”S” G1 P0 A0 HAMIL 12
MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
OLEH :
Riska Desviana
Serli
Shofia Heliani
Suci
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
Dan penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dan membantu dalam melancarkan proses pembuatan laporan ini sehingga laporan
ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga berharap laporan ini dapat
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. penulis menyadari bahwa
dalam penulis laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis memohon
saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan semoga
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
2.2.5 Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan KEK Pada Ibu Hamil...........................15
3.1 Sejarah.............................................................................................................
3.3 Demografi.......................................................................................................
A. Data Subjektif................................................................................................
B. Data Objektif.................................................................................................
C. Analisa Data..................................................................................................
D. Perencanaan...................................................................................................
BAB V Pembahasan.......................................................................................................
6.1 Kesimpulan..................................................................................................
6.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Sipahutar, dkk, 2013),
atau keadaan patologis akibat kekurangan secara relatif atau absolut satu
atau lebih zat gizi (Supariasa, 2013). Kekurangan Energi Kronis (KEK)
pada ibu hamil I secara global 35-37% dimana secara bermakna tinggi pada
Myanmar, Nepal, Srilangka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI
terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5%, dan yang paling rendah
1
2
adalah Thailand dengan prevalensi 15,25%. Bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah hingga saat ini masih merupakan masalah yang dialami diseluruh
dunia karena merupakan penyebab kesakitan pada bayi baru lahir. Dampak
yang ditimbulkan pada KEK yaitu bisa menyebabkan tubuh mudah lelah,
2007, Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 228 per 100.000
gangguan kesehatan pada ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi
adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir seorang ibu hamil akan
melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada
kondisi yang baik. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami
masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK)
gizi kurang dan penyediaan Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil Kurang
buruk 0.029% tahun 2020 berarti sudah mencapai < 0,033% pada tahun
tambahan sebesar 95 % pada tahun 2020 serta Stunting pada anak Balita
Gizi ibu hamil merupakan salah satu fokus prhatiaan kegiatan perbaikan
yang dikandungnya. Masalah gizi yang sering ditemui adaa ibu hamil
(15-49 tahun)masih cukup tinggi yaitu sebesar 17,3%. Presentase ibu hami
Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun 2020 yang terkumpul dari 34
provinsi menunjukan dari dari 4.656.382 ibu hamil yang diukur lingkar
lengan atasnya (LILA), diketahui sekitar 451 350 ibu hamil memiliki LilA
disimpulkan bahwa presentase ibu hamil dengan resiko KEK tahun 2020
adalah sebesar 9,7% sementara target tahun 2020 adalah 16% kondisi
ini telah melampaui target ibu hamil KEK tahun ini telah melampaui target
Restra Kemenkes tahun 2020 Data ini di sambil per tanggal 20 januari 2021
4
Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun 2020 yang terkumpul dari 34
provinsi menunjukan dari 4 656 382 ibu hamil yang diukur lingkar lengan
bahwa pencapaiaan target ibu hamil KEK tahun ini telah melaupaui target
sekip palembang pada tahun 2021 ditemukan kasus sebanyak 59,39% (98
dari 165 sasaran ibu hamil) yang mengalami KEK sedangkan ibu hamil
yang mengalami komplikasi pada tahun 2021 DFR mencapai 152 target
sebanyak 18.45% dari jumlah ibu hamil 829 dengan target sebanyak 20%.
komplikasi 70 dengan persentase 46,36%, ibu hamil dengan jumla 151 dan
target 100% sedangkan DFR berjumlah 115 dengan persentase 15,19% dari
1.Manfaat praktis
mengetahui asuhan yang dapat diberikan pada ibu hamil dengan KEK
6
2.Manfaat Teknis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
spermatozoa dan ovum dan merujuk pada masa tumbuh kembang janin
lambung.
d. Synscope (pingsan)
tiba.
e. Kelelahan
f. Payudara tegang
g. Sering miksi
adalah kondisi sulit buang air besar, seperti tidak bisa buang air besar
i. Pigmentasi kulit
9
tidak merata
j. Varises
1. Pembesaran perut
keempat kehamilan
2. Tanda hegar
3. Tanda goodel
4. Tanda chadwick
5. Tanda piscaseck
10
7. Teraba ballotement
pemeriksa.
sekitar 20 minggu.
stethocsope laenec, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20
minggu.
c. Bagian-bagian janin
serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan
d. Kerangka janin
1. Trimester Pertama
penolakan,kecemasan kesedihan.
12
2. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah
mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan ibu sebagai bebas. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu
dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa
3. Trimester Ketiga
diafragma menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi yang sudah turun
c. Sering buang air kecil, pembesaran rahim dan penurunan bayi ke PAP
kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi.
pada wanita ibu hamil Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak
baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk
2018)
absolut satu atau lebih zat adalah keadaan dimana seseorang mengalami
kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.
Dengan ditandai berat badan kurang dari 40 kg atau tampak kurus dan
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum
hamil lebih tinggi dari ibu yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil. Penyebab dari KEK
a. Penyebab langsung
Hambatan utilitas zat gizi. Hambatan utilitas zat gizi ialah hambatan
d. Pengetahuan
i. Jarak kehamilan
lingkar lengan atas (LILA). Kategori KEK adalah apabila Lila kurang dari
wanita usia subur (WUS) adalah ah salah satu deteksi dini yang mudah dan
beresiko KEK. Wanita usia subur adalah wanita usia 15- 45 tahun LILA
Tujuan pengukuran LILA adalah mencakup masalah WUS baik pada ibu
hamil maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran petugas lintas
1. Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk
menapis wanita yang mempunyai resiko melahirkan bayi berat lahir rendah.
16
menderita KEK
KEK
Ambang batas LILA pada WUS dengar resiko KEK di Indonesia adalah
23,5 cm, apabila ukuran LILA kurang dari 23, 5 cm atau di bagian merah
urutan yang telah ditetapkan. Ada 7 urutan pengukuran LILA yaitu tetapkan
posisi bahu dan siku, letakkan pita antara bahu dan siku, tentukan titik
tengah lengan, lingkaran pita LILA pada tengah lengan, Vita jangan terlalu
dekat, Vita jangan terlalu longgar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
dan siku lengan kiri (kecuali orang kidal kita ukur lengan kanan) Lengan
harus di posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak
Ibu hamil dengan KEK adalah ibu yang mempunyai ukuran LILA 23,5 cm
keadaan gizi Ibu selama pada ibu hamil perlu diwaspadai kemungkinan
kemudian hari dan kemungkinan prematur. Ibu hamil yang beresiko KEK
adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran LILA kurang dari 23, 5 ibu
hamil berkorelasi positif dalam IMT ibu hamil, sehingga pengukuran IMT
ibu hamil sama akuratnya dengan pengukuran LILA Ibu yang hamil.
membawa dampak yang tidak menguntungkan bukan hanya bagi ibu tetapi
juga bagi bayi yang akan lahir. Dampak gizi buruk terhadap ibu dapat
ada dalam kandungan, gizi Ibu yang buruk dapat menyebabkan terjadinya
masalah gizi timbul karena perilaku gizi yang salah Perilaku gizi yang
gizi. Jika seseorang mengkonsumsi zat gizi kurang dari kebutuhan gizinya,
maka orang itu akan menderita gizi kurang Bila ibu mengalami
kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah baik pada ibu
1) Ibu, gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
meningkat.
lebih tinggi dari pada bayi cukup bulan. Kekurangan gizi pada ibu yang
lama dan berkelanjutan selama masa kehamilan akan berakibat lebih buruk
Hamil
pelayanan kesehatan yang ade kuat, tingginya fertilitas dan beban kerja
nafsu
Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber
dapat digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk pengganti protein
hewani dapat digunakan daging, ayam dan telur. Makanan ibu hamil
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi agar ibu dan janin dalam
keadaan sehat. Demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada waktu
2018)
a Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
dalam usus.
penambah darah guna mencegah terjadinya resiko KEK pada ibu hamil
1. Faktor langsung
22
a. Asupan makanan
Wanita yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi masyarakat yang baik atau
b. Penyakit infeksi
dalam saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya
hubungan timbal balik, yaitu hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat
gizi antara lain diare, tuberculosis, campak dan batuk rejan. Hampir semua
penyakit infeksi yang berat yang diderita pada waktu hamil dapat
infeksi akan kering dan tempe dengan frekuensi 1 xhari, telur dan tahu 1-
dengan frekuensi 1x/hari, konsumsi bayam 1-5x minggu Dan ibu hamil
a. Pekerjaan
pangan.
b. Pengetahuan
c. Pekerjaan
yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang
hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka apabila
semakin banyak Namun pada seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda
karena zat-zat Yang dikonsumsi selain untuk aktifitas/kerja zat-zat gizi juga
d. Pendapatan Keluarga
dipenuhi oleh sumber energy lainnya seperti lemak dan protein. Pendapatan
e. Pendidikan
25
tindakan yang tepat (Puli dkk, 2014). Pendidikan formal dari ibu rumah
usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi makin meningkat, ibu-
ibu rumah tangga yang berpengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang
f. Pantangan Makanan
pantang atau pantang makanan adalah bahan makanan atau masukan yang
tidak boleh dimakan oleh para individu dalam masyarakat karena alasan-
(Rosmawati, 2017).
1.Faktor langsung
a. Penyakit infeksi
b. Asupan Makanan
seseorang yang dapat diukur dengan jumlah bahan Makan atau energi atau
a. Ketersediaan pangan
b. Pendidikan
a. Pendapatan keluarga
makanan.
b. Pelayanan Kesehatan
kesehatan yang tersedia. Hal ini dapat bemakanan juga pada status gizi
BAB III
3.2 Sejarah
Puskesmas Sako didirikan tahun 2016 dan dibuka pertama kali tanggal 03
Januari 2017 di atas tanah seluas 301 m² dengan luas bangunan 420 m²,
2. Juara I Dokter Gigi teladan Tingkat Kota tahun 2019 an. Drg.Kiki
AyuMarlina
a.n.Drg.Kikiayu marlina
5. Juara III PHBS Kelurahan Sako baru tingkat Provinsi Tahun 2018
7. Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Kota palembang tahun 2018
8. Juara III Lomba Dokter Kecil tingkat Kota palembang tahun 2018
a.n. Aleeta
9. Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Kota palembang tahun 2017
1. Kelurahan Sako
3.4 Geografi
3.5 Demografi
3.6 Visi,Misi,Motto
VISI
Masyarakat"
MISI
Puskesmas Sako.
MOTTO
011 Puskesmas
23 Usaha
02 Umum
Fungsional
02 Fungsional
Umum
Fungsional
Jaya,SKM,M.Si 04 Pengadmini
strasian
Umum
SKM i Kesehatan
Utami,S.Si teknologi
informasi
01 madya
Anliyanita,AM.Keb,S 00 penyelia
KM
08 penyelia
01 penyelia
Endang.S,AM.Keb 02 penyelia
Melati,AM.Keb 23 penyelia
Johar,AM.Keb 06 Pelaksana
Lanjutan
AM.Keb
Sari,AM.Keb
Prada,AM.Keb
08 Penyelia
03 Pelaksana
Lanjutan
Apriana,AM.Kep 02 Pelaksana
Lanjutan
Kep 01 Pelaksana
Lanjutan
Fitria,S.Kep
Wastika,S.Kep.,Ners
Gigi
Manurung,S.Farm.Ap 08
Rusdiana,Amd.Farm 05 Apoteker
Hayati,Amd.Farm 04 Apoteker
01 Apoteker
03 Penyelia
Hutabarat,AMG 06 Pelaksana
Lanjutan
Marlena,Amd.AK 02 Laboratoriu
Hani,AMAK Kesehatan
Lestari,Amd.Kes 18 Terampil
Sanitarian
37
Kesehatan
a. Promosi Kesehatan
38
SMU.
b. Kesehatan Lingkungan
pengolahan
a. Promosi Kesehatan
SMU.
39
b. Kesehatan Lingkungan
lingkungan
lingkungan
c. Kesehatan Keluarga
Pelayanan Kesehatan ibu dan anak (KIA)\ Ibu hamil, nifas dan
menyusui
Keluarga Berencana
Posyandu balita
Posyandu Usila
d. Gizi
1) Pelayanan Imunisasi:
BCG
Polio
DPT
TT Calon Penganten
TT Ibu Hamil
Hepatitis
Campak
f. Pengobatan
1) Pengobatan Umum
2) Pengobatan Gigi
3) Rujukan
2. Program Pengembangan
2) TB Aisya
1. Kegiatan Promkes:
• Konsultasi Sanitasi
• Konsultasi Imunisasi
Konsultasi Gizi
42
Pelayanan aseptor KB
1. Klinik laktasi
3. Balita
7. Kesehatan Kerja
9. Laboratorium sederhana
10.SP2TP
Sweeping
Pelayanan KB
DI PUSKESMAS SAKO
A. Data Subjektif
Biodata
Alasan Datang:
Data Kebidanan
Haid
45
Status Perkawinan
Kawin :1 Kali
2.
3.
46
4.
5.
GPA : G1 P 0 A0
HPHT : 15-08-2022
TP : 22-05-2023
ANC : 2 x ANC
Imunisasi
TT I :-
TT II :-
Tablet Fe : 50 tablet
Trimester I : Mual,pusing,muntah
Trimester II :-
Trimester III :-
47
Riwayat KB
Data Kesehatan
SC : Tidak Pernah
Nutrisi
Eliminasi
49
BAK BAB
Personal Hygiene
Data Psikososial
Pribadi
Rencana menyusui dan merawat anak : Menyusui dan merawat anak sendiri
Budaya
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
51
Suhu : 36 C
Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
Kepala
Payudara
Colostrum :-
Abdomen : Simetris
Genetalia Externa
Exremitas Bawah
Palpasi
Leopold I :
Leopold II :
53
Leopold III :
Leopold IV :-
TBJ :-
Auskultasi
DJJ : -
Frekuensi :-
Perkusi
Pengukuran Panggul
Distansia Spinarum :-
Distansia Cristarum :-
Distansia Tuberum :-
Boudeloeque :-
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah
54
HB : 11,9 gr/dL
Golongan Darah :O
Hiv : (-)
Sifilis : (-)
Urine
Analisa Data/Assassement
kehamilan
bahaya kehamilan
55
Perencanaan
BAB V
PEMBAHASAN
Dari data subjektif pada kasus Ny “S” umur 16 tahun didapatkan alasan
kenaikan berat badan sampai usia kehamilan 12 Minggu tunggu yaitu 2 kilo BB
kenaikan berat badan kumulatif tidak sesuai dengan umur kehamilan HB 11,9 GR
pada ibu hamil pemeriksaan yang dilakukan keadaan umum baik kesadaran
bahwa dari hasil pemeriksaan ibu mengalami kekurangan energi kronik (KEK)
Untuk itu ibu dianjurkan mengkonsumsi makan makanan yang bergizi untuk
sumber energi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas Karena bila tidak diatasi di
kronis yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif
atau absolut satu atau lebih zat gizi Kekurangan gizi ikut disebabkan oleh tidak
mengkonsumsi akanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dari
segi kandungan gizi untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan
alori dan protein yang cukup atau juga bisa disebabkan menderita muntaber atau
penyakit kronis lainnya. Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak
57
terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang
disebabkan karena kekurangan asupan makanan dan waktu yang cukup lama. Ibu
hamil dengan resiko cake dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu
menular di usia dewasa oleh karena itu berbagai upaya yang dilakukan untuk
kehamilan dapat mencegah terjadinya berbagai masalah gizi pada saat balita
terutama stunting (F.Hayat 2021) Keadaan ibu hamil yang mengalami kekurangan
gizi yang berlangsung lama menahan dan ditandai dengan ukuran lingkar lengan
atas ibu hamil kurang dari 23,5 cm ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih
banyak dibandingkan saat tidak hamil hal ini disebabkan oleh zat-zat gizi yang
dikonsumsi digunakan untuk ibu dan janin dapat kek pada ibu hamil adalah
mempunyai risiko lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR mengalami kematian
saat persalinan pendarahan pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah
Memberitahu ibu tentang dampak dari kepada ibu antara lain anemia
perdarahan berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit
infeksi sehingga akan meningkatkan kematian ibu dampak pada proses persalinan
antara lain persalinan sulit dan lama persalinan prematur sebelum waktunya
meningkat dan dampak bagi janin antara lain menimbulkan keguguran abortus
bayi lahir mati kematian neonatal cacat bawaan asfiksia intrapartum lahir dengan
58
berat badan rendah atau BBLR. Dampak fisik pada ibu hamil adalah mempunyai
risiko lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR mengalami kematian saat
Kurang energi kronis atau (KEK) merupakan salah satu masalah kurang pn
yang sering terjadi pada wanita hamil yang disebabkan oleh kekurangan energi
dan jangka waktu yang cukup lama keadaan gizi ibu hamil dipengaruhi alch
dan keadaan sosial ekonomi ibu hamil memerlukan tambahan zat gizi untuk
pertumbuhan janin plasenta dan organ atau jaringan lainnya ibu hamil
memerlukan tambahan energi rata-rata 200 kilo per hari untuk itu ibu hamil barus
menambah asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selain itu ibu
hamil harus menempatkan pola konsumsi yang baik agar kebutuhan zat gizi
(W.Septiani,2021)
Pemenuhan gizi ini sebagai upaya mencegah penyebab aki ibu hamil yang
mengalami kek jika Lila kurang dari 23,5 cm ibu hamil dengan resiko
meningkatkan kesakitan dan kematian maternal dan beresiko melahirkan bayi bayi
baru lahir atau BBLR serta mengalami hambatan perkembangan dan kemunduran
pada fungsi intelektual dan mempunyai resiko kematian (Misnawati 2021). Belum
dilakukan pada nyonya teh karena masih mengikuti petunjuk teknis pemberian
makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronik atau cake dengan
59
ibu hamil sehingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori kurang energi
Jadi menurut pendapat saya terdapat Ny "S" dengan keluhan pusing dan
mual lalu dengan lila <23,5% cm sebaiknya perlu diberikan KIE dan gizi sembang
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari data subjek didapatkan nama Ny "S", umur 16 tahun, alasan datang
Mengaku hamil 12 minggu anak ke-1 dan sering mual dan pusing. Dari data
dalam pmberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan faktor
6.2 Saran
Care secara rutin, melakukan pemantauan status gizi pada ibu hamil,
61
PMT kepada ibu hamil yang LILA nya <23,5 cm karena berisiko
mengalami KEK
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan faktor risiko KEK
secara teori dalam bentuk nyata yang berhadapan langsung dengan ibu
DAFTAR PUSTAKA
3, 103-111.
Farid, T (2019). Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
Putra, M. G. S, & Dewi, M (2020). Faktor Risiko Kurang Energi Kronis (KEK)
Dan Faktor Lainya Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Gizi Olch Ibu Hamil
2021, 1-224
Pustakabarupress.