Pengaruh Modal Dan Peningkatan Penjualan Terhadap Laba Usaha Studi Kasus Pada Keyo Coffee Di Pal V Kecamatan Kota Baru
Pengaruh Modal Dan Peningkatan Penjualan Terhadap Laba Usaha Studi Kasus Pada Keyo Coffee Di Pal V Kecamatan Kota Baru
SKRIPSI
Oleh:
NUR TAJDIDAH
504172131
v
vi
vii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................9
C. Batasan Masalah ..................................................................................................9
D. Rumusan Masalah ...............................................................................................9
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................9
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................9
G. Sistematika Penulisan........................................................................................10
BAB II ................................................................................................................. 12
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN .................................................................................................... 12
A. Kajian Pustaka ...................................................................................................12
B. Studi Relevan .....................................................................................................29
C. Kerangka Pemikiran ..........................................................................................31
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................................................31
BAB III ............................................................................................................... 32
METODE PENELITIAN .................................................................................. 32
A. Objek Penelitian.................................................................................................32
B. Jenis Penelitian ..................................................................................................38
C. Jenis dan Sumber data .......................................................................................38
D. Populasi dan Sampel .........................................................................................39
E. Teknik Pengumpulan data ................................................................................40
F. Defenisi Operasional Variabel .........................................................................38
G. Metode Analisis Data ........................................................................................45
BAB IV................................................................................................................ 40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 40
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................................................40
viii
B. Hasil Penelitian ..................................................................................................41
C. Pembahasan ........................................................................................................49
BAB V ................................................................................................................. 52
PENUTUP .......................................................................................................... 52
A. Kesimpulan.........................................................................................................52
B. Saran ...................................................................................................................52
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Jaka Waskito, Manajemen Keuangan Bisnis, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2019), hlm 18.
1
2
Fee serta harus mentaati ketentuan yang di tetapkan oleh Franchisor. Francisee
bersedia menerima syarat-syarat tersebut karena tertarik pada kenyataan bahwa
bisnis yang menggunakan sistem bisnis milik Franchisor tersebut telah terbukti
mendatangkan keuntungan. Salah satu kunci suksenya adalah bahwa dengan
menggunakan system milik Franchisor itu usaha yang dijalankan memiliki ciri
khas dan memiliki keunggulan yang tidak mudah ditiru oleh kompetitor.
Objek dalam penelitian ini adalah Keyo Coffe. Franchise berdiri sejak 2017
di Kota Jambi. Keyo Ceoffe berdiri pada 19 September 2017, dengan outlet
pertama di wilayah Kecamatan Kota Baru. Saat ini ketiga Franchise tersebut
sudah memiliki cabang yang tersebar di Jambi.
Sumber modal adalah sesuatu yang memiliki nilai, memiliki daya beli dan
memiliki kekuasaan dalam menggunakannya seperti uang atau peralatan yang
digunakan sebagai awal untuk mendirikan sebuah usaha. Sumber modal sendiri
bisa diartikan darimana uang atau peralatan tersebut diperoleh, bisa dari
kepemilikan sendiri, hibah orang lain, pinjam ke bank, dan lain-lain.2 Pada
umumnya kebutuhan modal yang cukup besar tidak dapat dipenuhi atau tertutupi
oleh modal sendiri, melainkan mencari modal pinjaman guna untuk
mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi/perusahaan. dalam
memenuhi dana atau modal, mengunakan modal pinjaman yang berasal dari
pinjaman Bank, dan pinjaman lunak dari Perusahaan, sehingga dalam
menjalankan usahanya bisa tercapai secara optimal.3
Modal merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi
manajemen perusahaan dalam mengambil kebijakan dalam perusahaan. Karena
setiap perusahaan selalu membutuhkan modal untuk menjalankan kegiatan operasi
perusahaannya, misalnya untuk memberikan persekot bahan mentah, membayar
gaji karyawan dan lain sebagainya. Dana yang dikeluarkan untuk kegiatan
2
Indah Suryati, Pengaruh Ukuran Usaha Dan Sumber Modal Terhadap
Penerapan Standar Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Bidang Jasa
Atau Pelayanan Laundry Di Kecamatan Makasar Tahun 2019, Jurnal Mahasiswa
Akuntansi Unsurya Vol.1, No.1, 2021, hlm 22.
3
Yateno, Pengaruh Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Dan Risiko (Studi Kasus Pada Kopkar “Dwi Karya” di Lampung Tengah),
JMK, Vol. 9, No. 1, 2011, hlm 66.
3
tersebut diharapkan dapat kembali masuk melalui penjualan produk. Modal kerja
yang berasal dari penjualan tersebut akan dikeluarkan lagi untuk membiayai
kegiatan operasional selanjutnya dan akan terus berputar setiap periodenya di
dalam perusahaan.
Bagi setiap organisasi usaha, modal memegang peranan penting di dalam
menjalankan operasi usaha. Modal merupakan bagian hak pemilik dalam
perusahaan yaitu selisih aktiva dan utang yang ada. 4 Modal adalah segala bentuk
kekayaan yang digunakan untuk memproduksi kekayaan yang lebih banyak lagi
untuk perusahaan.5 Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan selalu
membutuhkan modal untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan
mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya
untuk membiayai operasi perusahaan.6 Modal mengandung arti barang yang
dihasilkan oleh alam atau buatan manusia yang diperlukan bukan untuk
memenuhi secara langsung keinginan manusia tetapi untuk membantu
memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan memenuhi kebutuhan
manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. 7
Peranan modal yang cukup bagi usaha akan melindungi perusahaan dari
krisis modal, karena turunannya nilai aktiva lancar, memungkinkan untuk
membayar semua kewajiban tepat pada waktunya. Penetapan besarnya modal
yang dibutuhkan tiap perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung pada
jenis perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal secara
tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat penanaman modal yang
kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Manajemen modal usaha harus
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, karena hal ini berkaitan dengan
kelangsungan hidup usaha. Pengelolaan modal yang tidak baik akan
4
Suprihatmi Sri Wardiningsih, Pengaruh Modal Kerja, Aset, Dan Omzet
Penjualan Terhadap Laba Ukm Catering Di Wilayah Surakarta, Jurnal Perilaku Dan
Strategi bisnis Vol.5 No.1, 2017, hlm 84.
5
Raihanah Sari, dan Mahmudah Hasanah, Pendidikan Kewirausahaan,
(Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm 55.
6
Agus Zaihul Arifin, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: Zahir Publishing,
2018), hlm 1.
7
Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press, 2016), hlm 105.
4
8
Anna Nurfarkhana, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada
Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta, Jurnal Sosio-E-Kons, Vol. 7 No. 3, 2015,
hlm 185.
5
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba.
Untuk meningkatkan laba perusahaan harus meningkatkan penjualan karena
semakin tinggi volume penjualan maka semakin tinggi pula laba yang dihasilkan,
sebaliknya apabila volume penjualan turun maka laba yang dihasilkan perusahaan
turun. Bagi perusahaan yang berorientasi laba, pasti akan selalu berusaha untuk
meningkatkan laba yang diperolehnya. Segala macam cara akan ditempuh untuk
mendapatkan laba yang lebih besar. Oleh karenanya perputaran modal kerja yang
efektif dan efisien diperlukan oleh perusahaan.
Kemampuan usaha untuk bertahan ataupun tumbuh dan berkembang harus
dilihat dari kinerja usaha tersebut. Kegiatan penjualan adalah salah satu faktor
penentu atas perolehan laba yang optimal sehingga kontinuitas perusahaan
terjamin dengan perkembangan perusahaan yang diharapkan akan terus
meningkat.9 Penjualan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi naik
turunnya penghasilan perusahaan atau laba yang akan diperoleh perusahaan.
Penjualan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menjual barang dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-
transaksi tersebut. Dalam meningkatkan laba dalam penjualan perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan, antara lain harga
jual, jumlah atau volume penjualan, dan harga pokok penjualan. Perbedaan harga
jual periode saat ini dengan periode sebelumnya akan menyebabkan perbedaan
pada laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi harga jual periode saat
ini dengan periode sebelumnya maka laba yang dihasilkan akan meningkat sesuai
pencapaian laba yang diinginkan perusahaan. Jumlah atau volume penjualan yang
dijual akan menentukan berapa banyak laba yang diperoleh perusahaan.
Perubahan volume penjualan yang dijual akan merubah laba yang akan diperoleh,
9
Bunga Teratai, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba Bersih
Pada Perusahaan Sub Sektor Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015, Journal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017,
hlm 307.
6
semakin tinggi jumlah barang yang dijual maka semakin tinggi juga laba yang
akan di peroleh perusahaan. 10
Tujuan akhir dari peningkatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan
diharapkan akan berdampak pada laba bersih yang terus meningkat. Laba dapat
dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan perusahaan. Pengukuran terhadap
laba tidak akan memberikan informasi yang bermanfaat bila tidak
menggambarkan sebab-sebab timbulnya laba. Sumber penyebab timbulnya laba
memiliki peranan penting dalam menilai kemajuan perusahaan.11
Laba adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
(profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Keuntungan atau
laba adalah sebuah margin keuntungan yang diperoleh perusahaan dari
pendapatan seteleh dikurangi dengan biaya-biaya. Laba menunjukkan kinerja
perusahaan yang dapat dilihat dari besarnya keuntungan yang diperoleh
perusahaan selama periode waktu tertentu.12
Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan, dimana
ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya akan lebih baik,
demikian sebaliknya. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dana juga merupakan
elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan
di masa yang akan datang. 13
Laba yang dicapai usaha juga dapat dipengaruhi besar kecilnya volume
usaha atau omzet penjualan. Volume usaha adalah total nilai penjualan atau
penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang
bersangkutan. Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan dengan
10
Aprida Kristianti, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba
Bersih Pada Perusahaan Otomotif Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017, Jurnal Mahasiswa Akuntansi Unsurya Vol.1, No.1, 2021, hlm 61.
11
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 389.
12
R.W. Suparyanto, Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil,
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm 149.
13
Suprihatmi Sri Wardiningsih, Pengaruh Modal Kerja, Aset, Dan Omzet
Penjualan Terhadap Laba Ukm Catering Di Wilayah Surakarta, Jurnal Perilaku Dan
Strategi bisnis Vol.5 No.1, 2017, hlm 85.
7
14
Anis Triani, Acep Suherman, dan Ade Sudarma, Pengaruh Penjualan
Terhadap Laba Bersih, Jurnal Edukasi Volume 8 Nomor 2, 2020, hlm 83-84.
8
2021 yaitu sebesar Rp. 67.450.000, dan laba terendah terjadi pada tahun 2020
sebsar Rp. 47.100.000.
Berdasarkan hasil penelitian Anna Nurfarkhana menunjukkan bahwa modal
berpengaruh signifikan terhadap laba usaha.15 Begitu juga dengan Suprihatmi Sri
Wardiningsih menunjukkan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
laba usaha.16 Selain itu Anis Triani, Acep Suherman, dan Ade Sudarma
menunjukkan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap laba.17 Hal yang
sama juga dilakukan oleh penelitian Aprida Kristianti yang menunjukkan modal
dan penjualan berpengaruh terhadap laba.18 Serta penelitian Aslichah, SS
Dwiningwarni, Yulianto, dan Supriyadi menunjukkan modal usaha dan penjualan
berpengaruh positif terhadap laba usaha.19
Berdasarkan penjelasan tersebut dan data yang berfluktuasi serta gap yang
terjadi maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Modal Dan
Penjualan Terhadap Laba Usaha Studi Kasus Pada Keyo Coffee di Pal V
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Modal Keyo Coffee berasal dari modal sendiri, dan sumber modal beradar
dari modal sendiri dan modal asing.
2. Penjualan Keyo Coffee setiap tahunnya mengalami fluktuasi.
15
Anna Nurfarkhana, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada
Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta, Jurnal Sosio-E-Kons, Vol. 7 No. 3, 2015,
hlm 185.
16
Suprihatmi Sri Wardiningsih, Pengaruh Modal Kerja, Aset, Dan Omzet
Penjualan Terhadap Laba Ukm Catering Di Wilayah Surakarta, Jurnal Perilaku Dan
Strategi bisnis Vol.5 No.1, 2017, hlm 85.
17
Anis Triani, Acep Suherman, dan Ade Sudarma, Pengaruh Penjualan
Terhadap Laba Bersih, Jurnal Edukasi Volume 8 Nomor 2, 2020.
18
Aprida Kristianti, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba
Bersih Pada Perusahaan Otomotif Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017, Jurnal Mahasiswa Akuntansi Unsurya Vol.1, No.1, 2021.
19
Aslichah, SS Dwiningwarni, Yulianto, dan Supriyadi, Pengaruh Modal Usaha
Dan Penjualan Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Penggilingan Padi, Journal of
Management and Accounting Vol. 1 No. 2, 2018.
9
3. Laba usaha Keyo Coffee setiap tahunnya mengalami fluktuasi, laba usaha
tersebut diperoleh dari penjualan dikurangi dengan biaya produksi dan
biaya operasional usaha.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta
mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti maka diperlukan adanya
pembatasan masalah. Penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh modal dan
penjualan terhadap laba usaha studi kasus pada Keyo Coffee di Pal V Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
peneliti merumuskan rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Pengaruh Modal dan Penjualan secara parsial terhadap Laba
Usaha?
2. Bagaimana Pengaruh Modal dan Penjualan secara simultan terhadap Laba
Usaha?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pada
penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk menganalisis pengaruh modal terhadap peningkatan penjualan secara
parsial.
2. Untuk menganalisis pengaruh laba usaha terhadap peningkatan penjualan
secara parsial.
3. Untuk menganalisis pengaruh modal dan laba usaha terhadap peningkatan
penjualan secara simultan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dapat dikategorikan kepada dua hal, yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis.
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya bagi yang tertarik
dengan penelitian sebidang maupun non-sebidang dengan objek penelitian
10
ini. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan studi relevan bagi penelitian
tersebut, dan penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan bagi para akademisi,
mahasiswa, atau pelajar di bidang ekonomi terutama dalam bidang
perdagangan untuk mengetahui pengaruh pengaruh modal dan laba usaha
terhadap peningkatan penjualan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti pribadi sebagai bukti fisik telah
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penelitian ini bermanfaat bagi
peneliti pribadi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar strata satu
(S1) pada ilmu Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
G. Sistematika Penulisan
Tujuan sistematika penulisan ini adalah memberikan gambaran secara
umum mengenai isi dari penelitian ini. Sehingga dapat terlihat kesinambungan
antara bab lainnya. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah
sebaga berikut :
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari sub bab yaitu latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini memaparkan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan
hipotesis penelitian.
BAB III : Dalam bab ini memaparkan metode penelitian yang terdiri dari sub bab
yaitu objek penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, defenisi operasional variabel,
dan metode analisis data.
BAB IV : Dalam bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang
terdiri dari sub bab yaitu gambaran umum objek penelitian, hasil
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian
BAB V :Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang
kesimpulan, implikasi dan berisikan tentang saran-saran yang
11
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Modal
Modal merupakan barang hasil produksi tahan lama yang pada gilirannya
digunakan sebagai input produktif untuk produksi lebih lanjut. Modal
merupakan input (faktor produksi) yang sangat penting dalam menentukan
tinggi rendahnya pendapatan. Didalam suatu usaha masalah modal mempunyai
hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya suatu usaha yang telah
didirikan.20
Modal merupakan salah satu faktor penting untuk pengadaan faktor
produksi seperti tanah, bahan baku, dan mesin. Tanpa modal tidak mungkin
dapat membeli tanah, mesin, tenaga kerja, dan teknologi lainnya. 21 Modal
(capital) adalah segala bentuk kekayaan yang digunakan untuk memproduksi
kekayaan yang lebih banyak lagi untuk perusahaan.22
Menurut Kasmir, modal yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk
membiayai pendirian perusahaan (pra Laba Usaha), mulai dari persiapan yang
diperlukan sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki badan usaha). Contoh
biaya awal yang harus dikeluarkan adalah biaya survei lapangan, biaya
pembuatan studi kelayakan, izin-izin, dan biaya pra Laba Usaha lainnya
Setelah biaya pra Laba Usaha dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya untuk
membeli sejumlah aktiva (harta) tetap. Biaya ini dikeluarkan untuk
mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan
kegiatan, seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau gedung, pembelian
20
Nurlaila Hanum. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang. Jurnal Samudra Ekonomika, Vol.1, No. 1 .
2017. Hlm 75-77.
21
Komang Gede Candra Adi Putra dan Made Henny Urmila Dewi. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di Pasar Badung Kota
Denpasar : Studi Sebelum Dan Sesudah Di Relokasi. Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana, Vol.7 No.6 . 2018. Hlm 1152.
22
Raihanah Sari, dan Mahmudah Hasanah, Pendidikan Kewirausahaan,
(Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm 55.
12
13
23
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 190.
24
Raihanah Sari, dan Mahmudah Hasanah, Pendidikan Kewirausahaan,
(Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm 56.
25
Suryana, Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba
Empat, 2014), hlm 89.
26
Tati Handayani, dan Muhammad Anwar Fathoni, Buku Ajar Manajemen
Pemasaran Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm 76.
14
27
Raihanah Sari, dan Mahmudah Hasanah, Pendidikan Kewirausahaan,
(Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm 58-59.
15
28
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 248.
29
Jaka Waskito, Manajemen Keuangan Bisnis, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2019), hlm 16.
30
Raihanah Sari, dan Mahmudah Hasanah, Pendidikan Kewirausahaan,
(Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm 59.
16
31
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 190.
32
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 94.
17
33
Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm 122.
18
34
Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press, 2016), hlm 33.
35
Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press, 2016), hlm 106.
19
Ketika seseorang menggunakan uang, maka uang itu habis dan hilang.
Kalau ia menggunakan uang tersebut dari pinjaman maka ia menanggung
utang sebesar jumlah yang digunakan dan harus dikembalikan dalam jumlah
yang sama bukan substansinya.
Dengan demikian, modal tetap mendapat return on capital dalam bentuk
upah dari penyewaan jika transaksi yang digunakan adalah ijarah (sewa
menyewa). Disamping itu juga bisa mendapatkan laba lewat prinsip musyarakah
atas dasar kaidah suatu barang yang dapat disewakan, maka barang tersebut
dapat dilakukan musyarakah atasnya. Contoh sistem musyarakah adalah
transaksi muzara‟ah yaitu kerja sama antara pemilik sawah dengan penggarap
dengan keuntungan sesuai dengan kesepakatan misalnya 50%:50%. 36
3. Indikator Modal
Menurut Kasmir, modal adalah jumlah seluruh dana yang digunakan
pedagang untuk memenuhi kebutuhan yang terkait usaha dagangnya. Indikator
modal dapat diukur dengan:37
a. Modal asing atau pinjaman
b. Modal Sendiri
4. Pengertian Penjualan
Menurut Kotler, penjualan adalah proses sosial manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.38 Penjualan tatap muka adalah interaksi antar individu, saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. 39
36
Ivan Rahmat Santoso, Ekonomi Islam, (Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press, 2016), hlm 106.
37
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 258.
38
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 237.
39
Aslichah, SS Dwiningwarni, Yulianto, dan Supriyadi, Pengaruh Modal
Usaha Dan Penjualan Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Penggilingan Padi,
Journal of Management and Accounting, Vol. 1 No. 2, 2018, hlm 171.
20
40
Fachri Fachrudin, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu‟āmalah (Studi Komparasi Teori Laba Ekonomi Konvensional), Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam Vol 1, No 01, 2017, hlm 70.
21
41
Fachri Fachrudin, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu‟āmalah (Studi Komparasi Teori Laba Ekonomi Konvensional), Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam Vol 1, No 01, 2017, hlm 71.
42
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 252.
43
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 186.
44
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 248.
22
45
Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I, (Jakarta:
Prenhalindo, 2012), hlm 278.
46
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga
Belas Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 298.
47
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 376.
23
perusahaan sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada
dalam unit kegiatan ekonomi tersebut. Laba akuntansi (accounting income)
secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang
direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang
berkaitan dengan pendapatan tersebut.51
Secara konseptual ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengukur laba. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan Transaksi
Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva/ hutang (laba)
terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal maupun eksternal.
Transaksi eksternal timbul karena adanya transaksi yang melibatkan
perubahan aktiva/hutang dengan pihak luar perusahaan. Transaksi internal
timbul dari pemakaian atau konversi aktiva dalam perusahaan. Pada saat
transaksi eksternal terjadi, nilai pasar dapat dijadikan dasar unluk mengakui
pendapalan. Transaksi internal berasal dari perubahan nilai, yaitu perubahan
nilai dari pemakaian atau konversi aktiva. Apabila konversi telah terjadi,
maka nilai aktiva lama akan diu bah menjadi aktiva baru.
Konsep/pendekatan ini sama dengan konsep realisasi pendapatan.52
b. Pendekatan Kegiatan
Laba dianggap timbul hila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. Jadi laba
bisa timbul pada tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan dan
pengumpulan kas. Dalam penerapannya, pendekatan ini merupakan
perluasan dari pendekatan transaksi. Hal ini disebabkan pendekatan kegiatan
dimulai dengan transaksi sebagai dasar pengukuran. Perbedaannya adalah
bahwa pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan yang
mengukur transaksi dengan pihak luar. Sementara pendekatan kegiatan
didasarkan pada konsep peristiwa/kegiatan dalam arti luas, tidak dibatasi
pada kegiatan dengan pihak luar. Meskipun demikian, keduanya gagal
51
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 377.
52
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 381.
25
menunjukkan pengukuran laba dalam dunia nyata. Hal ini disebabkan dua
pendekatan terse but didasarkan pada hubungan struktural yang sama yang
tidak ada dalam dunia nyata. 53
c. Pendekatan Mempertahankan Kemakmuran (Capital Maintenance Concept)
Atas dasar pendekatan ini, laba diukur dan diakui setelah kapital awal dapat
dipertahankan. Sebelum membahas pengukuran laba atas dasar konsep
mempertahankan kemakmuran kapital, akan dibicarakan lebih dahulu
mengenai konsep laba dan kapital. Dalam konsep mempertahankan
kemakmuran, kapital disini dimaksudkan sebagai kapital dalam arti
kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai bentuknya. Jadi
kapital diartikan sebagai sekelompok kekayaan tanpa memperhatikan siapa
yang memiliki kekayaan tersebut. 54
Laba dapat dijadikan ukuran untuk menilai keberhasilan perusahaan.
Pengukuran terhadap laba tidak akan memberikan informasi yang bermanfaat
bila tidak menggambarkan sebab-sebab timbulnya laba. Sumber penyebab
timbulnya laba memiliki peranan penting dalam menilai kemajuan perusahaan.
Ada dua konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba perusahaan,
yaitu current operating concept (Earnings) dan all inclusive concept of income
(laba komprehensif). 55
a. Konsep Laba Periode (Earnings)
Konsep laba periode dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu
perusahaan. Efisiensi berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber
ekonomi perusahaan untuk memperoleh laba. Ukuran efisiensi umumnya
dilakukan dengan membandingkan laba periode berjalan dengan laba
periode sebelumnya atau dengan laba perusahaan lain pada industri yang
sama. Konsep laba periode memusatkan perhatiannya pada laba operasi
periode berjalan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan. Oleh karena
53
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 381-382.
54
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 382.
55
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 389.
26
itu, yang termasuk elemen laba adalah peristiwa atau perubahan nilai yang
dapat dikendalikan manajemen dan berasal dari keputusan-keputusan
periode berjalan. Kesalahan perhitungan laba periode sebelumnya tidak
menunjukkan efisiensi manajemen periode berjalan. Kesalahan tersebut
merupakan ukuran untuk menilai efisiensi periode sebelumnya. Menurut
praktik akuntansi konvensional, beberapa pengaruh kumulatif akibat
perubahan akuntansi dimasukkan dalam perhitungan laba-rugi periode
terjadinya perubahan. Laba periode tidak memasukkan pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi tersebut. Jadi yang menjadi penentu laba periode
adalah pendapatan, biaya, untung dan rugi yang benar-benar terjadi pada
periode berjalan. 56
b. Laba Komprehensif (Comprehensive Income)
Laba komprehensif adalah total perubahan aktiva bersih (ekuitas)
perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua transaksi dan
kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. Atau
dengan kata lain, laba komprehensif terdiri atas seluruh perubahan aktiva
bersih yang berasal dari transaksi operasi. 57
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan
laba (earning per share). Dengan konsep yang selama ini digunakan diharapkan
para pemakai laporan dapat mengambil keputusan ekonomi yang tepat sesuai
dengan kepentingannya. Meskipun konsep laba yang digunakan diharapkan
ampu memenuhi kebutuhan para pemakai, namun adanya berbagai konsep dan
tujuan laba, mengakibatkan konsep laba tunggal tidak dapat memenuhi semua
kebutuhan pihak pemakai laporan. Atas dasar kenyataan ini ada dua alternatif
yang dapat digunakan yaitu memformulasikan konsep laba tunggal untuk
56
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 393.
57
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 393.
27
58
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 379-380.
59
Fachri Fachrudin, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu‟āmalah (Studi Komparasi Teori Laba Ekonomi Konvensional), Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam Vol 1, No 01, 2017, hlm 72.
28
60
Fachri Fachrudin, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu‟āmalah (Studi Komparasi Teori Laba Ekonomi Konvensional), Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Islam Vol 1, No 01, 2017, hlm 72.
61
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm 380.
29
B. Studi Relevan
Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti
dalam menyusun penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Studi Relevan
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Wahyu Pengaruh Modal dan Hasil penelitian: 1) modal
Prabowo Volume Penjualan berpengaruh terhadap
(2020)62 Terhadap profitabilitas
Profitabilitas (Studi 2) penjualan tidak berpengaruh
Kasus Pada Usaha terhadap profitabilitas
Warung Kopi 99
Palu)
2 Niar, Andri dan Pengaruh Penjualan Dari hasil penelitian disimpulkan
Risma (2020)63 terhadap Laba (Studi bahwa penjualan berpengaru
Kasus Pada Home terhadap laba
Industry Kopi
Karuhun)
3 Putu, Ketut dan Pengaruh biaya Hasil pengujian menunjukkan
Wayan (2014)64 produksi dan bahwa biaya produksi
penjualan terhadap berpengaruh terhadap laba dan
laba pada perusahaan penjualan berpengaruh terhadap
kop bubuk Banyuatis laba
4 Amador, Pengaruh Modal Hasil penelitian menunjukkan
Widiyanto Kerja Dan Penjualan modal dan penjualan berpengaruh
(2012)65 Terhadap Laba secara parsial terhadap laba
Bersih (Studi Kasus
Pada Semerbak
Coffe Tembalang
Semarang)
62
Wahyu Prabowo, Pengaruh Modal dan Volume Penjualan Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Usaha Warung Kopi 99 Palu) , Journal Universitas
Tadaluko, Vol. 1 No. 2, 2020.
63
Niar, Andri dan Risma, Pengaruh Penjualan terhadap Laba (Studi
Kasus Pada Home Industry Kopi Karuhun), Jurnal Seminar Nasional Manajemen,
Ekonomi dan Akuntasi Volume 5 No. 1, 2020.
64
Putu, Ketut dan Wayan, Pengaruh biaya produksi dan penjualan
terhadap laba pada perusahaan kopi bubuk Banyuatis, Jurnal Manajemen Indonesia,
Vol. 02 No. 01, 2014.
65
Amador dan Widiyanto, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap
Laba Bersih (Studi Kasus Pada Semerbak Coffe Tembalang Semarang), Journal
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2012.
30
C. Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Modal (X1)
Laba Usaha
(Y)
Penjualan (X2)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasari pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari
pengumpulan data. Dari beberapa bukti empiris yang dikemukakan pada kerangka
pemikiran, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal terhadap laba
H2 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara penjualan terhadap laba
H3 = Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal dan penjualan terhadap laba
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dan subjek penelitia ini terdiri adalah keyo caffe. Variabel-variabel
yang akan diuji yaitu variabel independen atau bebas dan variabel dependen atau
terikat.66 Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Keyo Coffee di Paal
V Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
B. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder . Data sekunder
merupakan data atau informasi yang diperoleh dari pihak kedua atau data yang
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data67. Data sekunder dalam penelitian ini berupa Modal
dan Penjualan terhadap Laba Usaha, dengan menggunakan data runtut waktu
(times series) bulanan periode 2019-2021 dengan jumlah data 32 dengan 1
perusahaan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data statistik,
laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan perusahaan itu sendiri dan pihak
tertentu, serta sumber-sumber lainya yang berkaitan dengan penelitian ini dengan
data tahunan. Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh atau segala
sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data68.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2019), hlm 32.
67
Mudrajad Kuncoro. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi . Edisi 4 Jakarta:
(Erlangga 2013)
68
Ibid, hlm. 9
32
33
2. Sampel
Sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang memiliki
karakteristik yang sama dengan populasinya 70. Metode yang digunakan
adalah porpusive sampling yakni: Hanya elemen populasi yang mempunyai
kriteria tertentu dari peneliti saja yang bisa dijadikan sampel dalam penelitian.
Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Sampel
No Keterangan Jumlah
1 Usaha yang berdiri dari tahun 2017 4
Usaha yang memilik data laporan keuangan yang
2 3
lengkap selama 5 (lima) tahun terakhir.
3 Laporan data bulanan lengkap 1
3 Sampel 1
69
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (2007: Bandung Alfabeta).
70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2019), hlm 32.
34
71
Moh Nazir. Metode Penelitian. Bogor: (Ghalia Indonesia 2013)
72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. (Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang 2018)
35
73
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. (Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang 2018)
36
4. Uji Autokorelasi
Bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi74. Beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu :
(1) Uji Durbin–Watson, (2) Uji Lagrange Multiplier,(3) Uji Statistik Q.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka
dilakukan pengujian Durbin–Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) -2 < DW < 2, berarti tidak ada autokorelasi.
2) Angka DW dibawah -2, berarti ada auto korelasi positif.
3) Angka DW diatas +2, berarti ada auto korelasi negatif.
G. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan metode data panel untuk melihat
hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas dimana
dalam penelitian ini mengukur pengaruh pembiayaan jual beli dan pembiayaan
bermasalah terhadap kinerja keuangan. Kemudian fungsi tersebut dimasukan
kedalam bentuk model regresi linier berganda pada ekonometrika sebagai berikut:
Log LABA = + β1 log MODit +β2 log PJLNit +
Keterangan:
LABA : Laba Usaha
o : Konstanta
, : Koefisien regresi
MOD :Modal
PJLN :Penjualan
: error terms
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. (Badan Penerbit
Universitas Diponegoro: Semarang 2018)
37
75
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis & Ekonomi,
(Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011)
38
2. Uji t
Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. Bila t hitung lebih besar dari pada t
tabel atau signifikannya kurang dari α= 0,05% maka tolak Ho dan terima Ha
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen76.
3. Uji Determinasi
Koefisien determasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat dengan nilai diantara nol dan
satu. Jika nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan.untuk memprediksi variasi variabel dependen77.
Perlu diperhatikan bahwa nilai R2 yang tinggi tidak selalu menunjukkan
kualitas model yang sudah baik. Dalam analisis time series, yang biasanya
semua variabel mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu, maka nilai R2
akan cenderung tinggi dan pada analisis cross-section akan cenderung
rendah78.
I. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah
peningkatan penjualan dalam hal ini disimbolkan dengan Y, sedangkan variabel
independent (bebas) adalah modal (X1), dan laba usaha (X2). Adapun defenisi
operasional masing-masing variabel di atas adalah sebagai berikut :
76
Mudrajad Kuncoro, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi” Edisi 4. (Jakarta:
Erlangga. 2013) hal 79
77
Mudrajad Kuncoro, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi” Edisi 4. (Jakarta:
Erlangga. 2013) hal 79
78
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. (Bandung:
Tarsito 2001) hal 63
39
Tabel 3.4
Operasional Variabel
N
Variabel Definisi Skala
o
1 Modal (X1) Modal yang pertama kali dikeluarkan Rasio
digunakan untuk membiayai pendirian
perusahaan (pra Laba Usaha), mulai dari
persiapan yang diperlukan sampai perusahaan
tersebut berdiri (memiliki badan usaha).79
Rumus:
Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja +
Modal Operasional
2 Penjualan Penjualan adalah proses sosial manajerial Rasio
(X2) dimana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan,
menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.80
Rumus:
Penjualan-Harga Pokok Penjualan
3 Laba Usaha Laba adalah sesuatu yang menunjukkan Rasio
(Y) konsumsi barang/jasa yang dapat memenuhi
kepuasan dan keinginan individu, menunjukkan
kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang
ditunjukkan oleh kenaikan cost of living, dan
menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-
surnber ekonomi yang digunakan untuk
konsurnsi sesuai dengan biaya hidup (cost of
living). 81
Rumus:
Total Penjualan-Total Pengeluaran
79
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Depok: Rajawali Pers, 2018), hlm 258.
80
Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid
1, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm 237.
81
Imam Ghozali, dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2016), hlm 376.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
82
Nur Ilmi Widya Ningsih, “Nongkrong dengan Suasana Simpel nan Nyaman di Keyo
Coffee,” diakses melalui alamat https://brisik.id/read/68212/nongkrong-dengan-suasana-simpel-
nan-nyaman-di-keyo-coffee, pada tanggal 9 Februari 2022.
40
41
83
Ningsih, tanggal 9 Februari 2022.
84
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (2007: Bandung Alfabeta).
42
Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif Data
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
laba 7,2335 ,09582 36
modal 7,0268 ,03646 36
penjualan 7,2936 ,08020 36
Sumber : Data Primer diolah IBM SPSS 2022
Berdasarkan hasil output pada table 4.1 dapat dijelaskan hal-hal sebagai
berikut :
a. Nilai rata-rata LABA adalah 7,2335 dan nilai standara deviasi dari LABA
adalah 0,9582.
b. Nilai rata-rata MODAL adalah 7,0268 dan nilai standar deviasi dari
MODAL adalah 0,3646.
c. Nilai rata-rata PENJUALAN adalah 7,2936 standar deviasi dari
PENJUALAN adalah 0,8020.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan pada data yang nantinya
dipergunakan untuk uji analisis regresi berganda data sekunder. Uji Asumsi
Klasik terdiri dari empat analisis yaitu: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas,
Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk menguji dan
menganalisis variabel dependen dan variabel independen agar berdistribusi
secara normal, atau mendekati normal atau tidak normal. Hasil analisis
regresi yang baik seharusnya menunjukan tingkat distribusi normal atau
mendekati normal. Untuk melihat apakah data variabel berdistribusi normal
atau tidak normal, bisa diamati dengan menggambarkan sebaran data
melalui suatu grafik. Jika hasil uji menyebar pada sekitar garis diagonal pada
grafik dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka hasil model regresi
tersebut memenuhi tingkat distribusi normal. Analisa pada grafik bisa
dilakukan dengan cara melihat pada histogram dan normal probability plot.
Hasil pengujian normalitas dengan analisis SPSS 25 dapat dilihat pada
gambar 4.4 berikut:
43
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas
Pada output Runs Test di atas terlihat bahwa nilai test (Test Value)
sebesar 0,00011 sedangkan nilai probabilitasnya (Asymp. Sig. (2-tailed) )
sebesar 0,398. Untuk menyimpulkan apakah terjadi gejala autokorelasi atau
tidak maka nilai test dibandingkan dengan nilai tabel atau nilai probabilitas
dibandingkan dengan nilai alphanya. Berdasarkan output tersebut diperoleh
nilai probabilitas sebesar 0,398 lebih besar dari pada 0,05, sehingga
hipotesis nihil menyatakan nilai residual menyebar secara acak diterima.
Dengan demikian maka tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini nantinya akan dipergunakan untuk analisis
regresi ganda, yang memuat 2 atau lebih variabel bebas. Jenis uji
multikolinieritas yang baik seharusnya tak terjadi korelasi diantara masing-
masing variabel bebas. Untuk melihat ada dan tidaknya hasil
multikolinieritas, dapat dilihat pada nilai Tolerance dan VIF pada tabel
coefficient. Hasil tak terjadinya multikolinieritas bisa dilihat pada
collinearity statistic, dengan ketentuan bila nilai tolerance setiap variabel
bebas berada di atas angka 0,1 atau 10% dan nilai VIF setiap variabel bebas
berada di bawah angka 10, maka dapat dipastikan bahwa variabel penelitian
tidak mengalami multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas pada penelitian
ini dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
modal ,790 1,266
penjualan ,790 1,266
a. Dependent Variable: laba
Sumber: Data diolah IBM SPSS 22, 2022
Dari tabel coefficients di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance
dan nilai VIF dari dua variabel independen, yaitu Modal (X1) dengan nilai
Tolerance (0,790) > 0,1 dan nilai VIF (1,266) < 10. Sedangkan penjualan
(X2) dengan nilai Tolerance (0,790) > 0,1 dan nilai VIF (1,266) < 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinieritas,
45
karena nilai Tolerance tiap variabel independen berada di atas nilai 0,1 dan
nilai VIF tiap variabel independen di bawah angka 10.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk
uji regresi, yaitu untuk mengukur ada dan tidak terjadinya ketidaksamaan
varian dari residu penelitian satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varian dari residual penelitian satu pengamatan ke pengamatan yang lain
menunjukan hasil yang tetap, maka dikatakan homoskedastisitas. Namun,
jika memunjukan hasil varian yang berbeda, maka dikatakan mengalami
heteroskedastisitas. Jenis hasil regresi yang baik seharusnya tidak
mengalami heteroskedestisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya gejala
heterokedastisitas, dapat ditinjau dengan mengamati grafik scatterplot. Jika
tidak ditemukan pola yang jelas pada grafik, dan titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dipastikan bahwa variabel
penelitian tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Hasil uji
heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
85
R. Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)
47
Nilai koefisien regresi dari penjualan adalah 1,094 dalam artian jika
penjualan meningkat 1% maka akan meningkatkan laba sebesar 1,094.
b. Uji simultan (uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable independen
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen86. Berikut merupakan
hasil dari uji F:
Tabel 4.5
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression ,294 2 ,147 177,012 ,000
Residual ,027 33 ,001
Total ,321 35
a. Dependent Variable: laba
b. Predictors: (Constant), penjualan, modal
Sumber : data sekunder diolah (Output SPSS 25.0)
Berdasarkan hasil uji F diatas bahwa nilai Fhitung > Ftabel dimana 177,012 >
4,46 dimana rumus Fhitung adalah (k-1 : n-k) = (2: 36-2), dilihat bahwa
signifikan sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0.05. sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara bersama-sama variabel modal dan penjualan berpengaruh
terhadap laba. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis Ha dapat
diterima. Artinya secara simultan variabel independen memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
c. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel masing-
masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam uji t juga
menganalisis berdasarkan nilai hitung dan tabel. Dengan tingkat signifikan 5%
(0,05). Jika thitung > ttabel nilai probabilitas signifikan87. Dengan derajat
kemiringan atau degree offreedom (df) = n – k = 36 – 2 = 34, dimana k adalah
variabel dan n adalah banyaknya jumlah sampel yang diteliti, serta
86
R. Gunawan Sudarmanto. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)
87
R. Gunawan Sudarmanto. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)
48
menggunakan uji dua arah maka dapat di tentukan t tabel pada penelitian ini
sebesar 1,85955.
Tabel 4.6
Hasil Uji t
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2,419 ,021
modal 1,443 ,158 ,790 1,266
penjualan 16,014 ,000 ,790 1,266
a. Dependent Variable: laba
88
R. Gunawan Sudarmanto. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005)
49
Tabel 4.7
Uji Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,956 ,915 ,910 ,02881 1,576
a. Predictors: (Constant), penjualan, modal
b. Dependent Variable: laba
Pada tabel di atas diketahui bahwa nilai R Square adalah 0.915 =91,5%
dengam kriteria korelasi keeratan sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa variabel
dependen (modal dan penjualan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel
laba sebesar 91,5% atau sisanya (100% - 91,5%) 8,5% dipengaruhi oleh
variabel yang tidak termasuk dalam penelitian.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Modal dan Penjualan
terhadap Laba Keyo Coffee pada tahun 2021. Untuk melihat pengaruh setiap
variabel maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Modal Terhadap Laba Usaha Keyo Coffee Tahun 2021.
Uji t terhadap variabel Modal menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih
kecil dibandingkan dengan t tabel (1,443 > 1,85955) dan taraf signifikansi
lebih besar dari 0,05 (0,158 < 0,05) sehingga menunjukkan bahwa Modal
tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Keyo Coffee Tahun 2021. Hasil
dari penelitian telah dilakukan secara teori sudah mendukung hipotesis yang
telah diajukan yang menyatakan bahwa modal tidak berpengaruh terhadap
Laba Usaha.
Hal ini senada dengan penelitian Abdul yang berpendapat bahwa modal
tidak berpengaruh terhadap laba perusahana, artinya semakin tinggi modal
yang digunakan maka tidak akan mempengaruhi peningkatan terhadap laba.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba usaha Keyo Coffee Tahun 2021.
Pengaruh penjualan yang signifikan terhadap Peningkatan Penjualan Keyo Coffee
pada tahun 2021 ditandai dengan, kenaikan penjualan Keyo Coffee selama 1
tahun terakhir.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal dan
Irawan dimana hasil penelitian secara parsial penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap laba dan memiliki pengaruh yang paling dominan. Artinya
semakin tinggi penjualan yang dilakukan maka akan semakin meningkatkan laba
pada perusahaan tersebut.
3. Pengaruh Modal dan Penjualan Terhadap Laba Usaha Keyo Coffee
Tahun 2021.
Uji F yang dilakukan terhadap variabel modal dan penjualan menunjukkan
nilai F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel (177,012 > 4,26) dan taraf
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga menunjukkan bahwa
Modal dan penjualan berpengaruh signifikan terhadap Laba Udaha Keyo Coffee
tahun 2021.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian hasil penelitian Yoyon
Supriadi dan Ratih Puspitasari yang menyimpulkan bahwa secara parsial, Modal
kerja bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki pengaruh signifikan
terhadap penjualan.89 Begitu pula dengan penelitian Muh Ansar HM yang
menyimpulkan bahwa modal kerja berpengatuh terhadap volume penjualan UKM
Minyak Kelapa di Kabupaten Polewali Mandar.90 Begitu pun penelitian dari
Annisa Widya Maulida yang menyimpulkan bahwa Modal Kerja berpengaruh
89
Yoyon Supriadi dan Ratih Puspitasari, “Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Penjualan Dan Profitabilitas Perusahaan Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa TBK
(Effect of Working Capital to Sales and Profitability),” Jurnal Ilmiah Kesatuan, No. 1,
Vol. 14, (2012).
90
Muh Ansar HM, Pengaruh Modal Kerja terhadap Volume Penjualan UKM
Minyak Kelapa di Kabupaten Polewali Mandar, (Makassar: UIN Alauddin Makassar,
2014)
51
91
Annisa Widya Maulida, Pengaruh Modal Kerja Terhadap Penjualandan
Dampaknya Pada Laba Bersih (Sensus Pada Perusahaan Food and Beverage yang
TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia), (Bandung: Universitas Siliwangi, 2017).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian tentang pengaruh
Modal dan Laba Usaha (Pembentukan Modal Tetap Bruto) terhadap Peningkatan
Penjualan Keyo Coffee Tahun 2021, didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Usaha Keyo Coffee Tahun
2021. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung lebih kecil dibandingkan dengan
t tabel (1,443 > 1,85955) dan taraf signifikansi (0,158 > 0,05). Ini menunjukan
bahwa Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Usaha Keyo Coffee
Tahun 2021. Sedangkan penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Laba Usaha Keyo Coffee Tahun 2021. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung
lebih besar dibandingkan dengan t tabel (16,014 > 1,85955) dan taraf
signifikansi (0,000 < 0,05). Ini menunjukan bahwa Penjualan berpengaruh
signifikan terhadap Laba Usaha Keyo Coffee Tahun 2021.
2. Modal dan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Laba Usaha Keyo
Coffee Tahun 2021. Hal ini ditunjukan dengan nilai F hitung lebih besar
dibandingkan dengan F tabel (177,012 > 4,26) dan taraf signifikansi (0,000 <
0,05). Ini menunjukan bahwa Modal dan Pnejualan berpengaruh signifikan
terhadap variabel Laba Usaha Keyo Coffee. Sedangkan nilai koefisien
determinasi diperoleh sebesar 0,912 yang artinya variabel Modal dan
Penjualan memiliki pengaruh sebesar 91,5% terhadap variabel Laba Usaha
Keyo Coffee Tahun 2021, dan sisanya sebesar 8,5% dipengaruhi oleh faktor
lain.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti lebih lanjut untuk mempertimbangkan sampel yang menjadi
subjek penelitian tidak terfokus hanya pada Keyo Coffee saja, tapi lebih
menyeluruh pada Coffee Shop lain yang ada di Kota Jambi, agar hasil
penelitian lebih utuh.
52
53
2. Hasil dari peneitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya
dalam melakukan penelitian berkaitan dengan Peningkatan Penjualan pada
UMKM sejenis khususnya di Kota Jambi, meskipun penelitian ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur, Buku-Buku
Aedy, Hasan, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2011)
Ghozali, Imam dan Anis Chariri, Teori Akuntansi Edisi 4, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas
Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2009)
Mudrajad Kuncoro, “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi” Edisi 4. (Jakarta:
Erlangga. 2013)
54
55
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Edisi III, (Yogyakarta : CV. Andi Offset,
2008)
Amador dan Widiyanto, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba
Bersih (Studi Kasus Pada Semerbak Coffe Tembalang Semarang), Journal
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2012.
Fachrudin, Fachri, Kajian Teori Laba Pada Transaksi Jual Beli Dalam Fiqh
Mu‟āmalah (Studi Komparasi Teori Laba Ekonomi Konvensional), Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam Vol 1, No 01, 2017.
Hanum, Nurlaila, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang, Jurnal Samudra Ekonomika,
Vol.1, No. 1, 2017.
HM, Muh Ansar. Pengaruh Modal Kerja terhadap Volume Penjualan UKM
Minyak Kelapa di Kabupaten Polewali Mandar, Makassar: UIN Alauddin
Makassar, 2014.
Irawan, Mohamad Rizal Nur, Pengaruh Modal Usaha Dan Penjualan Terhadap
Laba Usaha Pada Perusahaan Penggilingan Padi Ud. Sari Tani
Tenggerejo Kedungpring Lamongan, Jurnal Penelitian Ekonomi dan
Akuntansi, Volume I No. 2, 2016.
Jawad, Naufald Abdul, Pengaruh Modal Kerja Dan Volume Penjualan Terhadap
Laba Perusahaan, Jurnal Akuntansi STIE Muhammadiyah Palopo, Vol.
04 No. 01, 2018.
56
Kristianti, Aprida, Pengaruh Modal Kerja Dan Penjualan Terhadap Laba Bersih
Pada Perusahaan Otomotif Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2017, Jurnal Mahasiswa Akuntansi Unsurya Vol.1, No.1,
2021.
Niar, Andri dan Risma, Pengaruh Penjualan terhadap Laba (Studi Kasus Pada
Home Industry Kopi Karuhun), Jurnal Seminar Nasional Manajemen,
Ekonomi dan Akuntasi Volume 5 No. 1, 2020.
Ningsih, Nur Ilmi Widya. “Nongkrong dengan Suasana Simpel nan Nyaman di
Keyo Coffee,” diakses melalui alamat
https://brisik.id/read/68212/nongkrong-dengan-suasana-simpel-nan-
nyaman-di-keyo-coffee.
Putra, Komang Gede Candra Adi dan Made Henny Urmila Dewi, Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di Pasar Badung
Kota Denpasar : Studi Sebelum Dan Sesudah Di Relokasi, Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana, Vol.7 No.6, 2018.
Putu, Ketut dan Wayan, Pengaruh biaya produksi dan penjualan terhadap laba
pada perusahaan kopi bubuk Banyuatis, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.
02 No. 01, 2014.
Triani, Anis, Acep Suherman, dan Ade Sudarma, Pengaruh Penjualan Terhadap
Laba Bersih, Jurnal Edukasi Volume 8 Nomor 2, 2020.
57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
Data Log
log x1 log x2 log y
7,017729 7,318759 7,255273
7,012837 7,30103 7,26334
7,017729 7,318759 7,26334
7,021189 7,320146 7,26334
7,012837 7,319106 7,255273
7,0086 7,319106 7,255273
6,991226 7,341435 7,255273
7,0086 7,319106 7,255273
7 7,320146 7,26334
6,977724 7,341435 7,26334
6,977724 7,341435 7,26334
6,977724 7,341435 7,26334
7,004321 7,182224 7,143795
7,004321 7,182224 7,143795
7,004321 7,182224 7,113275
6,993436 7,20412 7,113275
7,002166 7,182224 7,113275
7,002166 7,182224 7,113275
7,002166 7,182224 7,143795
7,002166 7,182224 7,143795
7,034762 7,217484 7,143795
6,993436 7,182224 7,051153
7,034762 7,182224 7,051153
7,034762 7,182224 7,051153
7,09691 7,329398 7,321805
7,09691 7,367201 7,278754
7,09691 7,329398 7,331512
7,079181 7,393575 7,342423
7,075547 7,367201 7,331512
7,075547 7,367201 7,331512
7,075547 7,370143 7,331512
7,09691 7,393575 7,331512
7,033424 7,393575 7,331512
7,033424 7,393575 7,342423
7,033424 7,359835 7,342423
7,033424 7,359835 7,342423
61
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
laba 7,2335 ,09582 36
modal 7,0268 ,03646 36
penjualan 7,2936 ,08020 36
Correlations
laba modal penjualan
Pearson Correlation laba 1,000 ,502 ,954
modal ,502 1,000 ,458
penjualan ,954 ,458 1,000
Sig. (1-tailed) laba . ,001 ,000
modal ,001 . ,002
penjualan ,000 ,002 .
N laba 36 36 36
modal 36 36 36
penjualan 36 36 36
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 penjualan, . Enter
b
modal
a. Dependent Variable: laba
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,956 ,915 ,910 ,02881 1,576
a. Predictors: (Constant), penjualan, modal
b. Dependent Variable: laba
62
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression ,294 2 ,147 177,012 ,000
Residual ,027 33 ,001
Total ,321 35
a. Dependent Variable: laba
b. Predictors: (Constant), penjualan, modal
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -2,271 ,939 -2,419 ,021
modal ,217 ,150 ,083 1,443 ,158 ,790 1,266
penjualan 1,094 ,068 ,916 16,014 ,000 ,790 1,266
a. Dependent Variable: laba
63
Runs Test
Unstandardized
Residual
a
Test Value ,00011
Cases < Test Value 18
Cases >= Test Value 18
Total Cases 36
Number of Runs 16
Z -,845
Asymp. Sig. (2-tailed) ,398
a. Median
CURRICULUM VITAE
Email : nurtajidah2912@gmail.com
Jambi
Pendidikan Formal :