Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN STRATEGI

“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TEMPE DI DESA TEJO


KECAMATAN KANOR, KABUPATEN BOJONEGORO”

Dosen Pengampu
Deviana Diah Probowati, SP, MSI

Disusun Oleh ;
Siti Jamiatur Rochmah (19542011035)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu Manajemen Strategi yang berjudul
“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TEMPE DI DESA TEJO,
KECAMATAN KANOR, KABUPATEN BOJONEGORO” dengan lancar tanpa adanya
kendala yang berarti. Penulis menyadari bahwa lancarnya penulisan makalah ini tak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Deviana Diah Probowati, SP, MSi selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Strategi.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna serta masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga makalah Manajemen Strategi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................................i
Kata pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II METODE PENELITIAN.......................................................................................2
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................................2
2.2 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................2
2.3 Metode Analisis Data..............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................3
3.1 Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal yang Dimiliki Oleh Industri
Tempe Di Desa Tejo......................................................................................................3
3.2 Perumusan Strategi Pengembangan yang Dapat Dilakukan Oleh Industri Tempe
Di Desa Tejo..................................................................................................................6
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................7
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................7
4.2 Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................8
DOKUMENTASI................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan setiap
manusia baik secara fisiologis maupun psikologis. Pembangunan pangan dilakukan sebagai
upaya pembangunan di lintas sektor yang berkaitan dalam mencukupi kebutuhan pangan
masyarakat secara merata baik dalam jumlah maupun gizinya. Keberhasilan pembangunan
pangan masyarakat Indonesia akan dipengaruhi oleh kemampuan dalam bidang produksi,
pengolahan, pemasaran dan pendistribusian pangan. Hal ini dapat terealisasikan apabila
didukung oleh kemampuan sektor industri pengolahan yang memadai. Banyaknya konsumsi
tempe pada masyarakat Indonesia membuat ebagian tempe terus berkembang salah satunya
ebagian tempe yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Usaha tempe kedelai di Tejo ini adalah jenis usaha rumahan membuat tempe kedelai
yang diproses secara tradisional dengan kemasan yang masih sederhana yaitu dikemas dalam
kemasan plastic bening. Beragamnya kandungan pada tempe yang baik untuk pemenuhan
gizi manusia, industry tempe ebagian besar merupakan industry kecil yang masih lemah
pemodalan dan manajemennya. Oleh karena itu, dari latar belakang ini maka menarik untuk
dikaji tentang strategi pengembangan usaha bagi industry tempe di Desa Tejo, Kecamatan
Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

1.2 Rumusan masalah


Apa saja faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
ancaman) yang dimiliki oleh industri tempe di Desa Tejo?
Apa saja alternatif strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh industri tempe di Desa
Tejo?

1.3 Tujuan
1.Mengetahui faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengembangan industri
tempe di Desa Tejo
2.Mengetahui   alternatif   strategi   yang   dapat   diterapkan   dalam   mengembangkan  industri  
kecil tempe di Desa Tejo
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diindustri tempe yang berlokasi di Desa Tejo, Kecamatan
Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 juni 2022.
Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan adanya pertimbangan
bahwa belum pernah ada yang mengulas tentang strategi pengembangan industri tempe di
Desa Tejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Data strategi pengembangan industri tempe dikumpulkan melalui wawancara kepada pemilik
usaha.

2.3 Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan analisis data yang meliputi analisis lingkungan perusahaan yang
terdiri atas matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, serta matriks SWOT.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Identifikasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal


1. Matriks IFE dan Matriks EFE
Hasil perhitungan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) pada Tabel 1.
menunjukkan total skor faktor internal sebesar 3,57005 > 2,571. Menurut David (2009). Hal
ini menunjukkan bahwa industry tempe telah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi
kelemahan dan memasarkan produknya.
Hasil perhitungan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) pada Tabel 2.
menunjukkan nilai total skor faktor eksternal sebesar 3,6726> 0,5 Nilai total skor tersebut
diatas 0,5 yang berarti posisi eksternal industri rumah tangga tempe kedelai di desa Tejo di
kategorikan kuat dalam memanfaatkan peluang yang ada dan mampu mengantisipasi ancaman
dalam memasarkan tempe.
Tabel 1. Matriks IFE Pengembangan Industri Tempe Di Desa Tejo

No. Faktor Penentu Rating Bobot Skor


Kekuatan
1. Produk berkualitas baik. 4 0,114285714 0,45691
2. Persediaan bahan baku mudah didapatkan. 4 0,114285714 0,45691
3. Harga produk terjangkau. 3 0,0857142857 0,2571
Cara pembuatan cukup mudah dan bisa
4. 4 0,114285714 0,45691
secara manual.
5. Usaha mudah dan resiko kecil. 3 0,0857142857 0,2571
Kelemahan
1. Masih menggunakan peralatan manual. 4 0,114285714 0,45691
Ketahanan produk tempe kurang dari 4
2. 3 0,0857142857 0,2571
hari.
3. Distribusi pemasaran yang masih sempit. 4 0,114285714 0,2571

Belum adanya pemanfaatan teknologi


4. 3 0,0857142857
informasi dan komunikasi dalam 0,2571
pemasaran (media sosial).
5. Tenaga kerjanya masih sedikit. 3 0,0857142857 0,2571

TOTAL 35 3,57005

Sumber : Data primer diolah (2022)


Tabel 2. Matriks EFE Pengembangan Industri Tempe Di Desa Tejo

No. Faktor Penentu Rating Bobot Skor


Peluang
1. Usaha menghasilkan keuntugan yang maksimal. 4 0.2222 0,8888
2. Harga bahan baku relatif murah. 3 0,1677 0,5031
3. Memiliki pelanggan-pelanggan tetap. 4 0.2222 0.8888
Ancaman
Banyaknya pesaing dalam usaha tempe yang dekat
1. 4 0,2222 0.8888
dengan lokasi usaha.
Mengalami banyak kendala saat pembuatan tempe
2. Terkadang tempe tidak jadi atau ada rasa 3 0,1677 0.5031
pahitnya.
TOTAL 18 3,6726

Sumber : Data primer diolah (2022)

Matriks Internal Eksternal


Berdasarkan perolehan hasil dari matriks IFE dan EFE, maka dapat digunakan
dalam menyusun matriks IE untuk mengetahui posisi industri rumah tangga tempe kedelai
di desa Tejo. Sumbu x dari matriks IE menunjukkan skor bobot IFE industri sebesar
3,57005 yaitu posisi internal yang sedang. Sumbu y matriks IE menunjukkan skor bobot
total EFE industri sebesar 3,6726yaitu posisi internal yang sedang. Industri rumah tangga
tempe kedelai di desa Tejo.
TOTAL NILAI IFE
Tinggi Sedang Rendah
3,00 – 2,00 – 1,00 –
4,00 2,99 1,99
Tinggi 1 II III
3,00 –
4,00
TOTAL Sedang IV V VI
NILAI 2,00 –
EFE 2,99
Rendah VII VIII IX
1,00 –
1,99

Berdasarkan perolehan hasil dari matriks IFE dan EFE, maka dapat digunakan
dalam menyusun matriks IE untuk mengetahui posisi industri rumah tangga tempe
kedelai di desa Tejo. Sumbu x dari matriks IE menunjukkan skor bobot IFE industri
sebesar 3,57005 yaitu posisi internal yang sedang. Sumbu y matriks IE menunjukkan
skor bobot total EFE industri sebesar 3,6726yaitu posisi internal yang sedang. Industri
rumah tangga tempe kedelai di desa Tejo menempati sel V yang berarti strategi yang
cocok dipakai growth strategy melalui strategi penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Strategi pertumbuhan (growth strategy) didesain untuk mencapai pertumbuhan,
baik dalam penjualan, aset, atau profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat
dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah
kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan cara meminimalkan biaya (minimize cost) sehingga dapat
meningkatkan profit. Berikut ini gambar posisi industri tempe di Desa Tejo dalam
matriks IE

3.2 Matrix SWOT Pengembangan Industri Yang Didapatkan Oleh Industri


Tempe Di Desa Tejo
Tabel 3. Matrix SWOT.
Faktor Internal Kekuatan-S Kelemahan-W
1. Kualitas tempe kedelai 1. Pengelolaan
yang dihasilkan manajemen
2. Usaha mudah resiko kecil produksi
3. Hubungan antar yang kurang
Faktor Eksternal pemasok dan konsumen 2. Sistem
terjalin dengan baik pengelolaan
4. Harga produk terjangkau
keuangan
pengusaha yang
kurang baik
3. Tidak ada
lembaga atau
organisasi yang
menaungi
industri rumah
tangga tempe
kedelai
Peluang-O Strategi S-O Strategi W-O
1. Kondisi lingkungan 1. Meningkatkan produksi 1. Membentuk
yang mendukung dan dan menjaga kualitas lembaga atau
aman produk yang dihasilkan organisasi untuk
2. Bahan baku yang mudah dengan menggunakan mempermudah
didapat bahan baku yang bagus, akses informasi,
3. Permintaan tempe kedelai agar bisa menghasilkan pasar,
yang tinggi keuntungan yang lebih permodalan,
4. Peluang pasar yang luas maksimal bahan baku dan
teknologi
Ancaman-T Strategi S-T Strategi W-T
1. Terbatasnya bahan baku 1. Mengoptimalkan 1. Menjalin
lokal ketrsediaan bahan baku komunikasi
2. Kualitas kedelai lokal 2. Menjaga loyalitas yang baik antara
yang kuarang baik konsumen dengan pengusaha dan
dibanding impor mempertahankan harga pemerintah
3. Harga bahan baku dan yang terjangkau serta dalam
bahan pengemas kualitas produk. mengembangkan
fluktuatif industri rumah
4. Adanya produk tempe tangga tempe
kedelai dari daerah lain kedelai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis lingkungan internal, maka dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini, kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu
produk berkualitas baik, persediaan bahan baku mudah didapatkan, harga produk terjangkau,
cara pembuatan cukup mudah dan bisa secara manual, dapat mengurangi pengangguran
didesa, dan usaha mudah serta resiko kecil. Sedangkan kelemahan perusahaan saat ini adalah
masih menggunakan peralatan manual, ketahanan produk tempe kurang dari 4 hari, distribusi
pemasaran yang masih sempit, belum adanya pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pemasaran (media sosial), dan tenaga kerjanya masih sedikit. Dari hasil
analisis lingkungan eksternal, dalam menjalankan bisnisnya perusahaan memiliki peluang
dan ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan antara lain usaha tersebut menghasilkan
keuntuggan yang maksimal, harga bahan baku relatif murah, dan sudah memiliki pelanggan-
pelanggan tetap. Sedangkan ancaman yang dimiliki perusahaan yaitu banyaknya pesaing
dalam usaha tempe yang dekat dengan lokasi usaha, dan mengalami banyak kendala saat
pembuatan tempe yaitu terkadang tempe tidak jadi atau ada rasa pahitnya.
Strategi yang harus dijalankan oleh agroindustri adalah tumbuh dan membangun
(growth and build). Strategi yang dapat dijalankan adalah strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk). David (2006) menyebutkan strategi
penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini melalui upaya
pemasaran yang lebih besar, dengan meningkatkan tenaga penjual dan menawarkan promosi
penjualan yang ekstensif. Pengembangan pasar melalui perkenalan produk yang ada saat ini
ke area yang baru. Dan pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan
penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk saat ini.
4.2 Saran
Sebaiknya pemerintah lebih berperan dalam membantu pengusaha tempe baik dalam
proses produksi maupun pengadaan sarana dan prasarana produksi tempe dan pemasaran
sehingga terjadi peningkatan usaha dan peningkatan pendapatan, sebaiknya tenaga kerja
ditambah lagi, sebaiknya kegiatan promosi harus terus dikembangkan agar lebih dikenal
masyarakat luas, kegiatan promosi tersebut sebaiknya memanfaatkan suatu teknologi yang
sudah cangih seperti saat ini untuk promosi sekaligus memasarkan produk, agar konsumen
lebih mudah dalam mengakses produk tempe tersebut dimanapun dan kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.uns.ac.id/strategi
https://jurnal.uns.ac.id/strategimanajemenpengembanganindustritempe.
https://eprints.uns.ac.id/strategipengmbenganindustritempedikecamatanpedan.
David, F. R. 2005. Manajemen Strategis. Penerjemah : Salemba Empat.Terjemahan dari
:Strategic Management. Jakarta
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai