Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI

“TUGAS REVIEW PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PRODUKSI”

PRESENTER :

NURALAM SYAM_200203602019

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN (D4) JURUSAN PENDIDIKAN


TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR

2022
1. Pengertian perencanaan dan pengawasan produksi

Perencanaan produksi adalah serangkaian aktivitas untuk merancang strategi produksi barang
atau jasa. Rangkaian aktivitas tersebut mulai dari memikirkan bentuk barang, ukuran, jumlah,
hingga jenis barang yang akan diproduksi. Selain itu, inovasi dan pengembangan desain juga
termasuk dari bagian perencanaan tersebut.

Pengawasan produksi merupakan suatu kegiatan yang mengkoordinir aktivitas aktivitas


pengerjaan atau pengelolaan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu
dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

2. Alur/skema posisi perencanaan dan pengawasan produksi

Alur/skema posisi perencanaan produksi

 Planning : sebuah kegiatan yang dilakukan dalam membuat rencana terkait dengan target
volume produksi, design produk, biaya produksi atau anggaran yang dibutuhkan serta
bahan baku yang akan digunakan
 Routing : sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan seperti apa urutan dari
kegiatan yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan dari bahan sampai dengan barang
tersebut selesai diproduksi. Routing ini merupakan dasar dari kegiatan scheduling dan
dispatching
 Scheduling : sebuah kegiatan yang dilakukan dalam menentukan urutan dari kegiatan
produksi yang dilewati. Dengan begitu dapat diberlakukan pengalokasian bahan baku,
fasilitas pendukung, maupun bahan-bahan pendukung lainnya serta kapan kegiatan
tersebut bisa diselesaikan
 Dispatching : pemberian order atau perintah kepada karyawan atau pekerja agar mereka
segera melaksanakan tugas atau aktivitas tertentu. Perintah tersebut sesuai dengan order
set yang sebelumnya telah disusun
 Follow-up: kegiatan untuk melakukan pengecekan mengenai berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas produksi

2
Alur/skema posisi pengawasan produksi

 Perencanaan pra produksi : kegiatannya mulai dari pembuatan produk, perkiraan dan
perencanaan secara keseluruhan dan perencanaan kebutuhan pangan.
 Pelaksanaan perencanaan : kegiatan proses dan routing, perencanaan bahan, perencanaan
peralatan dan schedullling.
 Tahap pelaporan kemajuan kegiatannya mulai dari data beberapa pekerjaan untuk
membandingkan hasil dari kinerja. Data yang dikumpulkan seperti bahan reject, variasi
proses, kerusakan peralatan, efesisensi operator, umur peralatan, dll itu dilaporkan disini.
 Tindakan perbaikan bertujuan untuk menyiapkam langkah alternative untuk sebuah
kejadian yang tidak sesuai dengan harapan. Tindakan perbaikan seperti fleksibilitas
jadwal, modifikasi jadwal, modifikasi kapasitas, kepuasan untuk membuat atau membeli,
dsb.

3. Faktor–faktor yang mempengaruhi perencanaan dan pengawasan produksi


1) Faktor–faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi dibagi menjadi:

Faktor internal, merupakan faktor–faktor yang berada dalam kekuasaan pimpinan perusahaan
yang meliputi:

 Kapasitas mesin dan peralatan


 Produksi tenaga kerja
 Kemampuan pengadaan dan penyediaan, dsb.

Faktor eksternal, merupakan faktor-faktor yang datangnya dari luar perusahaan yang berada
diluar kekuasaan pimpinan perusahaan yang meliputi:

 Kebijakan pemerintah
 Inflasi
 Bencana alam, dsb.

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam produksi di samping apa yang telah
disebut diatas, antara lain adalah :

 Sifat proses produksi.

3
 Jenis dan mutu dari barang yang diproduksi.
 Sifat dari barang yang diproduksi apakah barang baru atau barang lama.
2) Faktor faktor yang dapat mepengaruhi pengawasan produksi adalah sebagai berikut:
 Routing: sebuah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan seperti apa urutan dari
kegiatan yang akan dijalankan. Kegiatan ini dilakukan dari bahan sampai dengan barang
tersebut selesai diproduksi. Routing ini merupakan dasar dari kegiatan scheduling dan
dispatching
 Scheduling: sebuah kegiatan yang dilakukan dalam menentukan urutan dari kegiatan
produksi yang dilewati. Dengan begitu dapat diberlakukan pengalokasian bahan baku,
fasilitas pendukung, maupun bahan-bahan pendukung lainnya serta kapan kegiatan
tersebut bisa diselesaikan
 Dispatching: pemberian order atau perintah kepada karyawan atau pekerja agar mereka
segera melaksanakan tugas atau aktivitas tertentu. Perintah tersebut sesuai dengan order
set yang sebelumnya telah disusun
 Follow-up: kegiatan untuk melakukan pengecekan mengenai berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas produksi
4. Manfaat perencanaan dan pengawasan produksi bagi industri

Manfaat perencanaan produksi bagi industri

Beberapa manfaat yang kita dapatkan apabila melakukan perencanaan produksi bagi industri
adalah sebagai berikut :

1) Mengurangi resiko ketidak pastian yang terjadi di masa mendatang.


2) Mengefisienkan sumber daya perusahaan, sehingga perusahaan dapat meminimalkan
biaya produksi.
3) Meningkatkan produktivitas pekerja
4) Mengefisienkan waktu kerja, sehingga aktifitas yang tidak bernilai tambah bisa
diminimalkan.
5) Meningkatkan keuntungan perusahaan.

Manfaat pengawasan produksi

4
1) Efisiensi produksi di mana di sini dapat membantu tercapainya operasi produksi yang
efisien dari suatu perusahaan pabrik.
2) Penyederhanaan prosedur yang dapat membantu merencanakan prosedur pengerjaan
yang kacau dan sembarangan sehingga dapat lebih sederhana.
3) Penghematan tenaga kerja maksudnya adalah untuk menjaga supaya tersedia pekerjaan
yang dibutuhkan pada titik minimum sehingga dapat menghemat penggunaan tenaga
kerja
4) Efisiensi penggunaan bahan yaitu untuk menggunakan bahan secara minimum dengan
menggunakan kerja secara minimum.

Anda mungkin juga menyukai