Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI

EVALUASI TEKSTIL I

Pertemuan III.1`

Pengujian Ketidakrataan Benang

Disusun Oleh:

Laras Fajar Rahmadani (204007)

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2022
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui cara uji ketidakrataan benang dan macam-macam alat uji
ketidakrataan benang.
2. Melakukan pengujian ketidakrataan benang untuk mengetahui ketidakrataan suatu
benang.
II. DASAR TEORI
Kerataan benang merupakan faktor yang amat penting dalam mutu benang,
karena itu pada perusahaan-perusahaan pemintalan yang moderen selalu akan
menempatkan pengujian kerataan setarap dengan pengujian-pengujian lain yang
sangat penting. Beberapa macam alat dapat dipakai untuk mengukur kerataan benang.
Diantaranya adalah alat-alat buatan Zellweger Uster, Brush dan Fielden Walker,
semuanya menggunakan sistem capasitance, sedang lainnya pacific tester dan saco
Lowell menggunakan sistem mekanik. Dari macam-macam alat tersebut, alat Uster
Evenness Tester paling populer sekarang ini terutama untuk pengukuran-pengukuran
kerataan hasil-hasil proses dalam pemintalan kapas tau serat staple sintetis. Pacific
tester populer digunakan dalam pabrik-pabrik pemintalan wol yang memproses sliver,
roving dan benang yang besar-besar.
Uster Evennes Tester
Uster Evenness Tester salah satu alat yangmenggunakan sistem capasitance,
dibuat oleh Zellweger Company dikota Uster Switzerland. Alat ini terdiri dari :
1. Evenness Tester (GGP), merupakan alat induk yang dilengkapi dengan
2. Recorder (Reg GGP), untuk mencatat grafik ketidak rataan bahan
3. Integrator (ITG), yang mencatat harga-harga ketidak rataan U % atau CV %.
4. Spectrograph (SPG) dan recordernya (Reg. SPG), yang mencatat periodicity dari
bahan yang diuji dan
5. Imperfection Indicator (IP), yang dapat mencatat banyaknya neps bagian benang
yang tebal atau tipis setiap panjang tertentu.
Prinsip bekerjanya Uster Evenness Tester adalah pada alat ini terdapat condenser
condensor atau measuring comb yang terdiri dari 8 slot, tiap slot terdiri dari pelal
sejajar (electrode) yang saling berhadapan. Electrode tersebut dialiri voltage dan
ditengahnya dilalukan bahan tekstil, maka medan akan diperkuat yang dapat dilihat
pada perubahan aliran listriknya pada skala ammeter yang telah dihubungkan.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Timbangan
- Gunting
- Meteran
2. Bahan
Benang uji
IV. LANGKAH KERJA
1. Ukur benang sepanjang 1 meter sebanyak 15 kali
2. Lalu potong benang uji dengan menggunakan gunting
3. Setelah dipotong benang uji ditimbang satu persatu
4. Kemudian dicatat satu persatu dan dihitung rata-rata untuk mengetahui nilai Sd
dan CV
V. DATA PENGAMATAN

No Berat Ne1 Ne1 - X (Ne1 - X ¿2

1 0,0304 19,428 -0,03 0,0009

2 0,0280 21,093 -1,695 2,87

3 0,0278 21,24 -1,842 3,39

4 0,0299 19,75 -0,352 0,12

5 0,0279 21,16 -1,762 3,10

6 0,0271 21,79 -2,392 5,72

7 0,0273 21,63 -2,232 4,98

8 0,0284 20,796 -1,398 1,95

9 0,0287 20,579 -1,181 1,39


10 0,0264 22,37 -2,972 8,83

11 0,0293 20,157 -0,759 0,57

12 0,0286 20,65 -1,252 1,567

13 0,0280 21,09 -1,692 2,86

14 0,0283 20,87 -1,472 2,16

15 0,0293 20,157 -0,759 0,57

290,97
=
Rata-rata 15 Ʃ = 40,07
= 19,398

Sd =
√ Ʃ(Ne 1− X) 2
n−1

=
√ 40,07
15−1

=
√ 40,07
14
= √ 2,86
= 1,69
sd
CV = X × 100 %
1,69
= 19,398 ×100 %

= 8,71%
VI. KESIMPULAN
Dapat diambil kesimpulan dari data diatas diperoleh nilai twist per – inchi yaitu, SD =
1,69 dan CV = 8,71%.
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. https://text-id.123dok.com/document/yeo357rq-diii-teknik-tekstil-laporan-
praktikum-pe.html
2. Sulistyadi. 2017. Buku Pegangan Kuliah Evaluasi Fisika Tekstil I. Surakarta :
Sekolah Tinggi Teknologi Warga
3. Sulistyadi. 2017. Buku Pegangan Kuliah Praktek Evaluasi Fisika Tekstil I.
Surakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Warga

Anda mungkin juga menyukai