PENDAHULUAN
bersama.1
agama yang secara langsung atau tidak menjadi ”landasan pacu” bagi
korupsi. Dan pelaku korupsi pun tahu pasti agama apapun melarang dan
1
Loso, “Peningkatan Pemahaman Siswa tentang Bahaya Korupsi melalui Pendidikan
Anti Korupsi di Sekolah dalam Upaya Menciptakan Generasi Muda yang Anti Korupsi di
SMK Diponegoro Karang Anyar” (Pekalongan: Fakultas Ilmu Hukum UNIKAL: Jurnal
Pena Vol. 19, No. 2,September 2010), hlm. 145
1
mengutuk tindakan itu. Mungkin dengan pendekatan agama bisa dipakai
bahwa ibadah ritual yang tidak bermutu tidak berdampak positif bagi
para perilaku.2
sisi ini, gerakan sosial anti korupsi yang terpusat di kalangan tokoh
pendidikan.
2
Pemberantasan Korupsi dengan Nilai-nilai Islam diakses pada tanggal 5 Oktober 2015
dari http://adahspace.blogspot.co.id/2013/05/pemberantasan-korupsi-dengan-nilai.html
2
Indonesia dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan
korupsi.
pelajaran yang sudah ada di sekolah dalam bentuk perluasan tema yang
Islam.
3
dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Antikorupsi yang
berbasis kontekstual.4
kelakuan yang merusak, mengambil uang yang bukan menjadi hak milik
4
tujuan utama dalam hidup. Karena tujuannya adalah kepuasan dan
kebendaan berupa harta, uang dan semua yang tampak dari luanya saja.
Orang yang senang itu menurut mereka adalah yang harta bendanya
banyak dan orang yang bahagia itu adalah orang yang senang.5
agar punya harta yang banyak lalu hidup jadi senang dan bahagia. Tidak
peduli dengan tujuan yang mulia. Yang penting puas, yang penting
senang, tidak peduli dengan yang lain. Sedangkan orang atau individu
nilai kebudayaan.
Altruisme adalah lawan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri.
5
Hedonisme di akses pada tanggal 10 Oktober 2015 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme
5
perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri
sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya
perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk
tertentu.6
kekurangan, atau orang yang sudah kaya namun mereka merasa kurang
karena memiliki “rasa” peduli. Orang bisa peduli karena mereka empati.
yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
6
Altruisme di akses pada tanggal 10 Oktober 2015 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Altruisme
6
terjadi ketidakseimbangan antara pembangunan ekonomi dan tradisi
kebudayaan masyarakat.7
kurikulum 2013 yang belum efektif, semakin minimnya jam untuk mata
yang sebatas ritual saja, tidak memberi warna bagi kehidupan sosial
landasan spiritual, moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri
bangsa.8
7
Masnur, Pendidikan Karakter, (Jakarta : Bumi Aksara, September 2011) hlm. 1
8
Ahmad Ludjito, Mengembangkan Keilmuan Pendidikan Islam, Rasail Media
Group1995 : 5
7
tinggi. Oleh karena itu, maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan
maksiat.
pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling tidak ada
9
Redja Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan, Suatu Pengantar 2002: 3
8
tiga tantangan besar yang harus dihadapi. Pertama, adalah mendirikan
dan ketiga adalah membangun karakter. Ketiga hal tersebut secara jelas
B. Rumusan Masalah
10
Muchlas Samani (Pendidikan Karakter, Konsep dan Model) hlm. 2
9
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
masyarakat/kemungkaran sosial.
E. Batasan Istilah
1. Penanaman
10
Penanaman berasal dari kata “tanam” yang mengandung arti
memberikan dasar, benih, atau bibit, dalam hal ini agama. Sehingga
suatu tindakan atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas
11
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,1982), hlm.1008
12
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Umum Bahasa Indonesia Kontemporer,(Jakarta
:Modern English Press, 1991), hlm. 1035
13
EM. K. Kaswardi, Pendidikan nilai Memasuki tahun 2000. (Jakarta : PT.
Grasindo,1993). hlm. 24-25
14
Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008),
hlm.16.
15
Nilai bila di lihat dari sumbernya terdapat 2 Jenis : nilai ilahiyah & nilai insaniyah,
nialiilahiyah adalah nilai yang bersumber dari agama (wahyu Allah) sedangkan nilai
insaniyah yaitu nilai yang di ciptakan manusia atas dasar kriteria yang diciptakan oleh
manusia pula. Baca.Mawardi Lubis, Evaluasi Pendidikan Nilai. (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 19
11
yang kemudian di transformasikan secara sadar ke dalam sikap dan
2. Anti Korupsi
legislatif, dan yudikatif, serta pejabat lain yang fungsi dan tugas
12
memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan/korporasi) yang
3. Pembelajaran
itu.19
13
pembelajaran pendidikan agama islam. Dimana dalam pelaksanaan
SKH (Satuan Kegiatan Harian) yang sudah dibuat oleh guru sesuai
dikehendaki.
4. Akidah Akhlak
Kata akhlak berasal dari kata khuluk yang dalam bahasa Arab
tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang yang telah melekat,
20
M. Basyaruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat
Pers, 2002), hlm. 45.
21
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta ; PT. Bumi Aksara, Cetakan
kelima, 2004), hlm. 86.
14
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN,
kunci dalam melihat hasil penelitian, maksud dalam hal ini diantaranya:
macam Akhlak.
15
Pada bab ini akan memaparkan tentang data yang telah diteliti dan
analisis data yang akan dibahas adalah: Latar Belakang Obyek Penelitian,
16