Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Elektronik Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

Volume 1 Nomor 2, Februari 2018, Halaman 156-170


Open access at: https://ejournal.uksw.edu/alethea
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana

UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO


DI DALAM HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
(STUDI PUTUSAN THE PROSECUTOR V. JEAN-PIERRE BEMBA
GOMBO/ICC-01/05-01/08)

Gheanina Prisilia Kaban


Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
Korespondensi: gheakaban7@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini membahas salah satu prinsip Hukum Pidana Internasional yang mengatur
unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam hal pertanggungjawaban seorang komandan
(atasan) kepada pasukan (bawahannya) dalam lingkungan militer. Dalam menganalisis
unsur-unsur tersebut, Penulis menggunakan studi putusan: The Prosecutor V. Jean-Pierre
Bemba Gombo/ICC-01/05-01/08 tentang Unsur-Unsur Tanggung jawab Komando dengan
tolak ukur yaitu Artikel 28 Statuta Roma 1998 tentang Tanggung jawab Komando terhadap
Bemba yang merupakan seorang Komandan dari Pasukan Armée de Libération du Congo
(ALC) dan Presiden dari partai politik Mouvement de Libération du Congo (MLC). Penelitian ini
mengambil kesimpulan bahwa Bemba yang telah memenuhi unsur-unsur tersebut dan ia
memiliki tanggung jawab terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pasukannya di
Republik Afrika Tengah.

Kata-kata Kunci: Hukum Pidana Internasional; Unsur-Unsur Tanggung jawab


Komando; ICC; Bemba; Statuta Roma.

Abstract
This research discusses a principle of international criminal law that regulates the
compulsory requirements for a commander to be responsible for crimes committed by his
subordinates in the military field. A case approach is used in the analysis, taking the case of
The Prosecutor v. Jean-Pierre Bemba Gombo/ICC-01/05-01/08 to highlight the elements of
Command Responsibility. In that case, Bemba was the Commander-in-Chief of Armée de
Libération du Congo (ALC) and also the President of a political party named Mouvement de
Libération du Congo (MLC). This research concludes that Bemba has fulfilled the requirement
and is responsible for crimes committed by his subordinates in the Central African Republic.

Key Words: International Criminal Law; Command Responsibility Elements; ICC;


Bemba; Rome Statute.
157 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

PENDAHULUAN her power to prevent or repress


their commission or to submit the
matter to the competent authorities
Tanggung jawab itu juga disertai
for investigation and prosecution.
oleh kewajiban untuk melakukan
Yang dimaksud dengan komandan
proses hukum dan menjatuhkan
gagal mengambil langkah yang perlu
hukuman kepada pelaku atas
dan masuk akal untuk mencegah
pelanggaran yang dilakukannya.
kejahatan atau menindak kejahatan
Ketika komandan gagal melaksanakan
tersebut yaitu seperti tugas dari
kewajibannnya maka komandan akan
komandan itu sendiri bahwa
dijatuhi hukuman seolah-olah dia
komandan harus melakukan segala
sendiri adalah pelaku pelanggaran
tindakan yang diperlukan dan masuk
tersebut. Pasal 87 Additional Protocol I
akal untuk mencegah atau menekan
to the Geneva Conventions 1977
kejahatan yang dilakukan oleh bawa-
(Protokol I 1977) menegaskan bahwa
hannya (pasukannya) baik secara de
komandan harus mengambil langkah-
jure maupun secara de facto. Ketika
langkah yang diperlukan untuk
komandan telah melakukan segala
mencegah pelanggaran yang terjadi.
langkah yang perlu dan masuk akal
Pasal 28 International Criminal Court
tersebut namun gagal karena koman-
(ICC) jo. Pasal 86 par. 2 Protokol I 1977
dan sendiri gagal di dalam memberi-
juga menegaskan bahwa komandan
kan kontrol dengan benar terhadap
bertanggungjawab secara pidana
bawahannya.
terhadap kejahatan yang dilakukan
Namun dalam praktiknya tidaklah
oleh pasukan yang berada di bawah
mudah untuk mengetahui apakah
komando dan pengawasan efektifnya
seluruh unsur-unsur utama tersebut
atau yang disebabkan oleh kegagal-
terpenuhi. Implementasi unsur-unsur
annya dalam melakukan pengawasan
dari prinsip tanggung jawab komando
yang patut.
itulah yang menjadi fokus kajian
Artikel 28(a) Statuta Roma 1998
penulisan ini. Untuk itu, penelitian
berbunyi:
akan dilakukan dengan mengkaji
A military commander or person putusan ICC yaitu Prosecutor v. Jean-
effectively acting as a military
commander shall be criminally Pierre Bemba Gombo /ICC-01/05-
responsible for crimes within the 01/08) tentang unsur-unsur tanggung
jurisdiction of the Court committed by jawab komando. Putusan ini diperiksa
forces under his or her effective
kepada Pierre Bemba Gombo yang
command and control, or effective
authority and control as the case may merupakan seorang politisi, dan salah
be, as a result of his or her failure to satu dari empat wakil presiden
exercise control properly over such pemerintahan di Republik Demokratik
forces, where:
(i) That military commander or
Kongo serta dahulu juga pemimpin
person either knew or, owing to the Pergerakan Pembebasan Kongo (MLC)
circumstances at the time, should yaitu sebuah grup pemberontak
have known that the forces were berkedok partai politik.1Mantan
committing or about to commit such
crimes; and pemimpin pemberontak Kongo, Jean-
(ii) That military commander or person Pierre Bemba, dihukum penjara 18
failed to take all necessary and tahun oleh Mahkamah Kejahatan
reasonable measures within his or

1 <https://id.wikipedia.org/wiki/Jean-Pierre_Bemba>diakses 10 Agustus 2017.


UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 158

Internasional (ICC) terkait kejahatan kemiliteran menurut Kamus Besar


perang dan kekerasan seksual. Bahasa Indonesia yaitu memberi
Bemba, yang juga pernah menjabat perintah dan memimpin gerakan
wakil presiden Republik Demokratik tentara dan sebagainya.
Kongo, dinyatakan bersalah pada Istilah “military commander”
bulan maret karena kejahatan yang (komando kemiliteran) mengacu pada
dilakukan di Republik Afrika Tengah seseorang yang secara formal atau
sepanjang 2002-2003. Dia dituduh disahkan secara hukum menjalankan
gagal menghentikan milisi pimpinan- tugas dan fungsinya sebagai seorang
nya dalam melakukan pembunuhan komandan militer. Pada umumnya,
dan perkosaan tetapi pengacaranya komandan militer dan pasukannya
menegaskan segera mengajukan akan menjadi bagian dari pasukan
banding. Hakim menjatuhkan angkatan bersenjata suatu negara dan
hukuman 18 tahun. Bemba didakwa beberapa komandan akan ditunjuk
dengan dua tuduhan kejahatan oleh negara untuk mengoperasikan
terhadap kemanusiaan (pembunuhan pasukannya berdasarkan hukum
dan pemerkosaan) dan tiga tuduhan nasional negara sehingga prosedur
kejahatan perang (pembunuhan, maupun praktiknya (de jure
pemerkosaan, dan penjarahan) yang commanders) harus sesuai dengan
diduga dilakukan selama konflik di hukum nasional negara tersebut.
Republik Afrika Tengah (Central Selain itu, istilah “military commander”
African Republic/CAR). Ini adalah pada artikel 28(a) Statuta Roma juga
kasus pertama ICC yang melibatkan berlaku pada individu yang ditunjuk
konflik dalam CAR, dan sidang ketiga sebagai komandan militer dalam
yang pernah diadakan di ICC. pasukan pemerintah yang tidak resmi,
Kemudian dari pemaparan di atas, sesuai dengan praktik atau aturan
penulis mempertanyakan bagaimana organisasi mereka baik tertulis
pertimbangan hakim dalam putusan maupun tidak tertulis.
The Prosecutor v. Jean-Pierre Bemba Setiap orang yang diangkat
Gombo/ICC-01/05-01/08 tentang menjadi komandan militer memiliki
unsur-unsur tanggung jawab tanggung jawab komando terhadap
komando sebagaimana yang diatur pasukan (bawahannya) sehingga
dalam Hukum Pidana Internasional. sebagai seorang komandan haruslah
Jenis penelitian yang digunakan oleh bertindak dengan tepat dan bijaksana
Penulis yaitu jenis penelitian hukum terhadap pasukannya khususnya
normatif. dalam hal memberi pelatihan dan
perintah agar pasukannya tidak
PEMBAHASAN melakukan kesalahan ketika menja-
lankan suatu operasi militer.
Tanggungjawab Komando menurut Ketika seseorang yang memiliki
International Criminal Court yang kewenangan komando tersebut gagal
didasarkan pada Statuta Roma 1998 untuk mencegah atau memberikan
hukuman atas tindakan ilegal yang
Komando sebagai nomina (kata
dilakukan oleh bawahannya, ia dapat
benda) menurut Kamus Besar Bahasa
dimintai pertanggungjawaban sesuai
Indonesia (KBBI) adalah aba-aba dan
rantai komando. Hal ini yang disebut
perintah serta Komando dalam
dengan prinsip pertanggungjawaban
159 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

komando. Tanggung jawab komando kukan itu bersifat melawan hukum


(atasan) merupakan salah satu prinsip dan terdakwa mampu bertanggung-
pertanggungjawaban pidana yang jawab. Kemampuan tersebut memper-
berkembang secara progresif dalam lihatkan kesalahan dari petindak yang
hukum pidana internasional. Melalui berbentuk kesengajaan atau kealpaan.
prinsip ini pertanggung-jawaban Artinya tindakan tersebut tercela
pidana menjadi diperluas, bukan tertutuh menyadari tindakan yang
hanya mencakup pelaku kejahatan dilakukan tersebut.
internasional melainkan dalam Pertanggungjawaban pidana oleh
keadaan tertentu, menjangkau pula masyarakat dianggap suatu perbuatan
komandan atau atasan si pelaku. yang tercela yang harus
Dengan demikian, dapat dikatakan dipertanggungjawabkan pada si
bahwa prinsip tanggung jawab pembuatnya atas perbuatan yang
komando/atasan menghubung-kan dilakukan. Dengan mempertanggung-
suatu perbuatan (kejahatan jawabkan perbuatan yang tercela,
internasional) yang dilakukan oleh apakah si pembuatnya juga dicela
seseorang dengan atasan/komando si ataukah si pembuatnya tidak dicela.
pelaku yang dalam kondisi tertentu Pada hal yang pertama maka si
dianggap ikut memikul pertanggung- pembuatnya tentu dipidana,
jawaban pidana atas apa yang sedangkan dalam hal yang kedua si
dilakukan oleh bawahan/anak pembuatnya tentu tidak dipidana.
buahnya. 2 Kesalahan dalam arti seluas-
Dalam KBBI, tanggung jawab luasnya dapat disamakan dengan
(nomina, kata benda) adalah keadaan pengertian pertanggungjawaban da-
wajib menanggung segala sesuatunya lam hukum pidana. Di dalamnya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, terkandung makna dapat dicelanya si
dipersalahkan, diperkarakan, dan pembuat atas perbuatannya. Jadi,
sebagainya. Kemudian untuk apabila dikatakan bahwa orang itu
tanggung jawab hukum, definisi dalam bersalah melakukan sesuatu tindak
KBBI adalah berfungsi menerima pidana, maka itu berarti bahwa ia
pembebanan, sebagai akibat sikap dapat dicela atas perbuatannya.
pihak sendiri atau pihak lain. Dalam Roeslan Saleh mengatakan bahwa
bahasa asing pertang-gungjawaban dalam pengertian perbuatan pidana
pidana disebut sebagai tidak termasuk hal pertang-
“toerekenbaarheid”, “criminal responsi- gungjawaban. Perbuatan pidana
bility”, dan “criminal liability”. Bahwa hanya menunjuk kepada dilarangnya
pertanggungjawaban pidana dimak- perbuatan. Apakah orang yang telah
sudkan untuk menentukan apakah melakukan perbuatan itu kemudian
seseorang tersangka/terdakwa diper- juga dipidana, tergantung pada soal
tanggungjawabkan atas suatu tindak apakah dia dalam melakukan per-
pidana (crime) yang terjadi atau tidak. buatan pidana itu memang mempu
Dengan perkataan lain apakah
terdakwa akan dipidana atau
dibebaskan. Jika ia dipidana, harus
ternyata bahwa tindakan yang dila-

2 Arie Siswanto, Hukum Pidana Internasional (Andi 2015) 266.


UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 160

nyai kesalahan, maka tentu dia akan untuk mencegah terjadinya pelang-
dipidana.3 garan tersebut dan jika dipandang
Pertanggungjawaban pidana tepat, mengadakan tindakan disiplin
menjurus kepada pemidanaan petin- atau pidana terhadap pelaku
dak, jika telah melakukan suatu pelanggaran.
tindak pidana dan memenuhi unsur- Artikel 28 ICC jo. Artikel 86 par. 2
unsurnya yang telah ditentukan Protokol Tambahan I 1977 juga
dalam undang-undang. Dilihat dari menegaskan bahwa komandan
sudut terjadinya suatu tindakan yang bertanggungjawab secara pidana
terlarang (diharuskan), seseorang terhadap kejahatan yang dilakukan
akan dipertanggungjawab pidanakan oleh pasukan yang berada di bawah
atas tindakan-tindakan tersebut komando dan pengawasan efektifnya
apabila tindakan tersebut bersifat atau yang disebabkan oleh
melawan hukum (dan tidak ada kegagalannya dalam melakukan
peniadaan sifat melawan hukum atau pengawasan yang patut. Artikel 28(a)
rechtsvaardigingsgrond atau alasan tidak menjelaskan dengan jelas
pembenar) untuk itu. Dilihat dari hubungan komando tersebut maka
sudut kemampuan bertanggungjawab Artikel 28(b) menyatakan bahwa:
maka hanya seseorang yang “mampu Berkenaan dengan hubungan atasan
bertanggungjawab” yang dapat dan bawahan yang tidak digambarkan
dalam ayat (1), seorang atasan secara
dipertanggungjawabkan. pidana bertanggungjawab atas
Artikel 87 (1) Protokol Tambahan I kejahatan yang termasuk dalam
1977 menegaskan bahwa komandan jurisdiksi Mahkamah yang dilakukan
wajib mengambil langkah-langkah oleh bawahan yang berada di bawah
kewenangannya dan pengendaliannya
yang diperlukan untuk mencegah secara efektif, sebagai akibat dari
pelanggaran yang dilakukan angkatan kegagalannya untuk melaksanakan
bersenjata yang berada di bawah pengendalian dengan semestinya atas
bawahan tersebut, di mana:
komandonya atau orang lain yang
(i) atasan tersebut mengetahui, atau
berada di dalam pengendaliannya dan secara sadar mengabaikan
melaporkan hal itu kepada penguasa informasi yang dengan jelas
yang berwenang. Artikel 87 (2) AP I mengindikasikan bahwa
bawahannya sedang melakukan
memberikan tugas kepada komandan atau hendak melakukan
sesuai dengan tingkatan tanggung kejahatan tersebut;
jawabnya untuk menjamin bahwa (ii) kejahatan itu menyangkut
semua anggota militer yang berada di kegiatan yang berada dalam
tanggung jawab efektif dan
bawah komandonya menyadari pengendalian atasan tersebut;
kewajibannya menurut konvensi dan dan
protokol. Artikel 87 ayat (3) AP I (iii) atasan gagal mengambil semua
mewajibkan setiap komandan yang tindakan yang perlu dan masuk
akal di dalam kekuasaannya
menyadari bahwa bawahannya atau untuk mencegah atau menekan
orang lain yang berada di bawah perbuatan mereka atau
kendalinya yang akan melakukan atau mengajukan masalahnya kepada
pejabat yang berwenang untuk
telah melakukan kejahatan harus
penyelidikan dan penuntutan).
melakukan tindakan atau upaya

3 Roeslan Saleh, Pikiran-pikiran Tentang Pertanggungjawaban Pidana (Ghalia Indonesia 1982) 75-
76.
161 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

Prinsip tanggung jawab komando Hubungan yang dimaksud di sini


ini dapat memunculkan dua kategori yaitu komandan dan bawahan
pidana yaitu pertama, tanggung jawab sama-sama memiliki tugas dan
muncul karena adanya tindakan hubungan kerjasama di dalam
pelanggaran hukum yang dilakukan suatu lingkungan militer. Namun
komandan atas perintah dan komandan adalah pemimpin
perencanaan yang mengakibatkan pasukan (bawahannya) dengan
bawahannya melakukan pelanggaran kata lain komandan adalah
hukum dan ini disebut dengan seniornya dan bawahannya adalah
tanggungjawab komando secara lang- juniornya di dalam lingkungan
sung (vicarious atau direct command militer tersebut.
liability); kedua yaitu komandan b) Ada komando atau pengawasan
bertanggungjawab secara pidana efektif dari komandan terhadap
karena tidak melakukan tindakan bawahan yang melakukan
sehingga pelanggaran hukum yang kejahatan
dilakukan bawahannya tersebut
Pengawasan efektif dari komandan
terjadi dan ini disebut dengan
terhadap bawahannya yaitu
tanggungjawab komando yang bersifat
komandan memiliki kemampuan
tidak langsung (indirect command
material untuk mencegah atau
responsibility atau imputed liability).
menekan anak buah (pasukan
Dapat kita simpulkan bahwa
bawahannya) ketika melakukan
pertanggungjawaban komando adalah
kejahatan atau untuk menyerah-
suatu mekanisme untuk menghukum
kan ataupun menyampaikan
para atasan (komando) sebagai akibat
masalah tersebut kepada pihak
pembiaran yang dilakukan atas
yang berwenang.
tindakan kejahatan yang dilakukan
oleh bawahannya, dimana atasan c) Komandan mengetahui atau
tersebut mengetahui atau seharusnya sepatutnya mengetahui bahwa
mengetahui kejahatan yang dilaku- bawahannya akan melakukan
kan bawahannya dimana atasan atau sudah melakukan kejahatan
mempunyai kendali efektif (kesalahan Menurut ICC pengetahuan
dari atasan ataupun komandan sebenarnya dari komandan tidak
tersebut). Komando bersalah karena ia dapat diduga (ditentukan) namun
mengetahui atau sepatutnya menge- harus ditetapkan dengan adanya
tahui tetapi tidak mengambil bukti baik secara langsung
tindakan-tindakan hukum berupa maupun tidak langsung dengan
pencegahan, penanganan dan tidak bukti yang dapat mengungkapkan
melaporkannya. komandan mengetahui mengenai
Dari Artikel 28(a) Statuta Roma kejahatan tersebut. Berdasarkan
1998 dapat diketahui bahwa tanggung
jawab komando harus memenuhi
unsur-unsur utama4 sebagai berikut:
a) Ada hubungan komando antara
komandan dengan bawahan yang
melakukan kejahatan

4 Arie Siswanto, Op.Cit.,270.


UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 162

Regulation 555 mengakui bahwa Analisis terhadap Putusan The


fakta-fakta mengenai komando Prosecutor v. Jean-Pierre Bemba
memiliki kontrol yang efektif atas Gombo/ICC-01/05-01/08 tentang
bawahannya dapat mengubah Unsur-Unsur Tanggung Jawab
pertimbangan hukum namun ICC Komando
menyatakan bahwa hal tersebut
tidak perlu dijadikan sebagai Berdasarkan fakta, bukti dan
bahan pertimbangan yang paling pertimbangan Mahkamah ICC maka
penting seharusnya tahu tentang analisis dari putusan terhadap unsur-
hal-hal standar yang ditentukan unsur prinsip tanggung jawab
Artikel 28 (a)(i) Statuta Roma. komando tersebut yaitu:
d) Komandan gagal mengambil a. Unsur pertama, ada hubungan
langkah yang perlu dan masuk komando antara komandan
akal untuk mencegah kejahatan dengan bawahan yang melakukan
kejahatan.
atau menindak kejahatan, atau
untuk menyerahkan masalah Mahkamah ICC menegaskan
tersebut kepada pejabat yang bahwa unsur ini adalah unsur yang
berwenang untuk diselidiki dan paling menentukan apakah seseorang
dituntut dinyatakan memiliki hubungan dan
tanggung jawab komando karena jika
Komandan gagal mengambil
tidak ada hubungan komando maka
langkah yang perlu dan masuk
seseorang (terdakwa) tidak dapat
akal untuk mencegah kejahatan
diberikan tanggung jawab komando.
atau menindak kejahatan yang
Pada paragraf 176, Mahkamah ICC
dilakukan oleh bawahannya
mengartikan istilah “komandan
(pasukannya) baik secara de jure
militer” mengacu pada seseorang yang
maupun secara de facto yaitu
secara formal atau sah menjalankan
ketika komandan telah melakukan
fungsi dan tugasnya sebagai
segala langkah yang perlu dan
komandan militer yang pada
masuk akal untuk mencegah atau
umumnya komandan militer dan
mengurangi terjadinya kejahatan
pasukannya akan menjadi bagian dari
yang dilakukan oleh bawahannya
pasukan angkatan bersenjata negara
ataupun komandan telah gagal
sehingga komandan tersebut akan
untuk menyampaikan perbuatan
mengoperasikan pasukannya sesuai
yang dilakukan oleh bawahannya
dengan hukum nasional negaranya
itu kepada pihak yang berwenang
sedangkan istilah “komandan militer”
untuk dilakukan penyelidikan dan
pada Artikel 28(a) Statuta Roma juga
penun-tutan atas kejahatan yang
berlaku pada individu yang ditunjuk
dilakukan oleh anak buah atau
sebagai komandan militer dalam
bawahannya maka dia telah gagal
pasukan non pemerintah sesuai
untuk melakukan pengendalian
dengan praktik atau aturan dari
atas pasu-kan atau kesatuannya
organisasi mereka baik tertulis
sehingga terjadilah kejahatan
maupun tidak tertulis.
tersebut.

5 Regulation 55 of the International Criminal Court about Authority of the Chamber to modify the legal
characterization of facts, dikutip dari: <https://www.icc-cpi.int/NR/rdonlyres/DF5E9E76-F99C-
410A-85F4-01C4A2CE300C/0/ICCBD010207ENG.pdf>diakses 7 Oktober 2017.
163 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

Mahkamah ICC juga mengartikan dilakukan komandan militer atau


istilah “hubungan komando” sebagai seseorang yang bertindak memberikan
hubungan atasan dan bawahan di kontrol kepada pasukannya ketika
dalam lingkungan militer. Fakta-fakta melakukan dan memberikan pelatihan
yang dipakai sebagai dasar bagi terhadap pasukannya. Paragraf 184
Mahkamah ICC untuk menyatakan juga menegaskan bahwa Mahkamah
unsur ini terbukti yaitu: sepakat dengan defenisi kontrol yang
(i) Bemba memiliki jabatan sebagai efektif menurut Pra Peradilan, yaitu
Presiden MLC dan Panglima perwujudan dari hubungan atasan
(Komandan) Tertinggi ALC dan pasukan baik secara de facto
(Paragraf 184). maupun de jure (rantai komando).
(ii) Berdasarkan Artikel 12 Peraturan Paragraf 188 menyatakan bahwa
MLC, Bemba memiliki fungsi dan ada beberapa faktor yang mengindi-
wewenang yang luas termasuk kasikan adanya “kontrol efektif”
organisasi internal dan dalam tersebut yaitu:
membuat kebijakan pada sayap (i) posisi resmi komandan dalam
militer ALC dan partai politiknya struktur militer dan tugas yang
MLC (Paragraf 184). benar-benar ada (actual) dia
Pertimbangan Mahkamah ICC lakukan;
tentang unsur pertama ini jika diukur (ii) wewenangnya untuk
pada Statuta Roma 1998 sesuai (tepat) mengeluarkan perintah, termasuk
karena Artikel 28(a) Statuta Roma kemampuannya untuk memerin-
menyatakan bahwa salah satu unsur tahkan pasukan atau unit di
yang harus dipenuhi agar seorang bawah komandonya, baik di
terdakwa dinyatakan memiliki bawah komando langsung atau
tanggung jawab komando yaitu pada tingkat yang lebih rendah,
terdakwa tersebut haruslah seorang untuk terlibat dalam pertempuran
komandan militer atau individu yang (iii) wewenangnya untuk memastikan
bertindak sebagai komandan militer kepatuhan terhadap perintah
yang artinya terdakwa memiliki termasuk pertimbangan apakah
tanggung jawab komando. Hal ini perintah tersebut benar-benar
dukung dengan fakta-fakta bahwa diikuti;
Bemba merupakan seorang komandan (iv) wewenangnya untuk mengem-
tertinggi dari pasukan ALC. balikan pasukan unit bawahan
atau membuat perubahan pada
b. Unsur kedua, ada komando atau
struktur komando;
pengawasan efektif dari komandan
(v) kekuatannya untuk mempromo-
terhadap bawahan yang
sikan, mengganti, menghapus
melakukan kejahatan.
atau mendisiplinkan anggota
Pada paragraf 181 disebutkan pasukan apapun, dan untuk
bahwa Mahkamah ICC setuju dengan memulai penyelidikan;
pra peradilan yang menyatakan istilah (vi) wewenangnya untuk mengirim
“komando” dan “kewenangan” tidak pasukan ke lokasi dimana
memiliki efek substansial terhadap pertempuran terjadi dan menarik
tingkat atau standar kontrol yang mereka pada saat tertentu;
diperlukan tetapi dengan menun- (vii) memiliki akses bebas (independen)
jukkan cara dan langkah yang terhadap kontrol atas sarana
UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 164

untuk berperang seperti peralatan politik dan militer Bemba dapa


komunikasi dan senjata; mempromosikan dan member-
(viii)penguasaannya atas keuangan; hentikan setiap anggota dari MLC
(ix) wewenangnya (kemampuan) dan ALC.
untuk mewakili pasukan dalam (iv) Faktor ketujuh dan kedelapan,
negosiasi atau berinteraksi dengan dibuktikan pada paragraf 388
badan atau individu luar atas yang menyatakan bahwa Bemba
nama organisasi (kelompok); memiliki wewenang dalam
(x) apakah dia mewakili ideologi mendistribusikan senjata dan
gerakan/pasukan bawahannya amunisi yang ada dalam pasukan
dan diwujudkan melalui penam- serta memiliki wewenang dalam
pilan dan pernyataan publik. mengatur sumber dana dan
Berdasarkan paragraf 188 fakta- keuangan pada MLC dan ALC.
fakta yang dipakai sebagai dasar bagi (v) Faktor kesembilan dan kesepuluh,
Mahkamah ICC untuk menyatakan dibuktikan pada paragraf 389
unsur ini terbukti yaitu: yaitu pasukan ALC sering melihat
(i) Faktor pertama, Bemba memiliki Bemba datang mengenakan
jabatan (posisi resmi) sebagai pakaian militer sambil membawa
komandan di dalam pasukan ALC. tongkat komandonya “swagger
(ii) Faktor kedua, ketiga, keempat dan stick”, dan para pasukan sering
keenam dibuktikan pada paragraf melihat Bemba berbicara dengan
395. Setiap komandan unit dalam tentara yang lainnya sehingga
melakukan tugasnya di lapangan para pasukan mengetahui dan
selalu meng-informasikan hal mengenal Bemba sebagai
yang terjadi dan meminta izin “presiden” mereka.
kepada Bemba untuk melakukan Berdasarkan fakta-fakta yang
ataupun memerintahkan pasukan dikaitkan dengan faktor-faktor yang
di lapangan melalui alat-alat disebutkan sebelumnya Bemba
komunikasi yang disebutkan sebagai komandan benar-benar
sebelumnya di bagian posisi kasus memiliki komando atau pengawasan
yang salah satunya yaitu “phonie”. efektif terhadap pasukannya sehingga
Hal inilah yang juga menerangkan Pertimbangan Mahkamah ICC tentang
bahwa Bemba memberikan unsur kedua ini jika diukur pada
pengawasan yang efektif kepada Statuta Roma 1998 sesuai karena
pasukan ALC di lapangan. Artikel 28(a) Statuta Roma
(iii) Faktor kelima dan keenam, menyatakan bahwa salah satu unsur
dibuktikan pada pertama paragraf yang harus dipenuhi agar seorang
386 yang menyatakan bahwa terdakwa dinyatakan memiliki tang-
Bemba memiliki wewenang untuk gung jawab komando yaitu ada
menentukan orientasi politik komando atau pengawasan efektif dari
umum, dan mengambil setiap komandan terhadap bawahan yang
keputusan seperti menetapkan melakukan kejahatan.
anggota dari dewan politik dan
c. Unsur ketiga, yaitu komandan
militernya, kedua pada paragraf
mengetahui atau sepatutnya
387 bahwa menurut Artikel 12 dan
mengetahui bahwa bawahannya
16 Peraturan MLC setelah
berkonsultasi dengan dewan
165 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

akan melakukan atau sudah militer di Republik Afrika Tengah


melakukan kejahatan. pada tahun 2002-2003, serang-
Paragraf 191 menyatakan bahwa kaian pesan dari “phonie” dari
Mahkamah menegaskan komandan buku catatan tersebut diketahui
“mengetahui” tidak dapat diduga bahwa seorang komandan unit
sehingga harus ditetapkan baik secara ALC melaporkan dan meminta
langsung maupun tidak langsung. kewenangan kepada Bemba untuk
Contoh bukti yang secara langsung menyerang dan Bemba mengin-
yaitu pengakuan terdakwa atas struksikan komandan itu untuk
kemungkinan kejahatan tersebut tidak bergerak dan terus bergerak
terjadi. menuju Mambasa (nama sebuah
Paragraf 196 menegaskan bahwa wilayah di Republik Afrika
berdasarkan Regulation 55 Notification Tengah). Hal ini jugalah yang
pernyataan bahwa “komandan dapat dijadikan bukti bahwa
mengetahui atau sepatutnya menge- Bemba mengetahui dan akan
tahui” menurut Mahkamah tidak mengetahui pasukannya akan
perlu dipertimbangkan standar “sepa- melakukan kejahatan karena dari
tutnya mengetahui” seperti yang pernyataan ini juga kita dapat
ditetapkan dalam Artikel 28(a). mengetahui bahwa setiap
Fakta-fakta yang dipakai sebagai komandan unit akan selalu
dasar bagi Mahkamah ICC untuk menginformasikan apa yang
menyatakan unsur ini terbukti yaitu: terjadi di lapangan dan meminta
(i) Bemba adalah Presiden MLC dan izin terlebih dahulu kepada Bemba
Komandan (Panglima) Tertinggi yang artinya pada Bemba
dari ALC maka Bemba memiliki mengetahui pasukan tersebut
wewenang dan otoritas untuk akan ataupun telah melakukan
membuat keputusan militer kejahatan tersebut.
seperti memulai operasi militer, Pertimbangan Mahkamah ICC
memerintahkan operasi militer, tentang unsur ketiga ini jika diukur
memerintahkan unit-unit pasu- pada Statuta Roma 1998 maka
kan di lapangan untuk menyerang pertimbangan ini sesuai karena Artikel
atau maju ke suatu lokasi tertentu 28(a) Statuta Roma menyatakan
dan Bemba juga dapat mengikuti bahwa salah satu unsur yang harus
perkembangan operasi secara dipenuhi agar seorang terdakwa
ketat. Dari poin inilah kita dapat dinyatakan memiliki tanggung jawab
mengetahui bahwa Bemba komando yaitu komandan mengetahui
mengetahui pasu-kannya akan atau sepatutnya mengetahui bahwa
ataupun telah melakukan bawahannya akan melakukan atau
kejahatan-kejahatan yang terjadi sudah melakukan kejahatan.
di Republik Afrika Tengah.
d. Unsur keempat, komandan gagal
(ii) MLC dan ALC berkomunikasi
mengambil langkah yang perlu
dengan beberapa alat dan salah
dan masuk akal untuk mencegah
satunya adalah “phonie system”.
kejahatan atau menindak kejahat-
Pada paragraf 400 pada bagian
an, atau untuk menyerahkan
pertimbangan hakim, dikatakan
masalah tersebut kepada pejabat
bahwa meskipun tidak secara
detail terkait dengan operasi
UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 166

yang berwenang untuk diselidiki apa yang dimaksud dengan "semua


dan dituntut. tindakan yang masuk akal dan perlu
dalam kekuatannya" harus dinilai
Pengertian dari komandan gagal
berda-sarkan landasan de jure
mengambil langkah yang perlu dan
dan/atau secara de facto dari
masuk akal yaitu ketika komandan
komandan sendiri ketika ia memimpin
mengambil langkah yang perlu dan
pasukan tersebut.
masuk akal namun langkah-langkah
(i) Secara de jure, menjelaskan
tersebut tidak berhasil dan tidak
bahwa secara hukum apa yang
tercapai. Sedangkan pengertian dari
dilakukan pasukan tersebut
istilah “mencegah atau menindak
merupakan tindak pidana dan
kejahatan” menurut Mahkamah yaitu
melanggar hukum; dan membuat
menjaga agar tidak terjadi sesuatu
laporan dan menyampaikan
atau mengembalikan seperti semula
laporan tersebut kepada otoritas
atau mencegah agar tidak bergerak
yang berhak untuk memeriksa
maju (hinder) atau menghentikan
dan mengadili kejahatan ini.
ketika terjadi (impede). Mahkamah
(ii) Secara de facto, melarang dengan
menganggap bahwa seorang koman-
keras pasukan tersebut
dan melanggar kewajibannya untuk
melakukan kejahatan tersebut.
mencegah ketika dia gagal melakukan
Fakta yang dipakai sebagai dasar
tindakan untuk menghentikan
bagi Mahkamah ICC untuk menyata-
kejahatan yang akan terjadi atau
kan unsur ini terbukti yaitu:
kejahatan yang telah terjadi.
(i) Kejahatan tersebut terjadi karena
Kewajiban untuk mencegah sebelum
komandan gagal mencegah atau
terjadinya kejahatan tersebut dan
menindak kejahatan tersebut.
termasuk kejahatan yang telah terjadi
(ii) Terdapat korban-korban seperti
dan kejahatan yang melibatkan
yang disebutkan pada bagian
unsur-unsur yang sedang terjadi.
sebelumnya yang membuktikan
Tugas komandan untuk mengam-
bahwa komandan gagal mencegah
bil semua tindakan yang diperlukan
atau menindak kejahatan
dan masuk akal untuk mencegah atau
tersebut.
menekan kejahatan yang dilakukan
Paragraf 183 juga menyatakan
oleh pasukannya, atau menyerahkan
bahwa ketika seorang komandan
masalahnya kepada pihak yang
memiliki kontrol/pengawasan yang
berwenang untuk penyelidikan dan
efektif komandan tersebut memiliki
penuntutan, bergantung pada
kemampuan material untuk mencegah
kepemilikan dan wewenangnya yang
atau menekan pasukan yang
efektif. Tapi hal tersebut tidak
melakukan kejahatan tersebut atau-
menentukan bahwa komandan juga
pun mengajukan masalah tersebut
memiliki kecakapan hukum yang jelas
kepada pihak yang berwenang selain
untuk mengambil tindakan tersebut.
itu paragraf 209 juga menyatakan
Seperti yang disebutkan pada bagian
Mahkamah berpendapat bahwa
sebelumnya, yang paling penting
kewajiban untuk menghukum atau
adalah kemampuan material
mengajukan tuntutan tersebut kepada
(kemampuan komandan dalam bentuk
pihak yang berwenang bertujuan
wewenang-nya yang secarah sah)
untuk memastikan bahwa pelaku
untuk bertindak. Dengan kata lain,
diajukan ke pengadilan, untuk
167 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

menghindari kekebalan hukum dan mah, pertama harus memperhi-


untuk mencegah kejahatan di masa tungkan faktor-faktor seperti
depan. Tugas ini timbul setelah misalnya beratnya kejahatan dan
pasukan melakukan kejahatan keadaan-keadaan pribadi dari
tersebut. orang yang dihukum; kedua
Pertimbangan Mahkamah ICC Mahkamah harus menguranginya
tentang unsur keempat ini jika diukur dengan waktu kalau ada yang
pada Statuta Roma 1998 maka unsur dilewatkan sebelumnya dalam
keempat ini juga telah terpenuhi penahanan sesuai dengan suatu
karena Artikel 28(a) Statuta Roma perintah dari Mahkamah; ketiga
menyatakan bahwa salah satu unsur apabila seseorang telah dihukum
yang harus dipenuhi agar seorang karena lebih dari satu kejahatan
terdakwa dinyatakan memiliki maka Mahkamah harus
tanggung jawab komando yaitu mengumumkan setiap hukum
komandan gagal mengambil langkah bagi setiap kejahatan dan hukum
yang perlu dan masuk akal untuk bersama yang menyebutkan
mencegah kejahatan atau menindak jumlah keseluruhan jangka waktu
kejahatan, atau untuk menyerahkan lamanya dipenjara dan tidak
masalah tersebut kepada pejabat yang kurang dari angka tertinggi
berwenang untuk diselidiki dan masing-masing hukuman yang
dituntut. diumumkan dan tidak melebihi 30
Dari analisis pertama, keempat tahun penjara atau hukuman
unsur yang menyatakan adanya penjara seumur hidup.
hubungan tanggung jawab komando (b) Selain itu pada paragraf 90
antara Komandan Bemba dan dikatakan bahwa berdasarkan
pasukannya tersebut telah terpenuhi, Rule 145 (1) (a) and (b), Mahkamah
sehingga berdasarkan peraturan- dalam menjatuhkan hukuman
peraturan tentang tanggung jawab haruslah memper-timbangkan
komando dalam Kodifikasi Hukum semua faktor-faktor yang dapat
Perancis 1439, Protokol Tambahan I mengurangi bahkan memperparah
Konvensi Jenewa 1977, Artikel 28(a) terpidana dan kejahatan yang
Statuta Roma, Artikel 7(3) Statuta dilakukannya agar hakim ketika
ICTY dan Artikel 6(3) Statuta ICTR menjatuhkan hukum haruslah
maka Bemba memiliki tanggung jawab memenuhi arti dari tujuan
terhadap pasukan yang dipimpinnya. penjatuhan hukuman itu sendiri
Berikut pertimbangan tentang sehingga hakim menjatuhkan
analisis kedua yang berhubungan hukuman yang proporsional.
dengan apakah hukuman yang
(c) Pada paragraf 94 juga menyatakan
dijatuhkan hakim terhadap Bemba
karena kejahatan perang dan
selama 18 tahun apakah sesuai atau
kejahatan terhadap kemanusiaan
tidak dikaitkan dengan Artikel 78
alam kasus ini didasarkan pada
Statuta Roma 1998 tentang Penetapan
pelaku yang sama walaupun
Hukuman:
memenuhi kontekstual berbeda
(a) Berdasarkan Artikel 78 Statuta maka Mahkamah menjatuhkan
Roma dikatakan bahwa dalam hukuman yang sama. Dengan
menentukan hukuman, Mahka- mempertimbangkan faktor-faktor
UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 168

tersebut, Mahkamah mempertim- dap hukumannya karena telah


bangkan hukuman yang dijatuh- menjalani masa penahanan sesuai
kan pada Bemba karena kejahatan dengan perintah Mahkamah yaitu
yang didasarkan Artikel 28(a) sejak penangkapannya sesuai
yaitu: dengan surat perintah yang
dikeluarkan Pra Peradilan
(i) pembunuhan sebagai kejaha-
Mahkamah II pada 24 Mei 2008.
tan perang: 16 tahun penjara;
Jadi menurut Penulis Mahkamah
(ii) pembunuhan sebagai kejaha-
menjatuhkan 18 tahun penjara
tan terhadap kemanusiaan; 16
kepada Bemba itu sesuai karena
tahun penjara;
seperti yang dijelaskan sebelumnya
(iii) pemerkosaan sebagai kejahat-
pada bagian tanggung jawab pidana
an perang: 18 tahun penjara;
bahwa:
(iv) pemerkosaan sebagai kejahat-
a. Seperti yang dikatakan Artikel 78
an perang: 18 tahun penjara;
Statuta Roma bahwa hukuman
(iv) pemerkosaan sebagai kejaha-
yang dijatuhkan pada seseorang
tan terhadap kemanusiaan:
yang melakukan lebih dari satu
18 tahun penjara;
kejahatan harus tidak kurang dari
(v) penjarahan sebagai kejahatan
angka tertinggi dan tidak melebihi
perang: 16 tahun penjara.
30 tahun penjara atau hukuman
(d) Paragraf 95 juga menyatakan
seumur hidup. Dari uraian
bahwa karena tindakan yang sama
sebelumnya disebutkan bahwa
tersebut, Mahkamah memberikan
hukuman tertinggi dari kejahatan
hukuman kumulatif pada Bemba.
tersebut adalah 18 tahun penjara
Mahkamah berpendapat bahwa
maka hal ini sesuai karena Bemba
hukuman tertinggi yang dapat
dijatuhi hukuman 18 tahun
dijatuhkan pada Bemba adalah 18
penjara.
tahun karena dapat mencermin-
b. Pada uraian sebelumnya juga
kan keseluruhan kesalahan
dikatakan bahwa Bemba telah
Bemba dan karena Legal Repre-
menjalani masa penahanan sesuai
sentative tidak meminta hukum
dengan surat perintah yang
denda atau penyitaan maka
dikeluarkan Pra Peradilan Mahka-
berdasarkan Artikel 77(2) dan
mah maka hal ini sesuai dengan
Rules 146 to 147 dalam kasus ini
Artikel 78 Statuta Roma yang
hukuman penjara sudah cukup.
menyatakan bahwa Mahkamah
Hukuman kumulatif adalah
harus mengurangi hukuman jika
hukuman yang diberi sanksi
seseorang tersebut telah menjalani
berganda seperti hukuman pidana
di waktu yang dilewatkan sebe-
denda dan penjara kurungan.
lumnya dalam masa penahanan
Hukuman kumulatif ini terjadi jika
sesuai perintah Mahkamah.
satu orang melakukan dua atau
c. Hukum pidana dimaksudkan
lebih tindak pidana pada waktu
untuk menjatuhkan hukum terha-
yang bersamaan.
dap pelanggaran yang dilakukan
(e) Paragraf 96 juga menyebutkan
pelaku untuk melindungi kepen-
bahwa sesuai dengan Artikel 78(2)
tingan umum yang artinya dalam
Statuta Roma Bemba berhak
penjatuhan hukuman tidak hanya
mendapatkan pengurangan terha-
melindungi kepentingan dari
169 JURNAL ILMU HUKUM ALETHEA [Vol. 1, No. 2, 2018]

korban namun juga melindungi wewenang untuk menentukan orien-


kepentingan dari pelaku tersebut. tasi politik dan mengambil setiap
keputusan dan Bemba dapat mempro-
PENUTUP mosikan dan memberhentikan setiap
anggota MLC dan ALC jika telah
Berdasarkan hasil penelitian berkonsultasi dengan dewan politik
Penulis terhadap rumus masalah yaitu dan militer. Keempat Bemba memiliki
bagaimana pertimbangan hakim wewenang dan mengatur senjata dan
dalam putusan The Prosecutor v. amunisi serta sumber dana dan
Jean-Pierre Bemba Gombo/ICC- keuangan yang ada di dalam MLC dan
01/05-01/08 tentang unsur-unsur ALC dan kelima Bemba sering melihat
tanggung jawab komando maka dan mengontrol pasukannya sehingga
Penulis berkesimpulan bahwa: pasukannya mengenal Bemba.
Seluruh unsur-unsur tanggung jawab Ketiga, yaitu komandan menge-
komando terpenuhi sehingga Bemba tahui atau sepatutnya mengetahui
memiliki tanggung jawab komando bahwa bawahannya akan melakukan
dan dijatuhi hukuman 18 tahun atau sudah melakukan kejahatan.
penjara. Unsur-unsur tanggung jawab Fakta-fakta yang mendukung unsur
komando yang telah terpenuhi ini terbukti yaitu Bemba adalah
tersebut yaitu: Presiden MLC dan Komandan
Pertama, yaitu ada hubungan Tertinggi dari ALC yang artinya Bemba
komando antara komandan dengan memiliki kewenangan dan otoritas
bawahan yang melakukan kejahatan. membuat keputusan militer seperti
Unsur ini terpenuhi dengan adanya memulai operasi militer selain itu
fakta hukum yaitu dengan fakta-fakta bahwa setiap komandan unit akan
bahwa pertama Bemba memiliki selalu menginformasikan apa yang
jabatan sebagai Presiden dari MLC dan terjadi di lapangan dan meminta izin
Komandan Tertinggi ALC dilihat dan terlebih dahulu kepada Bemba yang
kedua berdasarkan Artikel 12 artinya pada Bemba mengetahui
Peraturan MLC dikatakan bahwa pasukan tersebut akan ataupun telah
Bemba memiliki fungsi dan wewenang melakukan kejahatan tersebut.
dalam membuat kebijakan pada ALC Keempat, yaitu komandan gagal
dan MLC dilihat atas Paragraf 184. mengambil langkah yang perlu dan
Kedua, yaitu ada komando atau masuk akal untuk mencegah
pengawasan efektif dari komandan kejahatan atau menindak kejahatan,
terhadap bawahan yang melakukan atau untuk menyerahkan masalah
kejahatan. Unsur ini terpenuhi dengan tersebut kepada pejabat yang
adanya fakta hukum yaitu pertama berwenang untuk diselidiki dan
Bemba memiliki jabatan resmi sebagai dituntut. Unsur ini juga termasuk
komandan dalam pasukan ALC. unsur yang terpenuhi dengan
Kedua setiap komandan unit yang didukung fakta bahwa kejahatan
melakukan tugas di lapangan selalu tersebut terjadi dan terdapat korban-
menginformasikan dan meminta izin korban di dalamnya yang membukti-
kepada Bemba untuk melakukan atau kan bahwa Bemba gagal untuk
memerintahkan pasukan yang ada di mencegah atau menindak kejahatan
lapangan dengan alat komunikasi tersebut.
“phonie”. Ketiga Bemba memiliki
UNSUR-UNSUR TANGGUNG JAWAB KOMANDO 170

Dikarenakan keempat unsur Convention on the Prevention and


tersebut telah terpenuhi, maka Punishment of the Crime of
Pertama, berdasarkan peraturan- Genocide 1948 (Konvensi
peraturan tentang tang-gung jawab Genosida).
komando dalam Kodifikasi Hukum French Code 1439 (Kodifikasi Hukum
Perancis 1439, Protokol Tambahan I Perancis 1439).
Konvensi Jenewa 1977, Artikel 28(a)
International Criminal Tribunal for the
Statuta Roma, Artikel 7(3) Statuta
former Yugoslavia (Statuta ICTY).
ICTY dan Artikel 6 (3) Statuta ICTR,
Bemba memiliki tanggung jawab International Criminal Tribunal for
terhadap pasukan yang dipimpinnya Rwanda (Statuta ICTR).
maka putusan Mahkamah ICC
tersebut sesuai dan Bemba layak
dihukum selama 18 tahun. Kedua
Adanya konsistensi Mahkamah ICC
dalam menerapkan prinsip tanggung
jawab komando. Artinya meskipun
prinsip tanggung jawab komando telah
ada dari dulu hingga sekarang prinsip
ini tetap konsisten sehingga
Mahkamah ICC dalam kasus ini yaitu
prosedurnya, memberikan pertimba-
ngan hakim dan putusan sesuai
dengan prinsip tanggung jawab
komando.

DAFTAR BACAAN

Buku

Saleh R, Pikiran-pikiran Tentang


Pertanggungjawaban Pidana
(Ghalia Indonesia 1982).
Siswanto A, Hukum Pidana
Internasional (Andi 2015).

Website

<https://id.wikipedia.org/wiki/Jean-
Pierre_Bemba>diakses 10 Agustus
2017.

Perjanjian Internasional

Additional Protocol I to the Geneva


Conventions (Protokol Tambahan I
Konvensi Jenewa 1977).

Anda mungkin juga menyukai