Anda di halaman 1dari 17

KERAJAAN MAJAPAHIT

Disusun oleh:
Mochammad Rayadi Zaelan Sinatria
Muhammad Fauzi Darmawan
Moch. Lutfi Ferdiyansyah
Azhar Agustian
Rafael Ardiansyah
Pahlevy Novtah Gustian

Kelas: X-Elektronika 2
Kata Pengantar

Assalamuallaikum warrahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan syukur kita curahkan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikan kesempatan pada kita. Sehingga pembuatan makalah ini dapat
terlaksana dan bisa selesai sampai waktu yang ditentukan. Semoga kita
selalu diberi kesehatan agar bisa terus menuntut ilmu dengan baik. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Ibu guru yang kami hormati,kami berterimakasih karena dengan
pengajaran yang dilakukan bisa membuat makalah “MAKALAH
KERAJAAN MAJAPAHIT’ ini dibuat.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah. Maka dari itu penulis meminta maaf bila terdapat salah kata dan
ketidaksesuaian materi yang termuat dalam makalah ini..

1
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
Pendahuluan.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
ISI........................................................................................................................5
2.1 Latar Belakang Berdirinya kerajaan Majapahit...................................5
2.2 Raja-Raja Yang memerintah Kerajaan majapahit...............................5
2.2 Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan majapahit................................11
2.3. Kehidupan Budaya Kerajaan Majapahit............................................12
2.4 Akhir dari kerajaan majapahit.............................................................13
BAB III..................................................................................................................14
Penutup.............................................................................................................14
3.1. Kesimpulan............................................................................................14
3.2. Penutup..................................................................................................14

2
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam sejarah, indonesia memiliki banyak kerajaan-kerajaan yang berdiri
saat dulu kala. Kerajaan tersebut memiliki budaya, tradisi yang bermacam-
macam yang bahkan masih banyak tradisinya yang berjalan sampai masa
sekarang ini. Namun disini kelompok kami akan membahas tentang
kerajaan Majapahit. Alasan kami memilih kerajaan Majapahit pada makalah
ini karena urutan kelompok kami, sehingga kami dipilih untuk membuat
makalah kerajaan Majapahit.
Tentunya kami akan menyusun makalah ini dengan baik agar dapat
dimengerti. Sehingga sejarah tentang kerajaan majapahit akan terus
dilestarikan dan tidak dilupakan, karena termasuk kedalam warisan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Latar Belakang berdirinya kerajaan Majapahit
2. Raja-Raja yang memerintah kerajaan Majapahit
3. Kehidupan sosial dan ekonomi di kerajaan Majapahit
4. Kehidupan Budaya kerajaan Majapahit
5. Akhir dari kerajaan

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
 Mempertahankan kelestarian Kerajaan-kerajaan di indonesia
salah satunya kerajaan Majapahit, dengan pembuatan makalah agar
bisa mengetahui tentang kerajaan majapahit.
 Menambah pengetahuan tentang sejarah kerajaan di indonesia dan
menambah keahlian diri dalam pembuatan makalah
 Menumbuhkan sikap berbudaya dan paham sejarah dengan cara
pembuatan makalah ini
 Menghormati dan menghargai warisan luhur seperti halnya kerajaan
Majapahit yang memiliki peninggalan sejarahnya

3
BAB II
ISI

2.1 Latar Belakang Berdirinya kerajaan Majapahit


Latar belakang berdirinya Majapahit, adalah karena adanya balas
dendam dari Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara kepada
Jayakatwang. Setelah Jayakatwang berhasil dikalahkan, Raden Wijaya
membentuk Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu di Jawa
Timur yang didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan kuno di
Indonesia ini berdiri pada tahun 1293-1500 Masehi. Kerajaan Hindu
terakhir di Semenanjung Malaya ini dianggap sebagai salah satu negara
tersbesar sepanjang sejarah Indonesia. Dimana wilayah kekuasaannya
meliputi, Sumatera, Bali, Borneo, dan Filipina.
Asal mula berdirinya Kerajaan Majapahit yakni adanya serangan dari
Jayakatwang (Adipati Kediri) yang berhasil membunuh Kertanegara
(penguasa Kerajaan Singasari terakhir) akibat menolak pembayaran upeti.
Kemudian Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri ke
Madura untuk meminta perlindungan kepada Aryawiraraja. Pada saat yang
sama, pasukan Mongol juga berniat untuk menaklukkan Kerajaan Singasari.
Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk bisa bekerja
sama dengan bangsa Mongol demi menyerang Jayakatwang. Raden Wijaya
dan bangsa Mongol berhasil menaklukkan Singasari, namun setelah itu
pasukan Raden Wijaya kembali menyerang bangsa Mongol agar terusir dari
wilayah Singasari. Selanjutnya Raden Wijaya mendeklarasikan berdirinya
Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 Masehi dan ia dinobatkan sebagai raja
pertama.
sumber sejarah Kerajaan Majapahit yang menjelaskan tentang keberadaan
kerajaan ini. Dilansir dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 (2019)
oleh Abdurakhman dan Arif Pradono, sumber-sumber sejarah Kerajaan
Majapahit adalah sebagai berikut: 1. Berita Tiongkok yang dituliskan pada
masa Dinasti Ming yang mengungkap adanya hubungan diplomasi
Majapahit dengan kekaisaran China. 2. Prasasti Butak(1294) yang memuat
peristiwa runtuhnya Kerajaan Singasari dan perjuangan Raden Wijaya
dalam mendirikan Kerajaan Majapahit. 3. Kidung Harsawijaya dan Panji
Wijayakrama yang memuat upaya Raden Wijaya dalam menghadapi musuh
dari Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan dari Kerajaan Majapahit. 4.
Kitab Pararaton yang ditulis oleh Mpu Prapanca memuat pemerintahan raja-
raja Singasari dan Majapahit. 5. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu
Prapanca yang memuat perjalanan Hayam Wuruk di Jawa Timur.

4
Naskah kuno
1.kakawin sutasoma
Kakawin sutasoma adalah karya asli seorang pujangga besar
majapahit. Iya adalah empu tantular sebagaimana judulnya kakawin
sutasoma adalah sebuah karya berupa puisi jawa kuno tentang seorang
bernama sutasoma, sutasoma sebenarnya adalah seorang pangeran. Ia putra
mahkota kerajaan astina. Ayahnya bernama prabu mahaketu. Perannya
dibumi sebagai putra mahkota pewaris kerajaan besar harus menemukan
ujian. Sebagai seorang calon raja, sutasoma ternyata juga sekaligus
reinkarnasi Bodhisattva.
Sutasoma memiliki peran besar selain memimpin astinapura. Ia juga
mengemban tugas kemanusiaan bagi seluruh alam raya penduduk bumi.
Kakawin ini digubah oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
2.kakawin arjunawijaya
Kakawin Arjunawijaya adalah salah satu naskah klasik berbahasa
Jawa Kuno yang digubah oleh Mpu Tantular di mana isinya menguraikan
peperangan antara Prabhu Arjuna Sahasrabhahu melawan pendeta Parasu
Rama, berdasarkan Uttara Kanda, bagian terakhir Ramayana (Sanskerta).
Cerita ini sangat populer terbukti dari adanya pelbagai naskah dalam bahasa
Bali dan Jawa Kuno. Versinya dalam bahasa Jawa Baru dalam bentuk
tembang, diusahakan oleh Raden Ngabehi Sindusastra dari Surakarta,
diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1930. Kakawin Arjunawijaya
dikenal dengan Lampahan Arjuna Sasrabahu, banyak dipertunjukkan dalam
pergelaran wayang, baik wayang kulit maupun wayang orang. Naskah ini
juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dibahas dan diterbitkan
sebagai bahan thesis pada Universitas Nasional di Canberra, Australia oleh
Dr. Supomo pada tahun 1971. Kakawin ini ditulis sekitar tahun 941-964
Saka atau 1019-1042 Masehi
3.kakawin negarakertagama
Kakawin Kertagama atau ditulis Nāgarakṛtâgama adalah sebuah
karya dari Mpu Prapanca yang disebut sebagai kakawin yang paling
terkenal dan termasyur. Kakawin ini diyakini ditulis oleh Mpu Prapanca
ketika Majapahit berada dibawah kepemimpinan Sri Rajasanagara. Kitab
yang ditulis dengan menggunakan bahasa Kawi atau Jawa Kuno ini
bertarikh kan bulan Aswina tahun Saka 1287 atau sekitar bulan September –
Oktober tahun 1365 Masehi. Sedangkan nama asli yang diberikan oleh Mpu
Prapanca untuk kitab ini adalah Kakawin Desyawarnana atau ejaan aslinya
yakni Deçawarṇana yang merujuk kepada uraian tentang desa-desa di
Majapahit. Sementara itu, Negarakertagama artinya negara yang
mempunyai tradisi atau agama yang suci.

5
sejarah Kakawin Negarakertagama Kakawin Negarakertagama
ditemukan oleh ahli sastra Jawa-Belanda yakni J.L.A. Brandes pada tahun
1894. Negarakertagama ditemukan ketika penyerbuan tentara KNIL
berlangsung. Pada saat itu tempat yang diserang adalah Istana Cakranegara
yang merupakan kediaman Raja Karangasem yang menguasai Lombok. Di
dalam istana ini terdapat berbagai macam naskah yang dituliskan di atas
daun lontar. Sehari sebelum, Istana Cakranegara jatuh ke tangan VOC yakni
tepatnya pada tanggal 19 November 1894, seseorang melaporkan telah
menemukan naskah kuno. Naskah ini kemudian diselamatkan oleh J. L. A.
Brandes. Pada tahun 192 setelah penemuan sebagian naskah tersebut
berhasil disalin ke dalam aksara Bali dan bahasa Belanda oleh Brandes.
Kemudian dilanjutkan pada tahun 1904–1915 oleh JHC. Kern dan pada
tahun 1919 naskah Negarakertagama berhasil diterbitkan seluruhnya oleh
Dr. NJ. Krom. Uniknya teks Negarakertagama lebih dulu terbit dalam
bahasa Inggris yakni dengan judul Java in the 14th century sekitar tahun
1960–1963. Negarakertagama baru diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh Prof. Slamet Muljana lengkap dengan tafsirannya pada tahun
1979. Saat ini kakawin Negarakertagama bisa kita lihat di perpustakaan
Nasional Republik Indonesia dengan kode NB 9. Sejak tahun 2008
UNESCO telah menetapkan kitab ini sebagai bagian dari daftar ingatan
dunia atau Memory of The World Programme. Bagian kitab
Negarakertagama yang ditetapkan UNESCO adalah kutipan “Lombok
Mirah Sasak Adi” yang bermakna “kejujuran merupakan permata kenyataan
yang baik dan utama”.
Isi Kakawin Negarakertagama Mpu Prapanca cukup lengkap
mengisahkan tentang kerajaan Majapahit yakni mulai dari asal usul,
keturunan para raja, hubungan keluarga raja, kondisi politik, keagamaan,
sosial, dan jalannya pemerintahan, dan keagungan Raja Hayam Wuruk yang
mampu membawa Majapahit menuju era keemasannya.

2.2 Raja-Raja Yang memerintah Kerajaan majapahit

1. Raden Wijaya

6
Raden Wijaya adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit yang
memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Sri Kertarajasa Jayawardana,
atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa
Jayawardhana. Menurut Nagarakretagama Raden Wijaya adalah anak dari
Dyah Lembu Tal, cucu Mahisa Campaka atau Narasinghamurti. Kakeknya
ini, adalah anak dari Mahisa Wonga Teleng, putra dari Ken Angrok dan Ken
Dedes. Ken Angrok atau Sri Ranggah Rajasa adalah pendiri Dinasti Rajasa
yang kemudian menurunkan raja-raja Singhasari dan Majapahit.
2. Jaya Negara

Jayanagara (lahir: 1294 - wafat: 1328) adalah maharaja kedua kemaharajaan


Majapahit yang memerintah pada tahun 1309-1328, dengan
bergelar abhiseka Sri Maharaja Wiralandagopala Sri Sundarapandya Dewa
Adhiswara. Pemerintahan Jayanagara terkenal sebagai masa pergolakan
dalam sejarah awal kekaisaran Majapahit. Ia sendiri meninggal akibat
dibunuh oleh Ra Tanca, tabib istananya.
Menurut Pararaton, pengusiran pasukan Mongol dan berdirinya
Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1294. Sedangkan menurut kronik
Cina dari dinasti Yuan, pasukan yang dipimpin oleh Ike Mese itu
meninggalkan Jawa tanggal 24 April 1293. Naskah Nagarakretagama juga
menyebut angka tahun 1293. Sehingga, jika berita-berita di atas dipadukan,
maka kedatangan Kebo Anabrang dan Dara Petak dapat diperkirakan terjadi
pada tanggal 4 Mei 1293, dan kelahiran Jayanagara terjadi dalam tahun
1294.
Nagarakertagama menyebutkan Jayanagara diangkat sebagai yuwaraja
atau raja muda di Kadiri atau Daha pada tahun 1295. Nama Jayanagara juga
muncul dalam prasasti Penanggungan tahun 1296 sebagai putra mahkota.
Mengingat Raden Wijaya menikahi Dara Petak pada tahun 1293, maka
Jayanagara dapat dipastikan masih sangat kecil ketika diangkat sebagai raja
muda. Tentu saja pemerintahannya diwakili oleh Lembu Sora yang
disebutkan dalam prasasti Pananggungan menjabat sebagai patih Daha.
Jayanagara naik takhta menjadi raja Majapahit menggantikan ayahnya yang
menurut Nagarakretagama meninggal dunia tahun 1309.

7
3. Tribhuwana

Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga dan Rajaputri/Ratu


Majapahit yang memerintah tahun 1328–1351. Dia adalah adik tiri Prabu
Jayanegara. Dari prasasti Singasari (1351) diketahui gelar abhisekanya ialah
Sri Tribhuwana Wijayatunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Menurut Nagarakretagama, Tribhuwana yang merupakan putri Raden
Wijaya naik takhta atas perintah ibunya Gayatri (Rajapatni) tahun 1329
menggantikan Jayanagara yang meninggal tahun 1328. Ketika Gayatri
meninggal dunia tahun 1350, pemerintahan Tribhuwana pun berakhir pula.
Berita tersebut menimbulkan kesan bahwa Tribhuwana naik takhta
mewakili Gayatri. Meskipun Gayatri hanyalah putri bungsu Kertanagara,
tetapi ia satu-satunya yang masih hidup di antara istri-istri Raden
Wijaya sehingga ia dapat mewarisi takhta Jayanagara yang meninggal tanpa
keturunan. Tetapi saat itu Gayatri telah menjadi pendeta Buddha, sehingga
pemerintahannya pun diwakili putrinya, yaitu Tribhuwana Tunggadewi.
Pemerintahan Tribhuwana terkenal sebagai masa perluasan
wilayah/ekspansi Majapahit ke segala arah yang dipimpin oleh Gajah Mada
sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa. Pada tahun 1343, Majapahit mengirim
'Arya Damar' mengalahkan raja Kerajaan Pejeng, Dalem Bedahulu, dan
kemudian seluruh Bali.
Pada tahun 1347, 'Adityawarman' yang masih keturunan Melayu dikirim
untuk menaklukkan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Malayu. Ia
kemudian menjadi uparaja (raja bawahan) Majapahit sebagai penguasa di
seluruh wilayah Sumatra.
Perluasan Majapahit dilanjutkan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di
mana wilayahnya hingga mencapai Lamuri di ujung barat sampai Wanin di
ujung timur.

8
4. Hayam wuruk
Hayam Wuruk (lahir 1334, meninggal 1389) adalah maharaja keempat

Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389. Ia bergelar Maharaja Sri


Rājasanagara. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai
puncak kejayaannya.Pada tahun 1351, Hayam Wuruk naik tahta dalam usia
relatif muda, 17 tahun, menggantikan ibundanya, Tribhuwana Tunggadewi.
Tribhuwana sebenarnya memerintah Majapahit "mewakili" ibunya Gayatri
(Rajapatni), yang memilih menjalani hidup sebagai bhiksuni (pendeta
wanita). Ketika Gayatri meninggal, Tribhuwana menyatakan tidak lagi
berkuasa dan menyerahkan kekuasaan kepada Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk dalam pemerintahannya banyak dibantu oleh Mahapatih
andalannya, Gajah Mada. Di bawah kekuasaan Hayam Wuruk, Majapahit
melakukan politik ekspansi untuk menjamin kekuatannya di bidang
perdagangan lewat laut, sekaligus sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa yang
dinyatakan oleh patih Gajah Mada. Majapahit juga menaklukkan Kerajaan
Pasai dan Kerajaan Aru
5. Wikramawardhana

Wikramawardhana adalah maharaja kelima Majapahit yang memerintah


berdampingan dengan istri sekaligus sepupunya, yaitu Kusumawardhani
putri Hayam Wuruk, pada tahun 1389-1429. Sepeninggal Hayam Wuruk
tahun 1389, Kusumawardhani dan Wikramawardhana naik takhta dan
memerintah berdampingan. Jabatan Bhre Mataram lalu diserahkan pada
selir Wikramawardhana, yaitu putri dari Ranamanggala Bhre Pandansalas,
yang menikah dengan adik Wikramawardhana yang bernama Surawardhani
Bhre Kahuripan. Jadi, Wikramawardhana menikahi keponakannya sendiri
sebagai selir.

9
6. Prabu Sri Suhita

Prabu Sri Suhita (ejaan China Su King Ta[1]) atau Kencana Wungu
(Kencono Wungu) adalah maharani Majapahit keenam yang memerintah
tahun 1429–1447, bersama suaminya yang bernama Aji Ratnapangkaja.
Suhita memerintah berdampingan dengan suaminya, Ratnapangkaja, yang
bergelar Bhatara Parameswara Ratnapangkaja. Pada tahun 1433 Suhita
membalas kematian Bhre Wirabhumi dengan cara menghukum mati Raden
Gajah alias Bhra Narapati Alias Minak Djinggo. Dari berita ini terasa masuk
akal kalau hubungan Bhre Wirabhumi dan Suhita adalah kakek dan cucu,
meskipun tidak disebut secara tegas dalam Pararaton.
Nama Suhita juga muncul dalam kronik Tiongkok dari Kuil Sam Po
Kong sebagai Su-king-ta, yaitu raja Majapahit yang mengangkat Gan Eng
Cu sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa di Tuban dengan pangkat A-lu-
ya. Tokoh Gan Eng Cu ini identik dengan Arya Teja, kakek Sunan Kalijaga.

7. Kertawijaya

Kertawijaya atau disebut Dyah Kertawijaya adalah maharaja Majapahit


ketujuh yang memerintah tahun 1447-1451 dengan gelar Sri Maharaja
Wijaya Parakramawardhana. Kertawijaya naik takhta menggantikan Suhita
tahun 1447. Pada masa pemerintahannya sering terjadi gempa bumi dan
gunung meletus. Juga terjadi peristiwa pembunuhan penduduk Tidung
Galating oleh keponakannya, yaitu Bhre Paguhan putra Bhre Tumapel.

10
8. Rajasawardhana

Rajasawardhana atau disebut Rajasawardhana Dyah Wijayakumara adalah


maharaja Majapahit ke-8 (wafat tahun 1453). Nama Rajasawardhana dalam
sejarah Kemaharajaan Majapahit merujuk pada dua orang. Yang pertama
adalah raja Majapahit yang memerintah tahun 1451-1453 dengan gelar
Rajasawardhana Sang Sinagara.
9. Girishawardhana

Girishawardhana atau disebut Girishawardhana Dyah Suryawikrama adalah


maharaja Majapahit yang memerintah tahun 1456-1466. Ia dianggap identik
dengan Bhra Hyang PurwawisesaJika Rajasawardhana identik dengan Dyah
Wijayakumara, dan Girisawardhana identik dengan Suryawikrama. Maka,
kekosongan pemerintahan selama tiga tahun setelah kematian
Wijayakumara alias Rajasawardhana, dapat diperkirakan terjadi karena
adanya perebutan kekuasaan antara Suryawikrama melawan para
keponakannya, yang dipimpin oleh Samarawijaya, putra sulung
Wijayakumara.
Prasasti Waringin Pitu juga menyebutkan Samarawijaya adalah menantu
Suryawikrama. Mungkin pada tahun 1456 perebutan kekuasaan berakhir
setelah Samarawijaya merelakan takhta Majapahit kepada Suryawikrama
alias Girisawardhana, yang tidak lain adalah paman sekaligus mertuanya
tersebut. Peranan ibu suri Jayeswari sangat besar dalam proses tersebut.

11
Setelah Jayeswari wafat tahun 1464, dan Girisawardhana wafat pada tahun
1466, terjadi kembali perebutan kekuasaan antara paman dan keponakan
yaitu, Singhawikramawardhana, adik Girisawardhana, dengan Bhre
Kertabhumi, adik Samarawijaya.
10. Suraprabawa

Suraprabawa atau disebut juga Singhawikramawardhana Dyah


Suraprabhawa adalah maharaja Majapahit yang memerintah tahun 1466-
1468, bergelar Sri Adi Suraprabhawa Singhawikramawardhana Giripati
Pasutabhupati Ketubhuta. Tokoh ini identik dengan Bhre Pandansalas dalam
Pararaton yang naik takhta tahun 1466.
11. Dyah Ranawijaya

Dyah Ranawijaya atau disebut Girindrawardhana Dyah Ranawijaya adalah


maharaja terakhir Majapahit yang memerintah tahun 1474—1498, dengan
ibu kota di Daha.[1] Namanya dikenal melalui Prasasti Jiyu I, Prasasti
Petak, Serat Pararaton dan Suma Oriental.

2.2 Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan majapahit


Bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit diketahui dalam
beberapa isi prasasti yang berhasil ditemukan. Di dalam prasasti-prasasti
disebutkan bahwasanya masyarakat di kerajaan Majapahit telah mengenal
mata pencaharian sebagai pengrajin emas, penjual minuman, tukang daging,
dan pengrajin perak.

12
Jika kita analisis, kehidupan masyarakat di bidang ekonomi sudah
mengalami perkembangan ke arah kemajuan, di mana mata pencaharian
mulai bervariasi, tidak hanya mengandalkan bidang pertanian saja.
Penduduk yang bermata pencaharian di luar pertanian semakin meningkat.
Berdasarkan catatan dari Wang Ta-Yuan (pedagang Tiongkok), ia
menyebutkan bahwa komoditas ekspor di Pulau Jawa pada zaman kerajaan
Majapahit meliputi kain, garam, lada dan burung kakak tua. Sementara jenis
barang yang diimpor seperti emas, perak, mutiara, sutera, perak, besi dan
keramik.
Kemajuan kehidupan ekonomi di Kerajaan Majapahit tercermin pada mata
uang yang sudah dipergunakan. Jenis mata uang yang berhasil dibuat yaitu
dari bahan campuran perak, timah putih, timah hitam dan tembaga. Selain
itu, berdasarkan catatan biarawan Katolik Roma bernama Odorico, ia
menyebutkan bahwa saat mengunjungi istana Jawa, ia melihat istana
tersebut penuh dengan perhiasan emas, perak dan permata.
2.3. Kehidupan Budaya Kerajaan Majapahit

Di dalam kehidupan sosial masyarakat kerajaan Majapahit mengenal


sistem kasta seperti di India, karena kerajaan ini bercorak Hindu. Namun
sistem kasta di kerajaan Majapahit hanya bersifat teoritis saja dalam
kehidupan Istana. Seperti yang kita ketahui, terdapat empat kasta, yaitu
Brahmana, Ksatria, Waisaya dan Sudra. 
Namun terdapat golongan lain di luar lapisan tersebut, yaitu Candala,
Melccha, dan Tuccha. Golongan tersebut merupakan orang-orang terbawah
dari lapisan sosial masyarakat di kerajaan Majapahit.  Brahmana adalah
kaum pendeta, kesatria merupakan keturunan raja atau pewaris raja, waisya
terdiri dari pedagang dan orang-orang yang menggeluti bidang pertanian
dan peternakan, sedangkan kaum Sudra adalah budak.
Berdasarkan aspek kedudukan sosial dalam masyarakat di Kerajaan
Majapahit, status wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. Hal ini
terlihat dari kewajiban wanita hanya melayani suami, tidak boleh ikut
campur dalam urusan apapun. Peraturan ini tertera dalam perundang-
undangan di kerajaan Majapahit dengan tujuan pergaulan bebas antara pria
dan wanita dapat dihindari.
Kehidupan budaya kerajaan Majapahit berkembang pesat, terutama di
bidang seni sastra. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sastra yang
dihasilkan, seperti kitab Negarakretagama, Kitab Sutasoma, Kitab
Kunjarakarna dan lain sebagainya. Kerajaan Majapahit juga meninggalkan
banyak jejak sejarah kebudayaan berupa prasasti dan candi.

13
2.4 Akhir dari kerajaan majapahit

Perang saudara di kerajaan Majapahit yang sering disebut dengan perang


Paregreg yang diperkirakan terjadi antara 1405 hingga 1406 antara
Wirabhumi melawan Wikramawardhana
Perang ini akhirnya dimenangi Wikramawardhana, tetapi nampaknya
perang saudara ini melemahkan kendali Majapahit atas daerah-daerah
taklukannya diseberang. Pada kurun pemerintahan Wikramawardhana,
serangkaian ekspedisi laut Dinasti Ming yang dipimpin oleh laksamana
Cheng Ho yang merupakan seorang jenderal muslim China, tiba di Jawa
beberapa kali antara kurun waktu 1405 sampai 1433.
Publikasi Sejarah Majapahit juga menerangkan bahwa pada akhir abad ke-
14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai
berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang
berdasarkan Islam, yaitu kerajaan Islam Malaka, mulai muncul dibagian
barat nusantara.
Di bagian barat kerajaan yang mulai runtuh ini, Majapahit tak kuasa lagi
membendung kebangkitan Kesultanan Malaka yang pada pertengahan abad
ke-15 mulai menguasai Selat Malaka dan melebarkan kekuasaannya ke
pulau Jawa. Sementara itu, beberapa jajahan dan daerah taklukan Majapahit
di daerah lainnya di nusantara, satu persatu mulai melepaskan diri dari
kekuasaan Majapahit.
Pada akhirnya, kerajaan Majapahit pun mulai runtuh dengan masuknya
Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu penyebab runtuhnya
Majapahit adalah adanya intervensi kerajaan Islam Demak yang merubah
beberapa aspek dalam kerajaan Majapahit.
Yang pertama, masyarakat Majapahit yang semula pemeluk agama Hindhu-
Budha beralih ke agama Islam. Selanjutnya, adanya percampuran budaya
Jawa dengan Islam yang menghilangkan pengaruh kerajaan Majapahit.
Terakhir, beralihnya kekuasaan Hindu Budha ke sistem kekuasan corak
Islam mulai meruntuhkan Majapahit dengan perlahan.

14
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu di Jawa Timur
yang didirikan oleh Raden Wijaya (1293 M). Kerajaan kuno di Indonesia ini
berdiri pada tahun 1293-1500 Masehi. Kerajaan Hindu terakhir di
Semenanjung Malaya ini dianggap sebagai salah satu negara tersbesar
sepanjang sejarah Indonesia. Dimana wilayah kekuasaannya meliputi,
Sumatera, Bali, Borneo, dan Filipina.

3.2. Penutup
Sekian dari kelompok kami, mohon maaf bila ada salah kata karena
penyusun sadar masih banyak Kekurangan dalam penbuatan makalah, maka
dari itu penyusun menerima kritik dan saran yang membangun agar bisa
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah yang selanjutnya, sekian
wassalamuallaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/26/165346179/raja-raja-
kerajaan-majapahit#page2
https://www.materisma.com/2014/04/sejarah-kerajaan-majapahit-
politik.html https://id.m.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya#:~:text=Raden
%20Wijaya%20adalah%20pendiri%20dan,Sanggramawijaya%20Sri
%20Maharaja%20Kertarajasa%20Jayawardhana.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/24/143000769/mengenal-
kerajaan-majapahit-dari-berbagai-bidang:
https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-kerajaan-majapahit/#:~:text=Wilaya
h%20kekuasaan%20Majapahit%20mencapai%20hampir,pada%20tahun
%201350%20hingga%201389. https://roboguru.ruangguru.com/forum/latar-
belakang-berdirinya-kerajaan-majapahit_FRM-2QG3C2WA
[https://www.sonora.id/read/423542859/8-penyebab-runtuhnya-kerajaan-
majapahit-berawal-dari-perebutan-takhta
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20220510152939-574-795080/7-
penyebab-runtuhnya-kerajaan-majapahit
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20220510152939-574-795080/7-
penyebab-runtuhnya-kerajaan-majapahit
https://travel.tempo.co/amp/1655288/runtuhnya-kerajaan-majapahit-
kerajaan-hindu-budha-terbesar-di-indonesia
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/11/kehidupan-politik-ekonomi-
sosial-dan-agama-kerajaan-majapahit.html

16

Anda mungkin juga menyukai