti Ketidakadilan ekonomi, penegakan hukum dan HAM yang
diskriminatif, akses pendidikan dan layanan kesehatan yang tidak adil, ketidakadilan politik dan
diskriminasi sosial menjadi simpul pemicu konflik SARA.

Oleh karena itu Badan Kesbangpol terutama dalam Divisi Bina Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan membuat forum khusus atau kegiatan yang akan membahas dan mengajak para
pemimpin dan juga para masyarakat untuk tejun langsung untuk melaksanakan kegiatan yang
akan membahas dan mengusut tuntas permasalahan problematika-problematika kebangsaan yang
terjadi di masyarakat. Forum ini sendiri dinamakan FPK yaitu Forum Pembauran Kebangsaan.
FPK dibentuk oleh kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kab/kota seluruh Indonesia,
Bupati/ walikota secara berjenjang.

Forum pembauran kebangsaa atau FPK akan menjadi wadah informasi, komunikasi,
konsultasi dan kerjasama antara warga masyarakat untuk menumbuhkan, memelihara dan
mengembangkan pembauran kebangsaan. Pembauran Kebangsaan ini sendiri adalah Integrasi
antar anggota masyarakat dari berbagai suku, ras, etnis melalui Interaksi Sosial, dalam bidang
bahasa, adat, istiadat, seni budaya, pendidikan, perekonomian untuk mewujudkan Kebangsaan
Indonesia, tanpa harus menghilangkan identitas masing-masing. Pembauran Kebangsaan juga
akan membahas tentang Strategi kultural dalam merawat keragaman bangsa, karena keragaman
berpengaruh pada perkembangan kehidupan bangsa dan keutuhan NKRI. Tujuan diciptakan
kegiatan FPK ini sudah pasti memperoleh berbagai manfaat baik dari lingkungan pemimpin
maunpun dari masayarakat. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan FPK tidak lain adalah
mendiskusikan isu kebangsaan dan melaksanakan berbagai kegiatan dalam suasana dan upaya
mempertahankan Bhinneka Tunggal ika dan menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan
mengembangkan pembauran dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,
ketahanan nasionan dan kerukunan nasional.

Tugas atau Kegiatan Forum pembauran Kebangsaan ialah, menjaring aspirasi masyarakat
di bidang pembauran kebangsaan, menyelenggarakan forum dialog dengan pimpinan organisasi
kemasyarakatan bidang pembauran kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat,
menyelenggarakan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan pembauran kebangsaan,
merumuskan rekomendasi kepada gubernur/walikota dalam penyusunan kebijakan pembauran
kebangsaan di daerah. FPK juga berfungsi sebagai media komunikasi antara warga masyarakat
dengan pemerintah daerah dan/atau antar kelompok warga masyarakat dalam kaitan dengan
pembauran kebangsaan. Hasil yang ingin dicapai oleh kegiatan ini adalah proses interaksi antar
masyarakat satu dan yang lainnya menghasilkan harmoni dalam menyusun dan melaksanakan
penguatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat (ragam komponen), pengkaderan, aktivitas
budaya, aktivitas sosial dan ekonomi, serta berbagai even lingkungan yang dapat memperkokoh
kehidupan harmoni dalam keragaman (Bhinneka Tunggal Ika). Sinergiatas program ini juga
tidak hanya berada di ruang linkup sendiri melainkan mengajak FPK Aceh dan FPK Kab/Kota,
maupun antar FPK Kab/Kota dalam rangka untuk sama-sama membangun pemahaman dan
komitmen bersama untuk menjalankan kegiatan FPK.

Bukan hanya kegiatan FPK tetapi Badan Kesbangpol dalam Divisi Bina Ideologi juga
mengadakan kegiatan sosialisasi Wawasan Kebangsaan bagi ASN, Guru Bahkan siswa-siswi dan
santri. Melihat Realita yang terjadi kaum muda millennial seperti Terpecahnya kelompok kaum
muda, sehingga tidak fokusnya konsentrasi yang bisa di lakukan untuk bangsa, Tidak
menjadikan pengalaman masa lalu sebagai satu pembelajaran untuk perbaikan masa depan,
masih terjebak pada ruang eksistensi personal dan kurangnya di libatkan pada proses-proses
peningkatan kapasitas untuk terlibat pada masalah kebangsaan.
 Oleh karena itu sosialisasi ini akan memberikan solusi agar kita mencintai Negara kita
Indonesia dan menambahkan ilmu-ilmu tentang kebangsaan bagi masyarakat. Poin-poin yang
dilakukan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah duduk rembuk kebangsaan yakni membahas
kembalikan porsi adat ketimuran yang Tua harus di hormati yang muda harus di ayomi
kembalikan rasa memiliki kebangsaan generasi muda kita dan kita hadirkan rasa nasionalisme
oleh generasi muda terhadap nilai kebangsaan Jadikan generasi muda ini sebagai bagian dari
elemen yang di libatkan dari masalah yang di alami bangsa lanjut menyiapkan generasi muda
dengan pondasi yang cukup sebagai elemen penerus keberlangsungan bangsa serta membangun
nilai optimisme sesama generasi muda .