Kelompok 13 - 3a04 - Modul 5 - Laporan Praktikum Ergonomi-2
Kelompok 13 - 3a04 - Modul 5 - Laporan Praktikum Ergonomi-2
DAFTAR ISI
i
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
5.1.1 Energi yang Terpakai dalam Aktivitas Step-test ........................ 19
LAMPIRAN ......................................................................................................... 27
ii
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Klasifikasi Beban Kerja Fisiologis ........................................................ 9
Tabel 5. 1 Hasil Data Aktivitas Step-test ............................................................. 19
iii
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Flowchart Pengamatan ................................................................... 14
Gambar 4. 1 Uji Coba Prosedur 1 Frekuensi Langkah 1 ..................................... 16
Gambar 4. 2 Uji Coba Prosedur 1 Frekuensi Langkah 2 ..................................... 17
Gambar 4. 3 Uji Coba Prosedur 1 Frekuensi Langkah 3 ..................................... 17
Gambar 4. 4 Uji Coba Prosedur 1 Frekuensi Langkah 4 ..................................... 18
Gambar 4. 5 Uji Coba Prosedur 2 Frekuensi Langkah (F) .................................. 18
iv
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Banyak hal yang telah dilakukan oleh manusia dalam
usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Jika berbicara tentang
produktivitas biasanya selalu dikaitkan dengan hubungan antara keluaran (output)
yang dihasilkan dengan masukan (input) dari sumber yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dengan kata lain, hasil yang dimaksud di sini
berkaitan dengan efektivitas pencapaian suatu misi atau pencapaian. Sedangkan
sumber yang digunakan berkaitan dengan efisiensi dalam memperoleh hasil dan
penggunaan sumber daya yang minimal. Dengan demikian dapat dinyatakan, dalam
produktivitas terdapat hubungan antara efisiensi dan efektivitas. Pengukuran energi
fisik manusia yang dikonsumsi untuk aktivitas kerja, dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan dengan kepentingan pekerja manusia itu sendiri. (Risma, A.
2019)
Salah satu ilmu ergonomi yang dapat membantu kita dalam memberikan
gambaran faktor apa saja yang mempengaruhi kelelahan kerja dalam suatu aktivitas
kerja adalah fisiologi kerja. Dengan menggunakan ilmu fisiologi, dapat diukur
konsumsi oksigen dan energi yang dihasilkan setiap pekerjaan, detak jantung awal
sebelum aktivitas, suhu tubuh awal sebelum aktivitas, detak jantung saat aktivitas,
detak jantung setelah aktivitas, dan suhu tubuh setelah aktivitas. Pengukuran dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran langsung, yaitu
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang menunjukkan
konsumsi oksigen dan energi yang dihasilkan untuk setiap pekerjaan. Cara tidak
1
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
langsung adalah menggunakan rumus yang akan mendapatkan jumlah konsumsi
oksigen dan energi yang dihasilkan untuk setiap pekerjaan melalui data denyut
jantung per menit, perubahan suhu tubuh, dan waktu recovery percobaan.
Pada praktikum materi ini kami melakukan step-test dengan naik turun tangga
dan mengukur denyut nadi menggunakan alat heart ratemeter sehingga dengan
adanya praktikum ini dapat menjadi landasan dan pelajaran bagi kami dalam
menerapkan cara kerja yang baik dan benar.
2
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
1.4 Waktu Pengamatan
3
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
LAMPIRAN
Berisikan bukti lembar penelitian dan lembar asistensi.
4
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Fisiologi Kerja
5
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
Metabolisme Basal atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah jumlah
minimum energi yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses
vital saat tubuh dalam keadaan istirahat. BMR dipengaruhi oleh
berbagai faktor diantaranya : luas permukaan tubuh, jenis kelamin, usia,
aktivitas kelenjar penghasil hormon, dan massa tubuh tidak berlemak
(Arisman, 2004) dalam Novita, 2018.
1,5 = tingkat pengeluaran energi saat beristirahat (kcal per menit) untuk
populasi rata – rata.
6
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
Dua persamaan di atas hanya menghitung waktu keseluruhan selama
shift kerja yang harus dialokasikan sebagai waktu istirahat. Rumus –
rumus tersebut tidak menentukan susunan optimal siklus kerja –
istirahat. Muller (1953) melaporkan bahwa cadangan energi manusia
rata-rata 25 kkal. Cadangan energi ini tidak akan digunakan selama
pengeluaran energi tidak melebihi 5 kkal per menit. Jika terlampaui,
maka waktu seseorang dapat bertahan hingga cadangan ini habis dapat
dihitung dengan rumus berikut.
25
TMAX =
M−5
Tmaks adalah durasi kerja maksimum (dalam menit). Waktu kerja tidak
boleh melebihi Tmaks agar tidak terjadi kelelahan yang berlebihan.
Oleh karena itu, waktu kerja (TW) harusnya sebagai berikut.
TW ≤ Tmaks
Dengan demikian, durasi istirahat yang dibutuhkan untuk pemulihan
cadangan energi hingga kembali semula ditentukan sebagai berikut.
TW (M − 5)
TR =
5 − 1,5
B. Konsumsi energi kerja
Konsumsi energi pada saat pekerjaan fisik dimulai dan akan bertambah
atau berkurang beban kerja yang diberikan. Jadi konsumsi energi untuk
melakukan sejumlah pekerjaan perbedaan antara pengeluaran energi
setelah bekerja dengan pengeluaran energi saat istirahat.
Dalam kondisi normal atau saat istirahat, detak jantung manusia berkisar
antara 70 bit/menit. Saat dalam kondisi kerja, detak jantung rata-rata telah
meningkat menjadi sekitar 110 bit/menit.
7
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa seseorang dalam kedaan normal:
8
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
misalnya: penurunan kinerja, kelelahan yang berlebihan, termasuk potensi
cedera dan kecelakaan.
Keterangan :
9
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
2.2.5 Kapasitas Kerja Fisik
1. Metode regresi
2. Åstrand – Åstrand nomogram
3. Step-test
10
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
4. Metode konvensional Tayyari
Dimana :
AG . (131,5 . Vo2)
VO2 MAX =
(HR + GF − 72)
Dimana :
11
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
2.2.6 Kelelahan Fisik
Kelelahan akibat kerja dapat terjadi pada sebagian besar pekerja dan
meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Kelelahan yang terjadi secara signifikan
dapat mempengaruhi keselamatan pekerja dengan meningkatkan tingkat
kesalahan kerja sehingga akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja
di industri (Santoso, 2004).
12
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Dalam praktikum tentang fisiologi kerja dibutuhkan beberapa alat dan bahan
diantaranya adalah sebagai berikut:
13
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
3.2 Flowchart Pengamatan
Mulai
Menyiapkan
alat dan
bahan
Menentukan
frekuensi langkah
Menghitung denyut
jantung TIDAK
Analisa nilai
frekuensi dan
denyut jantung
jantung
YA
Penetapan Hasil
Aktivitas Step-Test
Output Hasil
Aktivitas
Step-Test
Selesai
14
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
3.3 Alur Pengamatan
1. Kami melakukan pengamatan di laboratorium ergonomi yang dilakukan di
tangga kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya berdasarkan
percobaan 1 orang, 1 orang membantu untuk mengukur hasil uji coba dan 1
orang menghitung waktu yang telah ditentukan dengan mengukur total
langkah yang didapat dalam waktu yang ditentukan, setelah itu menghitung
denyut jantung dengan cara melakukan aktivitas naik dan turun tangga
dengan total waktu selama 8 menit.
4. Setelah data tersebut selesai diolah, data tersebut kami gunakan untuk
menyusun laporan praktikum.
15
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil pengamatan fisiologi kerja yang telah kelompok kami
lakukan di laboratorium ergonomi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya maka
kami akan melampirkan hasil yang diperoleh ke dalam gambar-gambar sebagai
berikut :
16
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
Pada uji coba prosedur 1 untuk mencari frekuensi langkah 1 dilakukan dengan
naik turun tangga selama 1 menit untuk mengetahui hasil denyut jantung dan
jumlah langkah yang didapatkan. Setelah dilakukan uji coba didapatkan hasil
denyut jantung sebesar 109 pulse/win dengan total langkah sebanyak 37 langkah.
17
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
jumlah langkah yang didapatkan. Setelah dilakukan uji coba didapatkan hasil
denyut jantung sebesar 153 pulse/win dengan total langkah sebanyak 36 langkah.
18
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB V
PEMBAHASAN DAN ANALISA
5.1 Pembahasan
Setelah mendapatkan data dalam aktivitas step-test maka dilakukan
perhitungan energi yang terpakai, persentase istirahat yang dibutuhkan, pembagian
waktu kerja istirahat, kapasitas fisik, dan evaluasi kelelahan.
753 − 30 273
=[ ][ ]
760 273 + 29
= 0,855
19
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
= 51,45 + 35,206
86,656
=
1000
= 0,086 × 54
= 4,644 liter kg −1 min−1
VO2 = VE (FIO2 − FEO2 )
4,644 = VE (0,19 − 0,17)
4,644
= VE
0,02
VE = 232,2
VE = 232,2 × 0,855
= 198,531
E = 4,92 × 0,02 × 198,531
= 19.535 kcal. min−1
Setelah melakukan perhitungan terhadap energi yang diperlukan dalam
aktivitas step-test pada prosedur 2 maka didapatkan hasil 𝟏𝟗, 𝟓𝟑𝟓 𝐤𝐜𝐚𝐥. 𝐦𝐢𝐧−𝟏
yang berarti bawha dibutuhkan energi minimal 𝟏𝟗, 𝟓𝟑𝟓 𝐤𝐜𝐚𝐥. 𝐦𝐢𝐧−𝟏 dalam
melakukan aktivitas step-test tersebut. Berdasarkan hasil tesebut jika kita
konversikan ke dalam kcal.h-1 maka didapatkan 459,5 kcal.h-1 yang mana
berdasarkan Tabel 2.2 hasil tersebut termasuk dalam golongan pekerjaan yang
berat.
W − 5,33
R =
W − 1,33
19,535 − 5,33
=
19,535 − 1,33
20
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
14,205
=
18,205
= 0,78
= 78 %
25
TMAX =
M−5
25
=
19,535 − 5
25
=
14,535
= 1,719 min
TMAX = TW
TW (M − 5)
TR =
3,5
1,719 (19,535 − 5)
=
3,5
21
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
1,719 (14,535)
=
3,5
24,985
=
3,5
= 7,138 min
= 51,45 + 35,206
86.656
=
1000
= 0,086 × 54
= 1,12 − 0,0073 × 19
= 1,12 − 0,138
22
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
= 0,982
AG (131,5 × VO2 )
VO2 MAX =
(HR + GF − 72)
0,982 (610.686)
=
116
599,693
=
116
Berikut adalah hasil evaluasi kelelahan fisik yang dilakukan menurut metode
Brouha(1967) dengan menggunakan data yang sudah didapat pada prosedur 1.
23
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
dapat diterima selama shift kerjanya dengan asumsi urutan kerja dan waktu istirahat
tertata dengan baik. Dari hasil perhitungan yang telah didapatkan, beban kerja yang
diterima praktikan tidak dapat diterima pada saat shift kerjanya karena rata-rata P1
lebih dari 110 bpm, sehingga diperlukan durasi waktu istirahat yang lebih lama.
24
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Energi yang digunakan pada kegiatan uji langkah pada prosedur 2 adalah
19,535 kcal. min−1 termasuk dalam kelompok kerja berat.
2. Persentase istirahat yang dibutuhkan dalam kegiatan tes langkah pada
prosedur 2 sebesar 78%.
3. Pembagian waktu kerja istirahat untuk kegiatan step-test pada prosedur 2
dengan durasi maksimal 1,719 menit minimal 7,138 menit.
4. Tes kemampuan fisik langkah-langkah kegiatan pada prosedur 2 dengan
nilai konsumsi oksigen (VO2 ) sebesar 4,644 liter. min−1 dan konsumsi
oksigen maksimum (VO2 MAX ) sebesar 5.169 liter. min−1 serta dengan
denyut jantung 178 bpm kerja tergolong dalam kerja keras.
5. Hasil evaluasi step-test aktivitas kelelahan pada prosedur 1 menunjukkan
rata-rata nilai P1 lebih dari 110 bpm yang dinyatakan bahwa beban kerja
tidak dapat diterima dalam shift kerjanya.
6.2 Saran
1. Dalam mengumpulkan data aktivitas step-test sebaiknya dilakukan lebih
teliti dalam menghitung langkah frekuensi yang dilakukan oleh operator
agar tidak terjadi kesalahan perhitungan.
2. Dalam menghitung denyut nadi operator saat sedang beraktivitas sebaiknya
tidak menggunakan perhitungan manual karena menyebabkan denyut nadi
tidak akurat, lebih akurat dengan menggunakan alat.
25
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, M., & Juhara, S. (2020). Analisis Beban Kerja Fisiologis Mahasiswa Saat
Praktikum Analisa Perancangan Kerja Dengan Menggunakan Metode 10
Denyut. Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri (UNISTEK), 7 (1), 22-31.
Magrib, N. I .D. (2018). Pengukuran Bbeban Kerja Dengan Metode Fisiologi (Studi
Kasus Pada “X” Fitness Center Ambon). Matrik : Jurnal Manajemen dan
Teknik Industri Produksi, 11 (1), 50-59.
Nugraha, A. E., & Sari, R. P. (2020). Identifikasi Beban Kerja Melalui Penerapan
Fisiologis Kerja Pada Pekerja Sentra Industri Sepatu. STRING (Satuan
Tulisan Riset dan Industri Teknologi), 5 (1), 37-44.
26
Laporan Praktikum Ergonomi
Modul 5 “Fisiologi Kerja”
Kelompok 13
LAMPIRAN
27