Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

SISTEM PERNAPASAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi
Dosen Pengampu :
Endang Astriyani S.ST, M KEB

Gina Aulia Aprilianti


P20624522019

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2022
SISTEM PERNAPASAN
• Tahap 1
Udara masuk kedalam paru paru pada waktu kita menarik nafas melewati saluran
pernapasan yang disebut dengan bronkus dan bronkiolus, kemudian berujung di
alveolus. Ketika menarik napas diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk akan
berkontraksi dan meluaskan rongga dada sehingga paru-paru bisa mengembang dan
terisi udara.

• Tahap 2
Darah yang mengalir dari paru paru ke jantung mengambil O2 yang berada dalam
alveolus. Terjadi proses pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida pada
pembuluh darah kecil bernama kapiler. Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke
kapiler paru-paru yang ada didinding alveolus.

• Tahap 3
O2 yang berada pada pembuluh darah diedarkan ke seluruh tubuh. oksigen diikat oleh
eritrosit yang mengandung hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh.
Hemoglobin kemudian mengangkut O2 ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh. O2
yang diangkut ke jaringan tergantung pada jumlah hemoglobin dalam darah.

• Tahap 4
Perbedaan tekanan parsial O2 dalam pembuluh darah arteri dengan tekanan parsial O2
dalan cairan interestial menyebabkan terjadinya difusi oksigen yang cepat dari
pembuluh dari kapiler. Saat berada dalam sel ini O2 digunakan untuk oksidasi yaitu
senyawa yang berasal dari makanan menghasilkan H2O, CO2, dan energi.
Penggunaan oksigen oleh sel dan transpor CO2 keluar dari sel lalu masuk ke
pembuluh vena.

Dari seluruh tubuh, Karbondioksida dialirkan melalui darah menuju jantung bagian
kanan. Lalu dipompa ke Paru-paru dan akhirnya akan dikeluarkan melalui saluran
Bronkiolus (cabang Bronkus) → Bronkus (cabang tenggorokan) menuju ke hidung..
lalu hidung akan menghembuskan Karbondioksida.
Oksigen memiliki peran penting dalam tubuh termasuk, sel-sel di otak. Jaringan otak
adalah jaringan yang bisa disebut manja dengan kebutuhan oksigen. Otak sangat
membutuhkan oksigen dalam dalam jumlah yang cukup banyak, Hipoksia merupakan kondisi
berkurangnya pasokan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh. Ketika hipoksia berlangsung
dalam jangka waktu yang lebih lama, inilah yang bisa berimbas pada rusaknya salah satu atau
seluruh bagian otak yang bisa berujung pada koma. Pada kematian otak, tidak ada aktivitas
terukur di otak, meskipun fungsi kardiovaskular dipertahankan.

1. Otot-otot yang digunakan pada inspirasi


• Otot diafragma, otot ini berbentuk lengkung pada keadaan tidak berkontraksi. Pada
saat kontraksi diafragma menjadi datar dan menekan isi abdomen sehingga rongga
toraks menjadi membesar.
• Kontraksi dari otot-otot interkosta eksterna, membantu dalam inspirasi dengan
mengangkat iga-iga sehingga rongga toraks menjadi membesar.
• Otot-otot asesoris, seperti otot interkosta interna, sternokleu domastoid,
seratus anterior, pekterius minor, tranvesus thoracis, eksternal dan internal obliq dan
rektus abdominalis, memegang peranan dalam peningkatan kecepatan dan jumlah
pergerakan iga.
2. Otot-otot ekspirasi
• Otot interkosta interna dan transversus untuk menurunkan iga dan
menurunkan rongga toraks.
• Otot intraabdominalis, termkasuk eksterna dan interna obliq, transverses
abdominalis dan rektus abdominalis, berperan dalam membantu otot interkosta
internal untuk ekspirasi dengan menekan abdomen dan mengangkat diafragma.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Fisiologi Tubuh Manusia Edisi 2

(syaifudin, salemba medika)

https://www.halodoc.com/artikel/kekurangan-oksigen-dalam-otak-sebabkan-koma

https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-kerja-sistem-pernapasan-pada-
manusia#:~:text=Sistem%20pernapasan%20pada%20manusia%20adalah,istirahat%20dan%2
0berlangsung%20secara%20berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai