Anda di halaman 1dari 5

NOTULENSI

KEGIATAN LITERASI DIGITAL NONTON BARENG

BANYUMAS

“Peran Ruang Digital Dalam Menyebarkan Ajaran Agama di Kabupaten Banyumas”

Jadwal : Sabtu, 25 Februari 2023

Lokasi : Lapangan Desa Kalisalak, Kab Banyumas, Jawa Tengah

Waktu : 18:30 – selesai.


Narasumber : 1. Winda Shabrina (NXG Indonesia)
2. Riyatno- Kepala Seksi Pelayanan
3. Bima Setyo Aji- KOL
Moderator : Saikun

Sambutan dari MC

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Kepada bapak, ibu, saudara saudari sekalian sebelum
kita memulai acara ini, kami akan memperkenalkan beberapa narasumber saat ini telah hadir melalui
Zoom. Yang pertama yang kami hormati Ibu Winda Shabrina dari NXG Indonesia, kemudian yang
berikutnya Bapak Riyanto, kepala seksi pelayanan desa kalisalak, selanjutnya narasumber berikut nya
yaitu Bapak Setyo Aji, Ketua Sanggar Candra Birawa, dan juga nanti ada ada juga moderator Bapak
Saikun untuk memfasilitasi acara ini. Sebelum acara dimulai, mari kita menyanyikan lagu Indonesia
Raya, kepada hadirin yang hadir dipersilakan untuk berdiri.

Bapak Ibu semuanya yang kami hormati, dalam rangka kegiatan kegiatan nonton bareng literasi digital
kiat membangun usaha di era digital masyarakat Kabupaten Banyumas, tentunya saat ini kita berada di
Desa kalisalak ya Bapak Ibu ya kita sangat mengharapkan partisipasi dari bapak ibu semua untuk
mengikuti kegiatan ini, lebih lanjutnya, mari kita mendengarkan sambutan dari direktur Aptika.

Narasumber

Bapak Riyatno, Kepala Seksi Pelayanan Desa Kalisalak

Pada hari ini kita akan menyaksikan Pagelaran Seni Budaya Wayang marilah kita senantiasa
menghaturkan puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala bahwanya pada malam hari ini kita
semuanya masih diberikan kesehatan Taufik Hidayah serta inayahnya sehingga kita bisa berkumpul
dalam rangka pagelaran nonton bareng pagelaran wayang yang pada malam hari ini. Mudah-mudahan
kita semua mendapat Ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala Allahumma Amin yang kedua shalawat
Darussalam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
yang selalu kita nantikan syafaatnya.

Bapak Ibu yang kami hormati kami ucapkan terima kasih kepada Kominfo yang telah memfasilitasi
acara pada malam hari ini yang tentunya banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh warga desa
kalisalak untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan.

Karena di era digital kita semuanya dituntut untuk bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya
digital apalagi ilmu-ilmu seperti panjenengan yang sudah berumur di atas 50 tahun tentunya
dituntut harus tidak jangan sampai kalah dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu mari kita
bersama-sama belajar dalam rangka untuk meningkatkan informasi yang ada di Indonesia tentunya
dengan teknologi yang sudah modern ini.

Kita tentunya akan lebih melihat ke depan bagaimana Indonesia berkembang seiring perkembangan
teknologi,mari kita bersama-sama di dalam satu kegiatan tentunya di bidang keagamaan pengaruh
agama terhadap etika untuk itu marilah kita bersama-sama menyaksikan kegiatan nonton bareng.
Dalam acara ini kita bisa melihat manfaat perkembangan teknologi berkaitan dengan penyebaran
agama. Mungkin itu yang bisa kami sampaikan dari pemerintah desa atas nama kepala seksi pelayanan
kesehatan mengucapkan selamat kepada seluruh warga negara yang ada Mari kita bersama-sama
menuju Indonesia maju . Terima kasih assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bapak Saikun, Moderator

Membuka acara pada malam hari ini dan untuk acara selanjutnya yaitu kita ke pokok acara atau pokok
pembahasan tentang literisasi digital peran ruang digital dalam penyebaran agama di Kabupaten
Banyumas disini telah mengajukan para narasumber yang tentunya nanti bisa menyampaikan poin-poin
tentang masalah pada malam hari ini yang pertama yaitu narasumber Winda Shabrina dan yang kedua
yaitu bapak Riyanto di pemerintahan desa kalisalak yang ketiga yaitu Bima Setyo Aji ketua sanggar
Candra Birawa yang akan memaparkan tentang bagaimana peran ruang digital dalam menyebarkan
agama di Kabupaten Banyumas mengingat keberagaman agama yang ada di Indonesia merupakan satu
kesatuan dalam memajukan bangsa ini untuk itu tidak perlu panjang lebar, mari kita sambut
narasumber yang pertama yaitu Ibu Winda Shabrina.

Narasumber ke-2 Ibu Winda Shabrina, NXG Indonesia.

Untuk menyampaikan materi diskusi kita disini tentang peran digital dalam menyebarkan agama di
Kabupaten Banyumas dengan subtema tantangan budaya digital dan toleransi beragama sebelumnya
Perkenalkan nama saya Winda Shabrina saya fresh graduate dari komunikasi internasional saya
anggota NXG Indonesia dari di bawah Kominfo.

Kompetensi budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca menguraikan
membiasakan memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya berbangsa dan bernegara menjadi
pelaku digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi lalu
pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produksi
lainnya.
Selanjutnya pengetahuan akan hal-hal digital ruang lingkup budaya digital itu ada 4 yaitu budaya digital
budaya Pancasila digitalisasi budaya mencintai produk dalam negeri dan hal-hal digital untuk budaya
digital budaya Pancasila menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kecakapan digital untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila.

Sebelum kita masuk ke pembahasan diskusi tentang toleransi beragama untuk nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika untuk sila pertama ketuhanan yang maha esa itu nilai utamanya adalah cinta
kasih saling menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital sila kedua nilai utamanya adalah
kesetaraan memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi di ruang digital sila ke-3 nilai
utamanya adalah Harmoni mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau
golongan di ruang digital sila ke-4 nilai utamanya ada demokrasi memberi kesempatan setiap orang
untuk bebas berekspresi dan berpendapat.

Sila kelima ciri utamanya adalah wujud gotong royong bersama-sama membangun ruang digital
yang aman. Kita masuk ke materi tentang toleransi beragama di luar digital kemudian itu
bagaimana memahami tentang rasa toleransi empati tolong-menolong dan nilai penghormatan atas
kehidupan sesuai norma agama sosial budaya.

Bapak Ibu dan teman-teman semua kita bisa saling diskusi bersama tentang toleransi di media sosial
itu bagaimana sih misalkan ada berita hoax yang menimbulkan perpecahan antara golongan suatu
agama. Nanti kita pelajari toleransi beragama terhadap sesama dalam dunia digital. Mari kita saling
menghormati dan menghargai, kita juga diharapkan meluaskan toleransi misalkan perbedaan
pandangan politik apalagi tahun ini kita masuk ke tahun politik ya Yang yang mana kita sebagai
masyarakat yang multikulturalisme dan berprinsip Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu
jua.

Kita harus menghargai perbedaan pandangan politik apalagi setelah masuk masa politik perbedaan
pilihan seperti itu di ruang digital kita harus paham antara berita palsu dan berita yang valid. Salah satu
yang menyebabkan perpecahan terutama dalam hal toleransi beragama ya di ruang digital itu apa saja
sih sekarang kan jawabannya apa-apa di internet dan media sosial semua berita mungkin bisa diakses
tetap kita harus bisa beretika dalam bermedia sosial karena hak asasi manusia yang mendiami kekuatan
negara untuk menggunakan membuat dan menyebarluaskan media digital ada juga tanggung jawab
yaitu menjaga hak-hak atau reputasi orang lain.

Contoh-contoh aksi mewujudkan dan menyebarkan toleransi beragama di ruang digital memahami
konteks ke indonesiaan sebagaimana kita warga negara di era digital ini kita menyadari urgensi
internalisasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam aktivitas bermedia digital ciri-cirinya itu seperti
apa sih Nah ciri-cirinya itu mudah saja mendukung toleransi keberagaman membiasakan bersifat
bersikap demokratis mengutamakan Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan serta
menginisiasi secara baik dan melalui gotong royong karena masyarakat kita semuanya apalagi warga
Banyumas kita warga mengapa kita suka ya ciri khasnya tuh suka gotong royong.

Lalu selanjutnya jangan terburu-buru dalam memposting atau mendokumentasikan di media sosial
khususnya yang berkaitan dengan agama agama yang satu dengan yang lainnya jadi kita menghindari
perpecahan juga kita juga harus berhati-hati ya dalam memotret sesuatu cek dari kebenarannya dulu
bertanya apakah itu benar atau hoax atau mobilitas palsu.

Untuk Bapak dan Ibu sebelum kita membuat suatu postingan atau status atau komentar kita harus
pikirkan dahulu apakah postingan kita akan menciptakan kebersamaan atau perpecahan. Jadi untuk
kesimpulannya di dunia digital adalah dunia kita sekarang ini di mana apa-apa sekarang serba
menggunakan internet eranya era digital. Mari kita mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang
berbudaya tempat kita belajar serta berinteraksi tempat anak-anak kita untuk berkumpul dan
berdiskusi global sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat dan menjaga
toleransi antar sesama.

Moderator

Memaparkan tentang poin pokok daripada fungsi digital dalam penyebaran agama tapi untuk masalah
diskusi nanti di bagian setelah para narasumber memaparkan makalahnya masing-masing.Narasumber
berikutnya akan disampaikan oleh Bapak Riyatno.

Narasumber

Bapak Riyatno. Kepala Seksi Pelayanan

Tentunya kami ucapkan terima kasih juga kepada seluruh warga Desa Kalisalak yang ada di stadion
Kalisalak di sini kami sedikit akan menceritakan dari segi positif maupun negatif dengan adanya era
digital. Sisi Positifnya yaitu kita dapat menikmati berbagai konten di bidang agama, dapat mengakses
Alquran dengan mudah, dan juga dapat mendengarkan ceramah dari Ustadz atau Ustadzah yang kita
pilih.

Dari segi negatif, yaitu dengan adanya hoax yang tentu dapat menimbulkan persepsi negatif di
antara masyarakat sekitar terhadap suatu golongan tertentu, sisi negatif berikutnya yaitu Ajaran
Radikal, jika kita tidak bisa menyaring informasi dengan baik dan benar, maka kita akan terbawa
dengan ajaran radikal , Sisi negatif terakhir yaitu adanya ujaran kebencian,jangan sampai
masyarakat Kabupaten Banyumas terjebak dengan alat-alat yang sudah modern tentunya karena
kehadiran internet termasuk media sosial perlu diantisipasi dengan baik kalau kita tidak
mengantisipasi dengan baik tentu kita semuanya baik pemerintah tokoh agama maupun masing-
masing pemeluk agama yang harus mampu mengontrol diri.

Karena jika kita tidak melek digital akan menimbulkan konflik antar umat beragama akan menjadi pola
parasit yang timbul kemudian menimbulkan perpecahan. Terutama untuk anak-anak kita karena anak-
anak kita zaman sekarang sering bermain HP kita harus selalu mendampingi agar mereka tidak
terjerumus ke hal-hal negatif dan kurang bermanfaat. Beberapa hal yang bisa kita siasati yaitu hindari
judul pemberitaan yang provokator. Yang kedua adalah berpikir logis dan kritis , kita harus berpikir
secara logis jangan hanya mengikuti emosi semata. Jadi dilihat, dibaca lalu kita pikirkan baru masuk ke
aksi kita.

Narasumber Bima Setyo Aji,Kepala Sanggar Candra Birawa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera untuk kita semua, salam budaya,
Sebelum saya menyampaikan uraian saya tentang peran digital dalam penyebaran agama mari kita
bersama-sama memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pada kesempatan malam hari ini
kita dapat berkumpul di lapangan desa kalisalak selalu dalam kondisi sehat walafiat tak kurang satu
apapun. Sebelum saya menyampaikan pembahasan saya, tugas saya sebagai dalang atau pelaku seni,
yaitu dapat menyampaikan peran budaya dalam penyebaran agama di era digital karena digital saat ini
sudah mampu menyebar ke seluruh kehidupan masyarakat dan negara.

Untuk saat ini salah satu tugas yang dilakukan oleh penyebar agama atau pendakwah salah satunya
adalah menyebarkan ajaran agama dan budaya melalui digital. Antara agama, budaya dan teknologi
tidak bisa dipisahkan karena kita masuk ke masa digitalisasi. Dengan penyebaran ajaran agama melalui
digital secara positifnya akan lebih mudah membuat persatuan antar umat berbangsa, bernegara dan
beragama tanpa terbatas ruang, waktu dan wilayah.

Penyebaran ajaran agama ini juga dapat mempermudah para guru agama sekolah anak-anak di
Kabupaten Banyumas, dengan konten-konten yang dibuat menarik akan membuat para anak-anak lebih
giat dalam mempelajari dan mendalami ajaran agama.

Penutupan oleh Moderator

Terima kasih kepada para narasumber dan Bapak Ibu semua yang sudah memberikan pemaparan,
semoga ilmunya dapat kita ambil dan yang negatif tidak kita ikuti ya adik-adik semua. Semuanya jangan
kemana-kemana, selanjutnya kita akan menyaksikan pertunjukan wayang kulit.

Anda mungkin juga menyukai