Anda di halaman 1dari 8

Naskah drama masa kecil bung karno

Bung karnao masa kecil (rifqi)


Ibu bung karno (cindy)
Bapak bung karno (-attar)
Teman teman bung karno (chusna izza tiara attar)

Suatu jalan sultan agung di blitar terdapat seorang anak laki laki
yang kurus kering pendek dan hitam sering di ejek temannya.
Nama anak laki laki itu kusno.
Di suatu pagi hari..

Teman teman bung karno : “ kusno irenggg”


“ huuu kusno loroan”
“ hahahahaahhahahahah”
Kusno hanya terdiam mematung mendengar teman temannya
mengejek dirinya, kusno memang tidak terlalu percaya diri
tentang fisik yang ia miliki sekarang, melihat teman temannya
yang sehat dan memiliki fisik yang bagus membuat kusno
merasa iri dengan mereka.
Memang kehidupan masa kecil kusno sedikit terhalang oleh
masalah ekonomi, tiap harinya ia dan keluarganya memakan
makanan yang kurang bergizi sehingga tubuh mungil kusno
tidak cukup mendapat banyak gizi.

Di kediaman rumah bung karno:


Ibu: “kusno... ayo maem lee... wes siap iki”
Bapak : “ lee ayo ndang..”
Mendengar bapak dan ibunya memanggil, kusno segera
bergegas keluar kamar dan menemui bapak ibunya di meja
makan, siap untuk makan malam.

Kusno : “ tempe tahu maleh mak?”


Ibu : “wes to lee,alhamdulillah gusti sek ngewehi rezeki gawe
awakdewe mangan.. di syukuri”
Bapak : “ tempe tahu iku yo sehat nak.. gizine tempe tahu kui
apik gae awakmu”
Ibu : “wes wes ayo maem disek”

Dengan pasrah kusno memakan tempe tahu. Selesainya makan


malam kusno segera shalat isya dan mengaji kemudiad kusno
beranjak ke tempat tidur, tak lama matanya langsung
membawanya menuju alam mimpi.
esok pagi di sekolah..
Ibu kusno:” lee gek ndang tangi”
Kusno:” nggih mak..” balas kusno dengan suara khas bangun
tidur.
Kusno beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi
untuk membersihkan diri, selepas mandi kusno bersiap siap
pergi sekolah dan tak lupa berpamitan kepada oarng tuanya

Di sekolah
Saat istirahat, selepas kusno pergi dari kamar mandi hendak
kembali ke kelas. Kusno tiba tiba merasa kesakitan yang sangat
luar biasa, entah apa yang ia rasakan tubuh kusno sangat sulit
untuk di gerakkan seakan tubuhnya terlilit sehingga merasakan
sakit yang hebat.
Guru yang berlalu lalang melihat kusno yang kesakitan dan
menghampiri nya sambil menanyai kusno apa yang terjadi
dengan nya
Guru: “ ya allah kusno.. lha nyapo iki kok ketok e kelaran
ngunu? “
Kusno “ ......”
Guru : “ wes le, ayo tak terne balik omah.. ben istirahat neng
omah”
Kusno pun hanya memangguk mendengar gurunya yang panik
dan khawatir tentang keadaan kusno waktu itu.
Di rumah..
Sang ibu yang melihat kusno sedang di gendong gurunya itu
panik, ibunya heran kenapa gurunya membawa pulang kusno
Padahal pagi tadi kusno terlihat sangat bersemangat ketika
akan berangkat sekolah.

Ibu : “ loh,loh.. wonten nopo niki pak kok kusno di teraken


muleh..”
Guru :” ngapunten bu, niki mau kulo nyawang kusno ten
sekolah gerah.. dadi iki mau kulo teraken balik”
Ibu : “ oh nggeh pak,nggeh.. maturnuwun”
Dengan panik dan khawatir ibu kusno pun segera menangani
kusno yang terkapar lemah dan membawanya pergi ke kamar
agar kusno segera istirahat.
Ibu kusno sangat sedih melihat anaknya yang terus sakit
sakitan, setiap hari kusno terus mengeluh tentang rasa sakit
yang terus di alaminya
POV *ya allah nyapo yo iki anakku.. bendino kok loro wae,opo
goro goro kurang gizi ya,ketok e iki kudu di obatno”
Setelah kusno terlelap di tidurnya, ibu kusno menghapiri bapak
kusno.
Ibu kusno:”pak nyapo yo kusno loro-loroen?”
Bapak kusno:” yo ndak ngerti, opo goro goro jenenge kusno”
Ibu kusno:” opo diganti ae yo pak?”
Bapak kusno:” diganti opo arepan”
ibu kusno terdiam sambil berfikir nama lain apa yang cocok bagi
anak laki lakinya itu
ibu kusno:” karno opo pie”
Bapak kusno:” ho’o iku yo apik pisan jenenge teko tokohe
mahabarata,ben kusno yo ora loro loroan eneh”

Malam hari,ketika kusno sedang berbaring di kasurnya tiba tiba


sang ibu menghampirinya yang juga sedang mengantarkan teh
hangat kepada kusno.

Ibu karno:”lee,ayo iki teh di unjuk ”


Karno:”engghh, nggih mak
Ibu karno:” lee karno jenenge apik ra to”
Karno:” apik mak, emange nyapo lo?”

Ibu kusno basa basi soal apa yang beliau tanyakan kepada anak
lelakinya itu.
Ibu karno:” sok kusno jenenge dadi karno ae yo lee”
Karno:”nyapo mak kok moro-moro jeneng ku di ganti”
Ibu karno :” karno iku apik nak koyo tokohe mahabarata.. tokoh
e karno iki gagah karo kuat dadi emak ki pengen sok anak e
emak bapak iki podo koyo tokoh terkenal iku”

38 tahun kemudian, di Jakarta

Soekarno :” Hatta, saya akan pulang kampung sebentar


kemungkinan nanti 3 hari saya di rumah emak”
Moh. Hatta :” kenapa sangat mendadak soekarno? Tapi tidak
apa namanya rindu kampung halaman,semua pekerjaan nanti
saya akan tangani”
Soekarno :” baik Hatta,terimakasih banyak saya pergi dulu
assalamualaikum “
Moh. Hatta :” waalaikumsalam,hati hati di jalan soekarno”

Di perjalanan pulangnya soekarno tidak henti hentinya


membayangkan suasana kampung halaman. Entah dari segi
manapun soekarno terus berangan angan tentang nikmatnya
masakan ibunya di sana, sudah lama sekali soekarno tidak
memakan masakan ibunya.
Sekitar pukul 2 siang, soekarno serta satu sopirnya tiba di
halaman rumah ibunya sekaligus rumah ia waktu kecil dulu. Di
halaman depan ia sudah melihat beberapa orang berkumpul
ramai ramai di sana.
Dengan langkah kaki yang ringan dan sopan, soekarno
meginjakkan kaki nya dan mengucapkan salam kepada orang
orang di sana. Rupanya orang orang itu adalah ibu ibu yang
sedang memasak bersama sama.

Soekarno :” assalamualaikum..”
Ibu ibu :” waalaikumsalam.. masyallah ternyata bapak soekarno
silahkan pak, ibu sedang istirahat di kamar”
Soekarno :” nggeh bu,terimakasih saya permisi”

Dengan segera soekarno melepas sepatunya dan masuk


menuju rumah utama dengan mengucapkan salam, tradisi
orang islam ketika memasuki rumah

Soekarno :” assalamualaikum mak, niki kulo soekarno”


Ibu soekarno :” waalaikumsalam,masyallah soekarno tole..
emak kangen karo soekarno..”
Dengan haru soekarno bersalaman dengan posisi sowan kepada
ibunya yang juga haru mendengar suara anak lelakinya itu
datang ke pelukan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai