Anda di halaman 1dari 46

Dr. Fahmy Lukman, M.Hum.

Fakultas Ilmu Budaya Unpad


PERNIKAHAN

Pemenuhan
Kebutuhan Fitrah Pernikahan adalah akad atau
ikatan antara seorang laki-laki dan
insani perempuan untuk membangun
rumah tangga sebagai suami istri
Ibadah sesuai dengan ketentuan syariat
Islam

Diberi kurnia

Berhak ditolong
Allah SWT
Maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan
yang kamu sukai dua, tiga atau empat. Maka
apabila kalian khawatir tidak akan dapat berlaku adil
maka nikahilah seorang saja… (TQS. An Nisâ[4]:3)
Demi Allah,sesungguhnya aku orang yang paling takut
diantara kamu kepada Allah, dan aku orang yang paling
takwa diantara kamu kepada Allah, tetapi aku berpuasa dan
aku berbuka, aku shalat dengan bangun di malam hari dan
aku menikahi perempuan. Maka barangsiapa membenci
sunnahku bukanlah ia termasuk umatku (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hendaklah kamu menikahi orang-orang sendirian diantaramu dan orang-
orang shalih diantara hambamu laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin,
Allah akan memberi kekayaan kepada mereka dengan karunianya. Allah
Maha luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui (TQS. An Nûr[24]:32)

Tiga orang yang berhak ditolong Allah: pejuang di


jalan Allah, mukatib (budak yang membebaskan
diri dari tuannya) yang mau melunasi
pembayarannya, dan orang yang menikah karena
hendak menjauhkan diri dari perkara haram
(HR.Turmudzi)
Prinsip Keluarga

IBADAH HAK & KEWAJIBAN TUJUAN


Dasar Proses Goal Setting

Fungsi Keluarga

Kebahagiaan
PRINSIP BERKELUARGA

1. Islam memandang pernikahan


sebagai “perjanjian yang berat”, setiap
orang memiliki hak dan kewajiban
(Lihat QS. An Nisâ[4]:21)

2. Islam memandang setiap anggota


keluarga sebagai pemimpin dalam
kedudukan masing-masing (Lihat HR.
Bukhari dan Muslim)

3. Islam mengajarkan prinsip adil dalam


membina keluarga. Adil dalam arti
meletakkan fungsi-fungsi keluarga
secara memadai dengan fungsi
keagamaan sebagai dasarnya.
Fungsi Keluarga

1. Fungsi reproduksi: dari keluarga dihasilkan anak


keturunan secara sah
2. Fungsi ekonomi: kesatuan ekonomi mandiri, anggota
keluarga mendapatkan danmembelanjakan harta untuk
memenuhi keperluan
3. Fungsi sosial: memberikan status,kadang prestise kepada
anggota keluarga
4. Fungsi protektif: keluarga melindungi anggotanya dari
ancaman fisik,ekonomis dan psiko sosial
5. Fungsi rekreatif: keluarga merupakan pusat rekreasi bagi
para anggotanya
6. Fungsi afektif: keluarga memberikan kasih sayang
7. Fungsi edukatif: memberikan pendidikan
8. Fungsi relijius: keluarga memberikan pengalaman
keagamaan kepada para anggota
FUNGSI KELUARGA
Berjalan: Tidak berjalan:

•Kebahagiaan material
•Kebahagiaan seksual KRISIS KELUARGA
•Kebahagiaan moral
•Kebahagiaan intelektual disorder
•Kebahagiaan spiritual
Tujuan Berkeluarga
‫وﻣن ءاﯾﺎﺗﮫ أن ﺧﻠق ﻟﻛم ﻣن أﻧﻔﺳﻛم أزواﺟﺎ ﻟﺗﺳﻛﻧوا إﻟﯾﮭﺎ وﺟﻌل ﺑﯾﻧﻛم ﻣودة ورﺣﻣﺔ‬
‫إن ﻓﻲ ذﻟك ﻵﯾﺎت ﻟﻘوم ﯾﺗﻔﻛرون‬
1. Mewujudkan mawaddah wa rahmah, yakni terjalinnya
cinta kasih dan tergapainya ketentraman hati (Lihat
surat Ar Rûm[30]:21)

‫ﯾﺎأﯾﮭﺎ اﻟذﯾن ءاﻣﻧوا ﻗوا أﻧﻔﺳﻛم وأھﻠﯾﻛم ﻧﺎرا وﻗودھﺎ اﻟﻧﺎس واﻟﺣﺟﺎرة ﻋﻠﯾﮭﺎ ﻣﻼﺋﻛﺔ‬
‫ﯾؤﻣرون‬ ‫ﻏﻼظ ﺷداد ﻻ ﯾﻌﺻون ﷲ ﻣﺎ أﻣرھم وﯾﻔﻌﻠون ﻣﺎ‬
2. Sebagai sarana dakwah (Lihat surat At Tahrîm[66]:6)

‫دﺧﻠوا اﻟﺟﻧﺔ أﻧﺗم وأزواﺟﻛم ﺗﺣﺑرون‬


3. Menggapai mardhatillâh (ridha Allah) dan masuk sorga
bersama (az-Zukhruf:70)
4. Mempererat silaturahim
5. Melanjutkan keturunan dan menghindari dosa (Lihat
hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban
Adil Membina Keluarga
F. Ekonomi F. Sosial F. Rekreatif

F. Reproduksi F. Edukasi F. Protektif F. Afektif

F. Keagamaan
PRINSIP

FUNGSI

TUJUAN

KEBAHAGIAAN
PRINSIP BERKELUARGA
1. Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang
berat, setiap orang memiliki hak dan kewajiban (Lihat QS.
An Nisâ[4]:21).
ADA HAK DAN KEWAJIBAN
2. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai
pemimpin dalam kedudukan masing-masing (Lihat HR.
Bukhari dan Muslim)
SEMUA ANGGOTA KELUARGA PEMIMPIN
3. Islam mengajarkan prinsip adil dalam membina keluarga.
Adil dalam arti meletakkan fungsi-fungsi keluarga secara
memadai dengan fungsi keagamaan sebagai dasarnya.
ADIL
Fungsi Keluarga
1. Fungsi reproduksi
2. Fungsi ekonomi
3. Fungsi sosial
4. Fungsi protektif
5. Fungsi rekreatif
6. Fungsi afektif
7. Fungsi edukatif
8. Fungsi relijius
Tujuan Berkeluarga
1. Mewujudkan mawaddah wa rahmah, yakni
terjalinnya cinta kasih dan tergapainya
ketentraman hati (Lihat surat Ar Rûm[30]:21).
2. Melanjutkan keturunan dan menghindari dosa
(Lihat hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban)
3. Mempererat silaturahim
4. Sebagai sarana dakwah (Lihat surat At
Tahrîm[66]:6)
5. Menggapai mardhatillâh (ridha Allah) dan
masuk sorga bersama
Kebahagiaan
1. Kebahagiaan material
2. Kebahagiaan seksual
3. Kebahagiaan moral
4. Kebahagiaan intelektual
5. Kebahagiaan spiritual
6. Kebahagiaan beragama
Bersama
Suami • Taat pada
Istri
•Menjaga iman
•Memperlakukan & taqwa suami
istri dengan
baik (ma’rûf) •Menjaga senantiasa taat pada •Menjaga amanat
Allah SWT (giat ibadah,
sebagai ummun
•Memberi nafkah bermuamalah scr islamiy, giat
warabbatul bait
dakwah, makanan-minuman
halal, menutupaurat,
mendidik anak, berakhlak •Menjaga
•Mendidik Istri mulia seperti syukur, sabar, kehormatan dan
tawakal,memenuhi harta suami
janji,taubat, baik sangka dsb)
•Menjaga •Minta ijin
•Menghindari maksiyat
kehormatan istri untuk
& keluarga •Saling bepergian
mengingatkan

KEWAJIBAN
SUAMI SHALIH
1. Memberi Nafkah
‫ﺳﺑ َُﮭﺎ‬ َ ً‫ﺳِﻠُم َﻧﻔَﻘَﺔ‬
ِ َ‫ﻋﻠَﻰ أ َْھِﻠِﮫ َوھَُو ﯾَْﺣﺗ‬ َ َ‫إِذَا أَْﻧﻔ‬
ْ ‫ق اْﻟُﻣ‬
ً‫ﺻدَﻗَﺔ‬
َ ُ‫َﻛﺎﻧَْت ﻟَﮫ‬
Apabila seorang muslim memberikan
nafkah kepada keluarganya dengan
mengharap keridloan Allah maka baginya
shodaqoh (HR. Bukhari no. 4932)

ُ‫ﻋﱠﻣْن ﯾَْﻣِﻠُك ﻗ ُوﺗ َﮫ‬ َ ‫َﻛﻔَﻰ ﺑِﺎْﻟَﻣْرِء ِإﺛًْﻣﺎ أ َْن ﯾَْﺣِﺑ‬


َ ‫س‬
Cukuplah seorang muslim berdosa bila tidak
mencurahkan kekuatan (menafkahi)
tanggungannya (HR. Muslim no. 1662)
‫ت ﺑَِﮭﺎ َﺣﺗ ﱠﻰ اﻟﻠﱡْﻘَﻣﺔَ ﺗ َْﺟﻌَﻠ َُﮭﺎ‬ ِ ‫ق ﻧَﻔَﻘَﺔً ﺗ َْﺑﺗ َِﻐﻲ ﺑَِﮭﺎ َوْﺟﮫَ ا ﱠ‬
َ ‫? إِﱠﻻ أ ُِﺟْر‬ ُ ‫ت ﺗ ُْﻧِﻔ‬ ْ ‫َوَﻟ‬
َ ‫ﺳ‬
‫ﻓِﻲ ﻓِﻲ اْﻣَرأ َﺗَِك‬
Tidaklah engkau mengeluarkan nafkah dengan
mengharap keridloan Allah kecuali engkau diberi
pahala karenanya hingga makanan yang engkau
berikan pada isterimu (HR. Bukhari no. 4057)

‫ﻋَﻠﻰ ِﻋﯾَﺎِﻟِﮫ َوِدﯾﻧَﺎٌر ﯾ ُْﻧِﻔﻘ ُﮫ ُ اﻟﱠرُﺟُل‬َ ُ ‫ﺿُل ِدﯾﻧَﺎٍر ﯾ ُْﻧِﻔﻘ ُﮫ ُ اﻟﱠرُﺟُل ِدﯾﻧَﺎٌر ﯾ ُْﻧِﻔﻘ ُﮫ‬ َ ‫أ َْﻓ‬
‫? ﻗَﺎَل أ َﺑ ُو‬
ِ ‫ﺳﺑِﯾِل ا ﱠ‬ َ ‫ﺻَﺣﺎﺑِِﮫ ﻓِﻲ‬ ْ َ ‫ﻋَﻠﻰ أ‬
َ ُ ‫? َوِدﯾﻧَﺎٌر ﯾ ُْﻧِﻔﻘ ُﮫ‬ِ ‫ﺳﺑِﯾِل ا ﱠ‬َ ‫ﻋَﻠﻰ دَاﺑﱠﺗِِﮫ ﻓِﻲ‬ َ
‫ﻗَِﻼﺑَﺔَ َوﺑَدَأ َ ﺑِﺎْﻟِﻌﯾَﺎِل‬
Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang
untuk keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk tunggangannya
di jalan Allah, dan dinar yang diberikan kepada sahabatnya yang
berjuang di jalan Allah. Berkata Abu ‘Aliyah, dimulai dari keluarga
(HR. Muslim no. 1660)
‫ِإذَا أ َْﻧﻔََق اْﻟُﻣْﺳِﻠُم َﻧﻔَﻘَﺔً َﻋﻠَﻰ أ َْھِﻠِﮫ َوھَُو ﯾَْﺣﺗ َِﺳﺑ َُﮭﺎ‬
ً‫ﺻدَﻗَﺔ‬
َ ُ ‫ت ﻟَﮫ‬ ْ ‫َﻛﺎَﻧ‬
Apabila seorang muslim memberikan nafkah kepada
keluarganya dengan mengharap keridloan Allah maka
baginya shodaqoh (HR. Bukhari no. 4932)

َ ‫َﻛﻔَﻰ ِﺑﺎْﻟَﻣْرِء ِإﺛًْﻣﺎ أ َْن َﯾْﺣِﺑ‬


ُ ‫س َﻋﱠﻣْن ﯾَْﻣِﻠُك ﻗ ُوﺗَﮫ‬
Cukuplah seorang muslim berdosa bila tidak
mencurahkan kekuatan (menafkahi) tanggungannya
(HR. Muslim no. 1662)
Tempat
tinggal
Pakaian Pembantu

NAFKAH

Makanan Alat
Minuman kecantikan

Dll Kesehatan
2. Menggauli dengan baik (al-’usyroh hasanah)

َ ‫ﺳﻧ ُُﮭْم ُﺧﻠ ُﻘًﺎ َوأ َْﻟ‬


‫طﻔ ُُﮭْم ِﺑﺄ َْھِﻠِﮫ‬ َ ‫ِإﱠن ِﻣْن أ َْﻛَﻣِل اْﻟُﻣْؤِﻣِﻧﯾَن ِإﯾَﻣﺎﻧًﺎ أ َْﺣ‬
Sesungguhnya mukmin yang paling sempurna
keimanannya adalah mukmin yang terbaik
ahlaknya dan paling lembut pada isterinya (HR.
Turmudzi no. 2537).

‫َﺧْﯾُرﻛُْم َﺧْﯾُرﻛُْم ِﻷ َْھِﻠِﮫ َوأ ََﻧﺎ َﺧْﯾُرﻛُْم ِﻷ َْھِﻠﻲ‬


Sebaik-baik kalian adalah kalian yang terbaik
terhadap isterinya. Dan aku adalah yang
terbaik diantara kalian terhadap isteriku (HR.
Ibnu Majah no. 1967)
3. Memanage, Membimbing,
Mengarahkan

ّ ِ ‫اْﻟَﻣْرأ َة ُ َﻛﺎﻟ‬
َ ‫ﺿﻠَﻊِ ِإْن أ َﻗَْﻣﺗََﮭﺎ َﻛ‬
‫ﺳْرﺗََﮭﺎ‬
‫ت ِﺑَﮭﺎ َوِﻓﯾَﮭﺎ‬ َ ‫ت ِﺑَﮭﺎ اْﺳﺗَْﻣﺗَْﻌ‬ َ ‫َوِإِن اْﺳﺗَْﻣﺗَْﻌ‬
‫ج‬
ٌ ‫ِﻋَو‬

Perempuan itu laksana tulang bengkok, jika


engkau meluruskan (dengan paksa) niscaya akan
patah. Dan bila dibiarkan, engkau akan lihat di
sana ada kebengkokan (HR. Bukhari no. 4786)
4. Bermalam
Bila isterinya satu, wajib bermalam di
rumah minimal sehari semalam dalam
empat hari

Ijma’ sahabat (dari Ka’ab bin Siwar dan


Umar bin Khathab
Bila isterinya lebih dari satu, maka
wajib giliran dibagi rata

‫ِإذَا َﻛﺎَن ِﻋْﻧدَ اﻟﱠرُﺟِل اْﻣَرأَﺗَﺎِن ﻓَﻠَْم ﯾَْﻌِدْل‬


ٌ‫ﺳﺎِﻗط‬َ ُ ‫ﮫ‬‫ﱡ‬ ‫ﻘ‬‫ﺷ‬ِ ‫و‬ ِ ‫ﻣ‬‫ﺎ‬‫ﯾ‬‫ﻘ‬ِ ْ
َ َ َ ‫ﺑَْﯾﻧَُﮭَﻣﺎ َﺟﺎَء ﯾَْوَم ا‬
‫ﺔ‬ ‫ﻟ‬

Jika seseorang memiliki dua isteri namun tidak


adil diantara keduanya maka dia akan datang
pada hari kiamat dengan pundaknya miring
(HR. Tirmidzi no. 1060).
5. Memberikan hak
isteri dengan ma’ruf

• Ma’ruf:
– menunaikan hak isteri dengan
jiwa yang baik
– tidak menunggu dituntut
– Saat menunaikannya tidak
menunjukkan ketidaksukaan
6. Melindungi isteri
sebagai kehormatannya
• Sejak menikah, isteri menjadi
kehormatan suami
• Wajib menjaga kehormatannya itu
sekalipun harus mati
َ ‫ﺷِﮭﯾد ٌ َوَﻣْن ﻗ ُِﺗَل د ُوَن ِدﯾِﻧِﮫ َﻓُﮭَو‬
ٌ ‫ﺷِﮭﯾد‬ َ ‫َﻣْن ﻗ ُِﺗَل د ُوَن َﻣﺎِﻟِﮫ َﻓُﮭَو‬
ٌ ‫ﺷِﮭﯾد‬ َ ‫ﺷِﮭﯾد ٌ َوَﻣْن ﻗ ُِﺗَل د ُوَن أ َْھِﻠِﮫ َﻓُﮭَو‬
َ ‫َوَﻣْن ﻗ ُِﺗَل د ُوَن دَِﻣِﮫ َﻓُﮭَو‬
Barangsiapa dibunuh karena membela hartanya maka ia
syahid, barangsiapa dibunuh karena membela agamanya
maka ia syahid, barangsiapa dibunuh karena membela
isterinya maka ia syahid (HR. Turmudzi no. 1341).
7. Tidak Menyebarkan
Rahasia Isteri
‫ َﻣْﻧِزَﻟﺔً ﯾَْوَم اْﻟِﻘﯾَﺎَﻣِﺔ‬h َ َ‫ِإﱠن ِﻣْن أ‬
ِ ‫ﺷِّر اﻟﻧﱠﺎِس ِﻋْﻧدَ ا ﱠ‬
‫ﺿﻲ ِإَﻟْﯾِﮫ ﺛ ُﱠم ﯾَْﻧﺷُُر‬ ِ ‫ﺿﻲ ِإَﻟﻰ اْﻣَرأَِﺗِﮫ َوﺗ ُْﻔ‬ ِ ‫اﻟﱠرُﺟَل ﯾ ُْﻔ‬
‫ِﺳﱠرَھﺎ‬
Sesungguhnya sejelek-jelek manusia di sisi
Allah keududukannya pada hari kiamat
adalah seseorang yang menyebarkan rahasia
isterinya dan isteri yang menyebarkan
rahasia suaminya, kemudian tersiarlah
rahasia tersebut (HR. Muslim no. 2597)
• Bila terjadi nusyuz:
– Nasihat à akan adzab Allah
8. Tidak – Hijr à hanya di rumah, pisah
menghuk ranjang, tidak bicara maksimal
um 3 hari
kecuali – Bila maksiat, perbuatan keji à
secara memukul yang tidak melukai
syar’iy • Tidak boleh menjelek-
(an jelekkan / memburukkan
Nisa:34)
9. Tidak Membencinya

‫َﻻ ﯾَْﻔَرْك ُﻣْؤِﻣٌن ُﻣْؤِﻣﻧَﺔً ِإْن َﻛِرهَ ِﻣْﻧَﮭﺎ ُﺧﻠ ُﻘًﺎ‬


‫ﻲ ِﻣْﻧَﮭﺎ آَﺧَر ِﺑِﻣﺛِْﻠِﮫ‬
َ ‫ﺿ‬
ِ ‫َر‬
Janganlah membenci seseorang,
karena bila ada perilaku yang
dibenci niscaya ada perilaku lain
yang disukai (HR. Muslim no.
2672).
Mendidik dan Mengajari
‫ﯾﺎأﯾﮭﺎ اﻟذﯾن ءاﻣﻧوا ﻗوا أﻧﻔﺳﻛم وأھﻠﯾﻛم ﻧﺎرا وﻗودھﺎ اﻟﻧﺎس‬
‫واﻟﺣﺟﺎرة ﻋﻠﯾﮭﺎ ﻣﻼﺋﻛﺔ ﻏﻼظ ﺷداد ﻻ ﯾﻌﺻون ﷲ ﻣﺎ أﻣرھم‬
‫وﯾﻔﻌﻠون ﻣﺎ ﯾؤﻣرون‬
Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan
keluargamu dari api (neraka) yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu yang padanya terdapat
malaikat-malaikat yang kasar dan keras (siksanya) dan
(mereka) tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan kepada mereka dan mereka selalu
mengerjakan apa yang diperntahkan

Surat At Tahrim ayat 6


ISTRI SHALIHAH
Sebaik-baik PERHIASAN DUNIA
adalah wanita shalihah

‫اﻟد ﱡْﻧﯾَﺎ َﻣﺗ َﺎعٌ َوَﺧْﯾُر َﻣﺗ َﺎعِ اﻟد ﱡْﻧﯾَﺎ‬


‫اْﻟَﻣْرأَة ُ اﻟ ﱠ‬
ُ ‫ﺻﺎِﻟَﺣﺔ‬
Dunia ini adalah perhiasan. Dan sebaik-
baik perhiasan dunia adalah wanita
shalihah (HR. Muslim no. 2668)
1. TAAT PADA ALLAH DAN SUAMI

َ‫ت اْﻟَﻣْرأ َة‬


ُ ‫ت آِﻣًرا أ ََﺣدًا أ َْن ﯾَْﺳُﺟدَ ِﻷ ََﺣٍد َﻷ ََﻣْر‬
ُ ‫َ◌ْو ﻛُْﻧ‬
‫أ َْن ﺗ َْﺳُﺟدَ ِﻟَزْوِﺟَﮭﺎ‬
Andai aku dibolehkan menyuruh seseorang
sujud pada orang lain niscaya akan aku
perintahkan wanita sujud kepada suaminya
(HR. Turmudzi, no. 1079)
َ‫ت اْﻟَﺟﻧﱠﺔ‬
ِ َ‫ض دََﺧﻠ‬ ْ َ ‫أ َﯾﱡَﻣﺎ اْﻣَرأ َةٍ َﻣﺎﺗ‬
ٍ ‫ت َوَزْوُﺟَﮭﺎ َﻋْﻧَﮭﺎ َرا‬
Perempuan manapun yang meninggal dalam
keadaan suaminya ridlo kepadanya niscaya ia
akan masuk sorga (HR. Turmudzi, no. 1071)
‫‪2. BERHIAS UNTUK SUAMI‬‬

‫ت َھِذِه اْﻵﯾَﺔ ُ ) َواﻟﱠِذﯾَن ﯾَْﻛِﻧُزوَن‬ ‫َﻋِن اْﺑِن َﻋﺑﱠﺎٍس َﻗﺎَل ﻟَﱠﻣﺎ ﻧََزﻟَ ْ‬
‫ﺿﺔَ ( َﻗﺎَل َﻛﺑ َُر ذَِﻟَك َﻋﻠَﻰ اْﻟُﻣْﺳِﻠِﻣﯾَن َﻓَﻘﺎَل ﻋَُﻣُر‬ ‫ب َواْﻟِﻔ ﱠ‬ ‫اﻟذ ﱠَھ َ‬
‫˜‬
‫ﻲ ا ﱠِ‬ ‫طﻠََق َﻓَﻘﺎَل ﯾَﺎ ﻧَِﺑ ﱠ‬ ‫ج َﻋْﻧﻛُْم َﻓﺎْﻧ َ‬ ‫ﺿﻲ اﻟﻠﱠﮭم َﻋْﻧﮭم أ َﻧَﺎ أ َُﻓِّر ُ‬ ‫َر ِ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ‬ ‫˜ َ‬ ‫ﺻَﺣﺎِﺑَك َھِذِه اْﻵﯾَﺔ ُ َﻓَﻘﺎَل َرﺳُوُل ا ﱠ ِ‬ ‫ِإﻧﱠﮫ ُ َﻛﺑ َُر َﻋﻠَﻰ أ َ ْ‬
‫ب َﻣﺎ‬ ‫ط ِﯾّ َ‬ ‫ض اﻟﱠزَﻛﺎةَ ِإﱠﻻ ِﻟﯾ ُ َ‬ ‫˜ ﻟَْم ﯾَْﻔِر ِ‬ ‫ﺳﻠﱠَم ِإﱠن ا ﱠ َ‬ ‫اﻟﻠﱠﮭم َﻋﻠَْﯾِﮫ َو َ‬
‫ث ِﻟﺗ َﻛُوَن ِﻟَﻣْن‬ ‫ض اْﻟَﻣَواِرﯾ َ‬ ‫ﻲ ِﻣْن أ َْﻣَواِﻟﻛُْم َوِإﻧﱠَﻣﺎ َﻓَر َ‬ ‫ﺑَِﻘ َ‬
‫ﺑَْﻌدَﻛُْم َﻓَﻛﺑﱠَر ﻋَُﻣُر ﺛ ُﱠم َﻗﺎَل ﻟَﮫ ُ أ ََﻻ أ ُْﺧِﺑُرَك ِﺑَﺧْﯾِر َﻣﺎ ﯾَْﻛِﻧُز‬
‫ﺳﱠرﺗْﮫ ُ َوِإذَا أ ََﻣَرَھﺎ‬ ‫ظَر ِإﻟَْﯾَﮭﺎ َ‬ ‫ﺻﺎِﻟَﺣﺔ ُ ِإذَا ﻧَ َ‬ ‫اْﻟَﻣْرُء اْﻟَﻣْرأ َة ُ اﻟ ﱠ‬
‫ظﺗْﮫ ُ * اد‬ ‫ب َﻋْﻧَﮭﺎ َﺣِﻔ َ‬ ‫طﺎَﻋﺗْﮫ ُ َوِإذَا َﻏﺎ َ‬ ‫أَ َ‬
‫ظَر‬‫ﺻﺎِﻟَﺣﺔ ُ ِإذَا ﻧَ َ‬ ‫أ ََﻻ أ ُْﺧِﺑُرَك ِﺑَﺧْﯾِر َﻣﺎ ﯾَْﻛِﻧُز اْﻟَﻣْرُء اْﻟَﻣْرأ َة ُ اﻟ ﱠ‬
‫ظﺗْﮫ ُ‬‫ب َﻋْﻧَﮭﺎ َﺣِﻔ َ‬ ‫طﺎَﻋﺗْﮫ ُ َوِإذَا َﻏﺎ َ‬ ‫ﺳﱠرﺗْﮫ ُ َوِإذَا أ ََﻣَرَھﺎ أ َ َ‬ ‫ِإﻟَْﯾَﮭﺎ َ‬
Maukah engkau aku beri tahu
sesuatu yang (paling berguna)
ditimbun oleh seseorang, wanita
shalihah apabila ia (suami)
memandangnya ia (isteri)
menjadikannya senang, apabila
memerintahkannya ia pun
mentaatinya, dan apabila ia tidak
ada maka ia (isteri) menjaganya
(HR. Abu Daud, no. 1417)
3. MENGURUS RUMAH , MENJAGA
DIRINYA DAN HARTA SUAMINYA

‫ﻛُﻠﱡﻛُْم َراعٍ َوﻛُﻠﱡﻛُْم َﻣْﺳﺋ ُوٌل َﻓﺎ ْ ِﻹَﻣﺎُم َراعٍ َوھَُو َﻣْﺳﺋ ُوٌل‬
‫َواﻟﱠرُﺟُل َراعٍ َﻋﻠَﻰ أ َْھِﻠِﮫ َوھَُو َﻣْﺳﺋ ُوٌل َواْﻟَﻣْرأ َة ُ َراِﻋﯾَﺔ ٌ َﻋﻠَﻰ‬
َ ‫ﻲ َﻣْﺳﺋ ُوﻟَﺔ ٌ َواْﻟﻌَْﺑد ُ َراعٍ َﻋﻠَﻰ َﻣﺎِل‬
‫ﺳ ِﯾِّدِه‬ َ ‫ت َزْوِﺟَﮭﺎ َوِھ‬ ِ ‫ﺑَْﯾ‬
* ‫َوھَُو َﻣْﺳﺋ ُوٌل أ ََﻻ َﻓﻛُﻠﱡﻛُْم َراعٍ َوﻛُﻠﱡﻛُْم َﻣْﺳﺋ ُوٌل‬
Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan
dimintai pertanggungjawaban. Imam adalah
pemimpin, dia dimintai pertanggungjawaban. Suami
adalah pemimpin bagi keluarganya, ia dimintai
pertanggungjawaban. Isteri adalah pemimpin di
rumah suaminya, ia dimintai pertanggungjawaban.
Hamba sahaya adalah pemimpin atas harta tuannya,
ia dimintai pertanggungjawaban. Jadi, setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap kalian dimintai
pertanggungjawaban (HR. Bukhari, no. 4789)
4. MEMBANTU SUAMI MENGGAPAI
AKHIRAT

‫ﺳﺎﻧًﺎ ذَاِﻛًرا‬ َ ‫ِﻟﯾَﺗ ﱠِﺧْذ أََﺣد ُﻛُْم ﻗَْﻠﺑًﺎ‬


َ ‫ﺷﺎِﻛًرا َوِﻟ‬
‫َوَزْوَﺟﺔً ُﻣْؤِﻣﻧَﺔً ﺗ ُِﻌﯾُن أََﺣدَﻛُْم َﻋَﻠﻰ أَْﻣِر‬
‫اْﻵِﺧَرِة‬
Hendaklah seseorang diantara kalian
mengambil hati yang bersyukur, lisan yang
penuh dzikir, dan isteri yang beriman yang
menolong orang itu menggapai akhirat
(HR. Ibnu Majah, no. 1846)
4. KUAT AGAMANYA
‫ﺳﻰ ُﺣْﺳﻧ ُُﮭﱠن أ َْن ﯾ ُْرِدﯾَُﮭﱠن‬ َ َ‫ﺳﺎَء ِﻟُﺣْﺳِﻧِﮭﱠن َﻓﻌ‬ َ ّ‫َﻻ ﺗ ََزﱠوُﺟوا اﻟ ِﻧ‬
ْ ُ ‫ﺳﻰ أ َْﻣَواﻟ ُُﮭﱠن أ َْن ﺗ‬
‫طِﻐﯾَُﮭﱠن‬ َ َ‫َوَﻻ ﺗ ََزﱠوُﺟوھُﱠن ِﻷ َْﻣَواِﻟِﮭﱠن َﻓﻌ‬
ُ ‫ﺳْودَاُء ذَا‬
‫ت‬ َ ‫َوﻟَِﻛْن ﺗ ََزﱠوُﺟوھُﱠن َﻋﻠَﻰ اﻟ ِد ّﯾِن َوَﻷ ََﻣﺔ ٌ َﺧْرَﻣﺎُء‬
َ ‫ِدﯾٍن أ َْﻓ‬
‫ﺿُل‬
Janganlah kalian menikahi perempuan
karena kecantikannya, karena terkadang
kecantikannya …. Dan jangan pula kalian
menikahi karena hartanya, karena
sesungguhnya hartanya terkadang ….;
namun nikahilah mereka karena agamanya
dan sungguh budak ….. hitam yang kuat
agamanya lebih utama
5. SETIA PADA SUAMI
‫ﺷﺎِھد ٌ ِإﱠﻻ ِﺑﺈِْذِﻧِﮫ‬َ ‫ﺻوَم َوَزْوُﺟَﮭﺎ‬ ُ َ ‫َﻻ ﯾَِﺣﱡل ِﻟْﻠَﻣْرأَِة أَْن ﺗ‬
‫ت ِﻣْن ﻧَﻔَﻘٍَﺔ َﻋْن‬ ْ َ‫َوَﻻ ﺗ َﺄ ْذََن ِﻓﻲ ﺑَْﯾِﺗِﮫ ِإﱠﻻ ِﺑﺈِْذِﻧِﮫ َوَﻣﺎ أَْﻧﻔَﻘ‬
ْ ‫ﺷ‬
ُ ‫طُره‬ َ ‫َﻏْﯾِر أَْﻣِرِه ﻓَﺈِﻧﱠﮫ ُ ﯾ َُؤد ﱠى ِإَﻟْﯾِﮫ‬
Tidaklah halal bagi seorang perempuan
berpuasa sementara suaminya ada,
kecuali dengan seizin suaminya; dan
dia tidak mengizinkan orang lain masuk
ke rumahnya kecuali dengan izin
suaminya; dan tidak pula membelajakan
dari hartanya tanpa perintahnya, karena
sesungguhnya yang demikian itu….
6. TIDAK MELUKAI SUAMI
DENGAN PERKATAAN

‫ت َزْوَﺟﺗ ُﮫ ُ ِﻣَن اْﻟُﺣوِر‬


ْ َ‫َﻻ ﺗ ُْؤِذي اْﻣَرأ َة ٌ َزْوَﺟَﮭﺎ ِﻓﻲ اﻟد ﱡْﻧﯾَﺎ ِإﱠﻻ َﻗﺎﻟ‬
‫اْﻟِﻌﯾِن َﻻ ﺗ ُْؤِذﯾِﮫ َﻗﺎﺗ َﻠَِك اﱠ˜ُ َﻓﺈِﻧﱠَﻣﺎ ھَُو ِﻋْﻧدََك دَِﺧﯾٌل ﯾ ُوِﺷُك أ َْن‬
‫ﯾ َُﻔﺎِرَﻗِك‬
Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya
didunia kecuali istrinya dari bidadari
berkata, “Janganlah dia kamu sakiti, Allah
melaknatmu karena sesungguhnya dia …..
hampir-hampir menceraikanmu
7. TIDAK MENGADUKAN
SUAMI
‫ارﺟﻌﻲ ﻓﺎﻧﻲ اﻛره ﻟﻠﻣرأة ﺗﺟر ذﯾﻠﮭﺎ ﺗﺷﻛو‬
‫زوﺟﮭﺎ اﻧﻲ اﺑﻐض ان ﺗﻛون اﻟﻣرأة‬
‫ﺗﺷﻛو زوﺟﮭﺎ‬
Pulanglah karena sesungguhnya aku
tidak menyukai seorang perempuan
yang menyeret ujung bajunya,
mengadukan suaminya. Sesungguhnya
aku membeci perempuan yang
mengadukan suaminya
8. TIDAK BANYAK KELUAR
DARI RUMAH

• Mengurus anak, dapur,


rumah, dll lebih utama
daripada ‘berkeliaran’ di
tempat umum untuk mejeng,
shopping, cari angin, dll

‫اﻷﺻل ﻓﻲ اﻟﻣرأة أم ورﺑﺔ اﻟﺑﯾت‬


Hukum asal seorang perempuan adalah ibu
dan pengatur rumah tangga
• Itulah beberapa karakter
penting yang dimiliki oleh
para sahabat Nabi yang
perempuan (shahabiyah)
• Dengan memiliki sifat seperti
itu, perempuan sebagai
saudara kandung laki-laki,
seperti kata Nabi, akan dapat
masuk surga bersama-sama.
Mari Kita Merenung

Anda mungkin juga menyukai