Anda di halaman 1dari 2

TORTOR DALAM MASYARAKAT BATAK TOBA

Penggunaan Tortor
Bagi masyarakat Batak Toba, Tortor adalah Tarian dari suku batak toba, tapi bukan
hanya sekadar bentuk tari, tetapi lebih luas dan kompleks lagi pengertiannya dalam kehidupan
masyarakat Batak Toba. Tortor juga tarian yang mempunyai pengertian dalam setiap
gerakannya. Tortor dilakukan sesuai dengan sistem kekerabatan dalam kehidupan masyarakat
batak toba. Bagi suku batak toba, Tortor dapat dijadikan sarana interaksi hubungan antar sesama
manusia sesuai dengan kedudukan dalam unsur Dalihan Na Tolu (sistem kekerabatan pada
masyarakat Batak Toba), Kegiatan manortor tidak terlepas dari kehidupan masyarakat batak
toba. Tortor digunakan dalam setiap acara-acara dalam kehidupan masyarakat batak toba. Telah
dijelaskan bahwa tortor digunakan untuk menentukan kedudukan seseorang dalam unsur Dalihan
Na Tolu, yang dapat dilihat dari gerakan-gerakan tortor somba yang dilakukan. Tortor tidak
dapat terlepas dari kehidupan masyarakat suku batak toba. Masyarakat batak toba yang
mendiami wilayah toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan wilayah yg terdapat
suku batak toba pasti melakukan tarian tortor dalam setiap kegiatan adat. Dalam hal ini juga
mereka secara otomatis Tortor dilakukan untuk menghormati Debata Mulajadi NaBolon
(Pencipta alam semesta dan manusia, arwah leluhur, maupun masyarakat sekeliling sesuai
kedudukannya dalam Dalihan Na Tolu).
Berikut upacara adat dlam masyarakat batak toba :
1. Upacara adat Mangirdak atau Mangganje atau Mambosuri boru (adat tujuh bulanan)
Upacara yang diterima oleh seorang ibu yang usia kandungannya tujuh bulan.
2. Upacara adat Mangharoan
Upacara adat yang dilaksanakan setelah dua minggu kelahiran bayi untuk menyambut
kedatangan bayi tersebut dalam keluarga tersebut.
3. Upacara adat Martutu aek
Upacara adat pemberian nama kepada bayi. Namun, padasaat ini, upacara ini sudah tidak
dilakukan lagi karena dianggap tidak sesuai dengan ajaranagama
4. Upacara adat Manulangi
Upacara adat yang diberikan kepada orang tua yang lanjut usianya dengan
menyuapi/menyulangkan makanan kesukaan atau makanan yang terbaik oleh anak dan cucunya.
5. Upacara adat Hamatean
Upacara adat kematian saat seseorang Batak meninggal disesuaikan dengan adat Batak
Toba apakah adat yang akan dibuat jika seseorang meninggal sebagai sari matua, saur matua,
maulibulung dll.
6. Upacara adat Mangongkal holi
Upacara adat penggalian tulang belulang orang tua yang telah meninggal untuk
dimasukkan kedalam tugu (monumen untuk menghormati orang yang meninggal).

Anda mungkin juga menyukai