Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SENI RUPA ISLAM

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Nurun Fitra Mutia K (2203106001)


2. Anisa Alfiani (2203106002)
3. Shofwatin Atiyah (2203106003)
4. Intan Nur Aini (2203106004)
5. Nabillah Tsany (2203106005)
6. Isnaini Jihan Luthfiana (2203106006)
7. Ma’rifatul Azizah P.A (2203106007)
8. Derana Abidatul B (2203106008)
9. Roza Naltri (2203106009)
10. Cindy Julia Sari (2203106010)
11. Salsabila (2203106011)
12. Oktavia Asti Salsabella (2203106012)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah


SWT. yang telah memberikan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan.
Tentunya makalah ini merupakan tugas dari dosen pembimbing kami mata uliah pengembangan
kreativitas untuk menunjang proses belajar supaya lebih menambah wawasan.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang berpatisipasi dalam
penyusunan makalah yang berjudul “SENI RUPA ISLAM”.

Kami selaku penulis juga menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diperlukan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
khususnya para pembaca agar kami dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat pada makalah
ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat diterima dengan baik dan dapat
mendatangkan manfaat serta semoga Allah juga senantiasa meridhoi segala usaha baik yang kita
lakukan. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Semarang, 2 September 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHALUAN..........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1. Konsep Dasar Seni Rupa Islam.........................................................................................3
2.3. Tujuan Seni Rupa Islam....................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................7
PENUTUP......................................................................................................................................7
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2. Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHALUAN

1.1. Latar Belakang


Pada abad ke-7, sekitar tahun 610M, suatu kepercayaan baru muncul dan
berkembang menjadi salah satu agama yang besar di dunia. Nabi Muhammad, dari
Jerussalem Makkah menyiarkan bahwa kepercayaan baru telah diwahyukan kepadanya.
Kepercayaan itu adalah Islam dan pertama kali berkembang di Arab. Sebelum islam
datang, bangsa Arab hidup dengan bertani, berdagang, dan memuja dewa-dewa serta
berhala.
Nabi Muhammad Saw dan pengikutnya yang disebut kaum Muslim, menyebarkan
islam ke seluruh Arab dan sekitarnya. Hal ini kemudian memicu berdirinya kerajaan-
kerajaan islam baru yang membawa seni serta pengetahuan baru kepada masyarakat yang
tersebar hingga Maroko dan Persia.
Tujuan utama kaum Muslim adalah melakukan syiar agama untuk mengubah
kepribadian masyarakat. Pengikut mereka pada mulanya adalah para pedagang Arab yang
sering menyebrangi gurun dengan iring-iringan unta, berdagang mulai dari batu-batuan
berharga hingga farfum atau wewangian. Setelah 30 tahun wafatnya Nabi, kerajaan islam
mampu menguasai Tunisia, Persia hingga Spanyol dn menyentuh perbatasan India.
Kitab suci agama islam adalah Al-Qur’an dalam bahasa Arab. Hal ini
menimbulkan kebutuhan pada umat islam untuk mempelajari bahasan Arab. Hal ini
mengakibatkan pendidikan pada kerajaan Islam menjadi sangat diperhatikan. Sekolah
(madrasah) biasanya disertakan dengan adanya pembangunan masjid yang artinya, masjid
juga digunakan untuk sekolah. Para ilmuwan islam juga menggali ilmu dari seluruh
wilayah yang ditaklukkan. Dengan segera, kesultanan Islam memiliki ilmuwan, serta ahli
pengobatan dam penulis yang hebat. Oleh karena itu, banyak umat islam banyak umat
islam bertekad untuk belajar bahasa Arab. Seni, dekorasi dan arsitektur juga ikut
berkembang hal itu dibuktikan dengan hiasan atau ukiran masjid yang sangat mewah.
Kekuasaan Islam bertahan hingga abad ke-13M. Perkembangan yang sangat menarik
terjadi pada bidang seni (seni rupa), disebabkan faktor keindahan dan agamisnya terasa
melekat pada perihal keislaman. Seni rupa Islam meliputi segala aspek visual yang
bersumber dari peradaban islam di wilayah-wilayah di seluruh dunia yang pernah

1
dikuasai islam. Karya seni yang diwujudkan merupakan wujud atau ekspresi dari
semangat keislaman dalam rangka penyembahan kepada Allah SWT. dalam karya ilmiah
ini kita tentunya akan membahas lebih banyak dan lengkap lagi mengenai konsep dasar
seni rupa dalam pandangan Islam serta tujuan dan nilai serta bentuk-bentuk seni rupa
dalam islam berikut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian konsep dasar seni rupa dalam Islam?
2. Bagaimana nilai-nilai dalam seni rupa Islam?
3. Bagaimana bentu-bentuk seni rupa khusunya dalam Islam?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh terhadap konsep dasar seni rupa
dalam Islam serta tujuannya
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk seni rupa Islam yang berkembang
dari zaman keemasan sampai sekarang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Seni Rupa Islam


Konsep dasar seni rupa Islam berbeda konsepnya dengan seni rupa Barat. Seni
rupa islam dihasilkan atas dasar nilai-nilai ajaran agama seperti nilai agama, dakwah dan
lain sebagainya. Kemunculannya berkaitan dengan ditegakkannya agama islam sejak
abad ke-7 di Jazirah Arab. Sejak saat itu, Islam berkembang pesat menjadi agama
mayoritas di sejumlah negara dengan memiliki ciri khas seni rupa Islam tersendiri. Hal
itu dikarenakan Islam tidak menghapus corak seni rupa yang sudah ada, melainkan
menambahkan sentuhan agar seni yang sudah berkembang disesauikan berdasarkan
pradigma Islam seni rupa Islam menunjukkan kebangkitannya bersamaan dengan
dibangunnya masjid di berbagai daerah yang keindahan kaligrafinya menghiasi interior
masjid yang membuat suasana lebih tenang, senyap, dan khusyuk. Seni rupa islam juga
mempengaruhi pada seni rupa wayang kulit di Jawa, yang wujud wayang kulit semula
mirip dengan anatomi tubuh manusia, akan tetapi karena Islam mempengarhi maka
bentuknya dideformasi menjadi anatomi wayang.

2.2. Nilai-Nilai Seni Rupa dalam Islam


Dalam menilai karya seni islam, asas yang sangat penting adalah cinta dalam diri atau
pada manusia, sebagai penghasil karya seni adalah kecenderungan akan keimanan,
ketakwaan, kebahagiaan, dan hasratnya untuk menegakkan kebaikan dan ketidakadilan.
Seni dalam pandangan ini adalah suatu bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa. Dalam karya seni islam salah satunya terdapat nilai estetika atau
keindahan. Menurut Imam Ghazali membagi peringkat keindahan sebagai berikut.
a. Keindahan duniawi dan nafsani (sensual), yaitu keindahan yang terkait dengan
hendonisme dan materialisme
b. Keindahan alam, ciptaan Tuhan
c. Keindahan akliah, yaitu keindahan yang ditampilkan karya seni yang dapat
merangsang pikiran dan renungan

3
d. Keindahan rohaniah, yaitu keindahan yang berkaitan dengan akhlak dan adanya
pengetahuan tentang hakikat sebagai segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang
atau dalam sebuah karya seni
e. Keindahan Ilahiyah
Keindahan tertinggi menurut Imam Ghazali adalah menghubungkan dengan peringkat
kebenaran atau pengetahuan yang ada pada karya atau pribadi yang kita nilai indah.
Estetika seni rupa dalam Islam yang membahas tentang penghargaan bentuk seni
seperti seni kaligrafi menempati tempat yang istimewa, karena seni kaligrafi
merupakan seni yang menggambarkan kecintaan umat Islam terhadap Allah swt. dan
Al Qur’an, serta dapat mendorong pesatnya perkembangan karya seni kaligrafi
sebagai symbol utama estetika karya seni Islam, sedangkan seni lukisan dan patung
realisme dan naturalisme tidak begitu menjadi istimewa dalam kehidupan Islam. Hal
ini ada kaitannya dengan sikap Islam yang anti berhala.

Karya seni Islam setidaknya mengandung tiga hal, (1) mencerminkan nilai-nilai religious,
seperti hukum Ilahi yang secara spesifik memiliki unsur-unsur religious. (2) menjelaskan
kualitas-kualitas spiritual yang bersifat santun akibat nilai-niali sufisme. (3) ada hubungan halus
dan saling melengkapi antara masjid dan istana, dalam perlindungan, penggunaan dan fungsi
berbagai seni. Dengan demikian seni karya seni Islam bukan sekedar karena di ciptakan oleh
seseorang muslim tetapi lebih karena didasari oleh wahyu Ilahi.

Dalam penciptaan seni rupa seperti seni lukis dan seni pahat dalam Islam sempat terjadi
perbedaan pandangan, karena tidak adanya batasan yang positif dan tegas mengenai
diperbolehkan atau tidak Islam dalam melukis dan membuat patung yang realis dan naturalis.
Dalam Al Qur’an tidak dijumpai ayat yang melarangnya, namun dalam satu hadist yang
menyinggung masalah ini. Dengan demikian secara garis besar perbedaan pendapat Islam
tentang pembuatan seni sebagai berikut.

a. Hadist yang melarang seseorang membuat lukisan atau pahatan yang objek dan
motifnya menggambarkan makhluk hidup seperti manusia dan binatang
b. Diperbolehkan membuat seni rupa dengan objek dan motif yang menggambarkan
makhluk hidup, tetapi dengan syarat bentuknya dua dimensi datar. Jika bentuknya
tiga diemensi dapat diraba seperti relief dan arca tidak diperbolehkan

4
c. Diperbolehkan membuat seni rupa dengan objek dan motif yang menggambarkan
makhluk bernyawa dalam bentuk plastis dengan bentuk atau rupa yang tidak
memungkin makhluk itu hidup, seperti membuat seni rupa patung setengah badan
d. Umat islam sudah hidup di zaman modern baik cara berpikir, bertindak, dan
bertauchid kepada Allah swt. islam memperbolehkan membuat karya seni dengan
objek makhluk hidup namun dengan syarat tidak untuk disembah atau dipercayai
memiliki kekuatan tertentu. Seperti dalam Al Qur’an disebut dengan Al-Ashnam atau
Al-Anshab

2.3. Tujuan Seni Rupa Islam


Seni rupa Islam itu sendiri di bentuk dengan beberapa tujuan, yaitu:

1. Untuk membimbing manusia kepada akhlak yang mulia.


Hal ini dilakukan dengan cara memberikan nilai pembelajaran positif yang tidak
keluar dari syariat-syariat Islam didalam karya yang dihasilkan.
2. Mencari keridhoan Allah semata ( menyebarkan dakwah)
3. Untuk kebahagiaan material duniawi dan kebahagiaan spiritual serta menjadi
rahmat bagi segenap alam atas keridhoan Allah.
4. Sebagai tawajjud, yaitu membawa penikmat untyk mencapai keadaan jiwa yang
damai (mutmainah) dan menyatu dengan keabadian yang abadi.
5. Sebagai tajarrud yaitu pembebasan jiwa dari alam benda melalui sesuatu yang
berasal dari alam itu sendiri, misalnya suara atau bunyi-bunyian.
6. Sebagai tadzkiya al-nafs yaitu penyucian diri dari pemberhalaan terhadap bentuk-
bentuk melalui bentuk-bentuk itu sendiri.
7. Untuk menyampaikan hikmah, yaitu kebaikan yang dapat menunjang kita
senantiasa bersikap adil dan benar terhadap Tuhan, sesama manusia dengan alam
kita hidup serta dengan diri kita sendiri.
8. Sebagai sarana penyebar ilmu (gagasan, pengetahuan, dan informasi yang
berguna bagi kehidupan) seperti pengetahun sejarah, geografi, hukum, undang-
undang seta gagasan keagamaan.
9. Sebagai bentuk syukur atau puji-pujian kepada yang khalik.

5
2.4. Bentuk-Bentuk Karya Seni Rupa Islam
Islam tersebar di Indonesia melalui beberapa cara, salah satunya adalah melalui
kesenian. Para wali menggunakan metode kesenian yakni dengan memasukkan unsur-
unsur budaya Islam dalam kebudayaan Hindhu-Budha. Berikut adalah bentuk-bentuk
karya seni rupa Islam yang masih bisa kita nikmati hingga saat ini.
1) Seni Bangunan (Arsitektur)
seni bangunan yang sangat erat dengan hubungannya dengan kemajuan agama
Islam adalah masjid. Pada masa itu, masjid juga digunakan sebagai tempat
pengajaran (sekolah). Masjid mempunyai corak yang sangat khas yakni
penggabungan antara corak Hindhu-Budha dengan corak Islam seperti Masjid
Agung Demak.
2) Seni Sastra
Jenis karya seni rupa Islam terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Hikayat, merupakan karya sastra yang berbentuk cerita sejarah atau dongeng.
b) Babad, berisi campuran fakta sejarah, mitos dan kepercayaan. Contohnya,
Babad Tanah Jawi dan Babad Cirebon.
c) Syair, karya sastra yang berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap
baitnya.
d) Suluk, berisi tentng tasawuf mengenai keesaan Allah, contohnya suluk wijik
3) Seni Tari dan Wayang
Seni tari dan wayang merupakan contoh dari akulturasi budaya yang masih kita
nikmati hingga saat ini. Contoh seni tari yakni tari seudati dari Aceh yang
tariannya diiringi oleh lantunan syair sholawat kepada Nabi Muhammad. Seni tari
sudah ada sejak zaman Hindhu-Budha, kemudian para wali memasukkan nilai-
nilai Islam agar sesuai dengan syariat, baik dalam gerakan maupun busana yang
di pakai. Seni pertunjukan wayang merupakan tradisi Hindhu-Budha yang
kemudian dikembangkan dan dimanfaatkan untuk penyebaran agama Islam oleh
para ulama atau wali dengan mengganti cerita wayang menjadi sejarah-sejarah
Islam.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Konsep dasar seni rupa Islam berbeda konsepnya dengan seni rupa Barat.
Hal itu dikarenakan Islam tidak menghapus corak seni rupa yang sudah ada, melainkan
menambahkan sentuhan agar seni yang sudah berkembang disesauikan berdasarkan
pradigma Islam seni rupa Islam menunjukkan kebangkitannya bersamaan dengan
dibangunnya masjid di berbagai daerah yang keindahan kaligrafinya menghiasi interior
masjid yang membuat suasana lebih tenang, senyap, dan khusyuk.
Dalam menilai karya seni islam, asas yang sangat penting adalah cinta dalam diri
atau pada manusia, sebagai penghasil karya seni adalah kecenderungan akan keimanan,
ketakwaan, kebahagiaan, dan hasratnya untuk menegakkan kebaikan dan ketidakadilan.
a. Keindahan duniawi dan nafsani (sensual)
b. Keindahan alam, ciptaan Tuhan
c. Keindahan akliah
d. Keindahan rohaniah
e. Keindahan Ilahiyah
Keindahan tertinggi menurut Imam Ghazali adalah menghubungkan dengan peringkat
kebenaran atau pengetahuan yang ada pada karya atau pribadi yang kita nilai indah.

3.2. Saran
Demikian makalah Seni Rupa Islam ini , kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah
sempurna. Oleh karena itu kami menerima saran maupun kritik yang membangun dan
mengembangkan makalah ini. Pendidikan seni rupa khususnya bidang Islam amatlah
penting dalam suatu pembelajaran untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas kita serta
untuk syiar islam dalam kebudayaan. Oleh karena itu pendidikan seni rupa perlu
ditananamkan pada anak sejak usia dini, agar bakat yang dimiliki anak dapat
dikembangkan sesuai dengan minat dan kreatifitas yang dimiliki anak .

7
Daftar Pustaka

Arabes. Pusat Ilmu Pengetahuan. Retrieved from p2k.unkris.ac.id: https://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-


2962/Arabes_108141_p2k-unkris.html

Dr. Agus Priyanto, M. (2016, Juni Senin). Konseo Seni Rupa Islam. Retrieved from analisa.link:
https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/6/25/246478/konsep-senirupa-islam/

Martono. (2009). Mengrnal Estetika Seni Rupa dalam Pandangan Islam. journal.uny.ac.id, 61-63.

Rohman, M. A. (2018). Seni Islam di Era Millenial. snp2m.unim.ac.id, 223-224.

Wulandari, D. (n.d.). Analisis Ornamen Al-Qur'an Mushaf Sundawi di Perpustakaan Pusdai Jawa Barat.
Universitas Pendidikan Indoensia.

Anda mungkin juga menyukai