Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)

A.    PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana sistematik dan berkesinambungan. Disini pihak pembangunan bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dilain pihak proses pembangunan sering terkandung proses dampak samping berupa dampak negative yang harus diantisipasi agar
tidak menimbulkan masalah. Salah satu dampak negative akibat pembangunan adalah potensi bahaya kesehatan masyarakat yang mengancam terpeliharanya
unsure utama kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya mensejahterakan kedudukan bangsa dan negara dengan bangsa – bangsa
dari negara lain dalam upaya menghadapi era globalisasi. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia secara terus menerus dan progresif perlu dilakukan.
Salah satu faktor penting dari kualitas sumber daya manusiaadalah kesehatan manusia. Untuk menjamin kualitas sumber daya manusia  dalam perlindungan
kesehatan perlu diperhatikan factor kesehatan masyarakatnya. Oleh karena itu apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan baik positif atau negative akan diikuti
pula oleh kondisi masyarakat di dalamnya.
Untuk menjaga perubahan – perubahan lingkungan agar tidak berisiko terhadap kesehatan masyarakat maka perlu adanya analisis resiko terhadap kesehatan
lingkungan. Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan ditujukan untuk pemantauan wilayah setempat ( PWS ), kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan serta dalam
pelaksanaan investigasi pada KLB, wabah bencana, kejadian pencemaran serta kasus keracunan.
Pelaksanaan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan merupakan implementasi dari undang – undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang – undang
No.24 tahun 1994 tentang penataan ruang dan undang – undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup serta sebagai tindak lanjut dari
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 872tahun 1997 tentang pedoman teknis analisis dampak kesehatan lingkungan yang mengamanatkan
dalam melaksanakan kajian dampak kesehatan masyarakat baik dalam kontek rencana usaha dan atau kegiatan, maupun pemantauan dan pengelolaan program
kesehatan wajib menerapkan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan /Analisis Resiko Dampak Kesehatan Lingkungan   ( ADKL/ARKL).
Dalam implementasi ARKL kegiatan survey luas diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, analisis dan interpretasi sebagai landasan dalam proses
pengambilan keputusan baik antara program maupun antar sektor serta berbagai pihak terkait dalam upaya pemberantasan penyakit menular, penyelamatan
lingkungan maupun upaya peningkatan kesehatan.
Analisis resiko dampak kesehatan lingkungan (ADKL/ARKL) PT Holcim Indonesia Tbk  dibuat agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan di setiap tahapan kegiatan operasionalnya. PT. Holcim Indonesia Tbk merupakan  perusahaan pembuat semen di Indonesia yang
memiliki kantor pusat di Jalan Jend Gatot Subroto No. 38, Nort Building Lt.14 dan Lt. 15 Jakarta, sedangkan Lokasi Industri PT. Holcim di Cilacap beralamat di
Jalan Ir. H. Juanda Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, memiliki luas area 118.5 Ha, sebagai sebuah
industri pengolahan semen yang besar dikota Cilacap PT. Holcim dalam proses produksinya menghasilkan banyak komponen baik berupa gas, cair atau padatan
yang berpotensi menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan bila tidak ditangani secara baik.
2.        Deskripsi Kegiatan
Kegiatan-kegiatan dalam proses pembuatan semen yang menimbulkan bahaya atau masalah terhadap kesehatan :
3.        Tujuan
a.         Mengetahui Risiko Bahaya Kesehatan Masyarakat yang ditimbulkan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap pada lingkungan
b.        Mengetahui Rencana Pengelolaan Risiko Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap
c.         Mengetahui Rencana Pemantauan Lingkungan dalam kegiatan Operasi Produksi PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap
B.    PENAPISAN
Penapisan dampak adanya PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap terhadap kualitas kesehatan masyarakat:
1.        Peningkatan emisi debu sumber tidak bergerak pada proses pembuatan semen dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan.
2.        Peningkatan emisi gas buang sumber emisi tidak bergerak (PM 10, PM25, SO2, NO2, CO, O3, HC, Pb) pada proses pembuatan semen memiliki potensi untuk
meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara.
3.        Penurunan kualitas udara  ambien (kadar debu) pada kegiatan transportasi bahan baku, clinker, semen dan BBMA di dalam lokasi pabrik dapat
menimbulkan peningkatan kadar debu di udara dan gangguan terhadap kesehatan akibat kandungan debu di udara.
4.        Peningkatan kebisingan pada proses pembuatan semen memiliki potensi bahaya kesehatan seperti gangguan pendengaran pada karyawan.
5.        Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan
timbulnya pencemaran terhadap badan air dan ekosistem perairan.
6.        Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk
kegiatan operasional pabrik semen.
7.        Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. Holcim Indonesia pabrik Cilacap.

C.    PERLINGKUPAN
1.        Identifikasi Dampak Penting

Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi

ü Stack EP Raw Mill


Peningkatan emisi debu sumber ü Stack EP Cooler
Proses pembuatan semen
tidak bergerak ü Stack Coal Mill
ü Stack Finish Mill

Peningkatan emisi gas buang


ü Stack EP Raw Mill
sumber emisi tidak bergerak (PM10, Proses pembuatan semen
ü Stack EP Cooler
PM25, SO2, NO2, CO, O3, HC, Pb)

Penurunan kualitas udara ambien Penyimpanan dan bongkar muat Ø Olay Storage
(kadar debu) bahan baku, bahan bantu dan Ø Open coal yard
bahan bakar Ø Silica and iron storage
Ø Biomass storage
Ø Additive storage
Ø Limestone storage
Ø Coal roofed storage

Ø Cement mill
Ø Paper bag plant
Proses operasional pabrik dan Ø Kiln
Peningkatan kebisingan
kegiatan laboratorium Ø Raw mill
Ø Coal mill
Ø Biomass feeding facility

Ø Settling pond
Penurunan kualitas air buangan dan Proses operasional pabrik dan
Ø Bak Penangkap Minyak /
air limbah kegiatan laboratorium
pengendap

Sikap dan persepsi masyarakat Kegiatan Operasioanal pabrik Ø Masyarakat disekitar pabrik

Ø Di klinik PT. Holcim


Peningkatan angka kesakitan dan
Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap
angka kecelakaan yang terjadi Kegiatan operasional pabrik
dan Puskesmas kecamatan
akibat kerja
Cilacap utara, Tengah, Selatan
2.        Evaluasi Dampak Potensial

Evaluasi dampak
Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi
potensial

ü Peningkatan kadar debu


ü Stack EP Raw Mill
di udara
Peningkatan emisi debu Proses pembuatan ü Stack EP Cooler
ü Peningkatan risiko
sumber tidak bergerak semen ü Stack Coal Mill
gangguan pernapasan
ü Stack Finish Mill
pada karyawan

ü Peningkatan kadar
Peningkatan emisi gas parameter polutan di
buang sumber emisi tidak udara
Proses pembuatan ü Stack EP Raw Mill
bergerak (PM10, PM25, ü Peningkatan risiko
semen ü Stack EP Cooler
SO2, NO2, CO, O3, HC, kesehatan akibat
Pb) kandungan parameter
polutan di udara

Penurunan kualitas udara Penyimpanan dan Ø Olay Storage Ø Peningkatan kadar


ambien (kadar debu) bongkar muat bahan Ø Open coal yard debu di udara
baku, bahan bantu dan Ø Silica and iron Ø Peningkatan risiko
storage
Ø Biomass storage
kesehatan akibat
bahan bakar Ø Additive storage
kandungan debu di udara
Ø Limestone storage
Ø Coal roofed storage

Ø Cement mill
Ø Paper bag plant
Proses operasional Ø Kiln Ø Peningkatan gangguan
Peningkatan kebisingan pabrik dan kegiatan Ø Raw mill pendengaran pada
laboratorium Ø Coal mill karyawan
Ø Biomass feeding
facility

Proses operasional Ø Settling pond Ø Timbulnya pencemaran


Penurunan kualitas air
pabrik dan kegiatan Ø Bak Penangkap badan air dan ekosistem
buangan dan air limbah
laboratorium Minyak / pengendap air

Ø Adanya ketidak puasan


masyarakat terhadap
Sikap dan persepsi Kegiatan Operasioanal Ø Masyarakat
perusahaan dalam hal
masyarakat pabrik disekitar pabrik
kesempatan kerja
penduduk lokal
Ø Di klinik PT.
Holcim Indonesia
Peningkatan angka
Tbk. Pabrik Cilacap Ø Peningkatan angka
kesakitan dan angka Kegiatan operasional
dan Puskesmas kesakitan dan kecelakaan
kecelakaan yang terjadi pabrik
kecamatan Cilacap kerja karyawan
akibat kerja
utara, Tengah,
Selatan

3.        Pemusatan Dampak Potensial

Permasalahan Lingkungan
Dampak Penting Risiko Kesehatan
Hidup

ü  Peningkatan kadar emisi debu Menimbulkan gangguan


ü  Penurunan kualitas udara pernapasan akut dan gangguan
Kualitas Udara
ambien pendengaran pada karyawan dan
ü  Peningkatan kebisingan masyarakat disekitar pabrik

D.    PENYAJIAN RONA LINGKUNGAN HIDUP


1.        Penentuan Rona Lingkungan
Rona lingkungan hidup terdiri dari komponen lingkungan fisik, biologi dan social ekonomi dan budaya.
a.    Lingkungan Fisik
1)  Iklim
Dari data yang diperoleh di stasiun BMG terdekat diperoleh gambaran iklim di daerah pabrik PT Holcim Indonesia. Temperature maksimum berkisar antara 29, 6 –
32,1 dan temperature minimum antara 22,8 – 24,8 o C, dengan kelembaban relative antara 50 – 89 %. Curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus sebesar
38,8 mm dan maksimum pada bulan Nopember mencapai 632 mm.
            2) Kualitas Udara
                        Berdasarkan analisa laboratorium, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi udara diwilayah studi relative masih baik, hal ini ditunjukan
dengan tidak adanya parameter yang melampaui baku mutu lingkungan yang ditetapkan. Keberadaan debu dan gas gas emisi di wilayah pabrik yang diakibatkan
oleh proses produksi dan aktifitas transportasi serta aktifitas penduduk masih dalam batas yang belum melewati nilai ambang yang dipersyaratkan.
3) Kebisingan
                 Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan, sumber kebisingan adalah mesin mesin produksi dan aktifitas manusia serta alat transportasi,
berdasarkan pengukuran di wilayah studi tingkat kebisingan didalam pabrik dan diluar pabrik masih memenuhi baku mutu dimana untuk kebisingan didaerah
pemukiman adalah 55 dB sedangkan hasil pengukuran adalah rata-rata 47 dB.
4) Hidrologi
                 Hidrologi di daerah pabrik PT Holcim terindikasi adanya air permukaan berupa aliran sungai Bengawan Donan dan sungai kecil disebelah timur pabrik
dan air tanah. Dari hasil pengukuran terhadap air permukaan dan air tanahnya secara fisik, kimia maupun mikrobiologis masih memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Permenkes 416 Tahun 1990 tentang Syarat-syarat Kualitas Air.
5) Geologi
                 Kondisi geologi pabrik berada pada dataran rendah yang terletak di Kelurahan Karangtalun dan berbatasan dengan kelurahan Lomanis disebelah
selatan, kelurahan Kebon manis disebelah timur dan kelurahan tritih disebelah barat.
b.    Lingkungan Biologi
1)   Flora
Flora disekitar pabrik berupa tanaman keras dan bunga bungaan seperti albasia, sengon, pohon mangga, kelapa dan pohon pisang. Sedangkan disekeliling
rumah biasanya ditanami tanaman hias dan tanaman budidaya.
2)   Biota Air
Biota air yang diteliti adalah plankton dan benthos, keduanya merupakan indicator dari sehat/tidaknya suatu perairan, semakin beranekaragam maka perairan
tersebut semakin sehat. Indek keanekaragaman plankton dan bentos di wilayah pabrik dan sekitarnya masih bagus hal ini menandakan perairan disekitar pabrik
tidak mengalami pencemaran.
c.    Sosial ekonomi dan Budaya
Jumlah penduduk di kelurahan Karangtalun 10746 jiwa terdiri dari 5823 wanita dan 4923 laki laki dengan tingkat pendidikan yang beragam mulai dari SD sampai
Sarjana. Sebagian besar warga bekerja sebagai buruh baik sebagai buruh tani maupun buruh industry dan sebagian kecil sebagai petani, pedagang, dan pegawai
baik swasta maupun negeri dengan tingkat pendapatan rata rata cukup lumayan. Sebagian besar masyarakat disekitar pabrik beragama islam dan sebagian
lainya ada Kristen, katolik dan lainya, sedangkan budaya yang ada adalah berbudaya jawa khususnya jawa tengah.

2.        Pengumpulan  dan Analisa Data Rona Lingkungan

Metode
Lokasi Jangka
Jenis Sumber Pengumpulan Dampak Bagi
Indikator Pemantaua waktu /
Parameter dampak dan analisis Lingkungan
n frekuensi
data

Kadar Penurunan Proses §    Metode §  Cerobon Setiap 3 Dapat


emisi debu kualitas udara pembuata isokinetis untuk g EP Raw bulan menyebabkan
dan gas ambien n semen unit cerobong Mill sekali sesak
buang §    Sampling §  Di dalam selama napas,  ispa
udara ambien
§    Metode
analisis : metode
dust fall, debu
lokasi
tersedimentasi,
pabrik
metode kegiatan
§  Di luar batuk pilek
gravimetri untuk operasiona
lokasi dan penyakit
debu tersuspensi. l pabrik
pabrik di pernafasan
§   Metode berlangsun
kawasan lainya
analisis udara g
permukima
sesuai dengan
n penduduk
PP No. 41 tahun
1999 tentang
pencemaran
udara

Kebisingan Peningkatan Proses §   Pengukuran §   Di Setiap 3 Dapat


kebisingan pembuata langsung di dalam bulan menyebabkan
n semen lapangan dengan lokasi sekali ketulian dan
sound level pabrik selama gangguan
meter §  Di luar kegiatan pendengaran
§  Membandingk lokasi operasiona lainya
an hasil
pengukuran
pabrik di
dengan baku l pabrik
kawasan
mutu tingkat berlangsun
permukima
kebisingan (Kep g
n penduduk
Men LH No. 48
Tahun 1996)

§  Pengambilan
sampel air
§  Saluran Dapat
buangan Setiap 3
utama menyebabkan
§  Analisis bulan
settling turunya
Kualitas laboratorium sekali
Penurunan pond ekosistem air
air Kegiatan §  Membandingk selama
kualitas air §  Saluran dan gangguan
buangan operasion an hasil kegiatan
buangan dan Tengah kesehatan pada
dan air al pabrik pengukuran operasiona
air limbah §  Saluran manusia bila
limbah dengan Perda l pabrik
Selatan mengkonsumsi
No.10 Tahun berlangsun
Ware air yang
2004 Tentang g
House tercemar
Baku Mutu Air
Limbah

Densitas Penurunan Kegiatan Pengambilan Perairan Setiap 6 Ekosistem air


bulan
sampel air sekali
(plankton) dan selama
dan jadi terganggu
keanekaragama operasion sedimen (bentos) sekitar kegiatan
diversitas keseimbangan
n biota air al pabrik kemudian pabrik operasiona
biota air ya
dianalisis di l pabrik
laboratorium berlangsun
g

Di klinik
PT. Holcim
§   Pengambilan Indonesia Setiap 3
Angka data primer Tbk. Pabrik bulan Banyak
kesakitan dengan Cilacap, sekali terjadinya
Kesehatan
akibat Kegiatan melakukan Puskesmas selama penyakit Ispa,
dan
gangguan operasion wawancara Cilacap kegiatan Pneumoni dan
keselamata
kesehatan yang al pabrik §  Pengumpulan Utara, operasiona penyakit
n kerja
dialami data sekunder Cilacap l pabrik pernafasan
masyarakat puskesmas Tengah dan berlangsun lainya
setempat Kecamatan g
Cilacap
Selatan
3.        Metode Pengumpulan dan Analisis Data Rona Lingkungan
Metode pengumpulan data  dengan pengukuran dan observasi di didalam pabrik serta pengukuran, observasi dan wawancara diluar pabrik dan didaerah pemukiman penduduk
disekitar pabrik. Dan yang terbesar adalah dengan mengambil data sekunder dari PT Holcim Indonesia, Kelurahan setempat dan dinas terkait. Sedangkan analisa datanya dengan
mengunakan analisa deskriptif baik kualitas maupun kuantitas dan juga membandingkan antara hasil pengukuran dan baku mutu yang dipersyaratkan.
E.    ANALISIS RESIKO
1.        IDENTIFIKASI BAHAYA
a.    Proses pembuatan semen
Kegiatan pada proses ini diperkirakan akan meningkatkan kadar debu di udara dan meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang semakin
tinggi disamping itu juga meningkatkan resiko gangguan pendengaran akibat kebisingan yang dihasilkan selama proses produksi.
b.   Transportasi bahan baku, clinker, semen, bahan bakar dalam lokasi pabrik
Kegiatan pada proses ini diperkirakan dapat menurunkan kualitas udara ambien serta dapat meningkatkan risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara yang
semakin tinggi, pada tahap ini juga menghasilkan tingkat kebisingan yang dapat menimbulkan gangguan pada system pendengaran baik pekerja maupun masyarakat disekitar
pabrik.
c.    Proses operasional pabrik dan kegiatan laboratorium
Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga dapat menyebabkan gangguan terhadap biota air dan  pada tahap selanjutnya dapat menyebabkan
turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini dipakai sebagai sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan gangguan gangguan lain
pada manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air tersebut dikonsumsi akan menimbulkan dapat negative pada kesehatan.
2.        EVALUASI DOSE RESPONSE
Penilaian terhadap dampak adanya PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap terhadap kualitas kesehatan masyarakat:
1.      Peningkatan emisi debu sumber tidak bergerak pada proses pembuatan semen dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi karyawan.
2.      Peningkatan emisi gas buang sumber emisi tidak bergerak (PM10, PM25, SO2, NO2, CO, O3, HC, Pb) pada proses pembuatan semen memiliki potensi untuk meningkatkan
risiko kesehatan akibat kandungan parameter polutan di udara.
3.    Penurunan kualitas udara  ambien (kadar debu) pada kegiatan transportasi bahan baku, clinker, semen dan BBMA di dalam lokasi pabrik dapat menimbulkan peningkatan
kadar debu di udara dan gangguan terhadap kesehatan akibat kandungan debu di udara.
4.    Peningkatan kebisingan pada proses pembuatan semen memiliki potensi bahaya kesehatan seperti gangguan pendengaran pada karyawan.
5.    Perubahan kualitas air buangan dan air limbah (parameter fisika, kimia anorganik, biologi) pada kegiatan operasional pabrik dapat memungkinkan timbulnya pencemaran
terhadap badan air dan ekosistem perairan.
6.    Persepsi negatif masyarakat dengan adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap perusahaan dalam hal kesempatan kerja bagi penduduk lokal untuk kegiatan operasional pabrik
semen.
7.    Peningkatan angka kesakitan akibat gangguan kesehatan yang dialami masyarakat sekitar PT. Holcim Indonesia pabrik Cilacap.
3.        PENGUKURAN PEMAJANAN

SIMPUL 3 SIMPUL 4
SIMPUL 1 SIMPUL 2
No (Pemajanan pada (Dampak
(Sumber Pencemar) (Media Lingkungan)
manusia) Kesehatan)

Debu menyebabkan
Debu dan bahan
Sumber pencemar gangguan
polutan  udara (PM10, Menghirup udara
1. lingkungan fisik pernapasan, iritasi
PM25, SO2, NO2, CO, O3, tercemar
a.           Kualitas udara pada mata, iritasi
HC, Pb)
pada kulit

b.           Kebisingan Kebisingan ditempat Terpapar bising saat Kebisingan


kerja operasional mesin menyebabkan
dalam pabrik gangguan
pendengaran
(ketulian sementara
maupun ketulian
permanen)

Air limbah hasil


Air limbah
 Sumber pencemar operasional pabrik Air kontak melalui
menyebabkan
lingkungan biologis –   BOD       – Suhu minuman dan kontak
2. gangguan terhadap
ü  Kualitas  air buangan –   COD       – pH langsung dengan
pencernaan, penyakit
dan air limbah -Nitrit       – Plankton kulit
kulit.
dan benthos

1.        PENETAPAN RESIKO

Evaluasi Faktor
Potensi Dampak Baku mutu Dampak
dampak

ü Peningkatan
kadar debu di
ü Penurunan kualitas
Peningkatan emisi KepMen LH No 13 Tahun 1995, udara
udara
debu sumber tidak tentang Baku Mutu Emisi Sumber ü Peningkatan
ü Gangguan pada system
bergerak Tidak Bergerak risiko gangguan
pernafasan
pernapasan pada
karyawan
ü Peningkatan
Peningkatan emisi kadar parameter
gas buang sumber ü Penurunan kualitas polutan di udara
KepMen LH No 13 Tahun 1995,
emisi tidak udara ü Peningkatan
tentang Baku Mutu Emisi Sumber
bergerak (PM10, ü Gangguan pada system risiko kesehatan
Tidak Bergerak
PM25, SO2, NO2, pernafasan akibat kandungan
CO, O3, HC, Pb) parameter polutan
di udara

Ø Peningkatan
kadar debu di
Penurunan ü Penurunan kualitas
udara
kualitas udara PP No. 41 Tahun 1999 tentang udara
Ø Peningkatan
ambien (kadar Pengendalian pencemaran  udara Ø Gangguan pada
risiko kesehatan
debu) system pernafasan
akibat kandungan
debu di udara

ü Penurunan kualitas Ø Peningkatan


Peningkatan Kep Men LH No 48 tahun 1996 udara gangguan
kebisingan tentang baku mutu kebisingan ü Gangguan pada system pendengaran pada
pendengaran karyawan

Penurunan Membandingkan hasil pegukuran Ø Penurunan indek Ø Timbulnya


keaneka ragaman hayati
kualitas air Ø Terganggunya pencemaran
dengan Perda Tahun 2004 tentang
buangan dan air ekosistem perairan badan air dan
baku mutu limbah
limbah Ø Gangguan kesehatan ekosistem air
pada manusia

Ø Adanya ketidak
puasan
Ø Masyarakat disekitar masyarakat
Sikap dan Adanya ketidakpuasan masyarakat
pabrik menjadi resah terhadap
persepsi terhadap perusahaan dalam hal
dankecemburuansocial perusahaan dalam
masyarakat kesempatan kerja penduduk lokal
semakin tinggi hal kesempatan
kerja penduduk
lokal

Ø Peningkatan
Peningkatan Ø Angka kesakitan
angka kesakitan
angka kesakitan penyakit tertentu pada
Angka kesakitan pada masyarakat dan kecelakaan
dan angka masyarakat dan angka
dan angka kecelakaan yang terjadi kerja karyawan
kecelakaan yang kecelakaan yang terjadi
akibat kerja dan pada
terjadi akibat akibat kerja pada
masyarakat
kerja karyawan
sekitar pabrik
.      RENCANA PENGELOLAAN RESIKO

Potensi Penanggung
Baku mutu Dampak Pengendalian Bahaya
Dampak Jawab

Peningkata
n emisi ü Penurunan kualitas
KepMen LH No 13 Tahun ü Mengintensifkan perawatan mesin mesin pabrik. ü Manageme
debu udara
1995, tentang Baku Mutu ü Optimalisasi penggunaan alat kontrol dan alat monitoring emisi n
sumber ü Gangguan pada
Emisi Sumber Tidak Bergerak ü Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan ü Pekerja
tidak system pernafasan
bergerak

Peningkata
n emisi gas
buang
sumber ü Penurunan kualitas ü Mengintensifkan perawatan mesin mesin pabrik.
KepMen LH No 13 Tahun ü Manageme
emisi tidak udara ü Optimalisasi penggunaan alat kontrol dan alat monitoring emisi
1995, tentang Baku Mutu n
bergerak ü Gangguan pada ü Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan
Emisi Sumber Tidak Bergerak ü Pekerja
(PM10, system pernafasan ü  Optimalisasi proses operasi
PM25, SO2,
NO2, CO,
O3, HC, Pb)

Penurunan PP No. 41 Tahun 1999 tentang ü Penurunan kualitas Ø Pemakaian APD pada       karyawan ü Manageme
Ø Penyimpanan dan  dan pembongkaran                        sesuai SOP
kualitas
yang                    berlaku
udara udara
Pengendalian pencemaran udar Ø Pembuatan                               green                                           belt di sekitar n
ambien Ø Gangguan pada
a pabrik ü Pekerja
(kadar system pernafasan
Ø Perawatan                                   peralatan                                                   sec
debu)
ara  berkala.

ü Penurunan kualitas
Peningkata Kep Men LH No 48 tahun Ø Menanam pohon sebagai  sound barrier di sekitar pabrik ü Manageme
udara
n 1996 tentang baku mutu Ø Pemakaian APD yang sesuai bagi karyawan n
ü Gangguan pada
kebisingan kebisingan Ø Optimalisasi peredam pada mesin pabrik ü Pekerja
systempendengaran

Ø Penurunan indek
keaneka ragaman
Penurunan
Membandingkan hasil hayati
kualitas air Ø Setling Pond    dan                     dan netralisasi air ü Manageme
pegukuran dengan Perda Ø Terganggunya
buangan  limbah n
Tahun 2004 tentang baku mutu ekosistem perairan
dan air Ø Bak  penangkap                minyak /pengendap ü Pekerja
limbah Ø Gangguan
limbah
kesehatan pada
manusia

Sikap dan Adanya ketidakpuasan Ø Masyarakat Memberikan kesempatan bagi penduduk lokal untuk ikut serta terlibat sebagai ü Manageme
persepsi masyarakat terhadap disekitar pabrik tenaga kerja dalam kegiatan operasional pabrik sesuai dengan kualifikasi dan n
ü Pekerja
perusahaan dalam hal menjadi resah
ü Masyaraka
masyarakat kesempatan kerja penduduk dankecemburuansocia jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
t sekitar
lokal l semakin tinggi
pabrik

Peningkata
Ø Angka kesakitan ü Manageme
n angka
Angka kesakitan pada penyakit tertentu pada Ø Penyuluhan kesehatan n
kesakitan
masyarakat dan angka masyarakat dan angka Ø Peningkatan pelayanan kesehatan ü Pekerja
dan angka
kecelakaan yang terjadi akibat kecelakaan yang Ø Penggunaan alat pelindung kerja ü Masyaraka
kecelakaan
kerja terjadi akibat kerja Ø Pemeriksaan kesehatan karyawan secara t sekitar
yang terjadi
pada karyawan pabrik
akibat kerja

3.      IMPLEMENTASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1.    Implementasi

Potensi Dampak Sumber Dampak Dampak Respon Masyarakat

Masyarakat sekitar
ü Penurunan kualitas udara merasa tergangu dengan
Peningkatan emisi debu Proses pembuatan
ü Gangguan pada system adanya debu yang
sumber tidak bergerak semen
pernafasan sampai ke lingkungan
mereka
Peningkatan emisi gas Masyarakat sekitar
buang sumber emisi ü Penurunan kualitas udara merasa tergangu dengan
Proses pembuatan
tidak bergerak (PM10, ü Gangguan pada system adanya polutan
semen
PM25, SO2, NO2, CO, O3, pernafasan udara yang sampai ke
HC, Pb) lingkungan mereka

Proses pembuatan Masyarakat sekitar


semen serta ü Penurunan kualitas udara merasa tergangu dengan
Penurunan kualitas udara
transportasi hasil Ø Gangguan pada system adanya debu yang
ambien (kadar debu)
dan bahan baku pernafasan sampai ke lingkungan
produksi mereka

Masyarakat sekitar
Proses pembuatan
merasa tergangu dengan
semen serta ü Penurunan kualitas udara
adanya
Peningkatan kebisingan transportasi hasil ü Gangguan pada system
kebisingan  yang
dan bahan baku pendengaran
sampai ke lingkungan
produksi
mereka

Penurunan kualitas air Proses pembuatan Ø Penurunan indek keaneka Masyarakat sekitar
buangan dan air limbah semen dan ragaman hayati merasa tergangu dengan
aktifitas Ø Terganggunya ekosistem adanya penurunan
laboratorium perairan kualitas air dibadan
Ø Gangguan kesehatan pada air  di lingkungan
manusia mereka

Kesempatan Adanya ketidak puasan


Masyarakat disekitar pabrik
Bekerja dan masyarakat terhadap
Sikap dan persepsi menjadi resah
berusaha perusahaan dalam hal
masyarakat dankecemburuan social
masyarakat kesempatan kerja
semakin tinggi
sekitar penduduk lokal

Angka kesakitan Masyarakat sekitar


Peningkatan angka kesakitan
Peningkatan angka pada masyarakat menjadi resah dengan
penyakit tertentu pada
kesakitan dan angka dan angka adanya peningkatan
masyarakat dan angka
kecelakaan yang terjadi kecelakaan yang angka kesakitan
kecelakaan yang terjadi akibat
akibat kerja terjadi akibat penyakit tertentu akibat
kerja pada karyawan
kerja operasional pabrik

2.    Pengambilan Keputusan Kategori bahaya Kesehatan

Kategori Bahaya
Potensi Dampak Sumber Dampak Dampak
Kesehatan

ü Penurunan kualitas udara


Peningkatan emisi debu Proses pembuatan
ü Gangguan pada system Urgen
sumber tidak bergerak semen
pernafasan
Peningkatan emisi gas
buang sumber emisi tidak ü Penurunan kualitas udara
Proses pembuatan
bergerak (PM10, PM25, ü Gangguan pada system Urgen
semen
SO2, NO2, CO, O3, HC, pernafasan
Pb)

Proses pembuatan
semen serta ü Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara
transportasi hasil Ø Gangguan pada system Urgen
ambien (kadar debu)
dan bahan baku pernafasan
produksi

Proses pembuatan
semen serta ü Penurunan kualitas udara
Peningkatan kebisingan transportasi hasil ü Gangguan pada system Urgen
dan bahan baku pendengaran
produksi

Penurunan kualitas air Proses pembuatan Ø Penurunan indek keaneka Biasa


buangan dan air limbah semen dan aktifitas ragaman hayati
laboratorium Ø Terganggunya ekosistem
perairan
Ø Gangguan kesehatan pada
manusia

Kesempatan Masyarakat disekitar pabrik


Sikap dan persepsi Bekerja dan menjadi resah Belum bisa
masyarakat berusaha dankecemburuan social dipastikan
masyarakat sekitar semakin tinggi

Angka kesakitan Peningkatan angka kesakitan


Peningkatan angka
pada masyarakat penyakit tertentu pada
kesakitan dan angka Belum bisa
dan angka masyarakat dan angka
kecelakaan yang terjadi dipastikan
kecelakaan yang kecelakaan yang terjadi akibat
akibat kerja
terjadi akibat kerja kerja pada karyawan

4.      RENCANA PENGELOLAAN

TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

LINGKUNGAN FISIK – KIMIA

A.  KUALITAS UDARA
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

Ø Meminimal
kan kadar
debu diudara
Peningkatan KepMen LH No 13 Tahun Ø Stack EP Raw Mill Sela
Proses Ø Meminimal Ø Mengintensifkan perawatan mesin mesin pabrik.
emisi debu 1995, tentang Baku Mutu Ø Stack EP Cooler ope
pembuatan kan resiko Ø Optimalisasi penggunaan alat kontrol dan alat monitoring emisi
sumber tidak Emisi Sumber Tidak Ø Stack coal Mill pab
semen kesehatan Ø Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan
bergerak Bergerak Ø  Stack Finish Mill ng
akibat
kandungan
debu diudara

Peningkatan Proses KepMen LH No 13 Tahun Ø Meminimal Ø Mengintensifkan perawatan mesin mesin pabrik. Ø Stack EP Raw Mill Sela
emisi gas pembuatan 1995, tentang Baku Mutu kan kadar Ø Optimalisasi penggunaan alat kontrol dan alat monitoring emisi Ø Stack EP Cooler ope
buang sumber semen Emisi Sumber Tidak parameter Ø Pemakaian alat pelindung diri bagi karyawan pab
emisi tidak Bergerak polutan Ø Optimalisasi proses operasi ng
bergerak diudara
(PM10, PM25,
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

Ø Meminimal
kan resiko
kesehatan
SO2, NO2,
akibat
CO, O3, HC,
kandungan
Pb)
parameter
polutan
diudara

Penurunan Penyimpan PP No. 41 Tahun 1999 Ø Meminimal Ø Pemakaian APD pada       karyawan Ø Olay Storage Sela
kualitas udara an dan tentang kan kadar Ø Penyimpanan dan  dan pembongkaran                        sesuai SOP Ø Open coal yard ope
ambien (kadar bongkar Pengendalian pencemaran  u debu diudara yang                    berlaku Ø Silica and iron storage pab
debu) muat bahan dara Ø Meminimal Ø Pembuatan                               green                                           belt di Ø Biomass storage ng
baku, bahan kan resiko sekitar pabrik Ø Additive storage
bantu dan kesehatan Ø Perawatan                                   peralatan                                               Ø Limestone storage
bahan bakar akibat      secara  berkala. Ø Coal roofed storage
kandungan
debu diudara
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

B.  KEBISINGAN

Peningkatan Proses Kep Men LH No 48 tahun Mengurangi Ø Menanam pohon sebagai  sound barrier di sekitar pabrik Ø Cement mill Sela
kebisingan operasional 1996 tentang baku mutu kebisingan Ø Pemakaian APD yang sesuai bagi karyawan Ø Paper bag plant ope
pabrik dan kebisingan Ø Optimalisasi peredam pada mesin pabrik Ø Kiln pab
kegiatan Ø Raw mill ng
laboratoriu Ø Coal mill
m Ø Biomass feeding facility
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

C.    HIDROLOGI

Penurunan
kualitas buang Proses
Mengendalika Ø Setling
an dan air operasional Membandingkan hasil Sela
n atau Pond             dan                     n
limbah pabrik dan pegukuran dengan Perda Ø Setling Pond    dan                    dan               netralisasi air limbah ope
meminimalka etralisai air         limbah
(parameter kegiatan Tahun 2004 tentang baku Ø Bak  penangkap               minyak/pengendap pab
n air limbah Ø  Bak penangkap               mi
fisika, kimia laboratoriu mutu limbah ng
yang dibuang nyak /         pengendap
an organik, m
biolgi)

D.  BIOLOGI

Penurunan Kegiatan Indek Keanekaragaman Menjaga Ø Pembuatan dan pengoperasian settling pond Didalam pabrik dan diluar Sela
densitas dan operasional kestabilan Ø Pembuatan dan pengoperasian bak penangkap minyak / pengendap pabrik ope
diversitas ekosistem pab
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

biota air pabrik perairan Ø Netralisasi air pendingin dengan deviasi 3o C ng

E.   KOMPONEN SOSIAL

Sikap dan Kegiatan Adanya ketidakpuasan Meredam gejolak Memberikan kesempatan bagi penduduk lokal untuk ikut serta PT. Holcim Indonesia Tbk Sec
persepsi operasion masyarakat terhadap perusahaan sosial di dalam terlibat sebagai tenaga kerja dalam kegiatan operasional pabrik Pabrik Cilacap sela
Masyarakat al pabrik dalam hal kesempatan kerja masyarakat sekitar sesuai dengan kualifikasi dan jumlah tenaga kerja yang pab
penduduk lokal lokasi pabrik dibutuhkan ng
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

Meningkatkan
/
memaksimalk
an Sela
Kesempatan Kegiatan Jumlah penduduk lokal yang
keterlibatan Ø Mengadakan program pendidikan ketrampilan bagi tamatan SLTA PT. Holcim Indonesia Tbk ope
kerja dan operasion dapat membuka dan atau
penduduk Ø Program pendidikan magang bagi lulusan S1 Pabrik Cilacap pab
berusaha al pabrik mengembangkan jenis usaha
lokal dalam berl
kesempatan
kerja dan
berusaha

F.       KOMPONEN KESMAS

Keselamatan Kegiatan Angka kesakitan dan angka Menurunkan Ø Penyuluhan kesehatan Diklinik PT. Holcim Indonesia Satu
dan kesehatan operasion kecelakaan yang terjadi akibat angka Ø Peningkatan pelayanan kesehatan dan Puskesmas ex Kotip seka
kerja al pabrik kerja kesakitan dan Ø Penggunaan alat pelindung kerja ope
TUJUAN PER
 JENIS SUMBER
TOLOK UKUR PENGELOLA RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PEN
DAMPAK DAMPAK
AN AN

angka
pab
kecelakaan Ø Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala
ng
kerja

5.      RENCANA PEMANTAUAN

DAMPAK PENTING YANG


RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

LINGKUNGAN FISIK – KIMIA


DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

A.       KUALITAS UDARA

Ø Stack EP Setiap 3
Ø Metode Raw Mill bulan sekali
Kadar  emisi Ø Mengetahui kadar debu isokinetis untuk Ø Stack EP Selama
Peningkatan
debu sumber terukur unit cerobong Cooler kegiatan
kadar emisi Proses pembuatan semen
tidak Ø Memantau peningkatan Ø Continous Ø Stack coal operasional
debu
bergerak kadar emisi debu total emission Mill pabrik
Monitoring Ø  Stack berlangsun
Finish Mill g

 Emisi gas Peningkatan Proses pembuatan semen Ø Meengetahui kadar Ø Metode Ø Stack EP Setiap 3
buang emisi gas parameter kualitas udara isokinetis untuk Raw Mill bulan sekali
sumber terukur unit cerobong Ø Stack EP Selama
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

emisi tidak Ø Metode analisis


kegiatan
bergerak Ø Memantau peningkatan udara sesuai
operasional
(PM10, PM25, kadar polutan udara dengan PP No 41
Cooler pabrik
SO2, NO2, (PM10, PM25, SO2, NO2, tentang
berlangsun
CO, O3, HC, CO, O3, HC, Pb) Pencemaran
g
Pb) Udara

Kadar debu Penurunan Transportasi, Penyimpana Ø Mengetahui kadar Ø Sampling udara Ø Didalam Setiap 3


kualitas udara n dan bongkar muat bahan parameter debu terukur ambien lokasi pabrik bulan sekali
ambien baku, bahan bantu dan Ø Memantau peningkatan Ø Metode analisis Ø Diluar Selama
bahan bakar kadar   debu total diudara : lokasi pabrik kegiatan
ambien Metode dust fall dikawasan operasional
dan pemukiman pabrik
Metode penduduk berlangsun
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

gravimetri g

B.       KEBISINGAN

Kebisingan Peningkatan Proses pembuatan semen Ø Mengetahui tingkat Ø Pengukuran Ø Didalam Setiap 3
kebisingan kebisingan terukur langsung lokasi pabrik bulan sekali
Ø Memantau peningkatan dilapangan Ø Diluar Selama
kebisingan diudara dengan sound lokasi pabrik kegiatan
level meter dikawasan operasional
Ø Membandingka pemukiman pabrik
n hasil penduduk berlangsun
pengukuran g
dengan baku
mutu tingkat
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

kebisingan (Kep
Men LH No 48
tahun 1996)

C.  HIDROLOGI

Kualitas air Penurunan Proses operasional pabrik Memantau dan Ø Pengambilan Ø Saluran Setiap 3
buangan dan kualitas air mengetahui perubahan air utama bulan sekali
air limbah buangan dan air kualitas air buangan dan Sampel air Settling Pond Selama
limbah air limbah buangan Ø Saluran kegiatan
Ø Analisis ware house operasional
laboratorium pabrik
Ø Membandingka berlangsun
n hasil g
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

Pengukuran
dengan baku
 Mutu air limbah

D.  BIOLOGI

Densitas dan Penurunan indek Kegiatan operasional Mengetahui perubahan Ø Pengambilan Perairan Setiap 6
diversitas keanekaragaman pabrik komposisi biota air sampel air disekitar bulan
biota air biota air (plankton dan bentos) baik (plankton) dan pabrik Selama
kerapatan sedimen (bentos) kegiatan
maupunkeanekaragamany kemudian operasional
a dianalisis pabrik
dilaboratorium berlangsun
Ø Analisis data : g
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

deskriptif analisis

E.   KOMPONEN SOSIAL

Persepsi Adanya ketidak Kegiatan operasional Memantau Ø Pengamatan PT. Holcim Setahun
negatif puasan pabrik jumlah kesempatan kerja langsung di Indonesia Tbk sekali
Masyarakat masyarakat dan berusaha yang lapangan Pabrik Cilacap Selama
terhadap dapat diambil oleh Ø Pengumpulan serta kegiatan
perusahaan masyarakat baik secara data sekunder dari kelurahan operasional
dalam hal formal maupun informal disnaker Karangtalun pabrik
kesempatan kabupaten dan dan Lomanis berlangsun
kerja bagi kantor kelurahan g
penduduk lokal Ø Data dianalisis
dengan metode
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

statistik deskriptif

Ø Pengamatan
langsung Setahun
Jumlah PT. Holcim
Memantau jumlah tenaga dilapangan dan sekali
penduduk lokal Indonesia
kerja lokal yg terserap dan didukung data Selama
Kesempatan yang dapat Tbk Pabrik
Kegiatan operasional peluang usaha yg dapat sekunder kegiatan
kerja dan membuka dan Cilacap serta
pabrik dimanfaatkan oleh Ø Analisis data operasional
berusaha atau kelurahan
penduduk sekitar lokasi dilakukan dengan pabrik
mengembangka Karangtalun
pabrik metode analisis berlangsun
n jenis usaha dan Lomanis
kualitatif dan g
kuantitatif

F.        KOMPONEN KESMAS
DAMPAK PENTING YANG
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DIPANTAU

TUJUAN METODE KE
SUMBER DAMPAK
JENIS PEMANTAUAN PENGUMPULA LOKASI T
FREKUEN
PARAMET INDIKATOR N DAN PEMANTAU
SI
ER ANALISIS AN
DATA

Ø Pengamatan
langsung di
Angka lapangan Setiap 3
Diklinik PT.
Keselamatan kesakitan akibat Ø Pengumpulan bulan sekali
Memantau perkembangan Holcim
dan gangguan Kegiatan operasional data sekunder selama
tingkat kesehatan Indonesia dan
kesehatan kesehatan yang pabrik dari Puskesmas operasional
masyarakat Puskesmas ex
kerja dialami setempat pabrik
Kotip
masyarakat Ø Data dianalisis berlangsung
dengan metode
statistik deskriptif

Anda mungkin juga menyukai