Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP N 2 Demak


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII / I
Materi Pokok : Teks Eksposisi
Alokasi waktu : 6 x Jam pelajaran

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam teks eksposisi
artikel ilmiah popular (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keberagaman budaya,
dll) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah
popular popular (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keberagaman budaya, dll)
secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek
lisan
INDIKATOR KKO HOTS

3.6.1 Menentukan struktur teks eksposisi artikel ilmiah popular yang C3


dibaca dengan teliti
3.6.2 Menentukan struktur teks eksposisi artikel ilmiah popular yang C3
yang didengar dengan teliti
3.6.3 Menentukan kaidah kebahasaan teks eksposisi artikel ilmiah C3
popular yang dibaca dengan teliti
3.6.4 Menentukan kaidah kebahasaan teks eksposisi artikel ilmiah C3
popular yang dibaca dengan teliti
4.6.1 Menentukan topik teks eksposisi dengan memperhatikan C3
struktur dan unsur kebahasaan
4.6.2 Merencanakan pokok-pokok gagasan dan pendapat ke dalam
bentuk tulis teks eksposisi dengan memperhatikan struktur C6
dan unsur kebahasaan
4.6.3 Menyusun gagasan dan pendapat dalam bentuk tulis teks
eksposisi dengan memperhatikan struktur dan unsur C6
kebahasaan
4.6.4 Menyajikan gagasan dan pendapat dalam bentuk tulis teks C6
eksposisi dengan memperhatikan struktur dan unsur
kebahasaan
4.6.5 Merencanakan pokok-pokok gagasan dan pendapat ke dalam C6
bentuk lisan teks eksposisi dengan memperhatikan struktur
dan unsur kebahasaan
4.6.6 Menyusun gagasan dan pendapat dalam bentuk lisan teks
eksposisi dengan memperhatikan struktur dan unsur C6
kebahasaan
4.6.7 Menyajikan gagasan dan pendapat dalam bentuk lisan teks C6
eksposisi dengan memperhatikan struktur dan unsur
kebahasaan

C.      Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks eksposisi, siswa diharapkan dapat:

1.    menentukan struktur teks eksposisi secara benar .

2.    menentukan kaidah kebahasaan teks eksposisi secara benar.

Pertemuan Kedua

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks eksposisi, siswa diharapkan


dapat menyusun teks eksposisi secara benar.
Pertemuan Ketiga

Setelah mengikuti pembelajaran tentang teks eksposisi, siswa diharapkan dapat menyunting


dan menulis final teks eksposisi berdasarkan hasil penyuntingan dengan baik dan  benar.

D.      Materi Pembelajaran

1.      Struktur teks eksposisi


2.      Kaidah kebahasaan teks ekposisi
3.      Langkah-langkah menyusun teks eksposisi
4.      Menyunting teks eksposisi

E.       Metode/Model Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik dan Pedagogik Genre


Model : Saintifik
Metode/ Teknik : Ceramah, diskusi, tanya jawab, inkuiri

F.       Media/Alat, Bahan

1.      Media:
-          LCD proyektor
2.      Bahan :
a.      Gambar dan video tentang lingkungan hidup, kondisi sosial, dan keberagaman budaya
b.      Teks eksposisi

G. Sumber Belajar

Alwi, Hasan dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Jakarta. Balai
Pustaka.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII (Buku Guru).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Bahasa Indonesia Kelas VIII (Buku Siswa).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud No 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. 30
November 2015.
Website E-learning SMP Negeri 2 Demak dengan tautan sesuai materi yang dipelajari.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama : (2JP)

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pendahuluan 10 menit        10’
1. Siswa dipersilakan berdoa sebelum kegiatan
pembelajaran. (religius)
2. Siswa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, Himne Bahasa Indonesia, mengucapkan
Salam ABITA, dan mengucapkan Visi SMP
Negeri 2 Demak. (khusus untuk pembelajaran
jam pertama) nasionalisme
3. Guru mendata kehadiran siswa. Jika ada siswa
yang berhalangan hadir karena sakit atau sedang
terkena musibah, guru mengajak siswa yang hadir
untuk mendoakan siswa yang berhalangan hadir
tersebut. (peduli)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, KD
dan indikator yang akan dicapai, serta teknik
penilaian pada kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung
5. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang sudah dikuasai oleh siswa
pada pembelajaran sebelumnya.
6. Guru membangun konteks untuk menumbuhkan
sikap yang akan diintegrasikan pada kegiatan
pembelajaran.

Kegiatan Inti Mengamati 60’


1. Siswa mengamati teks eksposisi yang sudah
disediakan guru secara mandiri. (GLS, PPK)
Menanya
2. Siswa menanyakan teks eksposisi yang sudah
dibaca dengan santun. (komunikasi, PPK)
3. Siswa dibagi menjadi delapan kelompok yang
terdiri atas empat orang. (kolaborasi)
Mengasosiasi
4. Siswa dalam kelompok mengidentifikasi struktur
teks eksposisi dengan penuh tanggung jawab.
(kolaborasi, berpikir kritis, komunikasi, PPK)
5. Siswa dalam kelompok mengidentifikasi kaidah
kebahasaan teks eksposisi dengan penuh
tanggung jawab. (kolaborasi, berpikir kritis,
komunikasi, PPK)
Mengumpulkan Informasi
6. Masing-masing kelompok mencari informasi
dari berbagai sumber informasi atau berdiskusi
dengan anggota kelompoknya tentang teks
eksposisi dengan begotong royong (kolaborasi,
berpikir kritis, komunikasi, PPK)
Mengomunikasikan
7. Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi
kelompok di depan kelas dengan penuh percaya
diri. (kolaborasi, komunikasi, PPK)
8. Siswa lain diberi kesempatan
untuk menyampaikan tanggapan dengan santun.
(kolaborasi, komunikasi, PPK)
Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa 10’
yang sudah mereka dapatkan dari proses
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
(komunikasi)
2. Guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung kemudian menyampaikan cara
mengatasi kesulitan tersebut. (komunikasi)
3. Guru menanyakan nilai-nilai kehidupan dan
nilai moral yang didapatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung. (komunikasi)
4. Guru menyampaikan tugas rumah dan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
Pertemuan Kedua

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pendahuluan 1. Siswa dipersilakan berdoa sebelum kegiatan         10
pembelajaran. (religius) ’
2. Siswa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, Himne Bahasa Indonesia, mengucapkan
Salam ABITA, dan mengucapkan Visi SMP
Negeri 2 Demak. (khusus untuk pembelajaran
jam pertama) nasionalisme
3. Guru mendata kehadiran siswa. Jika ada siswa
yang berhalangan hadir karena sakit atau sedang
terkena musibah, guru mengajak siswa yang hadir
untuk mendoakan siswa yang berhalangan hadir
tersebut. (peduli)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, KD
dan indikator yang akan dicapai, serta teknik
penilaian pada kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung
5. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang sudah dikuasai oleh siswa
pada pembelajaran sebelumnya.
6. Guru membangun konteks untuk menumbuhkan
sikap yang akan diintegrasikan pada kegiatan
pembelajaran.
.
Kegiatan Inti Mengumpulkan Informasi 60’
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang
terdiri atas empat orang. (kolaborasi)
Mengamati
2. Siswa mengamati gambar tentang isu-isu sosial
dan budaya masyarakat Indonesia secara mandiri
(GLS, PPK)
Mengasosiasi
3. Siswa menentukan topik teks eksposisi dengan
memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan
secara percaya diri (berpikir kritis, komunikasi,
PPK)
4. Siswa merencanakan pokok-pokok gagasan dan
pendapat ke dalam bentuk tulis teks eksposisi
dengan memperhatikan struktur dan unsur
kebahasaan dengan penuh tanggung jawab.
(berpikir kritis, komunikasi, PPK)
5. Siswa menyusun gagasan dan pendapat dalam
bentuk tulis teks eksposisi dengan
memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan
(berpikir kritis, komunikasi, PPK)
Mengomunikasikan
6. Siswa saling mengoreksi hasil diskusi antar
kelompok dengan percaya diri dan bertanggung
jawab. (komunikasi, PPK)
7. Siswa yang lain memberikan tanggapan dengan
menunjukkan rasa peduli dan bahasa yang sopan.
(komunikasi, PPK)
8. Siswa memperoleh penguatan dari guru berkaitan
dengan teliti dan sungguh-sungguh. (komunikasi,
PPK)
Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa 10’
yang sudah mereka dapatkan dari proses
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
(komunikasi)
2. Guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung kemudian menyampaikan cara
mengatasi kesulitan tersebut. (komunikasi)
3. Guru menanyakan nilai-nilai kehidupan dan
nilai moral yang didapatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung. (komunikasi)
4. Guru menyampaikan tugas rumah dan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.
Pertemuan Ketiga

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Waktu


Pendahuluan 1. Siswa dipersilakan berdoa sebelum kegiatan      10’
pembelajaran. (religius)
2. Siswa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, Himne Bahasa Indonesia, mengucapkan
Salam ABITA, dan mengucapkan Visi SMP
Negeri 2 Demak. (khusus untuk pembelajaran
jam pertama) nasionalisme
3. Guru mendata kehadiran siswa. Jika ada siswa
yang berhalangan hadir karena sakit atau sedang
terkena musibah, guru mengajak siswa yang hadir
untuk mendoakan siswa yang berhalangan hadir
tersebut. (peduli)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, KD
dan indikator yang akan dicapai, serta teknik
penilaian pada kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung
5. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan materi yang sudah dikuasai oleh siswa
pada pembelajaran sebelumnya.
6. Guru membangun konteks untuk menumbuhkan
sikap yang akan diintegrasikan pada kegiatan
pembelajaran.

Kegiatan Inti Mengamati 60’


1. Siswa menyimak audio/video eksposisi yang
sudah diberikan oleh guru dengan penuh
tanggung jawab (GLS, PPK)
Menanya
2. Siswa menanyakan pokok-pokok informasi yang
ada di teks eksposisi dengan santun (komunikasi,
PPK)
Mengumpulkan Informasi
3. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 3-
4 anak dengan mandiri (kolaborasi dan PPK)
4. Siswa secara berkelompok mencari informasi
terkait gagasan dan pendapat yang ada di teks
eksposisi tersebut dengan bergotong royong
(kolaborasi, komunikasi, PPK)
Mengasosiasi
5. Siswa menentukan topik teks eksposisi yang
sudah didengar dengan memperhatikan struktur
dan unsur kebahasaan secara percaya diri
(berpikir kritis, komunikasi, PPK)
6. Siswa merencanakan pokok-pokok gagasan dan
pendapat ke dalam bentuk lisan teks eksposisi
dengan memperhatikan struktur dan unsur
kebahasaan dengan penuh tanggung jawab.
(berpikir kritis, komunikasi, PPK)
7. Siswa menyusun gagasan dan pendapat dalam
bentuk lisan teks eksposisi dengan
memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan
(berpikir kritis, komunikasi, PPK)
Mengomunikasikan
8. Siswa mempresentasikan hasil dengan percaya
diri dan bertanggung jawab. (komunikasi, PPK)
9. Siswa yang lain memberikan tanggapan dengan
menunjukkan rasa peduli dan bahasa yang sopan.
(komunikasi, PPK)
10. Siswa memperoleh penguatan dari guru berkaitan
dengan teliti dan sungguh-sungguh. (komunikasi,
PPK)

Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa tentang apa 10’


yang sudah mereka dapatkan dari proses
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
(komunikasi)
2. Guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung kemudian menyampaikan cara
mengatasi kesulitan tersebut. (komunikasi)
3. Guru menanyakan nilai-nilai kehidupan dan
nilai moral yang didapatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang baru saja
berlangsung. (komunikasi)
4. Guru menyampaikan tugas rumah dan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan
datang.

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Pertemuan 1

a. Penilaian Sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Lembar observasi
b. Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes
Bentuk instrumen : Tes Tulis (uraian)
Pertemuan 2
a. Penilaian Sikap
Teknik penilaian : Jurnal sikap
Bentuk instrumen : Lembar jurnal sikap
b. Keterampilan
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrumen : Tugas disertai rubrik penilaian
Pertemuan 3
a. Penilaian Sikap
Teknik penilaian : Jurnal sikap
Bentuk instrumen : Lembar jurnal sikap
b. Keterampilan
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk instrumen : Tugas disertai rubrik penilaian

Mengetahui, Demak, Juli 2019


Kepala SMPN 2 Demak Guru Mata Pelajaran

Dr. Trisyono, M.Pd. Anita Rachmawati, S.Pd.


NIP 19590916 198302 1 002
LAMPIRAN RPP TEKS EKSPOSISI

1. Pengertian Teks Eksposisi


Teks eksposisi merupakan teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap
sebuah isu yang diangkat penulis (Mahsun, 2014). Sejalan dengan pendapat Mahsun, Semi
(2007: 61) menyatakan bahwa teks eksposisi adalah tulisan yang bertujuan memberikan
informasi, menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengapa, apa, kapan dan bagaiamana.
Zainurrahman (2013: 67) menyatakan bahwa teks eksposisi merupakan tulisan yang
memberikan informasi mengenai mengapa dan bagaimana serta menjelasakan sebuah proses
atau konsep mengenai suatu yang terjadi.
Teks eksposisi bersifat memberikan pemaparan yang berisi informasi secara objektif
dengan jelas sehingga pembaca atau pendengar mendapat kejelasan tentang topik bahasaan
dalam suatu tulisan atau pembicaraan.
2. Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi memiliki struktur pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan
penegasan ulang pendapat.
a. Pernyataan pendapat (tesis)

Pernyataan pendapat (tesis) berisikan pendapat atau prediksi sang penulis yang
tentunya berdasarkan sebuah fakta.
b. Argumentasi

Argumentasi berupa alasan penulis yang berisikan fakta-fakta yang dapat mendukung
pendapat atau prediksi sang penulis.
c. Penegasan ulang pendapat

Bagian akhir dari sebuah teks eksposisi yang berupa penguatan kembali atas pendapat
yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi. Pada bagian ini pula bisa
disematkan hal-hal yang patut diperhatikan atau dilakukan supaya pendapat atau prediksi
sang penulis dapat terbukti.

3. Kaidah kebahasaan Teks Eksposisi


Unsur Kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang
digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah
sebagai berikut.
a. Pronomina (kata ganti)
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa
nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan
pronomina nonpersona. 
1) Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia,
anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita,
kami, kalian, mereka, hadirin, para.
2) Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya
seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
b. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
1) Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat
berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina
dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau.
Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
2) Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan
sifat. Dalam kalimat biasanya  berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya
dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi,
reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses
morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar,
berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
3) Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda,
dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas,
negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
4) Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat,
waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat,
ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.

c. Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi.
Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang
sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi
antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks
sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur. Adapun berikut adalah beberapa
jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.
1) Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
2) Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
3) Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
4) Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
5) Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
6) Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
7) Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
8) Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
9) Konjungsi pilihan : atau.
10) Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
11) Konjungsi penjelasan : bahwa.
12) Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
13) Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

(sumber: http://www.materikelas.com/2016/09/teks-eksposisi-pengertian-struktur.html )

4. Aspek Lisan dalam Teks Eksposisi


Aspek lisan dalam menyajikan gagasan dan pendapat dalam bentuk teks eksposisi
artikel ilmiah populer meliputi (a) kesantunan bahasa, (b) keefektifan kalimat, (c) kelancaran
berbahasa, (d) intonasi, dan (e) ekspresi. Penjelasan dari keenam aspek lisan sebagai berikut.
a. Kesantunan Bahasa
Kosasih (2016:236) menjelaskan bahwa kesantunan berkaitan dengan budi bahasa
ataupun sikap ketika menyampaikan tanggapan. Budi bahasa tampak pada pilihan kata yang
baik, tidak kasar, ataupun menyinggung perasaan orang lain. Kesantunan juga ditunjukkan
oleh sikap tubuh dan ekspresi muka yang simpatik, tidak menunjukkan keangkuhan, ataupun
rasa permusuhan.
b. Keefektifan Kalimat
Suatu tanggapan haruslah menggunakan kalimat yang efektif. Adapun yang dimaksud
dengan kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan
penutur dengan jelas kepada pendengar. Kosasih (2016:236) menjelaskan ciri-ciri kalimat
efektif yaitu (a) harus memiliki subjek dan predikat; (b) tidak boleh hanya berupa anak
kalimat; (c) pilihan kata harus tepat; dan (e) pesan yang dikandung harus jelas. Penjelasan
tentan ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut.
1) Harus memiliki subjek dan predikat
Kelompok kata pada kalimat Kemudian pergi keluar ruangan tidak dapat disebut sebagai
kalimat efektif sebab kalimat itu tidak memiliki subjek; yang ada hanya predikat dan
keterangan. Begitu juga Kebun luas yang pernah digarapnya bertahun-tahun sampai ia
beranak bercucu tidak dapat disebut sebagai kalimat. Kata-kata tersebut masih merupakan
bagian kalimat. Meskipun terlihat panjang, kelompok kata itu hanya memiliki subjek.
2) Tidak boleh hanya berupa anak kalimat
Kalimat Karena telah berhasil mengerjakan tugas dengan baik, atau bahwa dirinyalah yang
dianggap paling mampu berdiskusi tidak dapat disebut sebagai kalimat. Hal ini karena
kelompok kata itu hanya berfungsi sebagai anak kalimat.
3) Pilihan kata harus tepat
Kalimat Ia memandang orang sakit, bukan kalimat efektif. Hal ini karena pilihan kata yang
dipergunakan tidak tepat. Seharusnya, kata yang dipergunakan adalah kata menjenguk, bukan
memandang, menyaksikan, atau menonton.
4) Pesan yang dikandung harus jelas
Kalimat yang panjang dapat mengaburkan pesan. Perhatikan contoh berikut.
Persoalan yang menimpanya bertahun-tahun sehingga banyak tugas yang dibebankan
kepadanya hanya menumpuk saja tanpa dapat diselesaikannya dengan baik, lebih-lebih lagi
peringatan dari atasannya telah sudah diterimanya melalui surat.
Kalimat di atas tidak dapat disebut sebagai kalimat efektif. Pesan yang hendak disampaikan
kalimat itu tidak jelas. Akan menjadi jelas pesannya apabila kalimat itu dipecah menjadi tiga
kalimat berikut.
a) Persoalan yang menimpanya bertahun-tahun membuat ia lamban berpikir.
b) Kelambanan berpikir mengakibatkan banyak tugas yang dibebankan kepadanya menumpuk
tanpa dapat diselesaikannya dengan baik.
c) Beban pikirannya menjadi semakin berat, lebih-lebih karena peringatan dari atasannya telah
diterimanya pula dalam bentuk surat.
5) Kelancaran Berbahasa
Kelancaran seseorang di dalam berbahasa sangat ditentukan oleh penguasaan orang itu atas
suatu masalah. Semakin menguasai masalah, semakin lancar bahasa orang itu.
6) Intonasi
Intonasi berkaitan dengan naik turunnya nada kalimat. Perbedaan nada kalimat menyebabkan
makna kalimat itu menjadi berbeda, mungkin berupa pernyataan, pertanyaan, suruhan,
ataupun seruan. Perhatikan contoh-contoh berikut.
Saya yang berbicara (pernyataan)
Saya yang berbicara? (pertanyaan)
Saya yang berbicara! (seruan)
Perbedaan dalam hal intonasi menyebabkan ketiga kalimat itu memiliki maksud yang
berbeda. Oleh karena itu, ketepatan dalam penggunaan intonasi sangat penting dalam suatu
perdebatan sehingga para peserta lain memperoleh kejelasan atas maksud yang kita
sampaikan.
7) Ekspresi
Ekspresi berkaitan dengan pengungkapan atau proses menyatakan suatu maksud, gagasan,
perasaan, dan sebagainya. Ekspresi juga berkaitan dengan pandangan wajah atau mimik
muka. Dari ekspresi, akan tampak sikap-sikap seseorang, seperti perhatian, kesungguhan,
kekesalan. Ketepatan dalam berekspresi juga penting di dalam menyampaikan suatu
perdebatan sebab hal itu akan membantu kejelasan maksud yang kita sampaikan.

5. Penentuan Topik Teks Eksposisi


Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para
pembaca dan mengharapkan suatu reaksi tertentu. Menurut Keraf (2004, 363), untuk memilih
sebuah topik yang baik, maka harus memperhatikan beberapa aspek berikut:
c. Topik yang dipilih hendaknya sudah diketahui serba sedikit, serta ada kemungkinan untuk
memperoleh serba banyak keterangan atau informasi.
d. Persoalan yang dibawakan hendaknya menarik perhatian penulis atau pembicara.
e. Persoalan yang dibicarakan hendaknya menarik pula perhatian pembaca atau pendengar.
f. Persoalan yang dibahas tidak boleh melampaui daya tangkap pembaca/pendengar, atau
sebaliknya terlalu mudah untuk daya intelektual pembaca/pendengar.
g. Persoalan yang dibawakan dalam penyajian harus dapat diselesaikan dalam waktu yang
disediakan.

6. Cara Menulis Kerangka Teks Eksposisi


Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari
karangan yang akan dibuat. Menurut Keraf (2004, 150) kerangka karangan membantu setiap
penulis untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dilakukan. Atau secara
terperinci dapat dikatakan bahwa kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal
berikut:
a. Untuk menyusun karangan secara teratur.
b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
c. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
d. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.
Untuk menulis kerangka teks, langkah-langkah sebagai panduan menurut Keraf (2004,
152) adalah sebagai berikut.
a. Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan dicapai melalui
topik tadi. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah
berbentuk tesis.
b. Langkah yang kedua adalah mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap
merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.
c. Langkah yang ketiga adalah penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah
tercatat pada langkah kedua.
d. Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat terperinci maka langkah kedua
dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik yang lebih rendah tingkatannya.
e. Menentukan pola susunan yang paling tepat untuk mengurutkan semua perincian dari tesis
atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh atau disusun.

7. Pengembangan Kerangka Teks menjadi Teks Eksposisi


Dalam menyusun sebuah teks tentunya kita mengenal adanya paragraf. Teks sejatinya
adalah kumpulan dari beberapa paragraf yang tersusun sehingga teks tersebut menjadi padu.
Dalam pembahasan artikel ini kita akan memelajari tentang pola pengembangan paragraf.
Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya dibagi menjadi 9 jenis. Diantaranya yakni
klimaks-antiklimaks, sudut pandang, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh,
klausalitas, generalisasi, klasifikasi dan definisi luas. Berikut uraian dari jenis pola
pengembangan paragraf:
a. Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita yang paling
puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan peristiwa
sampai pada konflik yang paling tinggi.
Contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya, akhirnya ia
mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau Buru. Tak terhitung
tetesan air mata dan darah yang mengucur. Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa
bertemu dengan Nurbaya, istri tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju
kamp. Tahanan itu. Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas
dengan bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit
sejadi-jadinya.
Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang paling tinggi
kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga
diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-
angsur menuju ke konflik terendah.
Contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki daerah
kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya
adalah seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya begini. Satu
hal yang pasti adalah, anak itu telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga
membuatnya menjadi seperti ini.
b. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi
berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
Contoh :
“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku
membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah
aku pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat
bagaimana aku dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
c. Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau
lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama halnya dengan minyak
tanah, gas elpigi juga dapat digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga
yang murah. Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan keterbutuhan
minyak tanah ke gas elpigi karena produksi minyak tanah saat ini sangat mahal.
Disamping itu, penggunaan gas elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
d. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi. Semakin berisi maka ia akan
semakin merunduk. Begitulah seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti
dengan kerendahan hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas kepintaran yang
dimilikinya. Ilmu yang sebenarnya pada hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi
banyak orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika kecerdasan itu dapat
memberikan manfaat bagi orang lain.
e. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika diperkuat dengan
beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
Contoh :
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga konban banjir di pinggiran
kali Code membutuhkan bahan makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung mereka makan dengan umbi-
umbian dan ikan hasil tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang mereka
pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang menderita penyaki kulit karena tidak
pernah mencuci dan mengganti pakaian.
f. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat
berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
1) Pola Sebab–Akibat
Contoh :
Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan bapak-bapak
saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini. Tak heran
harga batu akik untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu akik mendapatkan
untung yang tinggi.
2) Akibat-Sebab
Contoh :
Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal ini
dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat ini sedang
menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan orang tua saja, bahkan ibu-ibu dan anak-
anak pun juga menyukai batu permata ini.
g. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum berdasarkan
referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
1) Umum-Khusus
Contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis agenda
pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling mendesak
untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit.
Konsisiten terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah terencana
dapat dilakukan dengan baik.
2) Khusus-Umum
Contoh : Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya
yang mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandari
di tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara
ikan hias sungguh merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SMP N 2 Demak
Kelas/ Semester : VIII / Gasal
Tahun Ajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KD : 3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam
teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) yang diperdengarkan atau dibaca
Nama Guru : Anita Rachmawati, S.Pd.

Sikap Positif/
No. Waktu / Nama Siswa Catatan yang Negatif
Tgl diamati
1. ............................... ................................................................
................................................................
2. ............................... ................................................................
................................................................
3. ............................... ................................................................
................................................................
4. ............................... ................................................................
................................................................
5. ............................... ................................................................
................................................................
6. ............................... ................................................................
................................................................
7. ............................... ................................................................
................................................................
8. ............................... ................................................................
................................................................
9. ............................... ................................................................
................................................................
10. ............................... ................................................................
................................................................
INTRUMEN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

Sekolah : SMP N 2 Demak


Kelas/ Semester : VIII / Gasal
Tahun Ajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KD : 3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam
teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) yang diperdengarkan atau dibaca
Nama Guru : Anita Rachmawati, S.Pd.

Indikator Penilaian
Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
penilaian penilaian
Menentukan struktur teks Tes Pilihan ganda 10 soal pilihan ganda
eksposisi artikel ilmiah populer (terlampir)
(lingkungan hidup) yang dibaca
Menentukan unsur kebahasaan Tes Pilihan ganda
teks eksposisi artikel ilmiah
populer (lingkungan hidup)
yang dibaca

Soal Pilihan Ganda


1. Berikut ini yang merupakan pernyataan umum atau tesis dalam sebuah teks eksposisi
adalah kalimat ...
A. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
B. Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu masalah pendidikan Indonesia.
C. Jika dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat
tertinggal.
D. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pendidikan yang seadanya.
E. Mutu pendidikan harus semakin ditingkatkan oleh pemerintah.
2. Cara membersihkan kaca jendela agar mengkilap tidaklah sulit. Bahan seperti tembakau
bisa dimanfaatkan untuk membuat kaca lebih mengkilap. Tembakau memang terbukti
untuk membuat kaca menjadi mengkilap. Caranya dengan menggosok kaca dengan
rendaman air tembakau, kemudian mengeringkannya dengan lap kering yang bersih.
Kalimat yang rancu dan harus diperbaiki letaknya dalam teks di atas ada pada kalimat…
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat
E. Kedua dan ketiga
3. Tahukah Anda ternyata yoghurt sangat bagus untuk kesehatan kulit? Yoghurt bisa
dimanfaatkan untuk masker kulit. Caranya sangat mudah. Anda hanya tinggal
menyediakan beberapa sendok yoghurt kemudian oleskan pada kulit. Lakukan secara
rutin seminggu dua kali. Kulit akan menjadi sehat dan halus.
Ciri teks eksposisi yang ada dalam teks tersebut adalah… kecuali…
A. memaparkan sesuatu
B. logis dan sesuai nalar
C. ilmiah dan bisa dibuktikan
D. mengajak pembaca
4. Tahukah Anda apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan
bagaimana cara mengatasinya? Pengeroposan tulang hingga kini masih menjadi masalah
tulang yang sering terjadi khususnya pada para manula.
Paragraf di atas merupakan salah satu struktur teks eksposisi, yaitu…
A. pembahasan
B. keterangan
C. simpulan
D. pernyataan umum
E. pembahasan lanjutan
5. Contoh simpulan yang dapat digunakan dalam teks eksposisi yaitu…
A. Sebaiknya setiap orang tua mendidik anak dengan sebaiknya.
B. Dengan demikian, sebaiknya seluruh siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah.
C. Masyarakat yang melakukan kredit memang seharusnya memikirkan terlebih dahulu
secara matang untuk pengajuan kredit yang akan dilakukan.
D. Cara memutihkan kulit yang sangat mudah, bukan?
E. Kini Anda tahu mengapa organisasi tersebut akhirnya dibubarkan oleh pemerintah.
6. Evaluasi struktur isi dalam sebuah teks eksposisi bisa dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal berikut, kecuali…
A. Penggunaan bahasa dalam mengemukakan informasi.
B. Pernyataan umum yang diungkapkan penulis.
C. Pembahasan lanjutan tentang masalah yang diinformasikan dalam teks eksposisi.
D. Simpulan dari seluruh informasi yang sudah dijelaskan penulis melalui teks
eksposisi.
7. Kebahasaan yang dievaluasi dalam teks eksposisi mencakup… kecuali…
A. tanda baca
B. istilah ilmiah
C. keterpaduan paragraf
D. kata baku
E. ejaan
8. Cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya keterpaduan paragraf dalam teks
eksposisi yaitu dengan cara…
A. Membaca keseluruhan teks eksposisi.
B. Memperhatikan kaitan antara paragraf yang satu dengan paragraf lainnya.
C. Membaca paragraf satu persatu.
D. Menganalisis kalimat dalam paragraf.
E. Memperhatikan bentuk paragraf yang digunakan.
9. Tekhnik Informatika adalah salah satu jurusan yang hingga kini masih menjadi
primadona. Bagaimana tidak? Banyaknya lapangan pekerjaan yang dapat menyerap
tenaga kerja lulusan jurusan Tekhnik Informatika ini membuat siapapun berminat
memilihnya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga berminat memilih jurusan ini?
Apa yang salah dari segi kebahasaan dalam teks eksposisi di atas?
A. Tidak adanya struktur isi teks eksposisi.
B. Struktur kalimat yang tidak lengkap.
C. Adanya kalimat yang ambigu.
D. Terlalu banyak kalimat tanya.
E. Penggunan kata tekhnik yang seharusnya teknik.
10. Contoh kalimat efektif diantaranya… kecuali…
A. Pemerintah harusnya tidak antirakyat.
B. Kenaikan harga sembako membuat rakyat menjerit.
C. Cara untuk merawat kulit adalah sangatlah mudah.
D. Menjaga kesehatan tidaklah semudah yang dikira.
E. Merawat kecantikan bukan hanya harus dilakukan dari luar tapi juga dari dalam.

Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. D
4. D
5. B
6. A
7. B
8. B
9. C
10. C
INTRUMEN PENILAIAN ASPEK KETERAMPILAN

Sekolah : SMP N 2 Demak


Kelas/ Semester : VIII / Gasal
Tahun Ajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KD : Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel
ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan
Nama Guru : Anita Rachmawati, S.Pd.

Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan

Penilaian
Teknik penilaian Bentuk Instrumen
penilaian
Tes Kinerja Petunjuk kerja Tentukanlah topik gagasan dan pendapat teks eksposisi
dan rubrik artikel ilmiah!
Tes Kinerja Petunjuk kerja Tulislah gagasan dan pendapat menjadi kerangka teks
dan rubrik eksoposisi dengan mememerhatikan struktur dan unsur
kebahasaan!
Tes Kinerja Petunjuk kerja Kembangkanlah kerangka gagasan dan pendapat
dan rubrik menjadi teks eksposisi artikel ilmiah dengan
memerhatikan struktur dan kaidah kebahasaan!

Soal Proyek
1. Buatlah kerangka teks eksposisi dengan melengkapi bagan di bawah ini! (masing-masing bagian diisi
dengan satu kalimat utama)

Kemacetan Ibukota, Kapankah


Judul
Berujung?

Tesis
Argumen

Penegasan
Ulang

RUBRIK PENILAIAN
Skor
No Komponen Subkomponen
4 3 2 1
1 Penyusunan a. Kesesuaian isi struktur
Kerangka b. Kesesuaian ciri bahasa
2 Pengembangan a. Kesesuaian pengembangan kalimat
Kerangka b. Ketepatan penggunaan kaidah bahasa

Penyusunan Kerangka Pengembangan Kerangka Total


Skor perolehan
Skor maksimal 8 8
Bobot 50 50 100
Total

Keterangan:
Nilai total : (skor perolehanX bobot)
Skor maksimal

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS PROYEK


No Komponen/subkomponen Indikator Skor
1 Penyusunan Kerangka
Kesesuaian isi struktur Isi struktur sesuai semua 4
Dari ketiga isi struktur ada 1 yang kurang sesuai 3
Dari ketiga isi struktur ada 2 yang kurang sesuai 2
Dari ketiga isi struktur ada 3 yang kurang sesuai 1
Kesesuaian ciri bahasa Semua struktur menggunakan ciri bahasa yang sesuai 4
semua
Ada 1 struktur yang tidak menggunakan ciri bahasa 3
yang sesuai
Ada 2 struktur yang tidak menggunakan ciri bahasa 2
yang sesuai
Ada 3 struktur yang tidak menggunakan ciri bahasa 1
yang sesuai
2 Pengembangan Kerangka
Kesesuaian pengembangan Satu bagian teks terdapat 1 kalimat utama dan 4 4
kalimat kalimat penjelas
Satu bagian teks terdapat 1 kalimat utama dan 3 3
kalimat penjelas
Satu bagian teks terdapat 1 kalimat utama dan 2 2
kalimat penjelas
Satu bagian teks terdapat 1 kalimat utama dan 1 1
kalimat penjelas
Ketepatan penggunaan kaidah Setiap bagian menggunakan kaidah bahasa yang 4
bahasa sesuai
Terdapat 1 atau 2 kesalahan penggunaan kaidah 3
bahasa
Terdapat 3 kesalahan penggunaan kaidah bahasa 2
Terdapat lebih dari 3 kesalahan penggunaan kaidah 1
bahasa

Anda mungkin juga menyukai