Anda di halaman 1dari 8

Gambaran Pengetahuan Pedagang Kaki Lima Tentang Luka Bakar di Jalan

Gegerkalong Girang Kecamatan Sukasari Kota Bandung

Nurafifah1, Zustantria2, Tuti Herawati3

1. Nurafifah : Mahasiswa Progam Studi D III Keperawatan


Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung, Jl. Ciumbuleuit
No. 203 Bandung E-mail : afifah926@gmail.com
2. Ns. Zustantria A. M., S.Kep., M.Kep : Keperawatan Jiwa Program Studi D III
Keperawatan Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung,
Jl.Ciumbuleuit No. 203 Bandung E-mail : zustantria@poltekestniau.ac.id
3. Ns. Tuti Herawati., S.Kep., M.Kep : Keperawatan Gawat Darurat Program Studi D III
Keperawatan Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung,
Jl. Ciumbuleuit No. 203 Bandung E-mail : thetutiherawati43@gmail.com

Abstrak

Penelitian di latar belakangi oleh resiko terjadinya luka bakar pada pedagang kaki lima yang menggunakan api
dan listrik karena cenderung memiliki lingkungan kerja yang dapat menjadi sumber masalah kesehatan yakni
menyebabkan luka bakar. Tujuan dari penelitian ini mengetahui gambaran pedagang kaki lima tentang luka bakar di
jalan Gegerkalong Girang Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia atas
penggabungan atau kerja sama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Luka bakar adalah luka
yang terjadi akibat kulit bersentuhan langsung dengan sumber panas. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif. Sampel sebanyak 59 pedagang menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa
kuesioner sebanyak 22 pertanyaan. Hasil penelitian secara umum termasuk kategori kurang sebesar 47,5%. Saran
kepada Ketua Paguyuban Pedagang Kaki lima Gegerkalong bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan upaya meningkatkan pengetahuan mengenai luka bakar dan penanganan pertama luka bakar.

Kata kunci : Pengetahuan, Pedagang Kaki Lima, Luka Bakar

The Overview of Knowladge of Burns Knowledge Of The Street Food Vendors On The
Gegerkalong Girang Streeet, Sukaasari District Of Bandung
Abstract

The study is motivated by the risk of burns in street food vendors who use fire and electricity. After all, they tend to have
a work environment that can be a source of health problems that cause burns. The purpose of this study is to find out
the overview of burns knowledge of the street food vendors on Gegerkalong Girang street, Sukasari District, Bandung.
Knowledge is the human’s result of combining or collaborating between a knowing subject and a known object. Burns
are wounds that occur as a result of the skin coming into direct contact with heat sources. The research method used is
descriptive research. There are 59 street food vendors as samples which are taken using purposive sampling. The
research instrument is in the form of a questionnaire with a total of 22 questions. The results of the study generally
included a less category of 47.5. Therefore, the recommendation to the Chairperson of the Gegerkalong Street Food
Vendor Association is to collaborate with health workers to conduct counseling sessions in hopes to increase
knowledge related to burns and burn first aid.

Keywords : Knowledge, Street vendors, Burns


Pendahuluan
Pedagang kaki lima yaitu pedagang Menyatakan bahwa di Indonesia dari tahun
yang biasa mengunakan gerobak yang di 2014-2018 telah terjadi peningkatan kejadian
dalamnya berisi gas, kompor, dan minyak luka bakar sebanyak 35%. Kejadian luka
untuk berjualan. Berdasarkan hasil observasi bakar. Pravelensi luka bakar di Indonesia
terhadap beberapa pedagang kaki lima, sebesar 2,2% yang terjadi di sejumlah
mereka cenderung memiliki lingkungan kerja provinsi (Adimaharani, 2019). RISKESDAS
yang dapat menjadi sumber masalah Depkes RI melaporkan bahwa prevelensi luka
kesehatan, yakni seringnya terpapar benda- bakar di Jawa Barat adalah sebesar 1,6% dari
benda panas seperti minyak panas, wajan semua jenis cidera, angka ini ternyata lebih
panas, bahkan api, listrik dan kompor yang tinggi dari prevalensi rata-rata Indonesia yaitu
kemudian akan menyebabkan terjadinya luka sebesar 1,3% dan pravelensi luka bakar di
bakar (Haryani & Mulyana, 2020). perkotaan yang berada di Jawa Barat sebesar
1,56% (Rikesdas 2018). Puskesmas Sukarasa
Menurut World Health Organization
Kecamatan Sukasari mencatat dari tahun
tahun 2018 memperkirakan 265.000 orang
2018-2020 terdapat kasus luka bakar sejumlah
meninggal setiap tahunnya dikarenakan luka
41 kasus dan kasus luka bakar terbanyak pada
bakar disebabkan adanya kontak langsung
tahun 2019 yaitu 23 kasus terdiri dari derajat
dengan api, ada lebih banyak kematian akibat
luka bakar ringan, sedang hingga berat.
luka bakar kimia, luka bakar sengatan lainnya
yang tidak terdata (WHO 2018). Menurut Berdasarkan hasil studi pendahuluan
American Burn Association (2016) angka tanggal 27 Maret 2021 dengan teknik
kejadian luka bakar yang mendapat wawancara oleh penulis terhadap pedagang
penanganan medis baik di rumah sakit, klinik kaki lima di wilayah Jalan Gegerkalong
dan pusat kesehatan terdapat 486.000 pasien. Girang Kecamatan Sukasari Kota Bandung di
Sebanyak empat puluh ribu pasien dirawat dapatkan dari data 10 orang pedagang,
inap dan lebih dari 60% diperkirakan sembilan diantaranya mengatakan tidak
mengalami luka bakar akut. Angka kematian mengetahui secara jelas tentang luka bakar,
akibat luka bakar sebanyak 3.275 terjadi penyebab luka bakar seperti api dan listrik,
setiap tahunnya penyebabnya yaitu komplikasi luka bakar. Pedagang mengatakan
kebakaran, kecelakaan kendaraan, terhirup luka bakar yang di alami terdapat gelembung-
asap, benda panas, kontak dengan listrik dan gelembung dibagian lukanya sehingga proses
bahan kimia berbahaya (Adimaharani, 2019). penyembuhan cukup lama hingga pada
akhirnya penanganan selanjutnya dengan
Luka Bakar Berdasarkan Riset
dilarikan ke puskesmas dan klinik pengobatan
Kesehatan Dasar (RIKESDAS) 2013,
terdekat dan satu orang pedagang kaki
mengatakan pernah tersengat listrik karena dan kompor yang tidak ada di termpat.
memblender jualannya dan pedagang tersebut Berdasarkan jumlah populasi sebanyak 70
tidak mengetahui bahwa sengatan listrik pedagang, setelah digunakan perhitungan
merupakan penyebab luka bakar serta menggunakan rumus Slovin, maka besar
pedagang megatakan luka tersebut adalah sampel dalam penelitian 59 Pedagang.
luka sengatan listrik.
Teknik penggumpulan data dalam
Dari beberapa pernyataan di atas dapat penelitian menggunakan kuesioner sebanyak
diketahui bahwa masih banyak kejadian luka 22 soal. Teknik pengolahan data terdiri dari
bakar dan masih banyak para pedagang yang empat tahap yaitu editing dimana pada tahap
tidak mengetahui dengan jelas apa itu luka ini memeriksa kelengkapan pertanyaan,
bakar serta masih beragamnya penanganan coding yaitu memberikan kode pada saat
pertama luka bakar sehingga peneliti tertarik memasukkan kedalam program pengolahan
untuk meneliti mengenai “Gambaran data, data entry yaitu memasukan data dari
Pengetahuan Pedagang Kaki Lima Tentang setiap responden, cleaning yaitu memastikan
Luka Bakar di Jalan Gegerkalong Girang bahwa data yang di masukkan sudah sesuai
Kecamatan Sukasari Kota Bandung”. dengan data yang sebenarnya, dan tabulasi
yaitu setelah memasukkan data maka dibuat
Metode
tabel.
Penelitian menggunakan metode
Etika penelitian dalam penelitian
deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk
pertama informed consent yaitu bentuk
mengidentifikasi gambaran pengetahuan
persetujuan bersedia menjadi responden
pedang kaki lima tentang luka bakar di Jalan
antara peneliti dengan responden, anonymity
Gegerkalong Girang Kecamatam Sukasari
tidak mencantumkan nama responden pada
Kota Bandung.
kuesioner, confidentiality yaitu menjamin
Populasi penelitian ini adalah semua rahasia informasi responden oleh
pedagang kaki lima Beresiko Luka Bukar di peneliti. Untuk mengetahui gambaran
jalan Gegerkalong Girang dengan jumlah 70 pengetahuan Pedagang Kaki Lima tentang
orang pedagang. Teknik sampel luka bakar yang diperoleh dari hasil jawaban
menggunakan Purposive Sampling yaitu suatu responden berdasarkan kuesioner yang
motode penarikan sampel probalitas dengan diberikan oleh peneliti. Jawaban responden
kriteria tertentu, yaitu kritera inklusi pedang akan diolah dengan rumus yang telah
kaki lima yang mennguanakan kompor dan ditentukan kemudian dipersentasikan pada
listrik sedangkan kriteria ekslusinya adalah setiap kategori tertentu. Skor pengetahuan
pedang kaki lima yang menggunakan listrik
menjadi tiga kategori yaitu baik (76-100),
cukup (56-75), kurang (≤55). Kategori Jumlah Persentase
Baik 22 37,3%
Hasil Cukup 14 23,7%
Kurang 23 39%
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Jumlah 59 100%
Pedagang Kaki Lima Tentang Luka Bakar di Berdasarkan tabel 4, didapatkan hasil
Jalan Gegerkalong Girang Kecamatan
Sukasari Kota bandung. pedagang kaki lima berpengetahuan kurang

Kategori Jumlah Persentase sebanyak 23 responden (39%)


Baik 8 13,6% Tabel 5. Mengidentifikasi Pengetahuan Pedagang Kaki
Cukup 23 39% lima Tentang Penanganan Pertama Luka
Kurang 28 47,5% Bakar di Jalan Gegerkalong Girang
Jumlah 59 100% Kecamatan Sukasari Kota Bandung.
Berdasarkan tabel 1, didapatkan hasil secara
keseluruhan mayoritas berpengetahuan Kategori Jumlah Persentase
Baik 6 10,2%
kurang sebanyak 28 responden (47,5%). Cukup 9 15,3%
Kurang 44 74,6%
Tabel 2. Mengidentifikasi Pengetahuan Pedagang Kaki Jumlah 59 100%
lima Tentang Pengertian Luka Bakar di Jalan Berdasarkan tabel 5, didapatkan hasil
Gegerkalong Girang Kecamatan Sukasari
Kota Bandung. Pedagang Kaki Lima berpengetahuan kurang

Kategori Jumlah Persentase sebanyak 44 responden (74,6%).


Baik 13 22%
Cukup 13 22%
Pembahasan
Kurang 33 55,9% Secara umum didapatkan hasil
Jumlah 59 100%
pengetahuan pedagang kaki lima tentang luka
Berdasarkan tabel 2, didapatkan hasil
bakar di Jalan Gegerkalong Girang
pedagang kaki lima berpengetahuan kurang
Kecamatan Sukasari Kota Bandung, sebagian
sebanyak 33 responden (55,9%).
besar responden sebanyak 28 orang (47,5%)
Tabel 3. Mengidentifikasi Pengetahuan Pedagang
Kaki lima Tentang Penyebab Luka Bakar di
berpengatahuan kurang. Hal tersebut
Jalan Gegerkalong Girang Kecamatan disebabkan oleh karena masih banyak
Sukasari Kota Bandung.
responden yang belum memperoleh informasi
Kategori Jumlah Persentase
mengenai luka bakar, Selain itu sebagian
Baik 23 39%
Cukup 12 22,3% besar responden sebanyak 25 orang (42,4%)
Kurang 24 40,7%
Jumlah 59 100% berpendidikan SD. Menurut Notoatmodjo
Berdasarkan tabel 3, didapatkan hasil hasil (2018) pendidikan merupakan salah satu
pedagang kaki lima berpengetahuan kurang kebutuhan dasar manusia yang sangat
sebanyak 24 responden (40,7%). diperlukan untuk pengembangan diri.
Tabel 4. Mengidentifikasi Pengetahuan Pedagang Kaki Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
lima Tentang Komplikasi Luka Bakar di Jalan
Gegerkalong Girang Kecamatan Sukasari maka akan semakin mudah untuk menerima,
Kota Bandung. serta mengembangkan pengetahuan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian pengetahuan. Semakin berkembangnya
(Kurniawan, 2019) Menyatakan Hasil teknologi menyediakan bermacam-macam
penelitian ini menunjukkan rerata yang media massa sehingga dapat mempengaruhi
mendapatkan skor kurang yaitu kategori SD, pengetahuan masyarakat. Informasi
sedangkan rerata yang mendapatkan skor mempengaruhi pengetahuan seseorang jika
cukup yaitu SMP dan SMA. Adanya sering mendapatkan informasi tentang suatu
hubungan antara tingkat pendidikan dengan pembelajaran maka akan menambah
tingkat pengetahuan karena tidak dapat pengetahuan dan wawasannya, sedangkan
dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang yang tidak sering menerima
seseorang semakin tinggi pula mereka informasi tidak akan menambah pengetahuan
menerima informasi . dan wawasannya (Budiman dan Riyanto,
2013).
Menurut (Kurniawan, 2019)
Rendahnya pengetahuan dapat dipengaruhi Hasil penelitian ini sejalan dengan
oleh beberapa fakor. Faktor yang pertama penelitian (Subari, 2015) bahwa upaya
yaitu sumber informasi yang diterima oleh meminimalisir angka kejadian kecacatan yang
responden tentang pertolongan pertama pada ditimbulkan akibat luka bakar, dibutuhkan
luka bakar. Dalam penelitian ini sebagian peran aktif perawat, mahasiswa keperawatan,
besar responden (70%) merujuk anggota dan petugas kesehatan lainnya termasuk
keluarga sebagai sumber informasi utama Dinas Kesehatan dalam pemberian informasi
dalam penanganan luka bakar dan hanya terhadap penanganan luka bakar dengan
sedikit yang mengandalkan informasi media mengajarkan konsep-konsep pencegahan dan
massa dan sekolah. Tidak semua sumber pertolongan pertama pada luka bakar.
informasi dapat membuktikan kebenaran
Kesimpulan
dalam pertolongan pertama luka bakar dan
juga di pengaruhi oleh latar belakang budaya Kesimpulan mengenai gambaran

dan kebiasaan masing-masing. pengetahuan pedagang kaki lima tentang luka


bakar di Jalan Gegerkalong Girang
Informasi adalah suatu teknik untuk
Kecamatan Sukasari Kota Bandung memiliki
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan,
pengetahuan dengan kategori kurang yaitu
memanipulasi, mengumumkan, menganalisis
47,5%.
dan menyebarkan informasi dengan tujuan
tertentu. Informasi diperoleh dari pendidikan Saran
1. Bagi Ketua Paguyuban Pedagang Kaki
formal maupun nonformal dapat memberikan
Lima
pengaruh jangka pendek sehingga
Diharapkan kepada Ketua Paguyuban
menghasilkan perubahan dan peningkatan
Pedagang Kaki lima Gegerkalong bekerja
sama dengan petugas kesehatan untuk Pedagang Kaki Lima. Surabaya :
Scopindo.
mengadakan penyuluhan upaya
meningkatkan pengetahuan mengenai Dewi Fitria, K. A. R. I. S. M. A. (2020).
Studi Litelatur: Asuhan Keperawatan
luka bakar dan membuat simulasi Pada Keluarga Penderita Diabetes
penanganan pertama luka bakar secara Melitus Dengan Masalah Keperawatan
Defisiensi Pengetahuan Diet (Doctoral
berkala setiap 3 bulan atau 5 bulan sekali. dissertation, Universitas
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Politeknik Muhammadiyah Ponorogo).
Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Dorlan, W.A. Newman. 2011. Kamus
Bandung Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Diharapkan untuk menambah informasi
dan meningkatkan pengetahuan Fitriana,R.N.(2014). Hubungan SelfEfficacy
Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
mahasiswa dalam mata kuliah Dalam Penanganan Pertama Luka
Keperawatan Kegawat Daruratan tentang Bakar Pada Anak Usia Pra- Sekolah
Di Desa Jombor Bendosari Sukoharjo.
luka bakar dan membuat simulasi Artikel.Stikes Kusuma Husada
penanganan pertama luka bakar. Surakarta

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hamidie. (2017) Konsep Dasar Media


Audiovisual. Malang : Salemba
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
Medika.
menjadikan karya tulis ilmiah ini sebagai
Hardisman. (2016) Konsep Luka Bakar dan
referensi untuk melanjutkan penelitian Penangannya. Surabaya : UNY Press.
mengenai sikap pedagang kaki lima
Haryani, R., & Mulyana, H. (2020).
tentang luka bakar di Jalan Gegerkalong Hubungan Pengetahuan Dengan
Girang Kecamatan Sukasari Kota Perilaku Penanganan Combustio Pada
Pedagang Gorengan. Jurnal Kesehatan
Bandung. Komunitas Indonesia, 16(1).
Referensi
Ibrahim M. (2011). Konsep Penataan Ruang
Adimaharani, N. M. L. (2019). Pengaruh Pedagang Kaki Lima di Pantai Kering
Pendidikan Kesehatan dengan Media Kelurahan Watampone Kecamatan
Audiovisual terhadap Kesiapan Siswa Tanete Riattang Kabupaten
dalam Pertolongan Pertama Luka Bone.(Universitas Islam Negeri
Bakar di SMPN 2 Kediri (Doctoral Allauddin).
dissertation, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Denpasar Jurusan Kurniawan, A., & Prihatiningsih, D. (2019).
Keperawatan). Perbedaan Pengetahuan Karyawan
Yang Sudah dan Belum Mendapatkan
Anggowarsito, J.L., 2014. Luka Bakar Sudut Pendidikan Kesehatan Tentang
Pandang Dermatologi. Jurnal Widya pertolongan Pertama Luka Bakar di
Medika, 2(2), pp.115-120 Pabrikbricket Yogyakarta.

Cardona, David. 2020. Strategi Komunikasi Linda Adimaharani, N. M. (2019). Pengaruh


Pembangunan Dalam Penataan Pendidvgikan Kesehatan dengan
Media Audiovisual terhadap Kesiapan
Siswa dalam Pertolongan Pertama keperawatan. Bandung: Poltekes TNI
Luka Bakar di SMPN 2 Kediri AU.
(Doctoral dissertation, Politekkes
Denpasar). Putri, E. V., Nofiyanto, M., & Warseno, A.
(2019).Gambaran Pengetahuan Ibu
Meltzer, S & Bare, B (2013). Buku Ajar Rumah Tangga Dalam Pertolongan
Keperawatan Medikal Bedah Brunner Pertama Kasus Luka Bakar di Desa
& Suddarth. edisi 8. Jakarta : EGC Ambarketawang Gamping Sleman
Yogyakarta (Doctoral dissertation,
Morgan, W. First, Second and Third Degree Universitas Jenderal Achmad Yani
Burns [Internet]. 2014 [Diakses 6 Yogyakarta).
Desember 2020]. Tersedia dari:
http://www.walkermorgan.com Rahayuningsih, T., 2012, Penatalaksanaan
/practiceareas/first-second-third- Luka Bakar (Combustio),Jurnal
degree-burns. Profesi

Mustika Sari, Suci. 2015. Pengalaman Ramdani, M. L. (2019, December).


Keluarga dalam Penanganan Luka Peningkatan Pengetahuan Bahaya
Bakar Di RSUD Sukoharjo. Skripsi Luka Bakar Dan P3k Kegawatan Luka
tidak di terbitkan. Surakarta : Sekolah Bakar Pada Anggota Ranting
Tinggi I lmu Kesehetan Kusuma Aisyiyah. In Prosiding Seminar
Husada Surakarta. Nasional Lppm UMP (pp. 103-106).

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Riskesdas, 2018. Riset Kesehatan Dasar.
Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Rineka Cipta.
Riyanto, B. (2011). Dasar-dasar Pembelajaran
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
rhineka Cipta. Safriani Y. Penanganan Luka Bakar.
Available at: www1-
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi media.acehprov.go.id. 2017.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
rhineka Cipta. Sahrani, F. T., Istiningtyas, A., & Teguh, S.
(2016). Efektifitas Pendidikan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Kesehatan Antara Media Flip Chart
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Dengan Media Audiovisual Terhadap
Cipta. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Penaganan Luka Bakar Grade 1, 1–15.
Nugroho, W. (2012). Keperawatan gerontik Jakarta : EGC.
dan Geriatrik Ed. 3. Jakarta:EGC
Subari, S. (2015). Pengetahuan Masyarakat
Nurroh, S. (2017). Filsafat ilmu. Assignment Tentang Pertolongan Pertama Pada
paper of filosophy of geography Luka Bakar Di Desa Besuki RT1/RW2
science. Universitas Gajah Mada. dan RT2/RW2, Kecamatan Sambit,
Kabupaten Ponorogo (Doctoral
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu dissertation, Universitas
Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi Muhammadiyah Ponorogo).
4. Jakarta : Salemba Medika.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Poltekes TNI AU. (2020). Pedoman Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
penyusunan dan penulisan karya tulis Bandung : Alfabeta, CV.
ilmiah program studi D III
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian.
Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, CV.

Wijaya, G. A., Adnyana, I. M. S., & Subawa,


I. W. Gambaran Tingkat Pengetahuan
Pedagan Ggorengan Tentang
Pencegahan Dan Penanganan Pertama
Luka Bakar Di Denpasar Tahun 2017.
E-Jurnal Medika Udayana, 8(9).

Yuliana, E. (2017). Analisis Pengetahuan


Siswa Tentang Makanan yang Sehat
dan Bergizi Terhadap Pemilihan
Jajanan di Sekolah. Diakses dari
http://repository.ump.ac.id/4114/3/Erli
n%20Yuliana_BAB%20II.pdf pada
02 Januari 2021.

Zildo, Stanley M.(2017). First aid "Cara


Benar Pertolongan Pertama dan
Penanganan Darurat". Jakarta.
Salemba Medik.

Anda mungkin juga menyukai