Anda di halaman 1dari 39

PERBANDINGAN PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP

PROFITABILITAS BANK ANTARA BANK UMUM SYARIAH DENGAN UNIT


USAHA SYARIAH DENGAN METODE ERROR CORRECTION MODEL
(MARET 2006-SEPTEMBER 2014)

Muhammad Jauharul Maknun1


Mail.arul@yahoo.com

Abstract
Islamic banking in Indonesia is divided into three forms, namely BPRS,
BUS and UUS. BUS is a commercial bank operating under Islamic principles.
UUS an Islamic business units that operate under conventional banks. This study
will answer whether the formation of profitability (ROA), there is a difference
between BUS and UUS. Macroeconomic variables (inflation, GDP, interest rates,
the exchange rate against the US dollar, the stock price index) were used as
independent variables. This research uses quarterly data of ROA at Bank Syariah
Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, UUS Bank Internasional Indonesia, UUS
Bank Tabungan Negara period started in March 2006 to September 2014. The
analytical method used is the Error Correction Model (ECM). The results showed
some differences in the formation of inter-bank profits, but does not prove the
difference between UUS and BUS.

Keywords: BUS, UUS, ECM, inflation, GDP, exchange rate, stock price index,
interest rates

1
Staff Pengajar pada Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia

145
Abstraksi
Perbankan Islam di Indonesia terbagi dalam tiga bentuk yaitu BPRS, BUS
dan UUS. BUS merupakan bank umum yang beroperasi dengan prinsip syariah.
UUS merupakan unit usaha syariah yang beroperasi dibawah bank konvensional.
Penelitian ini akan menjawab apakah dalam pembentukan profitabilitasnya
(ROA), ada perbedaan antara BUS dan UUS. Variabel makro ekonomi (inflasi,
PDB, tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, indeks harga
saham) digunakan sebagai variabel independen. Penilitian ini menggunakan data
ROA pada Bank Mandiri Syariah, Bank Syariah Mega Indonesia, UUS Bank
Internasional Indonesia, UUS Bank Tabungan Negara periode triwulanan mulai
Maret 2006-September 2014. Metode analisis yang digunakan adalah Error
Correction Model (ECM). Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa
perbedaan pembentukan profit antar bank, namun tidak membuktikan adanya
perbedaan antara UUS dan BUS.

Kata kunci : BUS, UUS, ECM, inflasi, PDB, nilai tukar valas, IHSG, suku bunga

146
Pendahuluan
Salah satu indikator perkembangan Sistem Ekonomi Islam (SEI) dapat

dilihat dari terus bertambahnya jumlah bank berprinsip syariah. Umat Islam terus

mengembangkan sistem syariah demi menjalankan perintah agama dengan tidak

menggunakan sistem bank konvensional yang menganut sistem bunga yang

dianggap mengandung unsur ribawi. Fajar (2009:47) menuliskan dalam karya

ilmiahnya menulis bahwa Dewan studi Islam al-Azhar, Kairo, dalam konferensi

DSI al-Azhar, Muharram 1385 H/ Mei 1965 M, memutuskan bunga dalam segala

bentuk pinjaman adalah riba yang diharamkan. Hal ini juga didukung oleh

pendapat lembaga-lembaga Islam di Indonesia seperti MUI (Majelis Ulama

Indonesia), NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah dan lain-lain.

Disisi lain, para ekonom syariah berlomba-lomba melakukan kajian

tentang dampak buruk dari sistem ekonomi berbasis bunga. Beberapa dampak

yang ditimbulkan oleh bunga terhadap perekonomian makro suatu negara antara

lain adalah sebagai berikut (Agustianto, 2015).

1. Ketidakstabilan nilai uang (currency) suatu negara. Skema pergerakan uang

dalam perekonomian berbasis bunga adalah mengalir dari negara dengan

tingkat bunga riil rendah menuju negara dengan tingkat bunga riil yang lebih

tinggi.

2. Teori ekonomi menjelaskan bahwa suku bunga menimbulkan inflasi. Suku

bunga menyebabkan tingginya modal untuk investasi yang kemudian

mendorong kenaikan harga produk yang dihasilkan.

3. Sistem ekonomi ribawi akan memperbesar gap antara golongan kaya dan

miskin, karena golongan kaya dapat menambah kekayaannya dengan

147
keberlimpahan modal yang dimiliki, sementara golongan lain harus

membayar bunga sebagai imbalan yang diberikan kepada pemilik modal.

4. Suku bunga mempengaruhi investasi, produksi dan terciptanya pengangguran.

Tingginya suku bunga menyebabkan modal untuk melakukan investasi

semakin menurun. Penurunan investasi tersebut akan menyebabkan

penurunan produksi. Karena produksi dikurangi maka faktor produksi yang

salah satunya adalah SDM (Sumber Daya Manusia) juga berkurang, yang

berarti menyebabkan meningkatnya angka pengangguran.

5. Sistem ekonomi ribawi telah menjerumuskan negara-negara berkembang

kepada debt trap (jebakan hutang) yang dalam. Dalam banyak kasus, negara-

negara debitur mengalami kesulitan untuk mengembalikan modal yang

dipinjamnya, bahkan lebih menyedihkan lagi untuk membayar bunga

pinjamannya saja mereka mengalami kesulitan.

Walaupun banyak bukti menunjukkan dampak buruk tersebut, tetapi

sistem bunga ternyata tetap digunakan dalam berbagai transaksi ekonomi

masyarakat hingga saat ini. Hal ini didorong oleh kecenderungan sebagian

masyarakat yang ingin terus mengoptimalkan pemenuhan kepentingan pribadi,

sehingga kurang peduli terhadap kondisi sosial. Untuk meraih pemenuhan

kepentingan pribadi tersebut, salah satu caranya adalah dengan menggunakan

sistem bunga (Fajar, 2009:21).

Melihat dampak penerapan sistem ekonomi yang mengandung unsur

ribawi sedemikian besar maka sistem ekonomi seharusnya dibentuk terbebas dari

unsur terlarang tersebut. Operasional perbankan sebagai ‘ujung tombak’ sistem

148
ekonomi seharusnya melepaskan diri dari sistem berbasis bunga. Cara melepaskan

diri dari sistem ribawi tersebut adalah dengan menerapkan prinsip syariah dalam

operasional perbankan yaitu dengan sistem bagi hasil (profit and loss sharing).

Selain untuk menghindari dampak buruk penerapan sistem bunga, menurut

Kara (2005:71-73), keberadaan perbankan Islam yang menggunakan sistem bagi

hasil dirancang dengan tujuan terbentuknya hubungan kebersamaan dalam

menanggung resiko usaha dan berbagi hasil usaha antara pemilik modal yang

mempercayakan modalnya kepada bank dengan pengelola usaha yang meminjam

modal kepada bank.

Bank Islam yang pertama kali muncul di Indonesia adalah Bank Muamalat

Indonesia (BMI) yang pembentukannya diprakarsai oleh MUI (Majelis Ulama

Indonesia) dan pemerintah pada 1 November 1991. BMI memperlihatkan

kesuksesanya dan mulai mendapat perhatian masyarakat ketika BMI terbukti

berhasil melewati krisis moneter Indonesia tahun 1998. Melihat kesuksesannya

tersebut dan mulai meningkatnya permintaan masyarakat akan transaksi berbasis

syariah, banyak investor kemudian membuka layanan perbankan dengan prinsip

bagi hasil sesuai hukum Islam.

Bank dengan prinsip syariah di Indonesia muncul dalam tiga bentuk yaitu

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syaria’ah (UUS). Namun yang berkembang pesat dan banyak dibahas

adalah BUS dan UUS. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada Undang-undang

Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dimana yang

dimaksud dengan BUS adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan

149
jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan UUS adalah unit kerja dari kantor

pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor

atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit

kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor

induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah. Hingga

Desember 2014 ini jumlah BUS dan UUS di Indonesia mencapai 34 lembaga

dengan rincian BUS berjumlah 12 bank dan bank konvensional yang memiliki

UUS berjumlah 22 bank. Daftar bank-bank tersebut diperlihatkan oleh tabel

berikut ini.

150
TABEL 1 Daftar Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
12 Bank Umum Syariah 22 Bank Konvensional pemilik
Unit Usaha Syariah
1. PT. Bank Muamalat Indonesia 1. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2. Bank Syariah Mandiri 2. PT Bank Permata Tbk
3. Bank Syariah Mega Indonesia 3. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
4. Bank BRIsyariah 4. PT Bank Cimb Niaga, Tbk
5. PT. Bank Syariah Bukopin 5. PT Bank OCBC Nisp
6. PT. BCA Syariah 6. PT Bank Sinarmas
7. Bank Panin Syariah 7. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
8. PT. Bank Victoria Syariah 8. PT BPD Sumatera Utara
9. BPD. Jawa Barat Banten Syariah 9. PT BPD Jawa Tengah
10. Bank BNI Syariah 10. PT BPD DKI
11. PT. Maybank Syariah Indonesia 11. BPD Yogyakarta
12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 12. PT BPD Jawa Timur
Syariah
13. PT BPD Jambi
14. PT Bank Bpd Aceh
15. BPD Sumatera Barat
16. PT Bank Pembangunan Daerah Riau
17. PT BPD Sumatera Selatan Dan Bangka
Belitung
18. PT BPD Kalimantan Selatan
19. PT BPD Kalimantan Barat
20. BPD Kalimantan Timur
21. PT BPD Sulawesi Selatan Dan Sulawesi
Barat
22. PT BPD Nusa Tenggara Barat
Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2015

Sistem perbankan berbasis syariah dengan sistem bagi hasil seharusnya

tidak mendasarkan operasionalnya pada sistem bunga ataupun instrumen makro

ekonomi lain yang jelas-jelas dinamikanya mengikuti perubahan tingkat suku

bunga. Demikian juga dengan nasabahnya, seharusnya bunga juga tidak menjadi

indikator dalam mengalokasikan dananya. Instrumen makro ekonomi yang

dipengaruhi bunga tersebut seperti tingkat inflasi, nilai tukar mata uang asing dan

indeks harga saham non-syariah. Ketika perbankan mampu melepaskan diri dari

pengaruh instrumen-intrumen tersebut maka perbankan Islam sudah benar-benar

mampu menjalankan syari’at Islam secara keseluruhan. Sayangnya banyak

anggota masyarakat yang belum cukup pengetahuan mengenai prinsip syariah

151
yang berpandangan tidak ada perbedaan antara bank syariah atau bank Islam

dengan bank konvensional.

Pendapat ‘miring’ masyarakat mengenai bank Islam tersebut, terutama

untuk Unit Usaha Syariah pada bank konvensional. Melihat kenyataan bahwa

UUS merupakan suatu unit usaha dibawah bank konvensional, ada kemungkinan

sistem yang diterapkannya juga masih terpengaruh atau bahkan menganut sistem

konvensional seperti yang diterapkan induknya. Untuk mengetahui hal tersebut

secara ilmiah, penelitian ini berusaha membuktikan mengenai ada tidaknya

perbedaan pengaruh variabel makro ekonomi terhadap operasional bank syariah

antara BUS dan UUS.

Operasional bank syariah akan dilihat dari profitabilitas bank syariah atau

kemampuan bank dalam menghasilkan laba yang akan ditunjukkan oleh ROA

(Return on Asset), sedangkan variabel untuk melihat apakah masih ada pengaruh

instrumen ribawi penelitian ini menggunakan variabel makroekonomi yaitu

inflasi, suku bunga, nilai tukar dan indeks harga saham. Peneliti juga memasukkan

PDB (Produk Domestik Bruto) sebagai variabel independen untuk mengetahui

apakah profitabilitas bank syariah dipengaruhi oleh sektor riil yaitu tingkat

produksi masyrakat atau tidak.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui secara

langsung pengaruh variabel independen yaitu inflasi, PDB, tingkat suku bunga,

nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan indeks harga saham dalam

mempengaruhi variabel dependen yaitu profitabilitas bank syariah. Sehingga

rumusan masalah penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

152
1. Apakah pergerakan/perubahan variabel makroekonomi (inflasi, PDB,

tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, indeks harga

saham) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

Bank Umum Syariah?

2. Apakah pergerakan/perubahan variabel makro ekonomi (inflasi, PDB,

tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, indeks harga

saham) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

Unit Usaha Syariah pada Bank Konvensional?

3. Adakah perbedaan pengaruh variabel makro (inflasi, PDB, tingkat suku

bunga, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, indeks harga saham)

terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah dengan Unit Usaha

Syariah pada Bank Konvensional?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis perubahan tingkat inflasi,

perubahan tingkat suku bunga, perubahan tingkat nilai tukar mata uang asing,

perubahan besaran PDB, dan perubahan tingkat IHSG dalam mempengaruhi

perubahan profitabilitas BUS dan UUS.

Hasil Penelitian Terdahulu


Hasil kajian terhadap penelitian sebelumnya menjadi pijakan teori atas
penelitian ini. Adapun hasil kajian sebelumnya yang dapat ditemukan peneliti
dirangkum dalam tabel berikut ini.

153
TABEL 2 Rangkuman Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Judul Metode Hasil
Yenny Hendra (2012), Analisis Regresi Linear PDRB mempunyai
Pengaruh PDRB, Suku Berganda pengaruh positif ke DPK,
Bunga, Tingkat Inflasi dan Kurs valas mempunyai
Kurs Valuta Asing pengaruh positif terhadap
Terhadap Simpanan DPK, Tingkat Inflasi
Masyarakat Pada Bank mempunyai pengaruh
Umum di Kalimantan Barat positif terhadap DPK, Suku
bunga mempunyai pengaruh
negatif ke DPK
Reni Helvira (2012), Analisis deskriptif dengan PDRB Perkapita
Pengaruh PDRB, Tingkat melakukan pengolahan data berpengaruh positif
Bunga, dan Inflasi menggunakan SPSS signifikan, Tingkat suku
Terhadap Simpanan Bank bunga tabungan bank umum
Syariah di Kalimantan berpengaruh negatif
Barat signifikan, Inflasi tidak
signifikan berpengaruh
Neni Supriyanti (2008), Analisis Regresi Linear Variabel inflasi dan suku
Pengaruh Tingkat Inflasi Berganda bunga tidak berpengaruh
dan Suku Bunga Terhadap signifikan terhadap variabel
Kinerja PT. Bank Mandiri, ROA
Tbk

Aria Muharram (2009), Analisis Regresi Linear Pendapatan nasional


Pengaruh Kondisi Makro Berganda mempengaruhi secara
Ekonomi Terhadap signifikan terhadap laba
Perubahan Laba operasional bank syariah,
Operasional Bank Umum sedangkan inflasi dan BI
Syariah Periode 2005-2007 rate tidak berpengaruh
signifikan
Ayu Yanita Sahara (2013), Analisis Regresi Linear Inflasi berpengaruh positif
Pengaruh Inflasi, Suku Berganda terhadap ROA, Suku bunga
bunga BI, dan Produk BI berpengaruh negatif
Domestik Bruto Terhadap terhadap ROA, PDB
ROA berpengaruh positif
terhadap ROA
Febrina Dwijayanthy dan Analisis Regresi Linear inflasi berpengaruh negatif
Prima Naomi (2009), Berganda terhadap profitabilitas bank,
Pengaruh Inflasi, BI rate BI rate tidak berpengaruh
dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap profitabilitas bank,
Terhadap Profitabilitas nilai tukar berpengaruh
Bank negatif terhadap
profitabilitas

154
Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah sedangkan variabel bebas (X) terdiri dari Tingkat

Inflasi (X1); Suku Bunga Deposito (X2); Nilai Tukar Mata Uang Asing (X3);

Produk Domestik Bruto (X4); dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah di Indonesia yang tercatat pada Statistik Perbankan Indonesia tahun 2014,

dimana hingga Desember 2014 ini jumlah BUS dan UUS yang beroperasi di

Indonesia mencapai 34 lembaga dengan rincian BUS berjumlah 12 bank dan Bank

Konvensional yang memiliki UUS berjumlah 22 bank. Sampel yang digunakan

pada penelitian ini diambil dengan purposive sampling. Sampel dari penelitian ini

dipilih dengan kriteria ketersediaan data berdasarkan waktunya dan skala lembaga

perbankan dilihat dari jumlah kantornya yaitu Kantor Pusat Operasional (KPO),

Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK). Peneliti memilih Bank

dengan Kantor Pusat Operasional diatas 5 KPO dan juga memiliki kantor cabang

pembantu dan kantor kas. Untuk menjaga keseimbangan objek penelitian peneliti

mengambil 2 BUS dan 2 UUS. Dari kriteria tersebut peneliti mendapatkan sampel

yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Syariah Mega Indonesia (BMS), Unit

Usaha Syariah Bank Internasional Indonesia, dan Unit Usaha Syariah Bank

Tabungan Negara.

155
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk time

series yang berasal dari berbagai sumber seperti dari laporan keuangan masing-

masing bank, Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Bank Dunia dan CEIC data

(Indonesia Economic & Industry Data Database). Data dalam penelitian ini

bersifat kuantitatif yaitu berupa angka-angka yang menunjukkan besaran nilai

pada setiap variabel secara periodik. Dalam penelitian ini metode pengumpulan

data dengan langsung mengunjungi situs resmi masing-masing BUS dan UUS

yang menjadi objek penelitian, www.bps.go.id, www.bi.go.id,

www.worldbank.org, www.ceicdata.com serta menggunakan berbagai macam

referensi buku, jurnal dan skripsi penelitian sebelumnya untuk mendukung dalam

pembuatan landasan teori.

Metode Pengujian
Pengujian dilakukan dengan analisis ECM (Error Correction Model).

Analisis ECM merupakan analisis data time series yang digunakan untuk variabel-

variabel yang memiliki kointegrasi. Metode ECM digunakan untuk

menyeimbangkan hubungan ekonomi jangka pendek variabel-variabel yang telah

memiliki keseimbangan/hubungan ekonomi dalam jangka panjang. Error

Correction Model (ECM) membagi persamaan varabel-variabel yang saling

berkointegrasi menjadi 2 persamaan yaitu persamaan jangka panjang dan jangka

pendek. Keadaan kointegrasi dalam model ECM dilihat pada stasioneritas

residualnya. Hal ini kemudian mengharuskan variabel-variabel yang dimiliki tidak

ada yang stasioner pada level dan residual/error (e) persamaan regresi variabel-

variabel tersebut stasioner pada level.

156
Hasil Analisis Penelitian
Analisis data akan dilakukan dengan melakukan uji statistik terhadap data

yang telah dikompilasi. Dari uji tersebut akan diketahui kesesuaian teori yang

telah dibangun dari kajian sebelumnya dengan perilaku data yang diujikan.

Analisis data diawali dengan melakukan uji linearitas data. Selanjutnya dilakukan

uji stasioneritas data untuk melihat apakah semua variabel stasioner pada tingkat

differensiasi yang sama atau tidak, hal ini dilakukan sebagai syarat dilakukannya

uji statistik dengan metode ECM. Setelah melakukan uji stasioner, kemudian

dilakukan regresi ECM pada semua objek.

Uji Linearitas Data


Uji linearitas data dilakukan dengan metode grafik. Hasil uji pertama

terhadap data ROA, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, tingkat suku bunga,

indeks harga saham gabungan dan produk domestik bruto ditunjukkan oleh

gambar berikut ini.

Gambar 1 Hasil uji lineraritas data

157
Hasil uji linearitas data menunjukkan bahwa data tidak linear, sehingga

beberapa data perlu diubah. Perubahan data dilakukan dengan me-logaritma-kan

beberapa data dengan nilai tinggi seperti nilai tukar rupiah terhadap dollar, produk

domestik bruto dan indeks harga saham gabungan. Berikut ini merupakan hasil uji

linier dengan beberapa data yang diubah dalam bentuk log.

Gambar 2 Hasil uji linieritas data (logaritma)

Uji Stasioneritas Data


Dalam melakukan regresi data time series yang harus dilakukan pertama adalah

melakukan uji stasioneritas data. Regresi ECM mensyaratkan data yang

digunakan tidak stasioner pada tingkat level. Adapun hasil uji stasioneritas data

yang dilakukan, ditunjukkan oleh hasil output program eviews berikut ini.

158
Tabel 3 Uji Stasioneritas Data Tingkat Level

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)


Date: 08/03/15 Time: 21:31
Sample: 2006Q1 2014Q3
Series: INF, IR, LCI, LFE, LGDP, RBBMGS, RBBSM, RUBII, RUBTN
Exogenous variables: None
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0 to 7
Total number of observations: 288
Cross-sections included: 9

Method Statistic Prob.**


ADF - Fisher Chi-square 18.7984 0.4043
ADF - Choi Z-stat -0.03549 0.4858

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asympotic Chi


-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Intermediate ADF test results UNTITLED

Series Prob. Lag Max Lag Obs


INF 0.1411 7 8 27
IR 0.3556 3 8 31
LCI 0.9359 1 8 33
LFE 0.9108 0 8 34
LGDP 0.9172 6 8 28
RBBMGS 0.1077 1 8 33
RBBSM 0.4257 0 8 34
RUBII 0.1254 0 8 34
RUBTN 0.3669 0 8 34

159
Hasil uji menggunakan teknik uji akar unit ADF-Fisher pada tingkat level

dengan equation yang dipilih none trend and intercept, memperlihatkan nilai

probabilitas ADF untuk data tingkat inflasi, data tingkat suku bunga, data tingkat

harga saham gabungan, data nilai tukar valuta asing, data produk domestik

regional bruto, data ROA BSM, data ROA BMGS, data ROA UUS BTN dan data

ROA UUS BII semuanya diatas nilai alpha (0,05). Hal ini berarti bahwa seluruh

data tidak stasioner pada tingkat level yang artinya telah memenuhi kaidah untuk

menggunakan regresi jangka pendek (Error Correction Model).

Langkah uji selanjutnya adalah melakukan stasioneritas data. Karena pada

uji sebelumnya yaitu uji stasioneritas data pada tingkat level menunjukkan data

tidak stasioner maka dilanjutkkan dengan uji pada diferensiasi tingkat pertama.

Uji akar unit tingkat pertama (first difference) dilakukan dengan metode ADF.

Pada tabel berikut ditunjukkan hasil uji akar unit yang merupakan uji akar unit

pada tingkat 1st difference, dengan equation none trend and intercept.

160
Tabel 4 Uji Stasioneritas Data Tingkat 1st Difference

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)


Date: 08/03/15 Time: 22:12
Sample: 2006Q1 2014Q3
Series: RUBTN, RUBII, RBBSM, RBBMGS, LGDP, LFE, LCI, IR, INF
Exogenous variables: None
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0 to 7
Total number of observations: 285
Cross-sections included: 9

Method Statistic Prob.**


ADF - Fisher Chi-square 200.074 0.0000
ADF - Choi Z-stat -11.6676 0.0000

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asympotic Chi


-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Intermediate ADF test results D(UNTITLED)

Series Prob. Lag Max Lag Obs


D(RUBTN) 0.0000 0 8 33
D(RUBII) 0.0000 0 8 33
D(RBBSM) 0.0000 0 8 33
D(RBBMGS) 0.0001 0 8 33
D(LGDP) 0.2095 7 8 26
D(LFE) 0.0000 0 8 33
D(LCI) 0.0006 0 8 33
D(IR) 0.0015 2 8 31

161
D(INF) 0.0007 3 8 30

Hasil uji akar unit pada tingkat 1st difference, dengan equation yang dipilih

adalah none trend and intercept memperlihatkan nilai probabilitas ADF untuk

data tingkat inflasi, data tingkat suku bunga, data tingkat harga saham gabungan,

data nilai tukar valuta asing, data ROA BSM, data ROA BMGS, data ROA UUS

BTN dan data ROA UUS BII semuanya lebih kecil dari nilai alpha (0,05) kecuali

GDP (Gross Domestic Product). Adanya variabel GDP yang tidak stasioner pada

diferensiasi tingkat pertama menjadikan data harus distasionerkan pada tingkat

yang lebih tinggi, oleh karena itu uji akar unit akan dilanjutkan pada tingkat 2nd

difference. Hasil uji akar unit yang ditampilkan berikut ini merupakan hasil uji

akar unit pada tingkat 2nd difference, dengan equation yang dipilih adalah none

trend and intercept.

162
Tabel 5 Uji Stasioneritas Data Tingkat 2nd Difference

Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)


Date: 08/03/15 Time: 22:06
Sample: 2006Q1 2014Q3
Series: RUBTN, RUBII, RBBSM, RBBMGS, LGDP, LFE, LCI, IR, INF
Exogenous variables: None
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0 to 7
Total number of observations: 270
Cross-sections included: 9

Method Statistic Prob.**


ADF - Fisher Chi-square 300.378 0.0000
ADF - Choi Z-stat -15.5994 0.0000

** Probabilities for Fisher tests are computed using an asympotic Chi


-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.

Intermediate ADF test results D(UNTITLED,2)

Series Prob. Lag Max Lag Obs


D(RUBTN,2) 0.0000 3 8 29
D(RUBII,2) 0.0000 0 8 32
D(RBBSM,2) 0.0000 2 8 30
D(RBBMGS,2) 0.0000 0 8 32
D(LGDP,2) 0.0001 4 8 28
D(LFE,2) 0.0000 1 8 31
D(LCI,2) 0.0000 1 8 31
D(IR,2) 0.0000 0 8 32

163
D(INF,2) 0.0000 7 8 25

Hasil uji akar unit pada tingkat 2nd difference, dengan equation yang

dipilih none trend and intercept menunjukkan seluruh data telah stasioner pada

tingkat yang sama yaitu pada 2nd difference yang ditunjukkan nilai probabilitasnya

dibawah α=0,05. Dengan demikian analisis akan dilanjutkan untuk melakukan

regresi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Regresi ECM Pada Bank Mandiri Syariah (BMS)


Analisis yang pertama dilakukan adalah meregresi persamaan dalam jangka

panjang yang dilakukan terhadap variabel ekonomi makro dan profitabilitas Bank

Mandiri Syariah. Hasil regresi dari program eviews dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

164
Tabel 6 Regresi Jangka Panjang Bank Mandiri Syariah

Dependent Variable: RBBSM


Method: Least Squares
Date: 08/03/15 Time: 22:32
Sample: 2006Q1 2014Q3
Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 16.32271 4.826664 3.381778 0.0021


LGDP 2.563323 0.444838 5.762375 0.0000
LFE -3.559055 0.786619 -4.524498 0.0001
LCI -2.125996 0.389293 -5.461173 0.0000
IR -0.123397 0.063417 -1.945824 0.0614
INF -0.048572 0.020814 -2.333637 0.0268

R-squared 0.721333 Mean dependent var 1.737714


Adjusted R-squared 0.673287 S.D. dependent var 0.543242
S.E. of regression 0.310511 Akaike info criterion 0.653610
Sum squared resid 2.796096 Schwarz criterion 0.920241
Log likelihood -5.438180 F-statistic 15.01336
Durbin-Watson stat 1.876179 Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistic < 0,05

artinya bahwa perubahan seluruh variabel ekonomi makro yang digunakan dalam

penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi perubahan ROA Bank Mandiri

Syariah. Sedangkan secara individual, dapat dilihat dari nilai probabilitasnya,

165
bahwa GDP, FE, CI dan INF signifikan mempengaruhi ROA BMS pada alpha

5%, sedangkan untuk IR signifikan pada alpha 10%. Analisis yang dilakukan

selanjutnya adalah analisis/uji kointegarasi. Berikut ini hasil uji kointegrasi yang

dilakukan.

Tabel 7 Uji Kointegrasi Bank Mandiri Syariah

Null Hypothesis: RESIDRBBMS has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=8)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.306277 0.0001


Test critical values: 1% level -3.639407
5% level -2.951125
10% level -2.614300

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil uji menunjukkan probabilitas dibawah alpha 5% artinya residual

stasioner pada tingkat level. Hal tersebut memberi kesimpulan adanya kointegrasi

diantara variabel-variabel yang diuji. Untuk melihat detail kointegrasi tersebut

maka dilakukan dengan membuat persaman jangka pendek dengan metode ECM.

Tabel berikut menunjukkan hasil regresi jangka pendek variabel yang diujikan.

166
Tabel 8 Analisis ECM Bank Mandiri Syariah

Dependent Variable: D(RBBSM,2)


Method: Least Squares
Date: 08/03/15 Time: 22:55
Sample (adjusted): 2006Q3 2014Q3
Included observations: 33 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.030486 0.060524 0.503699 0.6187


D(LGDP,2) 2.000909 1.758623 1.137770 0.2656
D(LFE,2) -2.304424 1.281832 -1.797758 0.0838
D(LCI,2) -1.222006 0.557945 -2.190192 0.0377
D(IR,2) -0.344286 0.117045 -2.941491 0.0068
D(INF,2) 0.025194 0.035878 0.702199 0.4888
RESIDRBBMS(-1) -1.745827 0.229666 -7.601591 0.0000

R-squared 0.768355 Mean dependent var 0.004242


Adjusted R-squared 0.714898 S.D. dependent var 0.649668
S.E. of regression 0.346890 Akaike info criterion 0.906213
Sum squared resid 3.128647 Schwarz criterion 1.223654
Log likelihood -7.952507 F-statistic 14.37344
Durbin-Watson stat 1.528198 Prob(F-statistic) 0.000000

Dari regresi persamaan jangka pendek tersebut, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic berada di bawah alpha (0.05). Kemudian dapat dilihat juga

bahwa speed of adjustment-nya (koefisien dari residrbbms(-1)) negatif dan

167
signifikan (probabilitasnya berada di bawah 0.05). Artinya persamaan yang

dibentuk sudah tepat karena telah memenuhi kaidah uji ECM. Kemudian jika

melihat secara individual masing-masing variabel, diketahui bahwa hanya variabel

CI (Composit Index) dan IR (Interest Rate) yang signifikan mempengaruhi ROA

Bank Mandiri Syariah.

Regresi ECM Pada Bank Syariah Mega Indonesia (BMGS)


Seperti uji sebelumnya pada Bank Mandiri Syariah, analisis yang pertama

dilakukan adalah mengestimasi persamaan dalam jangka panjang. dari program

eviews adalah sebagai berikut ini.

Tabel 9 Regresi Jangka Panjang Bank Syariah Mega Indonesia

Dependent Variable: RBBMGS


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 05:26
Sample: 2006Q1 2014Q3
Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 63.63504 14.03976 4.532487 0.0001


LGDP -8.284157 1.293941 -6.402268 0.0000
LFE 5.755601 2.288110 2.515438 0.0177
LCI 1.579491 1.132372 1.394852 0.1737
IR -0.839724 0.184466 -4.552200 0.0001
INF -0.223860 0.060544 -3.697498 0.0009

R-squared 0.707050 Mean dependent var 2.688857


Adjusted R-squared 0.656542 S.D. dependent var 1.541177
S.E. of regression 0.903212 Akaike info criterion 2.789086
Sum squared resid 23.65796 Schwarz criterion 3.055717

168
Log likelihood -42.80900 F-statistic 13.99862
Durbin-Watson stat 1.273373 Prob(F-statistic) 0.000001

Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistic < 0,05

artinya bahwa perubahan seluruh variabel ekonomi makro yang digunakan dalam

penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi perubahan ROA Bank Syariah

Mega Indonesia. Sedangkan secara individual, dapat dilihat dari nilai

probabilitasnya, bahwa GDP, FE, IR dan INF signifikan mempengaruhi ROA

BMGS pada alpha 5%, sedangkan untuk CI tidak signifikan. Analisis yang

dilakukan selanjutnya adalah analisis/uji kointegarasi. Berikut ini hasil uji

kointegrasi yang dilakukan.

Tabel 10 Uji Kointegrasi Bank Syariah Mega Indonesia

Null Hypothesis: RESIDRBBMGS has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=8)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.415390 0.0001


Test critical values: 1% level -3.639407
5% level -2.951125
10% level -2.614300

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil uji menunjukkan probabilitas dibawah alpha 5% artinya residual

stasioner pada tingkat level. Hal tersebut memberikan kesimpulan adanya

kointegrasi diantara variabel-variabel yang diuji. Langkah analisis selanjutnya

169
adalah membuat persaman jangka pendek yang dilakukan dengan metode ECM.

Data yang digunakan stasioner pada 2nd difference sehingga pada pembentukan

persamaan jangka pendek juga akan disesuaikan dengan kondisi tersebut. Berikut

adalah persamaan jangka pendeknya.

TABEL 11 Analisis ECM Bank Syariah Mega Indonesia

Dependent Variable: D(RBBMGS,2)


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 05:46
Sample (adjusted): 2006Q3 2014Q3
Included observations: 33 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.033259 0.117478 -0.283108 0.7793


D(LGDP,2) -2.307763 3.500691 -0.659231 0.5155
D(LFE,2) 1.827089 2.450079 0.745726 0.4625
D(LCI,2) 1.306116 1.011852 1.290818 0.2081
D(IR,2) -0.488493 0.232372 -2.102204 0.0454
D(INF,2) 0.024324 0.069017 0.352436 0.7274
RESIDRBBMGS(-1) -0.750250 0.197801 -3.792953 0.0008

R-squared 0.441703 Mean dependent var -0.110909


Adjusted R-squared 0.312865 S.D. dependent var 0.801621
S.E. of regression 0.664492 Akaike info criterion 2.206245
Sum squared resid 11.48030 Schwarz criterion 2.523686
Log likelihood -29.40304 F-statistic 3.428364
Durbin-Watson stat 2.410849 Prob(F-statistic) 0.012542

Dari regresi persamaan jangka pendek tersebut, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic berada di bawah alpha (0.05). Kemudian dapat dilihat juga

bahwa speed of adjustment-nya (koefisien dari residrbbms(-1)) negatif dan

170
signifikan (probabilitasnya berada di bawah 0.05). Artinya persamaan yang

dibentuk sudah tepat. Kemudian jika melihat secara individual masing-masing

variabel, diketahui bahwa hanya variabel IR (Interest Rate) yang signifikan

mempengaruhi ROA Bank Syariah Mega Indonesia.

Regresi ECM Pada Unit Usaha Syariah Bank Indonesia Internasional (UUS BII)
Analisis yang pertama dilakukan adalah meregresi persamaan dalam jangka

panjang menggunakan regresi berganda sederhana. Hasil regresi dari program

eviews adalah sebagai berikut ini.

TABEL 12 Regresi Jangka Panjang UUS Bank Internasional Indonesia

Dependent Variable: RUBII


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 05:55
Sample: 2006Q1 2014Q3
Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -24.23672 27.03333 -0.896549 0.3773


LGDP 4.915998 2.491462 1.973138 0.0581
LFE 8.892299 4.405719 2.018353 0.0529
LCI -13.56341 2.180364 -6.220709 0.0000
IR -1.517712 0.355185 -4.273014 0.0002
INF -0.581964 0.116576 -4.992152 0.0000

R-squared 0.650916 Mean dependent var 2.240857


Adjusted R-squared 0.590729 S.D. dependent var 2.718468
S.E. of regression 1.739120 Akaike info criterion 4.099440
Sum squared resid 87.71161 Schwarz criterion 4.366072
Log likelihood -65.74021 F-statistic 10.81492
Durbin-Watson stat 1.070302 Prob(F-statistic) 0.000006

171
Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistic < 0,05

artinya bahwa perubahan seluruh variabel ekonomi makro yang digunakan dalam

penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi perubahan ROA Unit Usaha

Syariah Bank Internasional Indonesia. Sedangkan secara individual, dapat dilihat

dari nilai probabilitasnya, bahwa GDP, FE, CI dan INF signifikan mempengaruhi

ROA UUS BII pada alpha 5%, sedangkan untuk IR signifikan pada alpha 10%.

Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis/uji kointegarasi. Hasil uji

kointegrasi ditunjukkan oleh tabel berikut.

TABEL 13 Uji Kointegrasi UUS Bank Internasional Indonesia

Null Hypothesis: RESIDRUBII has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=8)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.422515 0.0170


Test critical values: 1% level -3.639407
5% level -2.951125
10% level -2.614300

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil uji menunjukkan probabilitas dibawah alpha 5% artinya residual

stasioner pada tingkat level. Hal tersebut membawa pada kesimpulan adanya

kointegrasi diantara variabel-variabel yang diuji. Langkah analisis selanjutnya

adalah membuat persaman jangka pendek yang dilakukan dengan metode ECM.

172
Data yang digunakan stasioner pada 2nd difference sehingga pada pembentukan

persamaan jangka pendek juga akan disesuaikan dengan kondisi tersebut. Berikut

adalah persamaan jangka pendeknya.

TABEL 14 Analisis ECM UUS Bank Internasional Indonesia

Dependent Variable: D(RUBII,2)


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 06:00
Sample (adjusted): 2006Q3 2014Q3
Included observations: 33 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.063004 0.316467 0.199084 0.8437


D(LGDP,2) 7.907500 9.191763 0.860281 0.3975
D(LFE,2) 7.483592 6.636354 1.127666 0.2698
D(LCI,2) -10.10207 2.857221 -3.535626 0.0015
D(IR,2) -0.561389 0.610128 -0.920117 0.3660
D(INF,2) -0.188403 0.187236 -1.006234 0.3236
RESIDRUBII(-1) -0.888431 0.211984 -4.191026 0.0003

R-squared 0.566771 Mean dependent var 0.081212


Adjusted R-squared 0.466795 S.D. dependent var 2.485611
S.E. of regression 1.815015 Akaike info criterion 4.215896
Sum squared resid 85.65124 Schwarz criterion 4.533337
Log likelihood -62.56228 F-statistic 5.669077
Durbin-Watson stat 2.501126 Prob(F-statistic) 0.000712

Dari regresi persamaan jangka pendek tersebut, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic berada di bawah alpha (0.05). Kemudian dapat dilihat juga

bahwa speed of adjustment-nya (koefisien dari residrbbms(-1)) negatif dan

signifikan (probabilitasnya berada di bawah 0.05). Artinya persamaan yang

dibentuk sudah tepat. Kemudian jika melihat secara individual masing-masing

173
variabel, diketahui bahwa hanya variabel CI (Composit Index) yang signifikan

mempengaruhi ROA Unit Usaha Syariah pada Bank Internasional Indonesia.

Regresi ECM Pada Unit Usaha Syariah Bank Tabungan Negara (UUS BTN)
Analisis yang pertama dilakukan adalah meregresi persamaan dalam jangka

panjang menggunakan regresi berganda sederhana. Hasil regresi dari program

eviews adalah sebagai berikut.

TABEL 15 Regresi Jangka Panjang UUS Bank Tabungan Negara

Dependent Variable: RUBTN


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 06:08
Sample: 2006Q1 2014Q3
Included observations: 35

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.293724 5.903661 -0.388526 0.7005


LGDP 1.473650 0.544097 2.708434 0.0112
LFE -1.145901 0.962141 -1.190991 0.2433
LCI -0.669867 0.476158 -1.406818 0.1701
IR -0.186394 0.077567 -2.403007 0.0229
INF -0.021519 0.025458 -0.845261 0.4049

R-squared 0.749498 Mean dependent var 1.043143


Adjusted R-squared 0.706308 S.D. dependent var 0.700818
S.E. of regression 0.379797 Akaike info criterion 1.056444
Sum squared resid 4.183124 Schwarz criterion 1.323076
Log likelihood -12.48778 F-statistic 17.35349
Durbin-Watson stat 1.260312 Prob(F-statistic) 0.000000

174
Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistic < 0,05 artinya

bahwa perubahan seluruh variabel ekonomi makro yang digunakan dalam

penelitian ini secara bersama-sama mempengaruhi perubahan ROA Unit Usaha

Syariah Bank Tabungan Negara. Sedangkan secara individual, dapat dilihat dari

nilai probabilitasnya, bahwa GDP dan IR signifikan mempengaruhi ROA UUS

BTN pada alpha 5%. Analisis yang dilakukan selanjutnya adalah analisis/uji

kointegarasi yang ditunjukkan tabel berikut.

TABEL 16 Uji Kointegrasi UUS Bank Tabungan Negara

Null Hypothesis: RESIDRUBTN has a unit root


Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=8)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.881611 0.0054


Test critical values: 1% level -3.639407
5% level -2.951125
10% level -2.614300
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil uji menunjukkan probabilitas dibawah alpha 5% artinya residual stasioner

pada tingkat level. Hal tersebut membawa pada kesimpulan adanya kointegrasi

diantara variabel-variabel yang diuji. Langkah analisis selanjutnya adalah

membuat persaman jangka pendek yang dilakukan dengan metode ECM. Data

yang digunakan stasioner pada 2nd difference sehingga pada pembentukan

persamaan jangka pendek juga akan disesuaikan dengan kondisi tersebut. Berikut

adalah persamaan jangka pendeknya.

175
TABEL 17 Analisis ECM UUS Bank Tabungan Negara

Dependent Variable: D(RUBTN,2)


Method: Least Squares
Date: 08/04/15 Time: 06:13
Sample (adjusted): 2006Q3 2014Q3
Included observations: 33 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.001831 0.078744 -0.023250 0.9816


D(LGDP,2) 1.288047 2.295100 0.561216 0.5795
D(LFE,2) -0.281091 1.654593 -0.169885 0.8664
D(LCI,2) -0.986573 0.696307 -1.416866 0.1684
D(IR,2) -0.457381 0.151866 -3.011737 0.0057
D(INF,2) -0.014196 0.045660 -0.310908 0.7583
RESIDRUBTN(-1) -1.208937 0.234691 -5.151187 0.0000

R-squared 0.627604 Mean dependent var -0.003333


Adjusted R-squared 0.541666 S.D. dependent var 0.667171
S.E. of regression 0.451677 Akaike info criterion 1.434131
Sum squared resid 5.304309 Schwarz criterion 1.751572
Log likelihood -16.66317 F-statistic 7.303026
Durbin-Watson stat 2.500001 Prob(F-statistic) 0.000119

Dari regresi persamaan jangka pendek tersebut, dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F-statistic berada di bawah alpha (0.05). Kemudian dapat dilihat juga

bahwa speed of adjustment-nya (koefisien dari residrbbms(-1)) negatif dan

signifikan (probabilitasnya berada di bawah 0.05). Artinya persamaan yang

dibentuk sudah tepat. Kemudian jika melihat secara individual masing-masing

variabel, diketahui bahwa hanya variabel IR (Interest Rate) yang signifikan

mempengaruhi ROA Unit Usaha Syariah pada Bank Tabungan Negara.

176
Pembahasan Hasil Analisis
Hubungan jangka panjang antara variabel makro ekonomi dengan

profitabilitas bank syariah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

TABEL 18 Pengaruh variabel makro terhadap ROA dalam jangka panjang

ROA Coefficient
BANK INF IR FE CI GDP
BSM -0,048 -0,22 -3,55 -2,12 2,56
Adj-RS: 0,67 Sign. 5% Sign. 10% Sign. 1% Sign. 1% Sign. 1%
p-F Sign: 1%
BMGS -0,22 -0,83 5,75 1,58 -8,28
Adj-RS: 0,65 Sign. 1% Sign. 1% Sign. 5% Sign. 1%
p-F Sign: 1%
UUS BII -0,58 -1,52 8,89 -13,56 4,91
Adj-RS: 0,67 Sign. 1% Sign. 1% Sign. 10% Sign. 1% Sign. 10%
p-F Sign: 1%
UUS BTN -0,02 -0,18 -1,14 -0,66 1,47
Adj-RS: 0,70 Sign. 5% Sign. 5%
p-F Sign: 1%
Sumber : analisis dengan eviews

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ternyata perubahan variabel dependen

yaitu profitabilitas mampu dijelaskan oleh variabel independen (variabel makro

ekonomi) diatas 60%. Bahkan untuk UUS BTN, variabel makro ekonomi mampu

menjelaskan perubahan variabel profitabilitas hingga 70%. Demikian juga dengan

probabilitas F-statistiknya menunjukkan signifikan pada angka dibawah 1%.

Variabel inflasi (Inflation, INF) dalam jangka panjang memberikan pengaruh

signifikan pada bank umum syariah, akan tetapi pada unit usaha syariah terdapat

profitabilitas UUS yang tidak signifikan dipengaruhi oleh inflasi. Mengenai

hubungan profitabilitas dan inflasi, baik pada BUS maupun UUS memiliki

hubungan negatif, artinya inflasi yang tinggi memberikan pengaruh berupa

penurunan profitabilitas, hasil yang sama ditunjukkan oleh penelitian yang

177
dilakukan oleh Dwijayanthy dan Naomi (2009). Variabel tingkat suku bunga

(Interest Rate, IR) dalam jangka panjang memberikan pengaruh signifikan baik

pada bank umum syariah maupun unit usaha. Mengenai hubungan profitabilitas

dan tingkat suku bunga, baik BUS maupun UUS, tingkat suku bunga memiliki

hubungan negatif dengan profitabilitas, artinya tingkat suku bunga yang tinggi

memberikan pengaruh berupa penurunan profitabilitas. Hasil yang sama

ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan oleh Sahara (2013). Variabel nilai

tukar rupiah (Foreign Exchange, FE) memberikan pengaruh signifikan pada bank

umum syariah, akan tetapi pada unit usaha syariah ada UUS yang tidak signifikan

dipengaruhi nilai valas. Mengenai hubungan profitabilitas dan nilai valas, ternyata

baik di BUS maupun di UUS tidak menunjukkan pola yang teratur, artinya

masing-masing bank menunjukkan perilaku yang berbeda. Variabel indeks harga

saham gabungan (Composit Index, CI) dalam jangka panjang memberikan

pengaruh dengan signifikansi yang tidak dapat dibedakan antara BUS dan UUS

demikian juga dengan hubungannya terhadap profitabilitas, tidak terbaca

hubungan dengan pola terntentu antara BUS dan UUS yang berarti masing-masing

bank menunjukkan perilaku yang berbeda. Variabel produk domestik bruto (Gross

Domestic Product,GDP) dalam jangka panjang memberikan pengaruh signifikan

baik pada bank umum syariah maupun pada unit usaha syariah. Mengenai

hubungannya dengan profitabilitas, ternyata GDP memiliki hubungan positif pada

profitabilitas UUS, namun pada BUS tidak ditemukan pola tertentu.

Sementara hubungan jangka pendek antara variabel makro ekonomi

dengan profitabilitas bank syariah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

178
TABEL 19 Pengaruh variabel makro terhadap ROA dalam jangka pendek

ROA Coefficient
BANK INF IR FE CI GDP
BSM 0,02 -3,44 -2,30 -1,22 2,00
Adj-RS: 0,715 Sign. 1% Sign. 10% Sign. 5%
p-F Sign: 1%
BMGS 0,024 -0,48 -1,83 1,306 -2,30
Adj-RS: 0,31 Sign. 10%
p-F Sign: 5%
UUS BII -0,18 -0,56 7,48 -10,10 7,90
Adj-RS: 0,46 Sign. 1%
p-F Sign: 1%
UUS BTN -0,014 -0,45 -0,28 -0,98 1,28
Adj-RS: 0,541 Sign. 1%
p-F Sign: 1%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ternyata perubahan variabel dependen

yaitu profitabilitas hanya sedikit dijelaskan oleh variabel independen (variabel

makro ekonomi) yaitu dibawah 50%, akan tetapi pada Bank Mandiri Syariah

variabel makro ekonomi mampu menjelaskan perubahan profitabilitasnya sampai

71,5%. Untuk uji F-statistik, menunjukkan signifikan pada angka dibawah 1%

untuk UUS sedangkan untuk Bank Syariah Mega Indonesia pada angka diatas 1%

dan dibawah 5%. Variabel inflasi (Inflation, INF) dalam jangka pendek

memberikan pengaruh yang tidak signifikan baik pada BUS maupun UUS.

Mengenai hubungannya dengan profitabilitas, pada BUS menunjukkan hubungan

positif sementara pada UUS memiliki hubungan tidak berpola karena ada yang

negatif dan ada yang positif. Variabel tingkat suku bunga (Interest Rate, IR)

dalam jangka pendek memberikan pengaruh signifikan pada bank umum syariah

namun pada unit usaha syariah tidak memiliki pola yang sama. Mengenai

hubungan profitabilitas dan tingkat suku bunga, baik pada BUS maupun UUS

179
memiliki hubungan negatif, artinya tingkat suku bunga yang tinggi memberikan

pengaruh berupa penurunan profitabilitas. Variabel nilai tukar rupiah (Foreign

Exchange, FE) memberikan pengaruh tidak signifikan baik pada bank umum

syariah maupun unit usaha syariah, hanya pada Bank Mandiri Syariah saja yang

menunjukkan hubungan yang signifikan. Mengenai hubungan nilai tukar rupiah

dengan profitabilitas, ternyata BUS menunjukkan hubungan positif sementara

UUS tidak menunjukkan pola yang teratur. Variabel indeks harga saham

gabungan (Composit Index, CI) dalam jangka pendek memberikan pengaruh

dengan signifikansi yang tidak dapat dibedakan antara BUS dan UUS. Mengenai

hubungan IHSG dengan profitabilitas, ternyata indeks harga saham gabungan dan

profitabilitas UUS memiliki hubungan negatif, namun pada BUS tidak ditemukan

pola tertentu. Variabel produk domestik bruto (Gross Domestic Product,GDP)

dalam jangka pendek memberikan pengaruh tidak signifikan baik pada bank

umum syariah maupun pada unit usaha syariah. Mengenai hubungannya dengan

profitabilitas, ternyata GDP memiliki hubungan positif pada profitabilitas UUS,

namun pada BUS tidak ditemukan pola tertentu.

Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan beberapa poin kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap Bank Mandiri Syariah dan

Bank Syariah Mega Indonesia dapat diketahui bahwa profitabilitas Bank

Syariah Mandiri (BSM) dalam jangka panjang dipengaruhi oleh variabel

180
makro yaitu inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar valas, indeks harga saham

gabungan (composit index) dan produk domestik bruto. Sementara dalam

jangka pendek variabel inflasi dan produk domestik bruto tidak signifikan

mempengaruhi profitabilitas BSM. Sedangkan untuk profitabilitas Bank

Syariah Mega Indonesia (BMS) dalam jangka panjang dipengaruhi variabel

makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini kecuali indeks harga

saham, sementara dalam jangka pendek hanya tingkat suku bunga yang secara

signifikan mempengaruhi profitabilitas BMS.

2. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap Unit Usaha Syariah (UUS)

pada Bank Konvensional yaitu UUS Bank Internasional Indonesia dan UUS

Bank Tabungan Negara, diketahui bahwa profitabilitas UUS Bank

Internasional Indonesia dalam jangka panjang dipengaruhi oleh seluruh

variabel makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inflasi,

tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah terhadap dollar, indeks harga saham

gabungan (composit index) dan produk domestik bruto. Sementara dalam

jangka pendek hanya IHSG yang secara signifikan mempengaruhi

profitabilitas UUS Bank Intenasional Indonesia. Sedangkan untuk

profitabilitas UUS Bank Tabungan Negara dalam jangka pendek dipengaruhi

tingkat suku bunga dan produk domestik bruto, sementara dalam jangka

panjang hanya IHSG yang secara signifikan mempengaruhi profitabilitas

UUS BTN.

3. Perbandingan pengaruh variabel makro terhadap profitabilitas BUS dan UUS

memperlihatkan bahwa dalam jangka panjang perubahan profitabitas baik

181
UUS maupun BUS dapat dijelaskan oleh perubahan varabel makro ekonomi

yang digunakan dalam penelitian ini hingga 70%. Sementara pada jangka

pendek nilainya dibawah 50%, meskipun pada Bank Mandiri Syariah

menunjukkan angka yang besar mencapai 70%. Variabel tingkat suku bunga

merupakan variabel makro ekonomi yang memiliki pengaruh signifkan

negatif pada BUS maupun UUS baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reni Helvira

(2012) yang memberikan pengertian bahwa ketika tingkat suku bunga naik

maka profitabilitas baik pada UUS maupun BUS mengalami penurunan.

4. Variabel makro ekonomi dalam mempengaruhi profitabilitas bank baik bank

umum syariah maupun unit usaha syariah tidak dapat dipetakan/dibedakan

dengan pola tertentu. Bahkan profitabilitas kedua bentuk lembaga perbankan

tersebut bersifat individualistik, artinya satu variabel makro yang

mempengaruhi profitabilitas suatu bank, belum tentu memiliki pengaruh yang

sama terhadap bank lain.

Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk penelitian-penelitian sejenis

yang akan dilaksanakan mendatang yaitu penambahan jumlah objek penelitian.

Penelitian ini hanya mengambil 2 BUS dan 2 UUS sebagai objek penelitian

dikarenakan bank syariah terutama UUS merupakan lembaga yang baru dibentuk

sehingga tidak memiliki data dalam rentang waktu yang lama. Peneliti sudah

mencoba menggunakan rentang waktu yang ada namun data tidak bisa dianalisis

karena tidak terpenuhinya kaidah statistik yang berlaku. Untuk penelitian

selanjutnya mungkin hal ini dapat terpenuhi.

182
Daftar Rujukan

Dwijayanthy, Febrina & Naomi. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan
Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007.
Jurnal Manajemen, Vol. 3 (2): 87-98.

Fajar, Y.R. (2009). Riba dan Bunga Bank Dalam Pandangan Muhammad Syafi’i
Antonio. :Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Helvira, Reni. (2012). Pengaruh PDRB Perkapita, Tingkat Suku Bunga,


Tabungan Bank Umum dan Inflasi Terhadap Simpanan Masyarakat Pada
Bank Syariah Di Kalimantan Barat. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Hendra, Yenny. (2012). Analisis Pengaruh PDRB, Suku Bunga, Tingkat Inflasi
dan Kurs Valuta Asing Terhadap Simpanan Masyarakat Pada Bank
Umum Di Kalimantan Barat. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Kara, Muslimin H. 2005. Bank Syariah Di Indonesia, Analisis Kebijakan


Pemerintah Indonesia Terhadap Perbankan Syariah. Yogyakarta: UII
Press.

Muharram, Aria. (2009). Analisis Pengaruh kondisi Makro Ekonomi terhadap


perubahan Laba Operasional Bank Umum Syariah periode 2005-2007.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakarta.

Supriyanti, Neni. (2008). Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga BI Terhadap
Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk Berdasarkan Rasio Keuangan.
Jakarta:Universitas Gunadarma.

Sahara, Ayu Yanita. (2013). Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI dan
Produk Domestik Bruto Terhadap Return On Asset (ROA) Bank Syariah
Di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume I, No. 1 Januari 2013.

183

Anda mungkin juga menyukai